Catatan dari Creators Gathering Roadshow | IDN Creator Network

Undangan gathering untuk content creators dari IDN Media saya hadiri dengan rasa penasaran pada tanggal 11 Agustus lalu. Saya sudah beberapa kali melihat tulisan IDN Times dan IDN Media berseliweran di time line akun media sosial saya. Maka saya putuskan untuk hadir di Fireflies untuk menyimak agenda yang dipersiapkan oleh IDN Media pada acara yang bertajuk IDN Creator NetworkCreators Gathering Roadshow 2018 ini.


Salah satu bagian ruangan di restoran Fireflies jalan Pattimura dipersiapkan khusus untuk hadirin – para content creator Makassar, termasuk di dalamnya blogger,You Tuber, dan selebgram. Tasya Syandriana (dari IDN Times/IDN Creator Network) memandu dua nara sumber – Kyra Nayda (beauty content creator) dan Kery Astina (comedy content creator).

Makassar beruntung menjadi salah satu kota yang disambangi IDN Media, selain kota-kota besar lainnya seperti Denpasar, Yogyakarta, Bandung, dan Padang. Seperti kita ketahui, kreativitas masyarakat terutama para muda berkembang pesat akhir-akhir ini. Beragam konten yang kreatif bertebaran di media sosial. Tak sedikit dari pengguna media sosial menjadi influencer atau content creator yang turut memasarkan produk dari brand-brand yang sudah paham pentingnya internet marketing.

Kata Tasya berdasarkan jumlah follower, content creator terbagi atas micro influencer, macro influencer, dan mega influencer. Kalau sekelas Kyra (cek akun Instagramnya: @kyranayda) yang follower-nya ada sekira 242.000 orang dan Kery (cek akun Instagram @keryastina) yang jumlah follower-nya mencapai 156.000 orang, disebut macro influencer. Sekelas saya yang alhamdulillah dengan tertatih-tatih jumlah follower Instagramnya bisa tembus angka 4.000-an ini namanya micro influencer. Adapun yang mega influencer itu yang follower-nya jutaan, kayak artis Laudya Cintya Bella.

Tasya, Kyra, dan Kery. Foto: www.emaronie.com

Nah, Kyra dan Kery ini profesional sekali dalam menggarap foto dan video mereka. Mereka bisa menggunakan beberapa aplikasi untuk mengedit foto dan video – bukan hanya satu aplikasi. Mereka juga membuat konsep agar hasil foto dan videonya bagus, tidak terkesan asal-asalan. Kyra berusaha supaya feed-nya terlihat rapi sementara Kery lebih cuek ketimbang Kyra. Bagi Kyra, menjadi content creator bukan hanya kesenangan saja tetapi juga pekerjaan. Jangan kaget berapa harga karyanya di Instagram, bisa mencapai 8 digit untuk 1 post, saudara-saudara!

Bagi mereka berdua, profesionalisme di atas segalanya. Kyra selalu berusaha membicarakan konsep terbaik dengan brand yang bekerja sama dengannya. Kalau ada yang tak sesuai dengan dirinya, dibicarakannya baik-baik. Kyra tak melulu mengikuti kemauan perusahaan. Dia rela mengembalikan uang dari klien kalau mengingkari hati nuraninya. Patut diacungi jempol, nih prinsipnya.

Suatu ketika saat harus mempromosikan produk yang tak cocok pada dirinya, Kyra tak semata-mata berbohong dengan memuji-muji produk tersebut. Dia memang menceritakan sisi kelebihan produk itu dan tidak mengumbar kekurangannya. Tetapi catatan tambahan diberikan Kyra, yaitu bahwa produk yang sedang di-review-nya itu bisa saja cocok untuk satu orang tetapi belum tentu cocok bagi orang lain.

Bloggers Makassar. Foto: www.abbyonety.com
Pernah ada pengalaman menariknya ketika ada yang mencela produk yang tengah dipromosikannya. Namun justru konsumen produk yang bersangkutan ramai memberikan tanggapan positif sehingga Kyra tak perlu membela brand secara berlebihan.

Satu pesan penting yang saya tangkap dari sharing Kyra dan Kery pada siang itu adalah jangan berbohong. Ini patut digarisbawahi karena tak jarang, influencer mudah terjebak ketika sedang membawakan misi khusus – mempromosikan produk tertentu. Bisa jadi kita mengarang-ngarang cerita pada caption Instagram atau status Facebook, atau pada tweet padahal kita tak pernah melakukannya, hanya agar memenuhi tuntutan brief.

Selain sharing dari Kyra, siang itu ada workshop Sulam Pita yang dibawakan oleh Unga – crafter kondang di Makassar yang juga blogger. Kami diberikan peralatan dan praktik sulam pita. Sambil ngobrol santai, tim IDN Creator Network memberikan sosialisasi mengenai apa itu IDN Creator Network. Oya, Kyra juga sempat menceritakan pengalaman nyamannya bekerja sama dengan IDN selama ini. Hm, menarik. Mudah-mudahan bisa bekerja sama dalam jejaring ini, ya.

Makassar, 4 September 2018




Share :

1 Komentar di "Catatan dari Creators Gathering Roadshow | IDN Creator Network"

  1. keknya saya juga sering liat IDN ini seliweran di medsos saya, tapi belum tercerahkan apaan ini IDN. Berharap juga ada roadshownya di Balikpapan

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^