Membincang Gamifikasi: Ketika Board Game Menjadi Solusi– Hampir 7 tahun yang lalu, saya terpesona ketika dua anak terkecil saya memainkan board game anti korupsi di Festival Anak Makassar di bawah panduan relawan SPAK (Saya Perempuan Anti Korupsi). Tak pernah terbayangkan sebelumnya bahwa nilai-nilai anti korupsi bisa dikenalkan pada anak-anak melalui permainan. Waktu itu saya memang belum mengenal istilah game based learning.
Mengenal Board
Game, Bermula dari Sini
Setelah sebuah aktivitas
pada tahun 2015 itu, dalam dua kesempatan anak-anak saya memainkan board
game bernama Keranjang
Bolong yang
dipajang di booth #ObatManjur (Orang hebat Main jujur), yaitu di Festival
Hardiknas tahun 2018 dan di Play Day #ObatManjur with Go Food
Festival Makassar di Karebosi Eat and Out, juga dalam tahun 2018. Sayangnya
saat itu, board game-nya tidak untuk dijual jadi hanya bisa memainkannya
di lokasi.
Di acara Play Day #ObatManjur itu, anak-anak saya memainkan game Keranjang Bolong dengan puas karena tak banyak anak yang ada saat kami datang. Bukan hanya Keranjang Bolong, ada beberapa jenis board game yang disediakan oleh #ObatManjur, seperti Terajana, PDKT, Kwartet Sahabat Pemberani, It's My Business, dan Politrik. Kesemua game ini ada peruntukan usianya. Bukan hanya untuk anak-anak, lho. Ada yang bisa dimainkan orang dewasa juga.
Sampai saat ini saya belum
kesampaian memiliki board game yang unik itu. Sebagaimana anak-anak
lain, di rumah anak-anak saya hanya memainkan Ular Tangga, Ludo, Halma …
kemudian ketika card game UNO booming, kami memiliki 4 jenis
kartu UNO: UNO original, UNO DOS, UNO Flip, dan UNO Pictionary.
Membincang Board
Game di Webinar Creatonme
Saya agak tersentak plus
excited ketika mengikuti Webinar CREATONME tanggal 15 Januari kemarin karena
baru tahu ternyata dunia board game sudah sedemikian pesatnya. Daan
ternyata, orang yang berada di balik cikal-bakal menyebarnya board game yang
saya lihat bertahun-tahun lalu itu menjadi salah satu nara sumber.
Monetisasi dan
Manfaat
Namanya Galih Aristo. Creative Consultant (dari Arcanum Hobbies) ini membawakan materi berjudul Monetizing Creative
Hobbies into Potential Business.
Galih Aristo memiliki toko yang menyediakan board game, dimulai dari hobinya memainkan board game di garasi rumahnya sejak tahun 2005. Awalnya bersama teman-teman dekat dan tetangga, lama-kelamaan terbentuk komunitas yang berkembang pesat hingga 16 Maret 2018 lalu saya menyaksikan Luthfia Zein Pettarani dari #ObatManjur bercerita tentang board game di Makassar. Ternyata board game bukan hanya sekadar jadi permainan namun bisa “dimonetisasi” sebagaimana yang disampaikan oleh Galih.
Mengenai manfaat board game, Galih memberi penjelasan:
Board game itu tidak hanya fun tapi ada juga unsur-unsur team building. Board game itu mampu memfasilitasi komunikasi dan relasi sosial. Kita punya office play time program. Kita bikin semacam outing tetapi memakai board game. Kita jalanin berkali-kali dengan corporate-corporate, klien kita Board game juga bisa menyampaikan hal-hal yang ‘berat’ seperti anti korupsi dengan fun.
Creatonme: Manfaat Board Game, Mencapai Kemampuan Masa Depan, Hingga 4 Prototipe Game
Kemampuan yang diperoleh
dari game based learning bisa mendukung 10 kemampuan yang harus dimiliki
anak muda dalam menghadapi dunia kerja atau dunia profesionalnya nati. Dikutip
dari Future of Job’s Report 2020 dari World Economic Forum, 10 kemampuan
tersebut adalah:
- Analytical thinking and
innovation
(berpikir analitis dan inovasi).
- Active learning and
learning strategies (pembelajaran aktif dan strategi pembelajaran).
- Complex problem-solving (pemecahan masalah yang
kompleks).
- Critical thinking and
analysis
(berpikir kritis dan analisis).
- Creativity, originality,
and initiative (kreativitas, orisinalitas, dan inisiatif).
- Leadership and social
influence
(kepemimpinan dan pengaruh sosial).
- Technology use,
monitoring, and control (penggunaan, pemantauan, dan pengendalian teknologi).
- Technology design and
programming (desain dan pemrograman teknologi).
- Resilience, stress
tolerance, and flexibility (ketahanan, toleransi stres, dan fleksibilitas).
- Reasoning, problem
solving, and ideation (penalaran, pemecahan masalah, dan menciptakan ide).
Ecofun dan Creatonme berpandangan bahwa pendidikan masih menjadi salah satu cara yang ampuh untuk menguasai skills tersebut, baik dari formal maupun informal learning. Lebih lanjut Annisa mengatakan:
Karena kita bergerak di dunia game, kita percaya game untuk edukasi. Belajar dengan menggunakan game bisa menciptakan skill-skill yang dibutuhkan. Game berpotensi menyebabkan adiksi namun dari board game kita bisa belajar banyak. Dalam hal ini ada interaksi dengan orang lain karena kita berdiskusi memecahkan masalah, berbeda halnya dengan belajar sendiri.
Bagian paling menarik dari
presentasi Annisa adalah mengenai Creatonme. Creatonme adalah program edukasi ekonomi kreatif yang
terdiri dari rangkaian training of trainers, workshop simulasi game
selama 8 hari yang berlangsung hybrid (online dan offline), dan webinar skala
ASEAN.
Misinya adalah memberikan seperangkat skill terkait gamifikasi dan game design, sekaligus berpikir kreatif dan problem solving bagi anak muda (SMA
hingga mahasiswa) yang memiliki ketertarikan dalam hal desain board game.
Creatonme ini diselenggarakan oleh Ecofun bekerja sama dengan ASEAN Foundation dan Maybank Foundation. Batch 1 telah berlangsung Oktober 2021. Hasilnya adalah 4 prototipe board game yang sedang diusahakan pengembangannya dalam hal game testing, riset pasar, mencari akses inkubasi bisnis/mentoring/pendanaan. Ke-4 prototipe board game tersebut adalah:
- Worka: game ini menyediakan job market sesuai industrinya, belajar tentang future jobs, tentang industri dan bursa kerja.
- Ijime: game ini tentang bagaimana mental health, bullying, dan menghadapinya.
- Water Trip: mengenai air dan sanitasi, mengangkat skala ASEAN, bagaimana menginstalasi fasilitas terkait air, menariknya permainan ini dilakukan seolah sembari traveling.
- Nusantara Culture Hunt, tentang bagaimana melestarikan budaya, pentingnya anak muda melestarikan budaya.
Para wakil kreator dari
keempat prototipe game itu memberikan penjelasan singkat mengenai tim,
dan game-nya. Menyimak slide presentasinya saja sudah membuat
saya terpana karena mereka sedemikian kreatif membuat desain slide presentasi
saja, desainnya unik-unik apalagi game-nya, ya. Saya jadi penasaran,
ingin memainkan game-game dari anak-anak muda kreatif ini!
Gamifikasi Kehidupan (Termasuk Pendidikan)!
Tak kalah menariknya,
presentasi dari Septi Peni Wulandari. Saya mengetahuinya sebagai founder dari komunitas Ibu
Profesional dan Sekolah Lebah Putih. Baru kali ini saya mendapati orang
yang menganalogikan semua aktivitas dan perannya ke dalam dunia bermain. Ibu Septi
memiliki aneka play ground dan board game sendiri dalam
kehidupannya.
Dimulai sejak kecil, perjalanan menuju sekolah baginya adalah sebuah permainan. Bertemu guru dan belajar juga merupakan “permainan”. Pulang ke rumah, aktivitas bersama teman-teman bermain di lingkungan rumahnya juga merupakan play ground tersendiri.
Setelah menikah pun aktivitasnya
dibuat sebagai sebuah permainan. Memasak menjadi sebuah game yang
menyenangkan dengan challenge tersendiri. Pun ketika dikaruniai anak dan
saat ini telah memiliki cucu. Aktivitas mengasuh, mendidik anak, dan membersamai
cucu menjadi play ground tersendiri yang dilakukan dengan menyenangkan.
Konsep berpikir “permainan”
inilah yang membuat Ibu Septi terlibat dengan komunitas, perusahaan, dan
lainnya. Ketika membuat sekolah formal SD dan TK, set up pertama kali
adalah mindset para guru adalah “bermain” – harus bermain di sini, “Inilah
play ground-mu,” ucap Bu Septi.
Saya paham sampai di sini. Dengan bermain, apapun aktivitasnya jadi memiliki challenge tersendiri yang menarik dan menyenangkan untuk ditaklukkan. Aktivitas berat tidak terasa berat karena dilakukan sembari “bermain”. Itulah inti dari materi berjudul Gamify Yor Classroom yang dibawakan oleh Bu Septi ini.
Maka sangatlah layak jika Ibu
Septi Peni Wulandari kemudian dinobatkan sebagai 1 di antara 100 pemimpin tingkat
dunia yang mengikuti Facebook Community Leadership Program di Silicon Valley. Beliau berhasil mengubah
mindset melakukan sesuatu yang oleh sebagian orang dianggap tidak menyenangkan
dan sulit menjadi hal yang menarik dan mudah.
Dukungan
Pemerintah dan ASEAN untuk Pengembangan Game
Nah saat ini, pemerintah,
khususnya Kemenparekraf memberikan dukungan dalam industri kreatif khususnya
sektor game. Mengapa?
Ekonomi kreatif menjadi
perhatian lebih karena merupakan perwujudan nilai tambah dari kekayaan
intelektual yang bersumber dari kreativitas manusia yang berbais warisan
budaya, ilmu pengetahuan dan/atau teknologi. Hal ini disampaikan oleh Bapak Syaifullah, SE,
M.EC,PhD (Direktur Industri Kreatif, Film, Televisi dan Animasi
Kemenparekraf/Baparekraf) dalam event yang diselenggarakan via Zoom Cloud Meetings ini.
Dalam tingkat ASEAN pun,
melaui ASEAN Foundation, pemberdayaan kemampuan “masa depan” didukung, yaitu
dengan cara:
- Develop stronger sense of
empathy (mengembangkan
rasa empati yang lebih kuat).
- Ignite the spirit of
teamwork and collaboration (mengobarkan semangat kerja tim dan kolaborasi).
- Enhanced leadership skills (meningkatkan
keterampilan kepemimpinan).
- Improve technical capacities (meningkatkan kapasitas
teknis).
- Grow friendship and
network
(menumbuhkan persahabatan dan jejaring).
- Build stronger resilience (membangun ketahanan yang
lebih kuat).
Hal tersebut disampaikan
oleh DR.
Yang Mee Eng - Executive Director ASEAN Foundation. Ada pula Mr. Khairudin Abdul Rahman
- CEO Maybank Foundation menyampaikan dukungan dan apresiasinya pada Creatonme.
Bagi saya, hal ini menarik sekali. Bagaimana BERMAIN dan GAME dibahas untuk kepentingan pengembangan sumber daya manusia masa depan dibahas dengan pemaparan yang logis, menyertakan argumen yang masuk akal dan bukti nyata.
Semoga saja ke depannya
bisa diterapkan dalam pendidikan nasional negara kita sehingga semua anak
Indonesia bisa menikmati pembelajaran mereka dari jenjang SD hingga perguruan
tinggi dengan cara bergembira sehingga ke-10 skill masa depan yang
dirumuskan dalam World Economic Forum 2020 itu bisa dicapai dengan lebih mudah.
Bagaimana menurut kalian?
Makassar,
17 Januari 2022
Catatan:
- Selengkapnya silakan lihat-lihat di alamat website dan akun Instagram berikut ya, siapa tahu kalian tertarik mengikuti Creatonme batch 2:
- Website Ecofun: ecofun.id
- Instagram: @ecofunopoly, @creatonme, @arcanumhobbies, @aseanfoundation
Share :
Wih mantap kayak gini banyak banget acaranya, baru pertama kali dengar ini sih cukup menarik juga dan banyak manfaatnya.
ReplyDeleteBermanfaat banget, Mbak Anisa .. isinya daging semua.
DeleteTerobosan-terobosan dalam dunia pendidikan seperti ini selalu menarik Niar. Memang belajar sambil bermain adalah sebaik-baiknya belajar. Sementara main board game, nilai-nilai anti korupsi akan merasuk ke dalam jiwa anak-anak. Insyaallah nilai-nilai tersebut akan terbawa sampai mereka dewasa
ReplyDeleteBenar, Kak .... dengan bermain, apapun jadi lebih bisa dipahami karenadilakukan dengan menyenangkan, ya.
DeleteSuka juga sama game board, tapi jist for fun aja, ternyata banyak manfaatnya. Seru ya kalau rutinitas seperti memasak dijadikan challenge, berasa fun
ReplyDeleteKebayang ya fun-nya kehidupan kalau apapun dijadikan sebagai play ground :)
DeleteBOard game sekarang banyak diaplikasikan ke berbagai teknik pengajaran ya mba. Menjangkau banyak usia pula. Mungkin karena konsep ecofun ini makanya banyak membuat orang tua dan anak tertarik.
ReplyDeleteMenarik sekali, Mbak ... Di program Creatonme malah ada training for trainer-nya.
DeleteBeruntung sekali ya kak Niar bisa mengikuti Webinar Creatonme ternyata game itu bisa untuk edukasi ya.Selama ini saya berpikir kalau anak saya main game hanya untuk fun saja.Tapi memang iya loh dari 10 kemampuan dengan game anakku termasuk yang kritis dan pintar menganalisa
ReplyDeleteNah iya, Mbak ... ada manfaat dari bermain game.
DeleteBelajar dengn cara bermain pun jadi solusi yang bagus ya kak. Game bord seperti ini sudah bisa diaplikasikan pada anak umur berapa ya? Agak bingung saya menyesuaikan umur dengan board game. Siapa tahu ada yang cocok buat Moenbi.
ReplyDeleteAda peruntukan usianya, Mbak ... perlu ditanyakan ke penyedia game-nya.
DeleteBoard game begini anak2ku juga seneeeeng mba. Berkali2 mereka suka ngajakin aku main bareng mereka. Kayak permainan find it out, atau sebatas yg simple kayak ular tangga, Ludo dll . Suka semua mereka. Dan aku juga ga pernah nolak utk beli permainan board game yg memang seru dan bikin kompak keluarga gini.
ReplyDeleteAku dukung sih kalo anak2 sesekali main games. Mau itu board game atau game di gadget, buatku ga masalah. Krn toh semua games skr ini bisa disisipkan pembelajaran supaya anak2 lebih cepet paham. Ntah itu ttg pentingnya tidak korupsi, pentingnya jujur dll. Mungkin kalo diksh tau secara formal lewat pelajaran, mereka malah bosan. LBH cepet masuk jika melalui games2 menarik begini.
Bah iya ya, Mbak Fanny karena saat bermain anak-anak menjadi rileks dan gembira, jadi memberi tahu hal-hal baik saat kondisi demikian, melalui permainan akan lebih mudah.
DeleteBoard game tuh asik banget. Saya kalau kumpul keluarga masih suka main board game. Bisa betah banget mainnya. Dan memang bagus juga jadi salah satu media untuk belajar
ReplyDeleteSeru ya, Mbak Chi. Mbak Chi punya board game apa di rumah? :)
Deletepastinya punya monopoli hahaha. Ada sih beberapa board game lain. Tapi, saya gak hapal dengan nama-namanya. Belajar dengan konsep bermain menggunakan board game memang menyenangkan banget
Deletekok keren! terus terang, kalau buat saya, bahasan begini ini rumit karena gaptek. tapi sepakat, ini bakal jadi kerja yg penting untuk pembejaran di dunia pendidikan.
ReplyDeleteSiap ... karena psikologi anak-anak dalam keadaan yang sangat baik untuk menerima pelajaran.
Deletekeren ya orang seperti Galih Aristo
ReplyDeletemengubah hobby menjadi penghasilan
sebetulnya asalkan cerdas dan kreatif, apapun bisa dimonetize ya?
Betul banget, Ambu.
DeleteTernyata jika diseriusin bahkan dunia bermain pun bisa dimonetisasi.
Wah... Boardgame ini sangat cocok buat mengatasi "kecanduan" gadget nih. Selain asah otak, juga bisa meningkatkan bonding antara orang tua dengan anak.
ReplyDeleteTerobosan-terobosan seperti ini yang patut dicontoh dalam dunia pendidikan indonesia
Betul banget, Pak Dokter makanya saya berharap bisa diadaptasi dalam sistem pendidikan nasional kita.
DeleteWah aku baru tahu mba soal board game ini. Jadi penasaran cara mainnya itu kayak apa aja. Dan ternyata sekarang udah makin berkembang board game ini. Kayaknya ini permainan yang bener bener bisa mengedukasi anak ya dan bisa menstimulasi banyak aspek tumbuh kembang anak. Jadi makin kepo saya
ReplyDeleteKonsepnya malah ke pengembangan diri jadinya, Mbak. Iya, menarik banget.
DeleteSeru pemaparan mengenai game dan pengalaman membuat wahana bermain dan prestasinya, keren ngeblog juga permainan, mengasah ide menjadi tulisan
ReplyDeleteIyaa, bagi kita yang punya passion .... berasa sedang bermain ketika mempersiapkan dan menyelesaikan tulisan dalam blog ya :)
DeleteBoard game memang menjadi salah satu terobosan aktivitas menjadi menyenangkan karena dilakukan dengan senang hati. Karena memang dunia anak-anak adalah dunia bermain
ReplyDeleteBenar. Pasti menyenangkan bagi mereka dan secara tidak sadar, mereka mempelajari sesuatu.
DeleteMenjadi hal yang menarik ketika board game dan aneka permainan bisa diterapkan dalam dunia pendidikan.
ReplyDeletePasti menarik dan anak2 bisa menikmati sekolah seperti menikmati bermain.
DeleteBoard game ini bukan hanya anak2 yang suka, saya pun suka Mbak Niar.
ReplyDeleteBahkan saya applikasikan juga ke metode belajar anak-anak dan mereka lebih gampang belajarnya karena mereka kerasa bermain bukan belajar. Cuma emang agak repot saat menyiapkan materinya....
Nah iya, orang dewasa pun suka ya Mbak Hani.
DeleteKeren, Mbak Hani menerapkannya di rumah :)
Banyak yang suka dengan board game, karena daku sendiri juga suka, hehe. Soalnya yang membuatnya bisa se-kreatif, menghibur, dan ada edukasinya juga
ReplyDeleteMemang menjadi kegiatan yang menarik ya Mbak Fenni ketika kita bermain dengan board game :)
DeleteJangankan anak-anak, ya .. orang dewasa pun bisa menikmati bermain board game. Jadi kalau sampai menjadi bagian dari sekolah, pasti anak-anak menikmati sekolahnya.
ReplyDeleteBetul banget, Mbak Lidya. Semoga saja bisa ya ...
Delete*mimpi dulu bisa kan yaa.
Mas Galih dan Ibu Septi itu luar biasa ya. Patut ditiru oleh anak muda dan para pendidik di negara kita.
ReplyDeleteMasya Allah .. iya benar.
DeleteMindset-nya antimainstream namun positif sekali.
Pembahasannya menarik ya ... kalau di sekolah ada sesi khusus bermain board game pasti menarik.
ReplyDeletePastinya yaa .. anak2 bakal senang belajar dan selalu mau kembali ke sekolah.
DeleteBelajar sambil bermain itu emang berlaku selamanya ya. Termasuk dengan game. Karena konon otak kanan punya daya serap bagus saat yang digabungkan dengan permainan yang melibatkan emosi dan imajinasi.
ReplyDeleteSeru banget memang belajar sambil bermain ya Mom. Dulu konsep paudnya anak saya begini Mom. Jadi mengedepankan bermain tapi mengisi dengan pengetahuan di dalam permainan tersebut.
ReplyDeleteWah iya bener kebayang serunya jika cara pembelajaran menggunakan papan permainan seperti ini
ReplyDeleteSedikit unik jika mengingat masa lalu. Game adalah sebuah hiburan semata. Akan tetapi sekarang game dapat menjadi sumber belajar dan diminati banyak kalangan dengan berbagai jenisnya.
ReplyDeletewih seru banget acaranya ada Bu Septi juga ya pastinya lengkap deh ilmu yang didapat karena narasumbernya juga sangat berkompenten
ReplyDeleteAku masih main board game sama anak2 walaupun sudah jarang. Permainan ini ga cuma sekadar main tapi melatih kesabaran, kemampuan berpikir dan ada edukasinya juga. Contohnya halma, monopoli dan masih banyak lagi.
ReplyDeleteSalut dengan bu Septi Peni yang bisa menjadikan bermain sebagai mindset dalam mengerjakan berbagai hal. Tentunya bakalan menyenangkan ya kalau mindsetnya bisa begitu.
ReplyDeleteWahhh sangat mengedukasi banget yaa, jadi tidak hanya untuk bermain tapi juga menambah wawasan khususnya buat anak-anak yang suka bermain game.. Semoga bisa semakin maju dan berkembang diseluruh pelosok Indonesia dengan adanya kolaborasi dengan pemerintah dan organisasi di luar negeri ini..
ReplyDeleteWih mantap Dan keren banget ya mbak Niar. Acara kayak gini bakalan banyak banget peminatya terutama anak-anak ya mbak
ReplyDeleteMain games bukan sekedar hiburan ,tapi ternyata ada nilai yang dapat mengedukasi diri utk lebih baik.
ReplyDeleteNah yang kaya gini pasti lebih seru jatohnya bermin sambil belajar yakan
ReplyDeleteBermain memang sarana yang paling menyenangkan dalam mendelivery sebuah ilmu. Dan cara bermain board games Creatonme, membuat kembali memahami sesuatu dengan FUN.
ReplyDeleteBanyak banget manfaat board game ya. Aku jg pernah liat board game anti korupsi sewaktu ada pameran KPK bertahun lalu. Bermain meski keliatan sepele tapi byk gunanya, terlebih bagi anak2
ReplyDelete