Dapat Rezeki Live Tweet dan Pertanyaan Berhadiah

Waktu mengamati live tweet seminar bertema Peran dan Kontribusi Blogger serta Media Sosial dalam menghadapi Kompetisi di Komunitas Ekonomi ASEAN di ruang Carakaloka, Pusdiklat Kementerian Luar Negeri pada tanggal 24 Agustus lalu, sebuah ide muncul. Saya seperti dituntun untuk memilih memperhatikan tweet yang berbentuk “kultwit” yang diberi nomor. Kultwit (kuliah di twitter) terkesan lebih rapi dan lebih teliti.

Entah pengaruh apa, walaupun peserta lain menuliskan tweet-nya secara berurutan, kultwit lebih menarik bagi saya. Pada akhirnya saya hanya mengamati kutwit beberapa peserta seminar itu.

Hanya mengamati kumpuan twitter yang masuk, saya mendapat pengetahuan baru:

• Pengetahuan dari materi-materi seminar
• Metode yang baik untuk bertempur dalam kompetisi live tweet.
• Kultwit dari seminar bisa menjadi bahan tulisan baru. Maka tulisan saya yang berjudul Nangkring Bareng Kompasiana – BKKBN: Blogger Diharapkan Berpartisipasi dalam Program KB merupakan hasil dari kultwit, ditambah dengan ingatan yang masih tersimpan.

Maka sebelum menghadiri acara Nangkring Bareng BKKBN – Kompasiana pada tanggal 9 Oktober kemarin, saya menggunakan pengetahuan ini sebagai “peralatan perang”. Selain itu, saya berniat membawa note book (komputer tenteng tanpa ruang CD) karena saya tak terbiasa nge-tweet memakai HP (gaptek habis hahaha).

Jadi, sebelum mengemasi note book, saya biarkan dulu anak-anak – terutama si bungsu Afyad bermain note book dulu. Begitu ia lengah, diam-diam segera saya masukkan note book ke dalam tas jinjing. Charger dan modem turut masuk ke dalam tas.

Modem? Kan di café-nya ada wifi? Ada tapi instalasi driver wifi di note book tidak berhasil, untung bawa modem. Beruntung pula saya duduk dekat dengan colokan jadi begitu low bat, langsung deh charger berfungsi. Saya tenang, peralatan perang semua ready.

Pengetahuan tentang live tweet yang saya terapkan, membuahkan hasil. Saya perhatikan kompasianer yang lain tak ada yang gigih nge-tweet. Mereka hanya nge-tweet sekali-sekali. Maka dari sekitar 90 tweet yang saya kicaukan, salah satunya memenangkan hadiah kompetisi live tweet: sebuah HP Sony Xperia C1905. Alhamdulillah.

Selain itu, pertanyaan saya yang panjang lebar kepada pak Fasli Jalal – kepala BKKBN pusat, seputar penyelesaian problematika kependuduan secara terpadu yang melibatkan instansi lain dan bagaimana BKKBN menyentuh lapisan menengah ke bawah dalam menjalankan programnya cukup menarik perhatian pak Fasli.

Saya bukannya ge er berlebihan, di antara para peserta yang bertanya, hanya saya yang nama dan alamatnya dicatat oleh staf BKKBN atas permintaan pak Fasli, untuk dikirimi buku. Lagi-lagi alhamdulillah … ada tambahan “modal” buat ngeblog.

BKKBN itu tak melulu mengurusi soal kontrasepsi dan slogan “2 Anak Lebih Baik” lho. Dari buku, majalah, dan fact sheet yang saya peroleh di acara Nangkring Bareng BKKBN – Kompasiana, ada banyak pengetahuan dan hal-hal menarik yang saya peroleh. Jadi, jangan buru-buru alergi dulu dengan nama besar BKKBN. Maka dari itu pula, saya senang sekali memberikan alamat saya kepada seorang bapak – pegawai BKKBN.

So, ngeblog itu asyik, Kawan. Maka ngebloglah. Dan kalau sudah ngeblog, seriuslah maka banyak manfaat yang akan kau dapatkan J.

Makassar, 12 Oktober 2013

Share :