Like Father Like Daughter

Like Father Like Daughter – Anak gadis kelas 9 ini menyatakan terus terang apa yang dia sukai dan tidak dia sukai. Sangat berbeda dari kami – mama dan papanya yang introvert. Sekali waktu dia ngambek sama papanya dengan mengatakan alasannya. Walaupun menurut papanya, dirinya tak bermaksud seperti yang disangkakan Athifah padanya namun kami menghargai satu hal, yaitu bahwa dia berani mengutarakan perasaannya.

Anak perempuan satu-satunya ini, dari segi wajah merupakan yang paling mirip ayahnya. Like father tapi versi cantiknya tapi dia punya karakter sendiri yang membentuknya jadi individu unik, salah satunya adalah sifat extrovert-nya. 😍

Suatu hari, si anak gadis jalan berdua saja sama papanya ke toko buku di Mal Panakukang. Mereka mendapatkan tatapan aneh dari dua orang ibu-ibu. Di mal ada ibu-ibu yang memandanginya dengan tatapan aneh kepada anak gadis kelas IX yang tingginya nyaris melampaui mamanya ini.

Like father like son

Baik ayah dan anak, keduanya merasakan tatapan aneh itu. Athifah sampai ditelisik dari ujung kepala sampai ujung kaki. Dia merasakan ditatap secara aneh saat berada di toko buku. Sementara si Papa merasakan tatapan aneh itu saat sebelum masuk toko buku.

Entah yang menatap secara aneh dengan rasa ingin tahu besar (kata Papa, tatapannya semacam tatapan ingin tahu) itu orang-orang yang berbeda atau orang yang sama. Akan tetapi jika keduanya, baik bapak maupun anak sampai merasakan tatapan itu berarti memang tatapan aneh tersebut ditujukan untuk keduanya, bukan?

Apakah mereka dicurigai sebagai pasangan om-om dan remaja putri yang sedang kencan? Sungguh disayangkan sebenarnya, hanya berani dari jauh. Coba langsung tanya, ya. Sayangnya juga ibu-ibu itu tak melihat kemiripan wajah ayah-anak ini karena terlindungi oleh masker. 😅

Saya penasaran juga sih, apakah ibu-ibu seperti ini termasuk korban cerita "om-om jalan dan jajan dengan remaja putri" dalam dunia nyata atau korban sinetron bertema intrik percintaan, atau bagaimana? 😬

Usai mendengar cerita keduanya, saya mengatakan agar lain kali dihampiri saja kalau ada yang bertingkah seperti itu. Lalu datangi dan tanyakan padanya, "Ada masalah?" Hm, atau mungkin sekalian saja ya, Athifah bergelayut manja pada lengan ayahnya dan melewati orang seperti itu sembari menatapnya dengan tajam. Sepertinya seru, ya? 😅

Anak perempuan dan ayah

Kebersamaan lain antara ayah-anak ini ditunjukkan dengan cukup seringnya Athifah ngobrol lama dengan papanya. Ayahnya itu memang suka ngobrol. Sering kali obrolan mereka tak saya mengerti karena membahas anime dan drama Korea. Dulu saya pernah memintanya untuk sering-sering ajak ngobrol anak perempuannya supaya figur ayahnya melekat erat pada dirinyaa. 

Kata para psikolog, untuk anak perempuan, seharusnya ayahnya menjadi “cinta pertamanya”. Bukan hanya untuk bonding, juga agar anak gadisnya tidak mudah terpikat rayuan gombal lelaki di luar sana.

Semoga nona yang tak mungil lagi ini memang sudah jatuh cinta pada papanya. Sekurangnya ada 2 kali dia bilang begini kepada saya, “Mama beruntung punya suami seperti Papa.” Kalimat tersebut dia nyatakan dengan nada kagum. Satu kali karena dia kagum masakan papanya rasanya enak. Kedua kalinya, saya lupa karena apa dia mengatakannya.

Waktu pertama kali mendengarnya berucap demikian, saya diam saja. Saya merasa bersyukur telah mendengarkan ucapan yang menunjukkan si anak gadis sudah “jatuh cinta” pada papanya. Kedua kali mendengarnya, saya merasa agak tak nyaman karena biar bagaimana pun juga, kesempurnaan hanyalah milik Allah dan hanya Dia yang layak dipuji. Masya Allah.

Saya katakan kepada putri kami, “Semua orang memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu juga Papa. Dan Mama menerima Papa satu paket – dengan kelebihan dan kekurangannya.”

Saya yakin Athifah menyimpan ucapan saya itu di dalam benaknya. Kelak, jika tiba waktunya, saya akan menjelaskan lagi dengan lebih detail mengenai makna dari kata-kata itu. Baarakallahu fiik, putriku. Jadilah perempuan yang berkarakter kuat dan shalihah.

Makassar, 9 Februari 2022



Share :

12 Komentar di "Like Father Like Daughter"

  1. Istilah like father like daughter itu memang ada, jadi dulu orang bilang kalau anak perempuan itu mirip ayahnya gak salah. Ternyata ya memang ada kemiripan di antara mereka, anakku juga walau gak semua mirip ayahnya.

    ReplyDelete
  2. memang bener ya, ayah itu cinta pertama anak perempuannya. Anak perempuan saya dua2nya sangat dekat dengan ayahnya. Nggak semua like mother like daughter ternyata yaa

    ReplyDelete
  3. Saya, gara-gara terlalu banyak membaca tentang om-om dan gadis muda, jga pernah berprasangka seperti tatapan kecurigaan yang diterima Athifah dan papanya, Niar. Tapi saya selalu berprinsip bahwa bahasa tubuh tak pernah bohong. Kalau saya curiga dan lagi ada waktu saya kepoin diam-diam. Nah dari situ ketahuan lah mana ayah-anak, mana pula ayah boongan-anak...

    Berbahagialah Athifa punya ayah yang bisa ia ajak ngomong dan jadi cinta pertamanya. Semoga kelak bisa jadi tuntunan dalam memilih pasagangan. Selamat ultah :)

    ReplyDelete
  4. Beruntung banget kalau seorang anak perempuan bisa Deket Ama papanya. Krn memang banyak yg bilang ayah itu cinta pertama anak perempuan. Anakku yg cewe juga dekeeet Ama papinya mba. Beda Ama si Adek yg LBH Deket ke aku.

    Orang2 mungkin heran bisa jadi Krn mengira ayah anak itu bukan keluarga, tapi bisa jadi iri Krn tidak memiliki hubungan sedekat itu dengan ayahnya 😁

    ReplyDelete
  5. Aku terkadang iri Ama temen2 yg bisa dekeeet banget Ama papanya. Hubunganku Ama papa sbnenry baik2 aja, tapi seperti ada jarak. Krn papa tipe yg suka memerintah. Terkadang aku takut. Padahal pas kecil hubungan kami jauh LBH baik. Apalagi sama2 suka membaca buku.

    Makanya aku bersyukur hubungan anakku dan papinya justru jauh lebih akrab :). Mungkin Krn suami sendiri besar di keluarga yg kompak banget , makanya hubungan dia Ama anak2 juga lebih luwes.

    ReplyDelete
  6. “Mama beruntung punya suami seperti Papa.” << kalimat ini bikin melayang ga seh mba, kok aku yang senyum senyum yaa , bahagianya melihat putrinya begitu kagum dengan papanya.

    ReplyDelete
  7. Aduh mesranya sinona kalau anak anakku blm ada yang curhatin papanya kecuali sipaling kecil yg msh suka ngelendot mungkin krn daddynya juga bukan tipe yang hangat ya huhu...

    ReplyDelete
  8. MashaAllah~
    AKu nyesss bacanya, kak Niar.
    Aku jadi ingat bahwa anak pertamaku pun persis daddy-nya.
    Tapii...seringkali aku (secara gak sadar) mengatakan hal-hal seperti "Nanti Daddy marah lo..kalo kakak belum tidur."

    Padahal hal sesimple itu, aku menggunakan "senjata" image Daddy-nya.
    Jadi malu...

    Semoga Allah senantiasa membimbingku dalam mengasuh anak-anak. Agar bisa menjadi anak dan muslimah yang kuat dan cerdas.
    Aamiin~

    ReplyDelete
  9. Sangat menyenangkan jika ayah memiliki waktu yang cukup untuk bonding dengan anak. Kadang gengsi juga menutupi kemungkinan untuk ayah dekat dengan anak. Kalau anak saya laki-laki memang lebih condong ke saya daripada ayahnya. Apa memang begitu ya ...

    ReplyDelete
  10. Senangnya Athifah punya Ayah yang klop banget dengan dirinya, apdet dengan apa yang disukai anak tuh jarang ya ada Ayah seperti itu.. bahagia selalu Athifah..

    ReplyDelete
  11. Anak perempuan kalo bisa deket sama ayah tuh seneng banget. Aku bahkan masih inget momen dibonceng bapak naik sepeda ke sawah

    ReplyDelete
  12. Anak perempuanku juga dulu deket banget sama bapaknya. Tapi sejak gadis, dia kagok kali ya. Jadinya lebih deket ke aku sekarang. Tapi dulu waktu kecil, aduuuuh mirip banget. Apa yang dilakuin bapaknya, juga dia lakuin. Sekarang anak-anak cowok yang mirip2 bapaknya. Kayak superhero deh bapaknya buat mereka. :D

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^