Kecurangan di Facebook

Kecurangan di Facebook – Bukan hanya di dunia nyata, di dunia maya pun ada saja orang yang berbuat curang untuk kepentingan dirinya, entah itu untuk popularitas atau duit, atau ujung-ujungnya duit agar mudah jualan di Facebook. Tidak mau bersusah-payah, seenaknya saja merebut hak milik orang lain.

Facebook pun menjadi tempat orang-orang pelaku kecurangan ini, sebagaimana 3 kisah yang akan saya saya ceritakan di bawah ini.

Kecurangan di Facebook

 

1.  Pengambilalihan Laman (Page) Facebook Secara Paksa

 

Kurang lebih 2 tahun yang lalu, saya di-invite untuk menjadi salah satu kontributor di sebuah page FB yang follower-nya mencapai 200 ribuan. Banyak sekali, ya? Dengan senang hati saya menyambut ajakan itu.

Beberapa bulan lalu tiba-tiba ada upaya pengambilalihan akun pribadi saya. Saya tak menyadarinya jika tak dikabari Marisa bahwa akun saya menghilang. Alhamdulillah akun Facebook yang sudah berteman dengan hampir 5000 orang itu bisa saya dapatkan kembali tetapi saya kehilangan hak berkontribusi di page tersebut. Saya tak bisa lagi jadi kontributor, kini hanya sebagai "warga biasa" yang masih bisa mengintip ulah pelaku kecurangan di laman tersebut.

Saya bertanya kepada pemilik  page, mengapa saya tak bisa lagi mengakses laman miliknya. Beliau mengatakan, page FB-nya diretas orang dan beliau tak bisa mengaksesnya sama sekali. Bahkan akun adminnya diambil alih juga. Waduh. Jumlah follower page itu menggiurkan orang untuk memulai Facebook untuk bisnis.

Yang dirugikan oleh pelaku bukan cuma pemilik asli laman, ada juga orang lain yang kehilangan akun. Saya masih beruntung bisa mengambil kembali akun yang sempat dinonaktifkan oleh Facebook selama 1 hari itu.

Saya lihat page itu masih ada sampai sekarang. Isinya pesan-pesan random, kadang-kadang pesan kebaikan juga ada. Jujur, muak melihat pesan kebaikan karena mengetahui sejarah pengambilalihan laman itu secara paksa. Terlihat (sok) baik tetapi menggunakan cara salah? Huh!

 

2. Pencurian Konten yang Diunggah ke Facebook

 

Rupanya saya masih “menyaksikan” satu lagi model kecurangan di Facebook. Dua hari yang lalu, saya lihat story pemilik akun IG sluggish_journey (milik Idaa, anak Bone yang sekarang berdomisili di Malaysia. Akunnya memiliki 800 ribuan follower) yang video-videonya dipakai orang untuk kepentingan cari duit bahkan pelaku menghapus water mark video asli jadi seolah-olah milik dia.

Para content creator biasanya memberi water mark sebagai tanda kepemilikan konten pada foto atau videonya. Nah, niat banget si pelaku ini karena dia menghapus water mark yang Idaa cantumkan pada videonya.

Page Facebook itu dibuat dalam rangka promosi kursus bahasa Inggris yang saat ini sedang membangun reputasi. Kenapa saya bilang demikian? Karena saya sering lihat iklannya di YouTube. Sayang sekali ulah oknum ini bisa merusak citra kursus bahasa Inggris. Untungnya konten-konten comotan dihapus di page tersebut – demikian pengakuan admin akun resmi kursus bahasa Inggris tersebut. Cerita lengkapnya bisa dibaca di tulisan berjudul The Sluggish Journey dan Kisah Pencurian Konten.

 

3.  Pemaksaan di Balik Istilah Facebook Marketing

 

Saya masih punya satu cerita lagi, nih. Beberapa tahun lalu saya mendapati cara curang meraup follower page atau anggota grup FB. Para pemilik akun tidak sadar, tahu-tahu sudah jadi follower dari page dan anggota grup bisnis milik seseorang.

Oleh sebagian orang, cara ini diistilahkan sebagai “trik Facebook marketing”. Sayangnya dilakukan dengan cara curang. Bagi saya ini kecurangan karena tanpa disadari pemilik akun. Analoginya kira-kira begini … terakhir kali dalam ingatan kita sedang tidur di rumah lalu tiba-tiba saja kita berada dalam sekumpulan orang dalam sebuah gedung yang kita tidak tahu siapa orang-orang itu dan di mana gedung itu. Nyamankah diperlakukan begini?

Sungguh disayangkan, saya pernah melihat yang menjalankan ini orang yang dikenal sebagai orang baik. Tidak menyangka deh bakal melakukan kecurangan yang bersembunyi di balik istilah Facebook marketing itu.

Tak habis pikir saya ... untuk mencapai tujuan yang sebenarnya baik dilakukan hal-hal tidak baik yang jelas salahnya. Selalu saja ada orang-orang seperti ini. Puas mereka sudah mencurangi (kalau tidak mau dibilang menipu) orang lain? Apakah tidak ingin mendapatkan rezeki berkah karena hanya memikirkan jalan pintas yang salah?

Makassar, 25 Mei 2023 



Share :

1 Komentar di "Kecurangan di Facebook"

  1. Mengingat media sosial juga penting bagi kita, kalau ada kejahatan seperti ini tentu membuat khawatir. Apalagi rawan terjadi kejahatan seperti ini di facebook, makin ke sini makin menakutkan pula kejahatan yang dilakukannya. Terima kasihh informasinya!

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^