Tanggal 5 Juni lalu,
Balai Besar Pengembangan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (BBPK3)
menyelenggarakan webinar bertajuk New Normal di Tempat Kerja Sesi
2. Bapak Ir. T Saut P Siahaan, Mkes adalah salah satu nara sumber yang membawakan
materi berjudul New Normal dalam Perspektif K3 pada Pandemi Covid-19.
Menurut Forbes, April 2020,
terbentuk kebiasaan-kebiasaan baru:
- Kenyamanan penggunaan teknologi digital meningkat. Sebagaimana yang kita lihat ya banyak webinar bisa diakses masyarakat umum sekarang baik yang gratis maupun berbayar.
- Bisnis travel mengalami penurunan dalam jangka panjang.
- Layanan elektronik dalam pemerintahan.
- Pemerintah dan bisnis akan mengalokasikan anggaran lebih besar pada kesehatan. Startup kesehatan bermunculan.
- Edukasi dan pelatihan bertransformasi ke daring.
- Perhatian yang lebih besar terhadap lingkungan dan keselamatan.
“Jangan berpikir pandemi
ini sementara, ini mirip katak dalam kuali dengan airnya dipanaskan karena keadaan
ini bisa berlangsung 1 – 2 tahun menurut Bill Gates,” menurut Pak Saut.
Ini kebayang sebenarnya
ya. Berkaca dari pandemi flu spanyol pada 100 tahun lalu juga berlangsung
selama setahun. Historia.id mencatat dalam kurun waktu Maret 1918 – September 1919,
flu spanyol merenggut sekira 2% populasi dunia. Sementara pada saat ini,
pertambahan kasus positif covid-19 masih di angka 800 – 1000 kasus per hari.
“Makhluk yang bisa survive
bukan yang paling besar atau kuat atau kaya tapi yang paling bisa beradaptasi,”
tutur Pak Saut. Mau tak mau kita harus hadapi dan terima kenyataan. Upgrade
diri untuk bisa beralih dari offline selling ke online selling.
“Dalam situasi seperti
ini jangan berharap pada pilihan yang ideal. Pemimpin harus mengambil
keputusan. Hope for the best but prepare for the worst. Bisnis yang
terpuruk misalnya harus survival mode atau pivot usahanya,” ujar
Pak Saut.
Ibu moderator, Ndypada. |
New normal mulai dijalankan di beberapa daerah
utamanya yang kurva pandemiknya sudah melandai namun prediksi munculnya serangan
gelombang kedua patut menjadi perhatian.
Berdasarkan hal-hal
tersebut di atas, Pak Saut mengemukakan analisis potensi risiko dan analisis potensi
peluang global.
Analisis
Potensi Risiko Menuju New Normal
- Terganggunya proses impor dan ekspor barang, bahan baku dan hasil produksi.
- Pariwisata, penerbangan, hotel dan restoran menurun drastis, menyebabkan devisa negara melemah.
- Proses operasional bisnis terhambat dikarenakan perjalanan dinas (khususnya antar negara) dibatasi.
- Kerja sama antar negara di-pending karena sebagian negara menerapkan sistem lock down dan tidak menerima sebagian penerbangan dari negara yang diisolasi secara global.
- Ekonomi China jatuh, berdampak pada sebagian besar pasar produk dunia dihasilkan dan memiliki pabrik yang ada di China. Sehingga sistem perdagangan terdampak besar.
- Ekspor dalam negeri melemah karena suplai bahan baku tersendat akibat China tidak melakukan aktivitas perdagangan.
- Pertumbuhan ekonomi dunia menurun drastis dan krisis finansial lebih buruk daripada krisis finansial 2008.
- Jumlah permintaan dan konsumsi masyarakat menurun/melemah disebabkan banyak pembeli yang lebih memilih tinggal di rumah dan tidak banyak berbelanja.
- Domino effect berdampak pada rantai pasok global,
adanya ketidakpastian secara global.
- Angka kematian meningkat.
Analisis
Potensi Peluang Global Menuju New Normal
- Meningkatnya produktif kreatif UMKM dalam menciptakan produk langka dipasar seperti hand sanitizer.
- Menekan angka polusi dikarenakan masyarakat takut untuk keluar rumah.
- Trend masyarakat semakin memilih metode
pembayaran digital sebagai antisipasi paparan virus COVID-19 melalui uang
kertas dan/uang logam.
- Meningkatnya penerapan protokol-protokol Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada setiap aktivitas untuk menekan tingkat potensi paparan COVID-19.
- Antisipasi pencegahan penularan dengan membuat kebijakan kerja dari rumah bagi karyawan yang tidak dipaksa keadaan untuk hadir di kantor. Memastikan karyawan memahami peran dan tanggung jawab selama terjadi gangguan bisnis;
- Melakukan latihan untuk persiapan penutupan kantor, karantina, keadaan darurat kesehatan serta gangguan transportasi umum dan penyedia layanan kritis.
Ir. Saut Siahaan, safety expert. |
New normal dalam perspektif K3, tentunya harus
dapat menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan sejahtera, bebas dari
kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Juga dapat mengendalikan atau meniadakan
potensi bahaya untuk mencapai tingkat risikoyang dapat diterima dan sesuai
dengan standard yang ditetapkan.
K3
dan Strategi Bisnis
K3 hendaknya melindungi
kelangsungan usaha dan menjadi bagian integral dari strategi bisnis untuk
meningkatkan daya saing. Sebab K3 merupakan persyaratan perundangan yang harus
dipenuhi setiap perusahaan.
Berdasarkan Occupational
Safety and Health Convention (No. 155) and Recommendation (No 164), tugas dan
tanggung jawab pengusaha dan pekerja bisa dirinci sebagai berikut:
dr. Muhammad Jabir, M.Kes - Kabid PP BBPK3 Makassar. |
Tugas
dan Tanggung Jawab Pengusaha
- Sepraktikal mungkin, memastikan tempat kerja, mesin-mesin, alat-alat dan proses kerja dibawah pengawasannya aman dan tidak memiliki risiko kesehatan.
- Sepraktikal mungkin, memastikan bahan bahan kimia, materi fisik dan biologis dan agen—agen dibawah pengawasannya tidak memiliki risiko ketika langkah pengamanan dilakukan.
- Bila perlu menyediakan alat pelindung diri (tanpa biaya untuk pekerja).
- Bila perlu menyediakan fasilitas untuk menangani situasi gawat darurat dan kecelakaan, termasuk P3K.
- Memastikan bahwa pekerja dan perwakilannya dikonsultasikan, diinformasikan dan dilatih K3.
Consumer behaviour in Covid-19. Sumber: materi Pak Saut. |
Hak
dan Tanggung Jawab Pekerja
- Hak untuk menghindari dirinya dari situasi tempat kerja dimana mereka memiliki justifikasi yang wajar bahwa ada bahaya yang serius dan mengancam hidup dan kesehatannya tanpa ada jaminan atas konsekuensinya.
- Hak untuk menerima informasi dan pelatihan K3.
- Hak untuk meminta (dan dikonsultasikan) atas semua aspek K3 yang berkaitan dengan pekerjaan mereka.
- Kewajiban untuk bekerjasama dengan pengusaha dalam bidang K3 (contohnya mematuhi instruksi dan prosedur K3; penggunaan APD dengan benar; melaporkan kepada atasan bila ada situasi yang berbahaya, dll.).
***
Bagi saya, tugas dan
tanggung jawab ini bisa menjadi pegangan tersendiri dalam melihat perusahaan
atau instansi yang baik dalam menerapkan protokol kesehatan dan keselamatan
kerja terkait covid-19 jika nanti saya harus mendatangi perusahaan atau instansi
untuk urusan pekerjaan sebagai freelancer.
Meskipun demikian, saat
ini fokus penanganan COVID-19 saat ini K3 belum menjadi bagian dalam penanganan
Covid-19 maka sudah seyogianya para pengusaha mengambil peran dengan
memperhatikan K3.
Tantangan selain virus
corona adalah hal yang diistilahkan stupidity oleh Pak Saut. Yaitu
mereka yang tak mematuhi protokol kesehatan yang seharusnya dilaksanakan.
Memang ya, tantangan besar kita mereka itu.
Inilah video dari webinar New Normal di Tempat Kerja yang
berlangsung 5 Juni lalu.
Juga menjadi tantangan
bagi praktisi K3 untuk sesegera mungkin melakukan langkah adaptif, jangan
seperti “katak di dalam air yang direbus”. Fokus utamanya adalah bagaimana
menciptakan tempat kerja yang aman dari transmisi covid-19.
Yang bisa saya tulis ini
belum mewakili keseluruhan isi webinar. Sebelum materi Pak Saut, ada
materi dari dr . Muhammad Jabir, M.Kes tentang Pelayanan Program JKK-JKM dalam
Masa Pandemi Covid-19. Untuk lebih jelasnya, silakan tonton video YouTube yang
saya share, yah.
Makassar, 25 Juni 2020
Oya, tidak lama lagi akan
dilaksanakan Pelatihan K3 Dasar Berbasis Online Bagi Karyawan Perusahaan yang
akan diadakan tanggal 29-30 Juni mendatang. Menariknya, acara daring dari balai yang lingkupnya Indonesia timur ini bertabur hadiah. Silakan cari informasi detail di akun media
sosialnya, ya.
Balai Besar
Pengembangan K3 Makassar
YouTube: @Balai Besar Pengembangan K3 Makassar
Instagram: @bbpk3_makassar
FB: @Balai Besar
Pengembangan K3 Makassar
Baca juga
KLIKKK
ABG: Inovasi untuk Akselerasi Menuju Budaya K3
Share :
Terima kasih atas tulisannya....sangat informatif dan semoga dengan "Kepatuhan" Indonesia bs memasuki New Normal dengan baik
ReplyDeleteAamiin, kepatuhan menjadi kunci. Terima kasih :)
DeleteBnayk hal yang harus diperhatikan, diatur, dan dimplementasikan untuk pastikan the new normal berjalan dengan baik ya mba
ReplyDeleteSangat informatif tulisannya, selama pandemi dan memasuki new normal memang jadi kebiasaan baru saya juga ikutan live talkshow, bahkan banyak yang diadakan gratis dengan materi yang amat bermanfaat. Lumayan ngisi waktu luang di rumah jadi banyak ilmu juga.
ReplyDeleteCovid19 benar-benar merubah semua tatanan masyarakat. Dan Saya baru baca sudut K3 nya. Karena banyak perubhan yang akan terjadi kedepannya. Semua harus siap & berperan Serta demi keamanan bersama
ReplyDeleteCorona memang mengubah semuanya ya mba, terima kasih tulisannya jadi tambah informasi saya :)
ReplyDeleteYhaaa.. intinya semua harus siap ya mbak :D.
ReplyDeleteAda yang bilang new normal it´s not a normal life. Tapi kan kehidupan harus berputar ya dan roda perekonomian tetap harus berjalan. Aku sih berharapnya semoga semua pihak patuh sama protokol kesehatan biar semua ini lekas berlalu.
ReplyDeleteApa yang dikatakam Pak Saut, mengutip dari pernyataan Charles Darwin, "yang bisa bertahan, bukan yang terkuat, tapi yang mampu beradaptasi".
ReplyDeleteSo, mau gak mau kita harus membiasakan diri dengan pola new normal life.
kondisi new normal memang harus bisa diterima dengan baik demi perekonomian yang selama ini terhenti ya kak. semoga masyarakat senantiasa sadar untuk selalu mematuhi protokol kesehatan demi mencegah penularan virus.
ReplyDeleteAkhirnya kita harus menerima keadaan dan beradaptasi dengan new normal. "Pemimpin harus mengambil keputusan" Setuju sekali kata Pak Saut ini.
ReplyDeleteCantiknya moderatornya di? Kayak kenal ha-ha-ha
Kayak kenal juga dengan moderatornya hehe,, dikatakan new normal karena ada kebiasaan baru yang harus kita terapkan saat melakukan aktivitas di luar rumah, sayangnya masih banyak ya yang belum patuh dan disiplin mengikuti protokol kesehatan.
ReplyDelete