Mandiri Menyapih

Mandiri Menyapih - Saya merasa sangat beruntung sebagai seorang ibu karena berhasil menyusui Affiq (4 tahun) secara eksklusif selama 6 bulan sejak kelahirannya. Hasilnya, saya membuktikan sendiri keunggulan ASI eksklusif plus kolostrumnya: Affiq tumbuh sehat dan daya tahan tubuhnya bagus, berat badannya rata-rata naik 1 kg setiap bulannya, ia tidak tertular meski saat saya dan papanya berkali-kali terkena pilek dan batuk. Dan di saat-saat kami sakit pun saya tetap menyusuinya tanpa menggunakan masker. Yang tak kalah pentingnya: bonding di antara kami tumbuh dengan mesranya.

Usia 6 bulan, Affiq mulai makan makanan yang sesuai untuk bayi seusianya. Dia masih minum ASI sampai usia 10 bulan. Saat itu saya mulai mengenalkan susu formula padanya, diminumkan sesekali melalui gelas.

menyapih

Suatu ketika di usia 14 bulan, Affiq menolak saat hendak saya susui. Saat memasukkan puting susu ke mulutnya, ia meningkahinya dengan bermain. Saya terus mencoba. Affiq terus bermain. Saat mulai bosan, dia marah. Meskipun begitu saya masih tetap dengan kegigihan saya hingga tiba pada puncak kejengkelannya, dia menggigit puting susu saya. Sakit, tentu saja. Tetapi saya masih terus mencoba menyusuinya. Keinginan untuk dapat menyusuinya selama 2 tahun begitu besarnya sehingga saat itu saya rela walau kena gigit. Beberapa kali saya coba, dia masih tetap menggigit. Akhirnya, kami berdua menangis. Saya menangis putus asa, sementara Affiq menangis karena marah.

Beberapa kali, rangkaian adegan itu berulang. Hingga akhirnya beberapa hari kemudian saya pasrah dan membiarkan ASI saya diserap kembali oleh tubuh. Affiq pun tersapih dengan sendirinya, dengan ‘keputusan’-nya sendiri. Apa boleh buat, rasanya sedih tetapi yang paling penting Affiq tetap tumbuh dengan sehat, cerdas, dan lincah - hingga sekarang. 

Satu kenangan unik bersama Affiq yang saya miliki ini, meski membuat saya sedih dan agak cemburu pada ibu-ibu yang bisa menyusui balita mereka hingga usia 2 tahun justru membuat ibu-ibu itu balik merasa cemburu pada saya karena saya tidak perlu seheboh mereka dalam hal usaha menyapih buah hati mereka. Saya tidak perlu melakukan berbagai usaha membaluri puting susu dengan segala macam zat yang berasa pahit ataupun asam karena ‘inisiatif' stop breastfeeding datangnya dari buah hati saya sendiri ...........................
Makassar, Juli 2005



Share :

0 Response to "Mandiri Menyapih"

Post a Comment

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^