Rona Permatasari – Creator Development Manager – IDN Creator
Network memaparkan bahwa brand membutuhkan influencer yang skalanya
besar dan kecil. Peluang untuk yang berada di luar Jakarta terbuka lebar.
Mengapa brand sekarang memilih menggunakan influencer? Karena orang-orang
lebih percaya review-nya influencer ketimbang iklan TV dan billboard.
Alasan lainnya adalah melalui influencer orang bisa bertanya sehubungan
dengan produk/brand terkait di kolom komentar akun media sosialnya.
Selain Rona, ada dua influencer yang kerap bekerja
sama (alias mendapatkan repeat order) dengan ICN berbagi pengalaman dengan para content creator di
Makassar. Mereka adalah Antik Arifani – hijab fashion and beauty creator dan Faiz Sadad – content
creator.
Beruntung sekali bisa mengikuti acara ini karena influencer
marketing agency ini tidak mengundang banyak orang. Sebagai “jembatan”
antara influencer dan brand, ICN ingin memperluas network
dengan para influencer yang berada di daerah.
Rona Permatasari. |
Menariknya, gathering yang diselenggarakan bukan
hanya menyuguhkan jamuan berupa makanan kepada para peserta. Kami juga mendengarkan
sharing pengalaman dari dua influencer ibukota yang sering
bekerja sama dengan ICN. Nah, apa yang kami dapatkan saat itu, saya rangkum di dalam
tulisan ini ya, Teman.
8 Karakter yang Harus Dimiliki Influencer
Agar Memperoleh Repeat Order
1. Fokus pada niche.
“Harus tahu bakatnya di mana,” kata Antik. Fokus pada satu
niche saja apakah itu fashion, beauty, lifestyle, dan sebagainya
yang sesuai dengan diri kita. Jangan ikut-ikutan orang lain.
2. Kreatif.
“Harus kreatif supaya banyak yang mau like. Kalau
begitu-begitu terus, orang bosan,” demikian disampaikan oleh Antik.
3. Berusaha meningkatkan engagement.
Yang dilihat brand dalam memilih influencer ada
3, yaitu kategori (niche), kreativitas, engagement. “Perlu
diketahui, memberikan rate card sekian kepada klien, akan ada engagement
sekian yang bisa kita berikan sebagai influencer,” ucap Rona.
“Coba kulik apa yang membuat orang-orang tertarik dengan
kehidupan kita, jangan hanya posting brand. Akan berpengaruh ke engagement.
Selingi dengan kehidupan sehari-hari,” ungkap Antik. Antik menceritakan bahwa follower-nya
sedang tertarik dengan postingan tentang kedua anak dan keluarga kecilnya
sehingga sesekali dia posting tentang mereka. Tujuannya adalah untuk menaikkan
engagement.
“Ketahuilah follower maunya kalian nge-post
tentang apa dan bagaimana. Balaslah story dan komentar agar engagement
bisa naik. Jangan kebanyakan sponsor post. Jangan ambil paid
promote. Brand malas melihat poster. Sesekali tidak apa jika ingin posting
tentang event tertentu,” Rona mengamini ungkapan Antik.
Bicarakan baik-baik kalau tak bisa melakukan sepenuhnya yang
diminta oleh brand karena kita bisa di-DM (direct message),
dikomentari, atau di-unlike. Dan itu akan berpengaruh kepada engagement.
Rona, Antik, Faiz, MC. |
4. Berdedikasi tinggi.
“Harus posting tiap hari. Jadi influencer
tidak mudah, harus memiliki dedikasi yang tinggi dan tanggung jawab terhadap
konten,” ucap Antik.
“Jangan cepat merasa puas. Misalnya merasa cukup dengan mengenakan
model outfit yang sama terus ketika orang menyukai baju atau hijab yang
dikenakan. Di saat bekerja, jadikan semuanya serius dan nikmati. Jadikan usaha
kita sebanding dengan bayaran yang diberikan oleh brand,” imbuh
perempuan yang aktif berbisnis sejak 2016 dan aktif sebagai influencer sejak
2017 ini.
5. Unik.
Jadilah diri sendiri. Jangan ikut-ikutan orang lain. Salah
satu cara yang dilakukan Antik adalah dengan men-direct follower.
Dia mengusahakan agar follower melihat endorse job bukan
sebagai endorsment melainkan sebagai bagian dari dirinya. Antik melakukan
proses bridging terlebih dulu.
Faiz juga menyampaikan pentingnya uniqueness. Agar
supaya influencer mudah diingat, entah itu oleh brand, agensi, ataupun
oleh follower.
6. Soft selling.
Antik menyarankan untuk tidak langsung ujug-ujug
posting tentang brand. Dia lebih tertarik melakukan soft selling dengan
cara membuka informasi sedikit demi sedikit, semacam memberikan teaser secara halus.
7. Profesional
Bersikaplah profesional. Siapa yang dealing duluan,
itu yang diambil. Jangan lantaran ditawarkan harga yang lebih tinggi lantas
berpindah ke lain agensi.
Kalau takut tak terpegang semua hak pribadi dan pekerjaan,
jangan ragu membayar orang bekerja untuk kita. Contohnya Antik yang menjadikan influencer
sebagai profesi utamanya. Dia menggaji beberapa orang untuk membantu
kelancaran pekerjaannya.
Jangan mau ambil semua payment tapi hasil tak
profesional, bisa-bisa malah tidak terpegang semuanya. Jadinya setengah-setengah.
Dengan fee yang brand janjikan, kita sebaiknya memberikan lebih.
Mengenai rate card, Antik menyarankan untuk tidak
kerendahan ataupun ketinggian dalam mematok harga jasa. Sediakanlah space
untuk ditawar. Kalau brand suka, bisa repeat order asalkan
kontennya jangan asal-asalan.
“Jangan promosikan benda/jasa yang tidak dipakai” menurut
saya adalah salah satu poin mengenai profesionalisme yang disampaikan oleh
Rona. “Promosikan yang memang sudah dipakai, terpercaya. Pikirkan audiens
kalian safe atau suka dengan produk itu,” imbuh Rona.
Workshop membuat terarium di akhir acara. |
8. Menjaga idealisme.
Menjadi influencer bukan berarti tunduk kepada
semua kemauan klien. Ada kalanya perlu bernegosiasi mengenai brief yang bertabrakan
dengan idealisme. Faiz punya cara tersendiri bagaimana bisa mengambil pekerjaan
tanpa meruntuhkan idealismenya.
Faiz mencari cara untuk mengemas karya dengan cara unik,
yang tak ada influencer yang pernah melakukannya sebelumnya. Dia bernegosiasi
dan membuat story board untuk diperlihatkan pada klien. Antik juga
menggunakan kreativitasnya untuk mengakal-akali kompromi antara brief dan
idealisme.
Duka yang Dirasakan Influencer
Hobi yang dibayar adalah pekerjaan yang paling asyik.
Memang menyenangkan tetapi bukan berarti tanpa duka alias risiko. Dukanya apa? “Permintaan
revisi dari klien,” ucap Faiz mantap.
Pengarahan workshop membuat terarium dari Kaktus Makassar (sebuah komunitas). |
Yang paling tidak enak adalah ketika sudah mengeluarkan
biaya sewa tempat, harus mengulangi lagi take gambar. Jadi, harus
kembali lagi ke lokasi, shot lagi, bayar lagi ongkos sewanya.
“Makanya harus buat story board/script sejelas
mungkin supaya sebisa mungkin ada revisi hanya perlu edit saja bukan shot lagi,”
saran Faiz.
Peran ICN
Sebagai agensi yang menjembatani dan memediasi influencer
dengan brand, ICN mengusahakan agar brand dan influencer sama-sama
enak kerjanya. ICN berusaha mengatasi potensi konflik yang bisa timbul antara influencer
dengan brand. Sebisa mungkin dua-duanya senang.
Terarium saya. |
Dari brand harus ada do dan don’ts. Sementara
dari influencer harus gamblang memberi gambaran mengenai kesanggupannya.
Termasuk jika ada rencana bepergian ke luar kota/negeri ketika sudah terikat
kontrak dengan sebuah brand.
Kalau sudah ada kontrak dengan sebuah brand dan
belum ada tanda-tanda kapan harus upload tetapi akan pergi beberapa lama,
profesionallah dengan menghubungi duluan, mengabari rencana keberangkatan dan bertanya
apakah kira-kira ada konten yang harus naik selama bepergian.
Sudah banyak menangani brand dan influencer
dan juga rajin melakukan roadshow ke beberapa kota besar, ICN merupakan
agensi yang bisa dipercaya. Antik dan Faiz sudah punya pengalaman baik dengan
ICN dan berbagi cerita mengenai profesionalisme ICN.
Handling over pekerjaan jelas sehingga influencer tidak
bingung jika tiba-tiba staf yang menghubunginya berhalangan. Dalam payment pun,
menurut keduanya, IDN Creative Network selalu lancar menunaikannya.
Sungguh, road show ini merupakan wujud upaya branding
dan bentuk hubungan kerja yang manis. Beruntung bisa menjadi bagian dari Creators
Gathering Roadshow 2019 di Makassar.
Makassar, 30 September 2019
Share :
Huaaa...bagusnya acaranya, sayang di hanya sedikit yang dipanggil padahal bagus sekali ini diketahui banyak orang, terutama yang mengaku atau yang mau menjadi influencer. Untungnya Niar tulis, jadi bisalah diambil infonya dan sekaligus diterapkan.
ReplyDeleteSiap, Kak. Semoga bermanfaat
DeleteBagus banget acaranya IDN ini. Sayangnya saya gak berkesempatan hadir.
ReplyDeleteMakasih udah sharing ilmunya di blog, kak Niar.
Akhirnya saya jadi lebih tau tips2 untuk jadi influencer.
Iyes, semoga bermanfaat ya Mam Er
DeleteWah bagus banget tips2 yang dibagikan di acara IDN ini. Setuju banget bahwa branding diri itu penting banget tapi ya tetap harus real dan jujur, plus postingan beneran mayoritas tetep harus postingan tentang kita bukan sponsored post semua yaa. Tipsnya bermanfaat banget, bahkan buat aku yang bisa hadir tetep bisa dapat ilmunya
ReplyDeleteExactly. Semoga bermanfaat ya, Teh :)
DeleteWaahh... keren acaranya. Walaupun tidak hadir, sy bersyukur bisa nimbah banyak ilmu melalui tulisan ini. Ini penting banget untuk kita ketahui sebagai influencer.
ReplyDeleteMakasih say sdh berbagi
Siaap, masamaaa.
DeleteYang susah posting setiap hari ya mbak hehe
ReplyDelete