Selama beberapa waktu saya mengumpulkan informasi mengenai cara urus NPWP perseorangan ikut suami. Sebuah pekerjaan mengharuskan saya memiliki nomor pokok wajib pajak, tidak sekadar mengatakan “ikut suami” namun harus dibuktikan dengan adanya kartu yang bertuliskan nama saya.
Cerita Lalu
yang menjadi Wacana
Tahun 2019 saya pernah
mencoba mengurus NPWP mengikut kepada nomor suami. Sudah antre, melalui beberapa
tahapan dengan memperoleh dokumen, kami diharuskan menuju meja/petugas terakhir
di ruangan berbeda.
Sayangnya, petugas yang harus
kami datangi sedang tidak di tempat jadinya kami pulang lagi. Sejak saat itu,
mengurus NPWP sendiri tinggal wacana karena beberapa saat setelah itu suami
sakit hingga akhirnya perhatian saya teralihkan kepadanya dan berbagai urusan
lainnya.
Setiap menerima pekerjaan
lepas yang menanyakan NPWP, wacana mengurusnya muncul lagi. Namun kemudian
tenggelam lagi ketika pemberi job mengatakan tak apa kalau tak ada, asalkan
rela dipotong lebih besar untuk pajak. Ya sudah, lagi-lagi pengurusan nomor
wajib pajak pribadi terabaikan.
Memikirkan untuk mengurusnya
membutuhkan energi bagi saya karena banyak hal yang harus dikondisikan. Saya
bukan orang yang bebas mobile ke mana-mana. Pergi mengurus sesuatu selama
beberapa jam mengharuskan saya mengondisikan banyak hal terkait urusan rumah
yang sering kali tidak sederhana.
Harus dipastikan semua yang ditinggalkan aman, tenteram, damai, tak ada keributan sama sekali. Jangan sampai saat sedang mengurus ada yang telepon menyuruh cepat pulang. 😅
Daftar Online?
Akhirnya tiba juga hari
pengurusan, tanggal 25 Mei lalu. Wajib diurus karena saya sudah mengerjakan
beberapa pekerjaan sesuai jadwal. Kalau tak ada nomor pajak, bisa-bisa honor
saya tak bisa keluar.
Oya, saya cerita dulu ya
mengenai pendaftaran online. Jadi nih, kata teman-teman dalam sebuah
grup, bisa daftar daring dulu di https://ereg.pajak.go.id/login. Nanti pengurusan
kartunya baru harus ke kantor Pajak. Jadi saya coba-cobalah registrasi di situ.
Yang terjadi kemudian
adalah … eng ing eng … saya bingung dengan istilah-istilah yang muncul.
Baru pengisian di halaman 1 saja saya sudah kebingungan dan tanya sana-sini. Pilihan-pilihannya
membingungkan. Saya pun jadi ragu, apakah tepat untuk saya karena saya sebenarnya
ingin ikut suami saja NPWP-nya, seperti saran beberapa orang.
Ke kantor layanan pajak terdekat. |
Masalahnya, beberapa orang yang saya tanyai kondisinya berbeda dengan saya. Ada yang pernah punya NPWP karena pernah kerja kantoran dan ada yang berstatus PNS. Saya perlu cari tahu yang sama persis dengan saya, sama-sama pekerja freelance dan ingin ikut nomor wajib pajak suami.
Mengurus NPWP
Bagi Istri Pekerja Freelance yang Ikut Nomor Suami
Untungnya pas lagi
kebingungan, saya melihat Mbak Faradila Danasworo berkomentar di grup. Katanya
Mbak Dila tinggal cetak kartu, mau ikut NPWP suaminya. Nah, ini nih persis sama
saya kondisinya. Mbak Dila baru mau bikin NPWP, dia bloger, dan mau ikut nomor
suami.
Nah, Mbak Dila sudah
tanya-tanya juga sama petugas di kantor Pajak secara konsultasi online.
Disarankan untuk mengurus nomor wajib Pajak gabung dengan suami saja. Lebih
disarankan demikian biar kita sebagai istri tidak ribet. Tinggal cetak
kartu saja lagi, dengan nomor yang sama dengan nomor suami. Nah ini
yang harus datang ke kantor Pajak untuk pencetakannya.
Oke fix, berarti
saya tinggal cetak kartu baru saja. Setelah tanya-tanya ke Mbak Lidya,
disarankan untuk mengambil nomor antrean secara online dulu sebelum ke
kantor Pajak supaya tidak berlama-lama di sana nanti. Mengingat pengalaman
terdahulu, saya pun mengambil nomor antrean di website https://kunjung.pajak.go.id/.
Mbak Lidya berdomisili di
Bekasi. Nomor antrean online-nya membantu dirinya dalam pengurusan di
kantor Pajak. Berbeda halnya dengan saya ……
Saya dapat nomor
antrean online 4 di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan.
Sudah senang saja, ini berarti bisa cepat pergi dan cepat pula pulangnya dengan
nomor kecil itu di tangan. Sudah senang saja saya memperlihatkan screenshot pendaftaran
by website ke petugas yang bertanya ketika saya masuk.
Bukannya mempersilakan saya masuk dengan nomor antrean 4, saya dikasih nomor antrean offline baru, dapatnya nomor 022. Hadeh, di sini saya pengen ngakak, ngapain saya daftar online? Kapan ya Makassar bisa mengintegrasikan pendaftaran online dan offline? 😁
Hanya 3 menit duduk di situ kartu NPWP kelar.
Sekitar 10 menit menunggu
nomor saya dipanggil oleh petugas di counter 4. Perempuan yang melayani
saya berada di balik bilik kaca. Kepadanya, saya menceritakan maksud dan tujuan
saya datang. Saya juga membawa dokumen yang diberikan ketika mengurus NPWP 2
tahun lalu.
Si mbak mengatakan, tak
memerlukan dokumen tersebut. Dia hanya meminta 3 hal: KK asli, KTP saya, dan
kartu NPWP suami. Saya berikan ketiganya. Saya pikir saya masih akan diwawancarai apa gitu,
atau ditanya-tanyai. Ternyata tidak. Mbaknya sibuk sendiri sekira 3 menit.
Lalu … dia menyodorkan
kartu NPWP baru yang di atas tertera nama saya dan suami.
“Ini ibu yang pegang,”
kata si mbak.
Kemudian sebuah kartu NPWP
diberikannya kepada saya. Di atasnya tertera hanya nama suami saya, “Ini suami
Ibu yang pegang.”
Waaah, secepat kilat. Saya merasa excited sendiri. Seumur-umur, mengurus yang seperti ini biasanya lama. Bisa cepat juga ternyata. Jadi pengen segera posting di blog dan Instagram untuk merayakan kemudahan ini. 😍
Begitulah, “segera posting”
yang saya niatkan itu ternyata butuh waktu 2 bulan merealisasikannya hahaha.
Tak apalah ya, alhamdulillah, masih bisa jadi acuan bagi mereka
yang ingin mengurus NPWP seperti saya, kan. Freelancer pun perlu punya
NPWP.
Makassar,
22 Juli 2021
Share :
Saya buat kartu NPWP karena waktu itu memang lomba terus dimintai NPWP. Akhirnya buat. Lumayan cepat juga padahal tahun 2012 itu belum serba online seperti sekarang. Berasa gaya aja gitu di dompet ada kartu NPWP. Hahaha...
ReplyDeleteAku pernah berencana ngurus NPWP perseorangan ikut suami tapi cuma wacana saja enggak jalan-jalan, kupikir ribet nanti...Eh ternyata mudah sekali. Cus aku mau bikin juga kalau gitu. Makasih infonya Mbak Niar
ReplyDeleteBagaimana dengan pekerja freelance yang mau urus pajak sendiri mbak? Apakah syaratnya akan beda lagi?
ReplyDeleteKira2 apa saja ya yg diperlukan
Tipsnya mantuuulll banget ini Kak Niar.
ReplyDeleteKarena pastinya banyak pekerja konten/ freelancer yg butuh kiat2 ini.
ternyata gampiil yaaa bikin NPWP ikut suamiik.
makasi sharing-nya ya
Pernah mau ngurus ini, tetapi cuma rencana karena berpikir akan ribet dan gak ada gunanya. Ternyata mudah dan penting banget nih segera urus dong.
ReplyDeleteklo aku pake NPWP jaman kerja duluuu masih ada. Selama ini klo kerjaan freelance, ditanya NPWP pake yg itu terus.
ReplyDeleteGampil ya mbaaa ternyataaaa, jadi ini nomornya ikut pak su ya wah baru tau aku, makasih ya mba udah ditulisin :)
iya mbak, npwp ku kartunya bisa cetak sendiri sesuai dengan namaku
ReplyDeletetapi nomormya ikut nomor npwp suami
Iya kita sering ditanyakan no NPWP ya kalau ada pekerjaan sebagai penulis dan blogger, aku masih ikut kartu suami ternyata bisa dicetak sendiri ya kartu atas nama kita tapi ikut nomor NPWP suami
ReplyDeleteWah iyaa...
ReplyDeleteSeringkali memaklumi kalau gak punya NPWP ((termasuk aku, kak Niar))
Kalau boleh tau, kelebihan memiliki NPWP sendiri apa nih kak Niar?
Haturnuhun.
wah aku berhubung kerja jadi sejak dulu punya mba ga ikut yang suami juga jadi kami masing2 npwp-nya..ternyata ga seribet yang dibayangkan dan bisa ikut suami ya nomernya
ReplyDeletewaah asik...cepat sekali ternyata yaa..."karena ketidak tahuan kiya jadi etrasa ribet, panjang dan birokratis. Memang seharusnya calon pembayar pajak harus dimanjakan dengan kemudahan jangan malah dibikin ribet dg urusan administrasi heheh
ReplyDeleteWah ini nih yang kepengen aku lakuin dari dulu. Gak punya NPWP dan pengen gabung ke suami. Gak enak nih dengan kerjaan yang sering diminta NPWP. Dan lumayan juga ya potongannya kalo dikumpuliin. Siap deh, nanti aku coba urus. Semoga bisa cepet.
ReplyDeletePostingan ini yang saya butuhkan nih mbak, jadi pengen ngurus npwp yang ikut suami juga setelah ppkm berakhir. soalnya ada nih agency yang bagian finance rada ribet suruh bikin surat pernyataan kalau npwp nebeng nama suami
ReplyDeletewah ternyata gampang ya kak urus npwp ikut suami. aku mikirnya dulu gimana gitu bikin npwp untuk suami istri yang digabung. ternyata ga sesulit yang dibayangkan
ReplyDeletesekarang memang perlu ya mba untuk berbagai keperluan. Aku dan suami udah punya cukup lama memang.. but it's good to know it's easy to have one now
ReplyDeleteLega ya mbak, udah beres... Npwp saya belum diurus nih, belum ikut suami... Masih npwp sendiri yang bikin pas dari sebelum nikah...
ReplyDelete