Degradasi Moral Memicu “Pendidikan Karakter” Didengungkan
Akhir-akhir ini marak didengungkan frasa “Pendidikan Karakter”. Pendidikan yang menekankan dimensi etis spiritual dalam proses pembentukan pribadi ini dicetuskan oleh seorang pedagog Jerman FW Foerster (1869-1966). Pentingnya pendidikan karakter melecut pemerintah kita untuk mencanangkannya pada hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2010[1] lalu. Hampir bisa dipastikan, ini karena tanda-tanda degradasi moral yang terjadi di negara ini sungguh menyita perhatian dan membuat keresahan yang meluas di seantero negeri. Betapa tidak, sepuluh tanda degradasi moral yang melanda suatu negara dan merupakan tanda-tanda kehancuran suatu bangsa - menurut rumusan Thomas Lickona (Sutawi, 2010), sangat nyata di negeri ini. Kesepuluh tanda tersebut adalah: