Kasus sate sianida ini tak urung membuat saya ikut merenung. Menjelajah di peramban, membuat saya menemukan nama lengkap pelaku, wajah orang tuanya, daerah asalnya, dan siapa sasaran “tembaknya”. Makin menegaskan bahwa jejak digital bisa membuat kita jatuh ke dalam lubang yang mungkin tak berdasar.
Beranda / Mengomentari Media
Showing posts with label Mengomentari Media. Show all posts
Showing posts with label Mengomentari Media. Show all posts
Disrupsi Gaya Hidup atau Kepo Maksimal?
Disrupsi Gaya Hidup atau Kepo Maksimal? – Disrupsi yang terjadi sudah dianggap biasa. Sekarang pesan makanan via aplikasi, tidak perlu datang ke gerai atau kedai makanan tersebut. Pencet-pencet tombol sambil berdaster tak mengapa. Tinggal tunggu pak/bu driver mengantarkannya sampai ke pagar atau bahkan depan pintu.
Menyoal Partisipasi Humanis dari Media dalam Meliput Kasus Reynhard Sinaga
Sebenarnya sejak kasus Reynhard Sinaga – orang Indonesia di
Inggris yang melakukan kejahatan seksual sesama jenis kepada ratusan orang ini menyeruak
saya sudah terpikir untuk menuliskan topik ini. Namun saya lebih kepada
menyoroti bagaimana para jurnalis di Inggris bersikap dalam meliput kasus ini
dan mengapresiasi mereka setinggi-tingginya.
Pentingnya Literasi Digital dan Cara Mengatasi Hoax
Ketika mengetahui dari Ibu Chitra Rosalyn
mengenai seminar dan talkshow bertajuk Technology for Education & Education for Technology: Literasi
Penggunaan Medsos untuk Indonesia Tanpa
Hoax ini, saya
langsung tertarik. Bagaimana tidak, salah satu panelisnya – Maman Suherman yang akrab disapa Kang Maman adalah salah satu dari
sedikit orang yang dengan takzim akan saya simak kata per katanya ketika
berbagi pengalaman. Pengalamannya sebagai jurnalis, sebagai orang di balik
layar dari aneka acara televisi, kegiatan sosialnya, hingga sebagai penulis
berbagai buku yang senantiasa berkeliling Indonesia selalu saja menarik dan
inspiratif untuk didengarkan. Dan inilah catatan kedua saya, mengenai pentingnya literasi digital dan cara mengatasi hoax.
7 Macam Konten Hoax yang Harus Diwaspadai
Saking
banyaknya kabar tak jelas beredar di dunia maya, melalui berbagai platform media sosial maupun berita online, saya malah tak bisa segera
menjawab ketika Geril Dwira – salah seorang fasilitator pada Half
Day Basic Workshop “Hoax Busting and Digital Hygiene” bertanya tentang berita hoax seperti apa yang pernah saya lihat.
Merusuh di Dunia Maya untuk Harapan yang Lebih Baik
Merusuh di dunia maya sebenarnya sudah beberapa kali saya lakukan. Apa yang saya
ceritakan di tulisan berjudul Lakukan Sesuatu untuk Hentikan Gaya
Menulis Cabul
bukanlah usaha
melakukan perubahan yang pertama kali saya lakukan dengan cara merusuh di dunia
maya.
4 Alasan untuk Nonton Televisi
Di
zaman yang serba internet ini, televisi masih menjadi primadona. Itu menurut
saya. Ada hal-hal yang tidak bisa digantikan oleh internet melalui gadget ataupun
laptop dalam menggunakan televisi. Dari keempat alasan mengapa masih memerlukan
televisi, ada satu alasan yang tidak bisa digantikan oleh gadget mana
pun dan masih banyak orang yang mencari kenikmatan ala-ala nonton di bioskop
(bioskop masih tetap ramai, kan?). Nah, karena ukuran layar gadget,
ataupun yang laptop yang terbatas. Sementara televisi memiliki ukuran layar
yang jauh lebih besar. Untuk ruang nonton yang cukup besar, masih memungkinkan
sekeluarga nonton televisi bersama.
Menganalisa Berita yang Sensitif Gender dan Peduli Anak
Tulisan ini merupakan bagian terakhir dari tulisan berjudul KPPPA, Tentang Partisipasi Media dalam Menulis Isu Perempuan dan Anak, Menuju Jurnalisme Berperspektif Gender dan Anti Kekerasan, Bagaimana Media Memahami Gender, dan Jurnalisme Sensitif Gender dan Peduli Anak yang merupakan catatan dari Pelatihan Jurnalisme Sensitif Gender Bagi Jurnalis dan Blogger. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), bekerja sama dengan Lembaga Studi Pers dan Pembangunan pada tanggal 21 – 22 April lalu di hotel Aryaduta.
Subscribe to:
Posts (Atom)