Ke Jakarta Menghadiri Pelatihan Peningkatan Kapasitas Penulisan

Ke Jakarta Menghadiri Pelatihan Peningkatan Kapasitas Penulisan - Keputusan untuk berangkat dari Makassar tanggal 2 Juli ke Jakarta sudah tepat. Saya masih bisa beristirahat di tempat adik di kawasan Kemanggisan. Untuk ukuran orang Jakarta, posisinya cukup dekat dari Hotel Santika yang di Slipi, masih sama-sama di Jakarta Barat.

Pelatihan Kemendikbudristek Jakarta

Sebelum berangkat, tanggal 29 Juni saya drop. Berbagai cara diupayakan agar tetap bisa berangkat tanggal 2 Juli. Tiket sudah di-booking, sayang jika tidak bisa berangkat. Pada pagi hari tanggal 2 Juli, tubuh sudah merasa lebih enak.

Walaupun ada sedikit drama hingga tertinggal dari rombongan besar penerbangan Batik Air pukul 13 siang, akhirnya saya bisa berangkat ke Jakarta. Menembus kubangan awan putih sejak berangkat hingga mendarat, menjejak di bandara internasional Soetta membuat semangat menyala lagi.

Rupanya tubuh belum cukup fit untuk diajak mengarungi bandara baru Sultan Hasanuddin yang luas hingga mengecap lalu-lintas Cengkareng-Kemanggisan yang jauh lebih luas. Akibatnya hampir nge-drop lagi. Beruntung masih bisa istirahan malam itu sehingga keesokan paginya datang ke Hotel Santika dalam keadaan yang lebih fresh.

Vibes dari para peserta acara seperti ini tentu saja positif. Kami diseleksi oleh tim BKHM (Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat) Kemendikbudristek, dari >100 pendaftar dari berbagai komunitas mitra Kemdikbudristek, terpilih 50-an orang yang berasal dari seluruh Indonesia. Betapa bersyukurnya saya menjadi bagian dari ke-50 orang tersebut, mewakili Sidina Community sebagai Fasilitator Ibu Penggerak.

 

Belajar, Menulis, Berkarya

 

Pak Anang Ristanto, Plh. Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Kemendikbudristek memberikan sambutan di awal acara secara online. Beliau mengapresiasi para peserta pelatihan Peningkatan Kapasitas Penulisan untuk Komunitas terpilih yang aktif menulis tentang pendidikan dan bermedia sosial:

Bertujuan meningkatkan kemampuan menulis karena menulis merupakan keterampilan dasar yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Kemampuan menulis yang baik tidak hanya membantu dalam menyampaikan informasi dan pengetahuan namun juga dalam mengembangkan pemikiran kritis dan kreatif. Melalui menulis bisa curhat secara positif yang dipublikasikan melalui medsos.

Selanjutnya Pak Anang, dalam sambutan bertajuk Mendorong Merdeka Belajar Menjadi Sebuah Gerakan mengatakan bahwa dalam konteks pendidikan, menulis memiliki peran yang sangat strategis. Melalui menulis kita dapat menginspirasi dan memberi dampak yang positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan juga bagi pembelajaran.

“Melalui pelatihan ini kami harap para peserta dapat mengembangkan keterampilan menulis yang lebih baik dan mampu menghasilkan karya yang berkualitas. Sebagai bagian dari komunitas merdeka belajar, kita memiliki tanggung jawab untuk terus belajar dan berinovasi. Harapan kami, pelatihan ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan melalui pengembangan keterampilan menulis untuk mendukung program Merdeka Belajar yang berkelanjutan,” pungkas Pak Anang.

Pak Anang menyebut nama-nama narasumber pelatihan yang dilaksanakan di Hotel Santika Slipi tanggal 3-5 Juli 2024 ini. Rasanya tak sabar ingin segera  menyerap ilmu mereka:

  1. Teknik Menulis Karangan Khas (feature) – Budiana Indrastuti, Kepala UKK UI Publishing.            
  2. Praktik Bercerita (Story telling) - Dwi Santoso, Kumparan.
  3. Pelatihan dan Praktik SEO (Search Engine Optimization/pengoptimalan mesin pencari) – Radius Aryanto, CEO PT. Ruang Henti Digital

 

Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat

Gerakan Bersama

 

Selanjutnya pembekalan komunitas mitra Kemendikbusristek diberikan oleh Ibu Ainun Niswati Chomsun, Tenaga Ahli Staf Khusus Mendikbudristek Bidang Komunikasi dan Media. Ibu Ainun mengatakan, “Kita ingin filosofi dari Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan yaitu yang diejawantahkan dalam ‘Merdeka Belajar’ bisa diimplementasikan dalam transformasi pendidikan dan menjadi gerakan bersama.”

Selanjutnya pemaparan Ibu Ainun dalam pembekalannya saya tuangkan dalam tulisan ini (di bawah sub judul "Gerakan Bersama"):

Tahukah filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara? Ing ngarso sung tulodo ing madya mangun karso tut wuri handayani – hanya ini yang kita ketahui dari seorang Ki Hajar Dewantara. Padahal tidak cuma itu, bahkan beliau tidak pernah menyebut sekolah sebagai tempat untuk anak-anak harus di sebuah camp di mana mereka harus duduk manis melihat ke depan, apapaun gurunya ngomong.

 

Taman Belajar yang Berpusat pada Murid

 

Bahkan Ki Hajar Dewantara pada masanya menyebut sekolah sebagai “taman” karena sekolah harus menyenangkan. Sama dengan “Merdeka Belajar”. Merdeka belajar, yang salah satu kebijakannya Kurikulum Merdeka, tujuannya adalah pendidikan yang aman dan menyenangkan. Kemendikbud ingin menciptakan pendidikan yang berpusat kepada murid. Sudah tidak zamannya semua yang atur guru, kepala sekolah di mana kepentingan guru dan sekolah adalah kepentingan pemerintah.

Disebutkan pula oleh Ibu Ainun mengenai mengelola pendidikan sesuai dengan perkembangan zaman. Kita tidak bisa memaksakan anak-anak belajar dengan sistem yang tidak relevan dengan zamannya. Kita para orang tua, para guru harus belajar menyesuaikan zamannya walaupun tidak pernah bisa kita memahami zaman anak-anak kita karena kita tidak  dilahirkan di zaman itu. Tugas dari orang tua, pendidik, kementerian adalah memfasilitasi, menyiapkan anak-anak agar bisa menghadapi masa di mana nanti yang mereka harus bertarung dalam kehidupan.  

“Ki Hajar sudah menunjukkan bahwa pendidikan harus berpusat pada murid dan disesuaikan dengan muridnya. Makanya dalam Merdeka Belajar, kita bilang bahwa pendidikan itu harus berpusat pada murid dan terdiferensiasi”, tukas Ibu Ainun lagi.

Mas Menteri Nadiem melihat bahwa anak-anak memiliki minat yang sangat beragam, tidak cuma satu. Ilmu terlalu luas untuk dilkotak-kotakkan dalam IPA-IPS saja. Bisa saja ada yang meminati matematika tetapi tidak menyukai fisika misalnya. Betapa zaman sudah berubah dan ternyata sudah didefinisikan oleh Ki Hajar Dewantara pada masanya. Mas Menteri kemudian menerjemahkan dari pikiran-pikiran Ki Hajar Dewantara ke dalam Merdeka Belajar.

Merdeka Belajar itu sesederhana bahwa kita ingin pembelajaran itu berpusat pada murid atau mahasiswa. Berpusat pada kepentingan mereka karena nanti yang menghadapi zamannya adalah mereka, bukan orang tua, guru, dan Kemendikbudristek. Jadi bagaimana kita bisa menyiapkan sebaik-baiknya anak kita bisa benar-benar siap menghadapi zamannya, berani menghadapi zamannya, dan memberikan dampak positif, bermanfaat minimal buat diri sendiri – tidak merepotkan orang lain, semaksimalnya: sebesar-besarnya untuk lingkungannya,” tutur Ibu Ainun.

Selanjutnya untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi diri ataupun lingkungannya tidak gampang, penting adanya pendidikan karakter. Bagaimana anak punya wawasan, karakter, punya kesiapan menghadapi perubahan zamannya di mana kita mungkin tidak selalu menemani mereka. Pada satu titik mereka harus berjalan sendiri.


Tenaga Ahli Staf Khusus Mendikbudristek Bidang Komunikasi dan Media

Berjejaring untuk Menyosialisasikan Perubahan

 

Kebijakan pendidikan dari jenjang PAUD sampai “profesor” yang dibuat sudah sangat banyak. Sebagus apapun kebijakan jika tidak didukung masyarakat, tidak dapat berarti apa-apa. Kerap terjadi, sudah ada kebijakan bagus tetapi publik tidak merasa atau bahkan tidak tahu ada kebijakan tersebut maka perlu peran aktif dari mitra resmi Kemdikbudristek untuk mengambil peran.

Untuk menjadikan pembelajaran yang aman dan nyaman, terdiferensiasi sesuai kebutuhan murid, dan berfokus pada murid banyak sekali perubahan telah dibuat. Yang diubah di antaranya: kurikulum, gurunya, kesejahteraannya, memutus mata rantai guru honorer, harus merelaksasi dana BOS, mengubah aturan dana BOS agar langsung masuk ke sekolah, meningkatkan kompetensi guru, menciptakan agen-agen di lapangan untuk  membantu guru-guru mengekskalasi kompetensinya sehingga guru penggerak ada, bikin aturan pengangkatan kepala sekolah, mengatur pembelajaran di PAUD, aturan untuk mencukupkan kebutuhan guru, membuat buku digital yang bisa di-download bebas dan gratis (kalau sekolah mau mencetak boleh, ada harga maksimal dan harus menggunakan dana BOS dan tidak memberatkan sekolah).

Kebijakan tentang guru tidak sederhana. Yang punya wewenang terhadap guru adalah pemda (pemerintah daerah), pemda posisinya di bawah Kemendagri. Untuk pengangkatan tenaga guru pegawai negeri, Kemendikbudristek harus bicara ke Kemendagri tetapi belum tentu menurut Kemendagri perlu diangkat. Betapa rumitnya, ini baru sebagian. Belum lagi membahas dikti, vokasi, pendidikan karakter. Izin tambahan satu lagi dari saya: belum lagi soal pendidikan inklusi. Banyak sekali ya pe er dalam dunia pendidikan?

Satu hal lagi yang harus diperhatikan adalah agar bagaimana sekolah aman dari perilaku bully. Bully atau perundungan merupakan salah satu dari 3 dosa besar pendidikan yang menjadi perhatian Mas Menteri. Yang dimaksud dengan 3 “dosa besar pendidikan” adalah: kekerasan seksual, perundungan, dan intoleransi. Tiga Dosa Besar Pendidikan sempat menjadi kontroversi padahal mata rantai kekerasan harus diputuskan. Jangan sampai anak korban kekerasan membenci sekolah karena dipaksa ke sekolah tanpa diselesaikan masalahnya.

:::

Pendidikan berbasis Kurikulum Merdeka ini sesuai dengan kebutuhan anak-anak kita karena relevan, itu menjadi kunci. Pendidikan yang relevan bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Filosofi dasarnya adalah: anak-anak memiliki kemampuan bernalar secara kritis, berani membuat keputusan, serta punya karakter.

Oleh karena itu, pendidikan merupakan tanggung jawab kita semua. Apa yang dilakukan sekarang dampaknya in syaa Allah terlihat 20-30 tahun ke depan. Kita tak boleh hanya mempersiapkan anak pintar sendiri tetapi tak mendukung dan tak mengupayakan terbentuknya lingkungan yang kondusif bagi semua anak. Merdeka Belajar merupakan sebuah gerakan berkesinambungan yang  tidak tergantung kepada menterinya juga tidak tergantung pada Kemendikbudristek.

Makassar, 9 Juli 2024

Bersambung

 

 



Share :

11 Komentar di "Ke Jakarta Menghadiri Pelatihan Peningkatan Kapasitas Penulisan"

  1. Wah mbak Ainun sekarang sudah jadi staf ahli ya. Pantasan jarang liat lagi di medsos hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aktivitas di dunia nyata beliau pasti padat ya Daeng.

      Delete
  2. Ini yang event GLN itu ya mbk... Seneng banget bisa lolos dan ikut mendapat berbagai pelatihan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bukan Mbaak ... ini pelatihan Peningkatan Kapasitas Penulisan bagi warga komunitas mitra Kemendikbudristek. Alhamdulillah bisa ikut.

      Delete
  3. Wah mba keren banget deh dipanggil lagi ke Jakarta oleh Sidina Community. Bicara mengenai pendidikan sekolah itu cakupannya luas banget ya mba. Semoga keluhan para orang tua & guru ini didengar benar2 sama mas Mentri ya,,gemes banget soalnya wkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Melalui Sidina, diajak oleh Kemendikbudristek, Mbak Iid.

      Delete
  4. Tulisannya berisi dan sangat bermanfaat. Ditunggu kelanjutannya mbak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sudah ada kelanjutan kisahnya, Mbak ... total ada 7 tulisan saya buat.

      Delete
  5. Masya Allah..keren mbak Niar, akhirnya terpilih jadi salah satu peserta yang bisa ikutan even ini. Aku fokus ke merdeka belajar ini ya, bahwa anak2 memang harusnya menjadikan sekolah sebagai tempat menyenangkan. Wajarlah bila sekarang kurikulum kita mengambil tema kumer sebagai garis besar pembelajaran.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mbak .... harapannya anak2 bisa belajar dengan menyenangkan dan pembelajaran berfokus kepada anak.

      Delete
  6. Barakallah, Mbak, senangnya bisa ikut serta dalam acara kepenulisan sekeren ini. Pasti menyenangkan bisa berkumpul dengan lingkungan positif yang senantiasa mendorong kita untuk meng-upgrade diri.

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^