Lampu, Bukan Sekadar Alat Penerang

Kegiatan pada Philips Lighting Week di Makassar
Acara talkshow Philips di Mal Ratu Indah (MaRI) yang berlangsung pada tanggal 25 Februari lalu merupakan rangkaian road show Philips bertajuk Philips Lighting Week di Makassar. Acara puncaknya berlangsung pada tanggal 28 Februari di Mal GTC Tanjung Bunga, dengan menghadirkan sejumlah artis ibu kota, di antaranya Gilang Dirga dan Sule.

Philips telah meluncurkan teknologi barunya: Philips LED. Teknologi baru ini lebih irit karena hemat energi. Sebelum acara dimulai, seorang ibu memberikan testimoninya. Ia mengatakan bahwa tagihan listriknya turun sejak ia mengganti lampunya dengan Philips LED. Padahal belum semua lampu di rumahnya ia ganti tapi tagihan listrik sudah turun signifikan: dari sejuta rupiah menjadi delapan ratus ribu rupiah. Wow, ya? Kalau tagihan listriknya Rp. 200.000 bisa-bisa yang dibayar cuma abonemen plus beberapa ribu rupiah saja ya (wkwkwk mauunyaa).


Road show KTPL (Kota Terang Philips LED) ini pertama kali diadakan di Makassar, sebelumnya sudah diadakan di Jakarta (Monas), Surabaya (Tugu Pahlawan), Bandung (Gedung Sate), Palembang (Jempatan Ampera). Untuk di Makassar sendiri, wujud kota terang bisa dilihat di Monumen Mandala. Padaha malam hari, Monumen Mandala diterangi oleh gemerlap cahaya Philips LED.

Selanjutnya moderator Fani Ji memandu acara talkshow dengan nara sumber Ren Katili (arsitek) dan Indah Susanti (Production Manager Home Philips Lighting Indonesia). Sebelumnya, hadirin disuguhkan video yang memperlihatkan penataan lampu pada rumah keluarga Reza – ahli self healing dan Dee Lestariwa (penulis). Mereka berdua mengatur pencahayaan di rumah mereka sehingga membuat keduanya semakin nyaman dan betah di rumah. Dee mengatakan bahwa pencahayaan yang baik membuatnya mampu bekerka maksimal.

Ren Katili membawakan presentasi berjudul Inspirasi Pencahayaan, Rumah Jadi Nyaman Huni.

Fani, Indah Susanti, dan Ren Katili
Inti dari penyampaian Ren adalah bahwa di dalam rumah, lampu bisa diatur pencahayaannya sehingga membuat rumah menjadi semakin nyaman huni.

Sebelum menjelaskan mengenai jenis-jenis pencahayaan, Ren menekankan tentang pentingnya mengetahui sifat-sifat cahaya, yaitu:
  • Cahaya dan bayangan terjadi bersamaan.
  • Cahaya bergerak pada garis lurus.
  • Cahaya tidak dapat disentuh tetapi efeknya bisa sangat menyentuh.

Karena ruangan yang kita tempati bentuknya 3 dimensi maka untuk pencahayaannya, diadakan pendekatan pada 3 dimensi itu sehingga penataannya terasa pada 3 dimensi, dengan bantuan bayangan.

Misalnya nih, di kamar anak dan di kantor jangan ada bayangan karena untuk penerangan, kita butuh untuk bisa melihat sejelas-jelasnya. Di kamar mandi yang di dalamnya terdapat cermin di dinding, jangan meletakkan lampu di langit-langit ruangan karena bayangan wajah yang terlihat pada cermin menjadi kurang jelas. Sebaiknya lampu diletakkan di bagian atas  cermin, di mana kita bisa melihat wajah dengan jelas.

Dee Lestari dan suaminya
Eh, lucunya .. manusia ternyata bisa merespon cahaya secara emosional lho! Ada cahaya yang membuat perasaan jadi terasa nyaman dan ada juga yang membuat kita jadi aktif. Efeknya bisa jadi dramatik, ternyata!

Menurut Ren, dalam sebuah ruangan ada 3 jenis lampu yang harus ada, yaitu:
  1. Secara general à yaitu menerangi semua ruangan, umumnya diletakkan di bagian tengah langit-langit ruangan.
  2. Lampu direct lighting, contohnya table lamp, misalnya untuk membaca.
  3. Lampu accent, biasanya hanya untuk menerangi beberapa spot atau sisi ruangan, atau untuk kreasi saja.

Tiap ruangan memiliki kebutuhan lampu yang berbeda-beda. Bahkan ada ornamen di dalam rumah yag membutuhkan sentuhan lampu yang berbeda. Misalnya lukisan. Lampu bisa membuat efek dramatis pada lukisan sehingga membuat yang memandangnya merasa nyaman. Contoh-contoh lain pencahayaan di dalam rumah, yaitu:
  • Di dapur, kita butuh direct lighting, pencahayaan yang terang di atas ruangan. Untuk dapur pilihlah jenis cahaya day light yang membuat warna tampak seperti aslinya. Efek warna kuning yang ditimbulkan sebuah lampu bisa menyebabkan orang menjadi tidak berselera.
  • Kamar tidur, selain membutuhkan general lighting, kita juga membutuhkan lampu baca kanan/kiri dan lampu accent di dinding.
  • Di kamar mandi, kita butuh general lighting agar terasa efek aktifnya di pagi hari. Untuk efek rileks, di bath tub atau di balik kaca bisa dipasang lampu accent.
  • Untuk home office, dibutuhkan lampu di atas meja atau direct lighting.

Beberapa booth Philips di Mal MaRI 
Sumber cahaya, ada 3 pilihan yang dianjurkan Ren, yaitu:
  1. Day light, bila kita ingin agar warna yang terlihat tidak berubah. Misalnya di dapur, tempat pakaian.
  2. Cool light, disarankan untuk membaca, supaya mata tidak mudah lelah.
  3. Warm white, warnanya kuning. Untuk memberi atmosfir kehangatan.

Untuk mengatur tingkat keterangan, Ren menganjurkan menggunakan dimer. Perhatikan pula warna yang dihasilkan karena bisa mempengaruhi mood penghuni rumah. Contohnya:
  • Lampu berwarna biru memiliki efek meredam. Cocok untuk ruangan yang penghuninya gampang emosi atau anak-anak yang aktif agar bisa lebih tenang. Atau kalau mau diet, ruang makan bagusnya dikasih lampu berwarna biru supaya menimbulkan perasaan malas makan.
  • Lampu berwarna merah, cocok untuk orang yang pasif karena memberikan efek “mengaktifkan”.

Di penghujung presentasinya, Ren memberikan saran kepada mereka yang ingin menata pencahayaan di rumahnya:
  • Kenali sifat-sifat cahaya.
  • Penuhi kebutuhan cahaya tiap ruangan.
  • Pilih sumber cahaya yang tepat (cool light, dll).
  • Kontrol pencahayaan (sekarang sudah ada banyak varian).
  • Memasukkan warna cahaya untuk memberikan efek berbeda.
  • Aktifitas di tiap ruangan berbeda-beda dengan demikian pencahayaannya pun sebaiknya berbeda-beda.

Kegiatan untuk anak-anak: lomba mewarnai di atas kertas dan di lampion
Indah Susanti menuturkan tentang yang ditawarkan Philips melalui teknologi LED-nya.  Misalnya lampu belajar untuk anak laki-laki dan anak perempuan berbeda. Philips juga menyediakan lampu dekorasi yang include dengan aksesori ruangan – seperti vas bunga yang ber-LED. Untuk kebutuhan perkantoran, Philips mempunyai tim yang bisa membantu merancang pencahayaan.

Terakhir, Philips memberikan hadiah kepada 3 orang yang beruntung yang bisa menjawab pertanyaan yang diberikan, setelah itu ada goodie bag yang diberikan kepada masing-masing hadirin.

Makassar, 8 Maret 2015




Share :

16 Komentar di "Lampu, Bukan Sekadar Alat Penerang"

  1. Rumah saya sudah pake lampu LED semua mbak, tapi ya tetep mahal bayar listriknya. Ya gimana soalnya makai AC 1/2 pk 4, 1 pk 1, dan freezer yang wattnya besar.
    Tapi memang selain irit, pencahayaan lampu LED memang lembut dan tidak menyilaukan dan Philiplah pelopornya. Dan yang keren garasi 15 tahun itu lo....kan berarti sekali beli untuk 15 thn.

    ReplyDelete
  2. Liputannya lebih mantap nih. Foto-fotonya juga lebih bersih, beda sama jepretanku yang mengandal kamera Hp 3,2 MP

    ReplyDelete
  3. Dari dulu aku pengguna lampu keluaran Phillips.. Harganya amemang agak mahal namun sebanding dengan kualitasnya, gak mudah putus dan tahan lama...

    ReplyDelete
  4. ternyata pasang lampupun ada teorinya ya mbak hehehe,apalagi di kamar mandi,baru tahu hehehe

    ReplyDelete
  5. wahhh jadi baru tau kalau lampu belajar anak laki2 dan perempuan berbeda yaaa... philips keren :D

    ReplyDelete
  6. Dulu sering banget pakai warm white buat kamar. Redup dan jadi cepet bobok. :D

    Yang dicari sekarang itu yg lebu irit ya, Mbak. Dalam hal apa saja. Hehehee

    ReplyDelete
  7. Harga sesuai kualitas. Philips keren dengan jaminan 15 tahun itu.
    Salam

    ReplyDelete
  8. terang terus bersama Philips LED

    ReplyDelete
  9. Rumah saya juga sudah dipasang beberapa lampu penerangan LED terutama di bagian depan dan dibagian belakang rumah, Agar terang,. Saya juga suka lampu jenis LED ini karena cahaya nya relatif lebih terang, dan harganya masih terjangkau. Senang juga dengan lampu LED ini

    ReplyDelete
  10. Penemu lampu pasti pahalanya banyak ya Tante...
    amal jariyahnya ngalir terus

    ReplyDelete
  11. lebih mahal tapi mmg jatuhnya malah lebih hemat energi ya LED mak

    ReplyDelete
  12. Informasi yang sangat penting nih, jadi pengen beralih ke LED juga,:))

    ReplyDelete
  13. Dibanding bola lampu kuning, jauh lbh hemat dan juga terang. Jd kitanya nyaman

    ReplyDelete
  14. saya pasang seluruh ruangan alhamdulillah sudah mau satu tahun masih awet

    ReplyDelete
  15. saya mah pasang lampu ya pasang aja... ternyata ada ilmunya ya... makasih udah berbagi mba :)

    ReplyDelete
  16. di dapur butuh penerangan,kaluaredup aku pusing mbak

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^