Ruang Kolaborasi Perempuan: Sebuah Ruang dalam Dimensi Lain Covid-19 – Pandemi covid-19 memutarbalikkan banyak hal. Yang dulu wajar sekarang tak wajar. Yang dulu biasa, sekarang anomali. Malahan yang sekarang seharusnya wajar, menjadi aneh lagi. Seperti di sekitar rumah kami, bisa dihitung dengan jari berapa orang saja yang mengenakan masker ketika ke luar rumah. Yang mengenakan masker malah menjadi suatu keanehan.
Ketika Bermasker Menjadi Anomali: Sebuah Dimensi dalam
Pandemi Covid-19
Seperti yang kita ketahui,
mengenakan masker merupakan kewajaran, bahkan keharusan pada saat ini ya. Pesan
3M, bahkan 5M selalu digaungkan di televisi dan berbagai media. Justru di
sekitar rumah kami, banyak yang tak peduli dengan masker. Rasanya jadi aneh
sendiri ketika ke warung sebelah rumah mendapati hanya diri sendiri yang
mengenakan masker.
Sepertinya banyak yang tidak percaya dengan keberadaan virus corona. Hingga malam hari, jelang tengah malam masih saja terdengar suara ramai anak-anak bermain atau orang dewasa berkumpul, bersenda gurau dari luar rumah.
Posisi rumah kami di dalam
gang berada di perempatan, dekat masjid. Sering menjadi tempat kumpul warga
sekitar. Sekadar ngobrol. Orang dewasa, remaja tanggung, hingga anak-anak.
Lapangan masjid menjadi tempat bermain anak-anak.
Apa mereka tak takut?
Entahlah. Mereka sepertinya memang tak punya rasa takut. Alhamdulillah, belum
ada kejadian warga sini yang diberitakan menderita covid-19 padahal di sisi
lain, di rumah sakit Dadi yang tak berapa jauh dari lingkungan kami, entah
sudah berapa banyak pasien covid yang masuk, keluar, dan dibawa ke pemakaman
khusus covid di Macanda.
Sungguh ironi.
Ruang Kolaborasi Perempuan dalam program Support Our Sisters. |
Dimensi Lain Itu Bernama Ruang Kolaborasi Perempuan
Saya tak mau berpanjang
kata membahas hal ini. Lebih baik saya bercerita tentang komunitas baru yang
saya kenal bulan Desember lalu. Namanya Ruang Kolaborasi Perempuan. Komunitas ini terbentuk saat
pandemi belum lama melanda 8 bulan yang lalu. Tujuannya adalah memberdayakan
perempuan rentan terdampak pandemi melalui pedampingan kewirausahaan dan
literasi finansial.
Menarik, ya.
Ketika semua orang
terdampak pandemi dalam berbagai bentuk dan besaran, masih ada yang tergerak
untuk membangun kolaborasi dengan berbagai pihak untuk membantu para perempuan yang
rentan terdampak pandemi dari keluarga pra sejahtera, buruh harian, suaminya
di-PHK, perempuan kepala keluarga, dan korban KDRT.
Ketika sebagian orang
sibuk saling melempar argumen konspirasi atau bukan, Ruang Kolaborasi Perempuan
sudah turun ke lapangan, melakukan aksi nyata yang disebut dengan Support
Our Sister. Saya bersyukur, pengalaman saat pandemi covid-19 bukan hanya melihat sikap
apatis warga sekitar rumah, melainkan juga kisah inspiratif yang saya tuliskan
di sini.
Support Our Sisters
Gerakan Support Our Sisters ini fokus pada 4 hal berikut agar para perempuan terdampak pandemi: yaitu
agar para perempuan yang dibinanya mendapatkan tambahan penghasilan, memahami
manajemen keuangan dasar usaha dan keluarga, menjadi lebih mandiri dan berdaya,
dan menjadi leader yang membagi pengetahuan bagi perempuan rentan
terdampak di sekitarnya.
Inspiratif, ya.
Belum banyak yang tahu
adanya gerakan ini. Para relawannya bekerja diam-diam untuk memberikan solusi
bagi sekira 50 perempuan yang dibinanya!
Nah, hal-hal yang
dilakukan dalam Gerakan Support Our Sisters mencakup:
Bantuan modal dan pendampingan usaha, bantuan darurat persiapan persalinan bagi ibu hamil, pendampingan manajemen keuangan dasar, pembagian paket sembako, dan sebagian hasil keuntungan usaha para perempuan binaan digunakan lagi untuk memberi paket buka puasa dan sembako kepada kaum dhuafa.
Mengapa para perempuan golongan
ekonomi menengah ke bawah butuh dibantu?
Alasannya adalah karena: memulai
usaha tidak selalu mudah sebab para ibu perlu mendampingi keluarga di rumah. Bagi
yang telah memiliki usaha, membagi waktu dan energi antara mendampingi keluarga
dan mengembangkan usaha menjadi tantangan tersendiri. Selain itu, keterbatasan akses
terhadap program yang mendukung perempuan dalam berusaha juga makin menyulitkan
untuk mendalami keterampilan berbisnis.
Salah satu solusi mengatasi
dampak pandemi untuk perempuan yang ditawarkan oleh Ruang Kolaborasi Perempuan
bernama Road to Growth. Program ini diselenggarakan atas kerja sama dengan Kinara Indonesia dan Cherie
BlairFoundation for Women.
Makassar beruntung menjadi
kota yang turut serta pada program ini, bersama dengan beberapa kota lain di
Indonesia. Ada 15 peserta dari Makassar yang mengikuti program Road to
Growth bersama dengan 40-an peserta lain dari seluruh Indonesia.
Tujuan kegiatan ini
adalah:
Berbagi pengetahuan mengenai fenomena new normal dan kehidupan perempuan dan perempuan berkeluarga; meningkatkan awareness mengenai kesempatan bagi perempuan dan perempuan berkeluarga meningkatkan pendapatan selama new normal; dan memperkenalkan peluang bisnis #dariRumahAja dan bagaimana belajar dengan mudah.
Pelaksanaan program Road
to Growth adalah pada 15 Oktober hingga 15 Desember 2020. Jadwal pelatihan
akan dilaksanakan pada: 18 Januari – 28 Februari 2021. Tahap pertama berupa
kelas online sebanyak 7 kali.
Dua pertemuan pertama berupa
pengarahan, selanjutnya berupa 5 kali belajar mandiri dengan video dan aplikasi
HerVenture. Video yang harus disimak di antaranya bagaimana mengenali bisnis yang
dikelola dan bagaimana mengelola keuangan. Kelas online terakhir berupa penyampaian
materi oleh instruktur.
Talkshow "Road to Growth"
Jika beruntung, peserta terpilih berlanjut ke jenjang mentoring dan berhak mendapatkan “1 on 1 mentoring” selama 6 bulan dengan mentor dari dalam dan luar negeri yang tergabung dalam Cherie Blair Global Mentorship Program. Selain itu, peserta terpilih juga mendapatkan akses ke lembaga keuangan formal untuk membantu kebutuhan pendanaan di masa mendatang.
Solusinya sekaligus
bersifat berkelanjutan, sebagaimana pola Gerakan Support Our Sister yang
diharapkan berkelanjutan dengan membuka kolaborasi dengan berbagai pihak
termasuk pemerintah dan komunitas lain.
Kendala yang Dihadapi Ruang Kolaborasi Perempuan
Jangan dikira usaha yang
dilakukan oleh Ruang Kolaborasi Perempuan tak mengalami kendala. Ada beberapa
kendala. Melalui beberapa kali chatting dengan Muthmainnah Bahri – founder Ruang
Kolaborasi Perempuan saya mengetahui kisah bagaimana para relawan dan keluarganya
yang berjuang lepas dari virus
corona.
Juga ada kisah mengenai
peserta program Road to Growth yang sempat tertinggal materi kelas berhubung
harus mengurus keluarga yang terjangkit covid. Bersyukur pembelajarannya
berlangsung daring sehingga masih bisa terkejar materi yang terlewati dan
memang kelasnya didesain responsif gender.
Semoga ke depannya
kegiatan Ruang Kolaborasi Perempuan bisa berlangsung lancar ketika semua warga tanpa
terkecuali sudah mendapatkan vaksin covid-19, ya. Hingga saat ini masih ada kontroversi terkait
vaksin Sinovac yang sedang berlangsung pemberiannya kepada para tenaga kesehatan
di seluruh Indonesia.
***
Ah ya, terkait vaksin ini,
hal yang saya nanti-nanti, mengenai kehalalannya akhirnya keluar juga pada
tanggal 8 Januari lalu:
"Kemudian yang
terkait aspek kehalalan setelah dilakukan yang cukup panjang dari hasil
penjelasan dari tim auditor rapat komisi fatwa menyepakati bahwa vaksin
COVID-19 yang diproduksi Sinovac Life Science china yang diajukan proses
sertifikasi oleh Bio Farma hukumnya suci dan halal," kata Ketua MUI
Asrorun Niam dalam jumpa pers, Jumat (8 Januari 2021).
Majelis Ulama Indonesia dalam
fatwa MUI Nomor: 02 Tahun 2021
Tentang Produk Vaksin Covid-19 dari Sinovac Life Science Co. LTD China dan PT
Bio Farma (Persero) telah menegaskan hukum HALAL mengenai vaksin tersebut.
Lalu untuk
implementasinya, saya lebih suka merujuk kepada ahlinya, seperti dr. Raehanul
Bahraen, M.Sc, Sp.PK (lulusan ma'had Al-Ilmi Yogyakarta). Dokter
Raehanul, selain dokter juga seorang ulama. Gelar ustadz juga tersemat
pada namanya dan sering membawakan kajian-kajian keagamaan.
Salah satu materi yang
beliau bawakan adalah pada webinar berjudul Vaksin Dalam Sudut Pandang Medis
& Syariat Islam Bersama Ustadz Raehanul Bahraen. Materi-materi lainterkait vaksin
secara umum dan vaksin Sinovac secara khusus bisa disimak di channel YouTube
“Raehanul Bahraen”.
Vaksin dalam Sudut Pandang Medis dan Syariat Islam
Pada akhirnya semuanya kembali kepada kita sendiri selaku pemilik dan penanggung jawab tubuh, ya. Mau bervaksinasi atau tidak, mau menjadi bagian dari solusi atau tidak. Jika ingin menjadi bagian dari solusi dan belum bisa berbuat banyak, silakan berkolaborasi dengan Ruang Kolaborasi Perempuan melalui program Support Our Sisters (akun Instagram @kolab.perempuan).
Makassar,
17 Februari 2021
Yuk, ikut #TantanganBlogAM2021.
Challenge ini berakhir pada 22 Februari 2021. Walau diselenggarakan oleh komunitas bloger Makassar, teman-teman yang bukan anggota komunitas boleh
ikut, lho. Hubungi nomor WA 082394169129 untuk mendapatkan informasi lebih lanjut
agar bisa turut serta dalam #TantanganBlogAM2021. Syarat dan ketentuan
mengikuti tantangan ngeblog ini bisa disimak di:
http://angingmammiri.org/2021/02/angingmammiri-blog-competition-2021/
Share :
wah keren ya bisa memberdayakan mereka, suka senang dengan aktivitas yang bermanfaat seperti ini
ReplyDeleteIya, Mbak .... masya Allah ya .. saling support sesama perempuan dengan memberdayakan.
DeletePemberdayan kaum perempuan memang mesti dilakukan sejak dini. Tentu kolaborasi dengan berbagai pihak akan lebih cepat membuahkan hasil. Salah Program Ruang Kolaborasi Perempuan Road to Growth keren sekali, mbak :) Support Our Sisters juga oke banget. Sangat inspiratif dan patut dicontoh oleh organisasi/komunitas lainnya. TFS mbak Mugniar.
ReplyDeleteTerima kasih sudah membaca ya Mbak Nurul. Semoga programnya berkelanjutan.
DeleteBagus banget mba. Support sesama perempuan. Apalagi di masa pandemik seperti ini. Banyak hikmahnya ya. Beberapa orang langsung aksi, kesempatan beribadah membantu sesama. Komunitas barokah
ReplyDeleteIya, Mbak ... saya sampai mikir, saat sebenarnya semua orang lagi sama-sama susah, mereka ini tergerak untuk membantu sesama. Masya Allah.
Deletebagus sekali mba programnya, karena membantu para perempuan untuk berkolaborasi menjadi manfaat juga buat bersama
ReplyDeleteBenar, Mbak Aie.
Deleteterlebih di masa pandemi sekarang ini, dengan adanya ruang kolaborasi bisa membuka harapan dan kesempatan bagi perempuan
Deletekeren sekali kegiatan nya mbak niar
ReplyDeletesangat menarik dan bermanfaat
memang dengan kolaborasi, pemberdayaan perempuan bisa lebih optimal ya mbak
Bagus banget ini mbak programnya. Perempuan membantu sesama perempuan, indah ya.
ReplyDeleteEh soal 3M ataupun 5M, di lingkungan rumah saya juga udah mulai kendor lho. Kalau ke warung suka dilihatin tetangga karena saya masih rajin pakai masker
Keren sekali ya pendiri Ruang Kolaborasi Perempuan. Salut dengan programnya yaitu support our sisters. Membantu perempuan berdaya dan survive di tengah pandemi
ReplyDeleteOke nih keberadaan Ruang Kolaborasi Perempuan. Selama Pandemi, Perempuan punya peranan penting, termasuk memutar otak dalam banyak hal. Dengan adanya program, mereka jadi lebih terarah dan berdaya
ReplyDeleteTampaknya kegiatan yang dilakukan ruang kolaborasi perempuan ini perlu banyak di sosialisasikan, supaya makin banyak yang terlibat dan membantu sesama perempuan. Makasih ya mba sudah share info ini.
ReplyDeleteSaya pribadi tetap berharap banyak yang bersedia untuk divaksin. Meskipun secara pribadi, kita berhak atas tubuh sendiri. Tetapi, untuk membentuk herd immunity kan katanya ada 2 cara, yaitu alami dan vaksin.
ReplyDeleteAgak ngeri juga membayangkan herd immunity melalui cara alami. Berarti membutuhkan banyak masyarakat yang positif. Semoga banyak yang bersedia divaksin. Meskipun tentu kehati-hatian sebelum memutuskan sangat diperlukan
Kegiatan ruang kolaborasi perempuan ini sangat inspiratif dan perlu disosialisasikan ke khalayak yang lebih luas. Agar kita saling bahu membahu untuk menguatkan dan membantu usaha. Ya, karena buka usaha bagi kita yang ekonomi menengah ke bawah itu sulit.
ReplyDeleteSupport sisters ini progamnya bagus banget ya mbak, dalam wadah ruang kolaborasi perempuan yang sangat inspiratif. Mudah-mudahan kemanfaatannya jalan terus sampai kapan pun dan dalam kegiatan usaha yang makin luas. Keren!
ReplyDeleteBtw soal Covid saya sekarang lebih menutup berita² terkini karena bikin stress, cukup jaga diri dan keluarga sebisa mungkin ketat patuhi prokes, soalnya ya gitu lihat orang² tuh udah masa bodoh banget sama keadaan 😌
Wuih keren banget programnya. Memberdayakan para perempuan ya. Kepengen deh program kayak begini ada di banyak daerah. Sebab yakin, ada banyak perempuan di luar sana yang juga terdampak pandemi. Semoga nanti bisa begitu ya
ReplyDeletekita perlu banget ya gerakan inisiatif "dari kita untuk kita" secama ruang kolaborasi perempuan. Inspiratif semoga bisa terus bergerak untuk keberdayaaan semua perempuan terutama yg terdampak
ReplyDeleteSaya juga smepit bingung dengan keadaan di sini sekarang Mbak. Di sisi lain, ada yang bermasker dan tetap berjaga jarak serta mengupayakan untuk kesehatan dan menjaga perthanan tubuh
ReplyDeleteDi sini lainnya, ada yang melepas masker atau bahkan tanpa masker ngobrol dan beraktifitas seperti biasa, seperti tanpa adanya apa-apa. Ironi ya
Seneng banget membaca ada program yang memperhatikan perempuan dan dampak dari adanya virus covid ini, Sehat selalu ya, Mbak suskes untuk ruang kolaborasi perempuannya
Ya Allah terharu baca kegiatannya kak..keren banget ya nggak mengeluhkan keadaan, nggak menyalahkan siapa-siapa tapi turun tangan langsung mendukung sesama perempuan untuk tetap berdaya di masa pandemi..
ReplyDeleteBagus mbak programnya. Sampai ada program mentoring satu2 gtu dan juga dikasi link ke pemodal yg sekiranya mau membiayai usaha.
ReplyDeleteSemoga semua usaha komunitas dan ibu2nya dimudahkan.
Memang tak bisa dipungkiri ya banyak yang terdampak pandemi ini sih ya
Suka nih aku program seperti ini saling support sesama perempuan. Oh iya ngebahas pakai masker sewaktu pulang ke Medan orang-orang pada nyantai malah kayak nggak heboh kalau kita sedang pandemi hadeeeh bingung aku :)
ReplyDeletewah aku baru tau banget nih mak tentang ruang kolaborasi perempuan ini, tujuan dibentuknya mulia sekali ya mak.. langsung mau follow ignya ah, siapa tau bisa ikutan bantu kontribusi jugaaa
ReplyDeleteKeren banget yah nih kegiatan ini, semua langsung ikut turun tangan yah. Keren programnya nih
ReplyDeleteNah iya ya, sekarang itu masih ada juga yang cuek gitu ya gak maskeran padahal gak susah juga menggunakan masker. Semoga banyak juga teman-teman yang bisa melakukan aksi serupa ya, karena kegiatan ini juga sangat menginspirasi sekali.
ReplyDeleteI do admire and support everything that empower women. And this trying times is when we need more of one another
ReplyDeleteKeren ini mba Pemberdayan kaum perempuan memang mesti dilakukan sejak dini. Tentu kolaborasi dengan berbagai pihak akan lebih cepat membuahkan hasil. Salah Program Ruang Kolaborasi Perempuan Road to Growth semoga terus berlanjut ya
ReplyDeleteSenangnya semakin banyak komunitas dan program saling dukung sesama perempuan. Sukses untuk programnya ya mbak. Inspiratif sekali.
ReplyDeleteYaampun keren banget kegiatannya. Bisa support sesama perempuan. Inspiratif banget
ReplyDeleteKeren banget sih Mak program semacam ini, apalagi ada peluang untuk peserta terpilih buat mendapatkan akses ke lembaga keuangan formal untuk membantu kebutuhan pendanaan di masa mendatang :D
ReplyDeleteTerkait Vaksin saya sendiri bingung apakah vaksin atau tidak. Tapi sebagai ikhtiar saya ikut apa yang diinstruksikan oleh para pemimpin kita saja.
ReplyDeleteMereka memang perlu didukung mbak. Tak jarang perempuan sebagai tulang punggung keluarga. Apalagi kalau ternyata terkena covid kan lumpuh penghasilan :(
ReplyDeletekece nih, pemberdayaan semua perempuan untuk bisa saling menyelesaikan masalah dengan pengalaman dan cerita. Support kegiatan dan saling membantu. kece banget
ReplyDeletePerempuan memang yanng paling terdampak, ya Mbak. Ga bisa bayangkan hamil dan menyusui di masa sekarang. Juga perempuan lainnya yang terdampak ekonominya.
ReplyDeleteMasyaAllah keren bangett kak programnya. Bisa jadi pilpt project untuk daerah lainnya kan yaa.. Sukses terusss
ReplyDeleteMbak, yang dimaksud terdampak covid itu wanita yang jadi penderita covid atau tidak berdaya karena efek pandemi ini? Tapi di balik itu, aksi ini keren apalagi benar-benar tertarget.
ReplyDeleteMemakai masker lamban laun akan menjd kebiasaan klo dr qt sndiri mensosialisasikan terus menerus
ReplyDeleteSenang banget program gini tuh. Pemberdayaan untuk perempuan dimana kita ini adalah makhluk lemah sekaligus juga paling kuat. ^^
ReplyDeleteRuang kolaborasi perempuan sangat bermanfaat apalagi memiliki kegiatan yang bagus seperti ini ya mbak.
ReplyDeletebagus sekali loh ini program-program komunitasnya, sangat pro dan memberdayakan para perempuan terutama yang paling terdampak di masa pandemi ini
ReplyDeleteBagus banget program ruang kolaborasi perempuan ini. Sampai akhir tahun lalu aku pun bikin program untuk remaja, anak, dan ibu-ibu dengan kendala yang cukup banyak. Semoga lancar terus :)
ReplyDeleteHingga kini pun masih banyak yang enggan divaksin dengan berbagai macam pertimbangan.
ReplyDelete