Mengajarkan Perbedaan Baik dan Buruk untuk Membangun Karakter Anak – Ada anak yang sejak balita dibiasakan makan banyak oleh ibunya. Akhirnya hingga masuk usia sekolah dasar si anak terbiasa makan dengan porsi ganda. Apapun yang dimakan harus double dan tidak bisa dihentikan karena sejak awal sudah dibiasakan oleh ibunya. Akhirnya si anak tumbuh menjadi orang dewasa obesitas. Akhirnya ibunya kesulitan dalam mengatur pola makan anaknya.
Sering kali kita tak sadar,
meskipun makanan boleh dimakan, ada porsi yang sebaiknya dikonsumsi. Meskipun
makanan tertentu benar dan baik, tetap tidak boleh berlebihan. Ayam goreng crispy
di restoran cepat saji sah-sah saja dikonsumsi namun menjadi tidak baik
jika efeknya bisa berakibat buruk bagi kesehatan.
Salah satu bagian penting
dalam mengajarkan anak agar bisa membedakan mana yang baik dan buruk adalah membentuk
karakter sehingga menjadi bagian dari kepribadian anak, termasuk dalam gaya
hidup sehat atau pola makan.
Bagaimana
Mengajarkan Anak Membedakan yang Baik dan Buruk
Berikut ini beberapa cara
yang dapat membantu mengajarkan anak mampu membedakan mana yang baik dan mana
yang buruk:
1. Mulai
dengan Contoh Nyata
Anak-anak belajar banyak
melalui pengamatan. Orang tua dan orang dewasa di sekitar mereka adalah teladan
utama. Tunjukkan perilaku baik, seperti gaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, tunjukkan bagaimana Anda
mencoba konsisten dalam berolahraga tiap hari.
2. Diskusi
Terbuka
Ajari anak tentang
konsekuensi dari tindakan mereka. Ketika anak melakukan sesuatu yang buruk,
jangan hanya memarahi tanpa menjelaskan. Ajak dia berdiskusi mengapa tindakan
tersebut tidak baik dan apa dampaknya bagi diri sendiri maupun orang lain jika
ada. Sebaliknya, ketika anak melakukan sesuatu yang baik, beri apresiasi dan
diskusikan mengapa itu adalah pilihan yang tepat.
3. Pujian dan
Penguatan Positif
Ketika anak melakukan
perbuatan baik, berikan pujian. Penguatan positif membantu memperkuat perilaku
baik. Namun, pastikan pujian tersebut tidak hanya berfokus pada hasil, tetapi
juga pada proses dan niat di balik tindakan tersebut.
4. Sesuaikan
dengan Usia dan Pemahaman Anak
Pemahaman anak tentang
baik dan buruk akan berkembang seiring dengan usia. Untuk anak yang lebih
kecil, penjelasan sederhana seperti "kita harus makan agar sehat"
mungkin sudah cukup. Namun, seiring pertumbuhan mereka, ajarkan konsep-konsep yang
lebih kompleks misalnya mengenai nilai gizi yang terkandung dalam makanan atau
bagaimana menjaga gula darah stabil.
5. Gunakan
Cerita dan Permainan
Cerita, baik dari buku
maupun pengalaman sehari-hari, adalah cara efektif untuk mengajarkan
nilai-nilai moral. Banyak buku anak yang mengandung pesan penting tentang pola
hidup sehat dan memilih makanan sehat. Anda juga bisa membuat permainan peran (role-playing)
di mana anak harus memilih tindakan yang baik dalam situasi tertentu.
Game Edukasi Makanan untuk Mengajarkan
Anak Membedakan yang Baik dan Buruk
By the way, saya dapat rekomendasi website
yang menyediakan game edukasi makanan untuk anak nih. Menariknya,
di dalam website itu ada game-game yang bisa mengajarkan anak membedakan
mana yang baik dan buruk terkait makanan, yaitu di www.culinaryschools.org.
Game edukasi makanan membantu
siswa membedakan makanan sehat dengan makanan tidak sehat. Culinaryschools juga
menyediakan clip art topik makanan secara gratis yang dapat digunakan di
kelas oleh guru ataupun oleh orang tua di rumah.
Dengan clip art dan
games yang tersedia, guru dan orang tua dapat menekankan pentingnya
olahraga, membatasi lemak tubuh berlebih, dan menjaga berat badan yang sehat,
juga dapat memanfaatkan kalkulator online gratis. Berikut ini games yang
bisa dimainkan anak:
1. Can I Eat
It?
Can I Eat It?
yang artinya “bolehkah saya memakannya?” adalah permainan untuk anak-anak pra sekolah
dan siswa taman kanak-kanak di mana mereka dengan cepat mengeklik ya atau tidak
jika mereka merasa suatu benda dapat dimakan. Permainan ini meliputi
buah-buahan, sayuran, kue, sosis, kaus kaki, stik, gelas, baterai, serangga,
dan banyak lagi.
2. Fast Food
Combat
Pemain Fast Food Combat
berlomba untuk memakan buah-buahan lezat sambil menghindari makanan yang dapat membuat
mereka sakit atau memperlambat gerak mereka. Makanan buruk yang membuat pemain
sakit ditunjukkan dengan warna abu-abu. Sementara tomat beku memperlambat
pemain selama 5 detik. Permainan ini cukup sederhana dan paling cocok untuk
siswa sekolah dasar.
3. Fitness
Food Run
Fitness Food Run adalah
gim platform gulir horizontal yang mendorong pemain untuk mengonsumsi
makanan sehat seperti apel dan mentimun sambil menghindari makanan tidak sehat
seperti kentang goreng. Pemain menjadi lebih sehat saat mengonsumsi makanan sehat. Atau sebaliknya, bertambah berat badan dan menjadi lamban saat
mengonsumsi kentang goreng. Pemain dapat melakukan lompatan ganda dengan
mengeklik mouse dua kali. Game ini membutuhkan sedikit
ketangkasan untuk dimainkan. Game ini sepertinya cocok untuk siswa kelas
dua hingga tiga.
***
Ketiga game yang
saya tuliskan di atas bisa diperoleh dengan gratis di website Culinaryschools.org.
Dengan pendekatan yang tepat, melalui game pun anak dapat belajar untuk
membedakan mana yang baik dan buruk.
Dengan demikian, dengan
pembagian waktu bermain yang tepat maka anak dapat berkembang menjadi individu
yang mampu membedakan mana yang baik dan buruk, juga bertanggung jawab pada
dirinya sendiri demi kebaikan dirinya. Namun demikian, harap diingat bahwa
proses ini memerlukan waktu, kesabaran, dan keteladanan yang konsisten dari
orang tua dan lingkungan sekitarnya.
Makassar, 26 Agustus 2024
Share :
Wah ketiga game nya seru ini penampakannya.
ReplyDeleteSaya suka jenis-jenis game seperti ini.
Gratis lagi 😍
Menyenangkan sekali ini, karena dengan melalui game anak dapat belajar untuk membedakan mana yang baik dan buruk. Orang tua terbantu, pembelajaran karakter pun akan berlangsung seru
ReplyDeleteUntuk era sekarang perlu ada media yang mengedukasi dalam pembelajaran terhadap anak karena banyak contoh yang akan ditiru dalam kehiupan sehari-hari. Perlu pengawasan dan media digital yang adaptif.
ReplyDeleteSeru banget ya game di culinaryschool ini kak. Saya juga suka main game ini bersama anak-anak. Tidak hanya asik, tapi juga mendidik karakter yang baik buat anak.
ReplyDeleteaaa, sepakat banget sama tips pendekatan di atas, mbak. menarik juga menggunakan pendekatan melalui game edukatif, ya.
ReplyDeleteBtw kak Mugni dulu sejak kecil kalo mama kami masak rendang, karena aku ngeliat kakak-kakak ambil daging bisa 4 sampe 5 potong sekali makan aku pun mengikuti nya. Hingga akhirnya tercengang pas ke rumah temen, ternyata ambil rendang cuma 1 ya. Wkwkwk.
ReplyDeleteaku pikir itu hanya berlaku di acara kawinan saja. Ternyata normalnya juga ya satu potong sekali makan.
Dan culinanyschool.org ini seru kak. Banyak games buat anak. Anak ku pun suka games yang menyiapkan makanan.
Setuju banget kalau anak itu peniru ulung.
ReplyDeleteJadi orang tua kalau mau anak baik, ya harus lebih dulu berbuat baik. Sebaliknya kalau orang tua kelakuan tidak baik, anak juga dengan mudah bakalan melampaui keburukan yg dilihatnya
Mengajarkan anak untuk diresapi dengan baik memang butuh ide ya mba. Apalagi anak2 gen alpha sekarang lebih tertarik secara visual. Seperti mengajak belajar sambil bermain game yang menyenangkan di Culinaryschool ini
ReplyDeleteAnak memang harus diajarkan baik dan buruk dari kecil. Apapun metodenya yang penting anak paham dan mengerti.
ReplyDeleteMisalnya dari bermain game.
wah game Fitness Food Run keliatan seru, jadi pengen main juga :D
ReplyDelete