Keajaiban di Rezeki Level 9

Selalu saja menarik mendengar orang yang sudah mengalami kisah inspiratif berbagi. Apalagi jika itu berhubungan dengan tauhid sekaligus kehidupan sehari-hari. Ustadz Andre Raditya yang juga penulis beberapa buku, satu di antaranya berjudul REZEKI LEVEL 9, berkesempatan hadir di lantai 2 kantor Renner – PT. Rener Inti Internasional, Makassar pada tanggal 22 Oktober lalu.



Tulisan ini merupakan tulisan ketiga. Sebelum membacanya, sebaiknya Anda membaca dua tulisan sebelumnya: Tentang Rezeki Level 9 dan Rezeki Level 9: Rumusan Kaya Itu Tauhid! Ya, Kawan.

Rezeki itu ternyata bukan masalah duit. Ustadz Andre mengatakan, kalau sudah mempelajari ilmu rezeki, kita bisa saja mendapatkan duit kita malah tak terpakai tetapi kebutuhan bahkan keinginan kita terpenuhi! Masya Allah. Beliau mengatakan hal ini bukan tanpa sebab, melainkan mengalaminya sendiri. Ingin beli brankas, ada yang belikan. Ke Makassar ada yang belikan tiket pesawat plus akomodasi selama di Makassar. Ingin umroh, ada yang membayari, dan lain-lainnya. Semuanya tanpa meminta kepada orang lain. “Hanya” menjalankan rezeki level 9.

Lanjuut …

Rezeki level 7, 8, dan 9 adalah REZEKI KEAJAIBAN.

Rezeki level 7.

Pada level ini, rezeki yang dimaksud adalah rezeki yang diperoleh dengan cara keikhlasan. Harap dicatat: ikhlas bukan berarti rela. Ikhlas berasal dari kata akhlasa yang berarti taat atau mengabdi. Orang yang ikhlas itu adalah orang yang mengabdi.

Sumber: islamdiaries.net
“Dengan cara ini, Anda sedang mengatifkan ‘rezeki matang’,” ucap ustadz Andre. Dalam hal ini, ada pengertian rezeki mentah. Yaitu ketika ingin menikmatinya, harus diolah terlebih dulu. Contohnya, “umroh mentah” – yaitu jika ingin berumroh maka harus menabung dulu lalu mendaftar di travel umroh namun belum tentu berangkat. Nah, “umroh matang” itu adalah ketika tiba-tiba tak ada angin tak ada hujan, ada yang menelepon untuk mengajak umroh bareng pada tanggal tertentu, tidak perlu bayar apapun, tinggal berangkat.

Rezeki level 8.

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” [QS. Ibrahim: 7]

Rezeki level 8 adalah rezeki yang diperoleh dengan jalan bersyukur. Allah berjanji akan menambah. Contoh yang diceritakan pak ustadz adalah Nabi Ayyub ‘alaihissalam. Ketika diuji Allah, hari pertama seluruh kekayaannya hilang. Hari kedua, 12 anaknya diambil oleh Allah. Berikutnya Nabi Ayyub menderita sakit yang sangat berat, tidak ada yang pernah merasakannya sebelum dan sesudahnya.


Ketika istrinya memintanya untuk berdoa pada Allah di tahun ke-7 karena beliau seorang Nabi, Nabi Ayyub menjawab bahwa dirinya belum akan berdoa karena waktu senangnya dahulu – 20 tahun jauh lebih lama daripada waktu menderita akibat ujian yang baru 7 tahun. “Nanti saja, kalau susahnya sudah sama dengan senangnya baru saya minta,” ucap Nabi Ayyub kepada istrinya. Nabi Ayyub malah mengajak istrinya bersyukur, alih-alih berdoa kepada Allah supaya diberi kesenangan.

Kisah Nabi Ayyub ini, juga menunjukkan hubungan antara kunci rumah tangga yang sakinah dengan rezeki keluarga itu. Apa itu?

Kunci rumah tangga yang baik ada pada dua hal: laki-laki yang faqih dalam agama dan istri yang bersyukur kepada suaminya. Nasihat yang paling dinantikan seorang istri adalah nasihat dari suaminya. Kalau suami tidak punya ilmu yang cukup dalam ilmu agama maka dia akan curhat kepada orang lain. Kalau suaminya paham ilmu agama, istri tidak akan mencari ustadz di luar sana untuk menasihatinya. Maka penting bagi suami untuk paham ilmu agama.

Eh kembali ke Nabi Ayyub, ya. Allah membalas Nabi Ayyub hanya selama 3 hari: hari pertama sembuh penyakitnya tanpa bekas. Begitu sembuh, seluruh warga kota menjenguknya membawa buah tangan di hari kedua. Di hari kedua seluruh kekayaan beliau pulih tanpa harus bekerja. Di hari ke-3, istrinya hamil. Berikutnya melahirkan anak kembar sebanyak 12 kali.

Hambatan besar dalam menerima rezeki pada level ini
bisa terjadi dalam diri sendiri yang
tidak menerima kondisi ataupun ujian sehingga
tidak melihat potensi diri dan
tidak mensyukuri apa yang sudah
Allah berikan kepada kita.

Rezeki level 9.

Rezeki level 9 adalah rezeki yang diperoleh karena tidak bermaksiat kepada Allah. Dosa bisa dihapus dengan istighfar. Kesusahan hidup bisa diakibatkan oleh dosa-dosa yang kembali kepada kita.


“Sifatnya dosa akan kembali kepada pelakunya dalam bentuk kesulitan dan masalah. Maka kalau Anda mendapati hari ini Anda penuh ujian, bisa saja ada dosa-dosa yang kita belum ber-istighfar. Kunci rezeki tertinggi adalah istighfar,” pungkas ustadz Andre.

Baju yang kotor lebih utama dicuci atau diberi pewangi/parfum?

Ibaratnya baju yang dicuci karena kotor. Bisa jadi bukan hanya dicuci biasa dengan deterjen. Baju tersebut diperas, dipelintir-pelintir, dibanting, disikat, dijemur. Maka nikmati saja dulu jika sudah berulang kali ber-istighfar tetapi belum terbebas dari masalah. In syaa Allah akan tibanya Allah memberika pewangi-Nya.

“Jangan pernah menggampangkan dosa
karena sifatnya akan kembali kepada pelakunya,”
sekali lagi pak ustadz menekankan.
Maka sangat penting usaha
membersihkan diri dari dosa.
Biasakan istighfar.

Beberapa kisah nyata diceritakan pak ustadz di sini, salah satunya adalah kisan Nabi Yunus ‘alaihissalam. Salah satu pelajaran pentingnya adalah bahwa orang saleh tidak menyalahkan orang lain ketika ditimpa musibah atau masalah. Musibah atau masalah justru menjadi bahan baginya untuk introspeksi diri dan makin mendekat kepada Allah sementara banyak di antara kita yang seketika menyalahkan orang lain saat mendapatkan musibah atau masalah.

Ustadz Andre Raditya di YouTube:


Makassar, 8 November 2018

Selesai tulisan Rezeki Level 9

Beli bukunya (REZEKI LEVEL 9) untuk lebih mendalami lagi. 



Baca tulisan-tulisan sebelumnya:


Share :

2 Komentar di "Keajaiban di Rezeki Level 9"

  1. Masya Allah.. Makasih pencerahannya kak. Bagus banget tulisan ini.
    Kalo ada lagi kajian, ajak saya ya kak. Insya Allah kalo gak ada yang lebih penting saya akan hadir.

    ReplyDelete
  2. Kunci rejeki tertinggi adalah istigfar. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang selalu beristigfar atas segala hal yg terjadi.

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^