Peran Bubur Ayam
“Nanti, pas kamu pentas, kamu anggap aja
tuh, semua yang nonton kamu itu batu. Atau kamu anggap aja, semua
yang nonton kamu itu bubur ayam.”
“Tapi bubur ayamnya kebanyakan sambel,
bikin mules. Alias demam panggung.”
“Ooh. Ya udah, nanti sambelnya
Ibu angkat, ya.”
Penggalan
percakapan antara Bu Mentari (diperankan oleh Karina Nadila Niab) dan putrinya Cahaya (Sandrinna Michelle Skornicki) ini merupakan dialog di awal-awal
episode 5. Walau masih di awal, adegan ini sudah berhasil membuat bibir saya
tersenyum lantas kemudian tergelak kecil.
Bagaimana
tidak, komedi situasi KELUARGA SURYA ditampilkan dengan sangat natural, tak ada
yang berlebihan. Ritme cuplikan kehidupan mereka mengalir seperti kehidupan yang
sesungguhnya. Akting Bima
Azriel (sebagai Fajar, anak pertama), Karina Nadila Niab, Edo Borne (Ayah Surya), dan Sandrinna Michelle Skornicki pun terlihat begitu wajar,
sewajar jalannya skenario web series ini.
Bubur ayam ... bubur ayam 😝 |
Saya
berdecak kagum atas kerapian skenarionya. Kemunculan “bubur ayam” yang
disebut-sebut Bu Mentari, yang lantas sesekali muncul serupa kartun ala callout
koq bisa ada sampai bagian akhir seri ini. Alhasil, ending-nya membuat
saya kembali tergelak sekaligus lapar melihat wujud asli si bubur ayam di atas
bangku. 😋
Mules Tapi Tetap Lucu
Rasa mules
yang disebut Cahaya berlanjut kepada rasa mules beneran yang
dirasakan oleh Fajar. Bisa kita simak bagaimana perhatian Bu Mentari dan Pak
Surya menghadapi Fajar yang sudah 6 atau 7 kali buang air besar dan bagaimana
mereka menyikapinya. Berikutnya ada adegan antara Ibu, Ayah, dan Fajar yang
terbaring sakit:
“Ini kayaknya karena keseringan jajan
di luar sekolah, deh,” kata Ibu kepada Ayah.
“Ooh, jajanan pasar memang nggak sehat,
Jar. Yang sehat itu, jajanan pasar di acara kawinan yang suka diem-diem
diumpetin ke dalam tas Ibu, hihihihi,” Ayah meledek Ibu, Ibu membelalak ke
Ayah.
“Oya, Jar. Kamu bukannya mau ada
pertandingan futsal? Apa ngundurin diri aja?” tanya Ayah kepada
Fajar.
“Nggaklah, Yah. Kalau Aku nggak
ikut, ntar kelas aku nggak menang. Kalau kelas aku nggak menang
ntar nggak dapat hadiah. Kalau nggak dapet hadiah, aku jadi sedih.
Trus aku minta hadiah penggantinya sama Ayah. Ayah yang jadi sedih,”
Fajar terkekeh kecil memandang ayahnya yang keki.
Chemistry yang kuat. |
Hahaha,
sukaaaaa. Benar-benar tidak ada adegan yang saya lewatkan. Semuanya menarik.
Tidak ada adegan yang terlihat membosankan. Saya menyimaknya dengan sangat
detail sampai berulang kali nonton pun saya tak bosan. Chemistry mereka
sedemikian kuatnya.
Pesan yang Mendidik
Bukan
hanya akting dan komedi, pesan parenting pada episode ini pun terlihat. Ayah
dan Ibu menggunakan sebuah trik cerdik agar Cahaya berani tampil menari balet
pada pentas Hari Anak di sekolahnya nanti. Ada pula Ibu yang mengusahakan
jajanan sehat untuk Fajar. Ah, ya tak lupa pula pesan literasi finansial juga
ada – menurut saya, sih, entah kalau menurut orang lain. Pesan yang saya maksud
ada di percakapan saat Ayah dan Ibu membicarakan tentang jajanan sehat dan
bagaimana ending yang manis untuk Ibu dari usahanya membuat jajanan
sehat tersebut. Boleh, tuh dicoba triknya, Ibu-ibu. Teman saya ada yang
melakukannya, lho sebelum diajari sama keluarga ini. 😂
Pesan akan peran ayah. |
Chemistry
yang kuat antara
ayah dan anak perempuannya juga mencuri perhatian saya. Sebuah pesan fathering
yang menarik. Peran ayah memang dibutuhkan dalam perkembangan putrinya.
Jadi ingin menyarankan supaya dibuat episode yang khusus menayangkan peran
keayahan ini. Ataukah mungkin suatu waktu nanti dibuat versi layar lebarnya
yang menyajikan topik literasi keuangan dihubungkan dengan perkembangan dunia
digital saat ini namun salah satu pesan kuatnya adalah mengenai betapa
pentingnya peran ayah dalam mendidik anak perempuannya.
Kisah yang Familiar, Kekinian, dan Difable Friendly
Begitu
mengetahui tentang episode 5 ini, saya segera menyimak episode 1 – 4. Amazing,
semuanya kesannya sama seperti di atas. Menariknya lagi, saya jadi tahu kalau Bu Mentari ini ternyata seorang mamak
blogger,
saudara-saudara. Sama kayak saya. Woho, berasa sedang nonton kisah teman blogger
saja dan sesekali merasa sedang menyaksikan kisah diri sendiri ketika Ibu
Mentari sedang sibuk di laptopnya dan berkata kepada Ayah Surya, “Ibu dapet
job nulis, nih Yah!” Ahaha makin suka saya sama web series ini jadi
ingin nonton episode 6-nya sesegera mungkin padahal episode 5-nya baru saja
tayang tanggal 17 Juli lalu. 😍
Episode 5 Keluarga Surya: Sayang Anak Sayang Anak
Episode
6 baru akan tayang dua pekan depan. Setiap episode berjarak tayang 2 pekan satu
sama lain. Setting waktunya mengikuti kondisi kekinian. Terlihat dari
judul-judulnya: THR
Habisin atau Tabungin, Wakaf Cara Baru, Tantangan Piala Dunia, dan Drama
Liburan. Menariknya,
semua episode secara lengkap menampilkan transkrip dialog dalam bentuk subtitle
sehingga mereka yang terbatas pendengarannya bisa menikmati tontonan ini
sembari membaca teks yang tertera. Friendly, yah buat saudara-saudara
kita yang difabel.
Wujud dari Komitmen Sunlife dalam Mendidik Masyarakat
Akan
ada total 8 episode KELUARGA SURYA yang diproduksi Sunlife. Kampanye utama dari
web series ini adalah perihal literasi keuangan dan juga
pesan-pesan baik dalam berkeluarga. PT Sun Life Financial Indonesia (Sun Life) beroperasi di Indonesia sejak tahun 1995
dan selalu berupaya untuk membantu masyarakat Indonesia mencapai kemapanan
finansial, juga menjalani hidup yang lebih sehat, dengan menyediakan berbagai
solusi proteksi dan pengelolaan kekayaan.
Sunlife
senantiasa berusaha menempatkan nasabah sebagai fokus dan memastikan bahwa
produk dan layanannya dapat memenuhi kebutuhan nasabah. Kini, perusahaan ini
didukung oleh lebih dari 10.000 perencana keuangan yang tersebar di 72 kota di
Indonesia yang selalu siap melayani dan membantu para nasabah dalam mencapai
tujuan keuangan mereka.
Produk-produk proteksi keuangan yang ditawarkan Sunlife meliputi perlindungan terhadap jiwa, kesehatan, penyakit kritis, dan kecelakaan. Sementara untuk produk-produk asuransi yang terkait investasi, mencakup unit link, universal life, dan asuransi dwiguna. Produk-produk tersebut ditawarkan kepada nasabah melalui sejumlah jalur distribusi, yaitu keagenan (konvensional dan syariah) serta kemitraan dengan bank dan penyedia layanan telekomunikasi.
Menyenangkan
sekali di masa kini, perusahaan peduli kepada masyarakat dengan cara memberikan
pendidikan melalui hiburan di channel You Tube seperti yang dilakukan
oleh Sunlife. Terbuktilah komitmen yang tertera pada website Sunlife:
Kami berkomitmen untuk mematuhi etika bisnis dan tata laksana dengan standar tertinggi, serta membangun masyarakat yang berkelanjutan dan lebih sehat untuk kehidupan lebih baik.
Anda harus menyimak KELUARGA SURYA di channel
You Tube Sun Life Financial ID agar bisa membuktikan kalau saya tak
mengada-ada. 😇
Makassar, 21 Juli 2018
Share :
Kukana ja jadi tojengi malam ini, haha.
ReplyDeleteSaya paling ketawa waktu scene bubur ayam yang banyak... Haha
Betewe, kita tim Bubur Ayam diaduk atau tidak? #eh
Aslina kukejar ki hahaha. Hampir mi ndak selesai.
DeleteAhaha iyaa, bubur ayam bikin ngakak :D
Sip ....artikelnya mantab...
ReplyDeletesip.
DeleteMakasih
Aku suka banget dg gaya komunikasi keluarga Surya. Berasa menyaksikan kehidupan sehari-hari warga negeri ini. Ceritanya mengalir, tak terlihat kepura-puraan. Sitkom literasi yang sukses, moga makin banyak keluarga muda yg peduli perencanaan keuangan mereka
ReplyDeleteBagus banget ya Mbak. Pesan literasinya dapat, komedinya pun sangat menghibur.
DeleteSaya suka banget sama web series Keluarga Surya. Sangat menginspirasi dan menghibur. Pesan-pesannya ngena banget, yang mengharuskan orangtua untuk paham literasi keuangan.
ReplyDeleteYes, mengena ya Mbak. Kadang2 membuat saya berpikir, kalau saya seperti apa yaa, apakah seperti Keluarga Surya atau jauh :(
DeleteSaya juga baru tau setelah baca blognya kak Niar, langsung ka bersemangat mau nonton hihihi... Baca Ulasannya saja sudah kebayang bagaimana kerennya ini komedi keluarga Surya :D
ReplyDeleteNonton semua serinya, Ugaa, ndak akan menyesal :D
DeleteBaru baca di tulisan ulasannya kak Niar udah bikin senyum-senyum sendiri, gimana kalo nonton langsung ya... 😄
ReplyDeleteNdak akan menyesal, Mami Ery, keren sekali web series-nya ini.
Deletemauku langsung nntnmi kak... klw dengar ulasan kakak seru banget....
ReplyDeleteAyo nonton Indah. Seru ceritanya, ndak akan menyesal :)
DeleteIya ya mba.. chemistry antara anggota keluarga mereka kuatbbanget ya. Anak2 enteng banget curhat sama ortunya.. ☺ patut dicontoh..
ReplyDeleteIya, Mbaak. Saya suka sekali lihat cara berkomunikasinya. Keren deh.
DeleteWeits ada bang Edo ternyata. Kayanya saya kudu nonton juga nih
ReplyDeleteEh, Bang Edo itu ngetop di mana, ya Ipeh? Saya ndak ngenalin :D
DeleteHehe beliau vokalisnya Zigaz, Kak, dulu lagunya terkenal yang Sahabat Jadi Cinta
DeleteOwh saya ndak kenal Ipeh duh hehehe. Maaf, saya kudet.
DeleteSepertinya ini web series yang sangat rekomendasi banget buat di tonton bareng keluarga besar yh kk ^_^
ReplyDeleteSangat, Wani, lucu hahaha.
DeleteAsyik ya belajar literasi keuangan bersama keluarga surya, enggak ngebosenin malah terhibur banget
ReplyDeleteIya ya Mbak Lia. Saya juga suka banget.
DeleteTrik bubur ayam ini lucu banget ya bikin ngakak dan terhibur pesannya banyak bangets
ReplyDeleteHahaha iya, suka banget saya sama kemunculan si bubur ayam ini.
Deleteada pesan manis dalam sebuah video sitkom ya, mak. Aku suka deh!
ReplyDeleteIya benar, Mbak Donna
DeleteBaru tahu saya kalau dari web series seperti ini. Seperti sitkom gitu ya. Tema parenting, keluarga dan keseharian seperti ini kayaknya gak begitu sering ya kita jumpai di tontonan televisi kita. Sinetron di dominasi konflik yang di ada-adakan, materialistis, sirik, dan macem-macem yang bikin kami sekeluarga alergi nonton sinetron. Karena ulasan dari kak Niar ini saya jadi penasaran kepengen nonton nih, kayak apa siihh ....
ReplyDeleteSudah nonton kan Kak? Bagus kan? Kan? Kan?
DeleteAku jadi penasaran nih Bund. Marilah, jajan kuota dulu
ReplyDeleteYuk, bagaimana kesannya setelah jajan, Cha?
Deletesekarang kok jarang ya nemu tayangan yg mendidik seperti ini, apa sayanya yg jarang nonton TV
ReplyDeleteKalau di tivi susah, Mbak. Kalau yang ini di You Tube saja tayangnya
DeleteAku suka nih mengikuti serial Keluarga Surya
ReplyDeleteObrolannya bener-bener terasa dekat dengan cerita kehidupan sehari-hari di sekitar kita.
Iya, Mbak jadinya asyik ya nontonnya
DeleteHahaha nanti ayah yang sedih.ngikik ga brenti2.
ReplyDeleteHahaha iyaa bikin ngikik ngakak
DeleteAku pernah kelongkap nonton keluarga surya .. Dan memang bagus yah banyak amanat positif yang bisa kita terapkan
ReplyDeleteYes, banget, Mbak. Menghibur pula ya
DeletePesannya "dalam' yaa Mba, tapi penyampaiannya sederhana jadi lebih menyentuh hati. Hal sederhana yang membuat kita berpikir bahwa merencanakan keuangan adalah hal yang sangat penting dalam sebuah keluarga
ReplyDeleteyes jadinya lebih mengena
DeleteCerita keluarga Surya memang menghibur bangte. Durasinya gak panjang, tetapi ceritanya bermakna. Salut sih sama pembuat ceritanya
ReplyDeleteBenar, saya juga kagum banget sama penulis skenarionya ini.
DeletePesan literasi keuangan yang disampaikan dengan jenaka dan sederhana memang lebih mudah diterima buat yang masih awam dan lebih kena juga.
ReplyDeleteBenar sekali. Mudah diterima
DeleteSenang deh dengan menonton miniseri ini jadi belajar banyak tentang literasi keuangan ya mba. Soalnya penyampaiannya lebih mudah dicerna dan menghibur
ReplyDeletewahh, aku belum pernah nonton web series keluarga surya, kayanya bagus ya buat mendidik anak dan belajar parenting juga
ReplyDeleteWah boleh juga tuh nasehat bubur ayam. Bisa diterapin ke anak. Diganti makanannya sesuai sama yg dia suka ya
ReplyDeleteWahahhaa yang bubur ayam aku udah nonton. Tipsnya kocak tapi berhasil yaa
ReplyDeletewah, dakuw belum nonton film keluarga surya, tp next akan nonton secara ada temen dakuw yang main disana Karnadila.
ReplyDeleteWah ketinggalan aku blm nonton video Keluarga Surya yang ini, malahan mbak hehe. Terakhir nonto yang wakaf itu. Memang jajanan anak kudu diperhatikan ya, supaya jangan sampai jd penyebab penyakit...
ReplyDeleteAnak saya pada suka makan bubur ayam. Apalagi kalo banyak ayam, hehehe. Ini salam ya ama pak Surya
ReplyDeleteemang kudu nonton videonya per episode ya biar pesan yg disampaikan juga jelas...eh tapi per episodenya juga jelas kok. Keluarga surya emang cerminan keluarga masa kini yang harmonis...
ReplyDeleteTayangan ringan bertema keluarga begini justru harusnya diperbanyak ya kak. Seperti memberi teladan baik bagaimana sebuah keluarga seharusnya.
ReplyDeleteSeru nih ceritanya, web seriesnya. Banyak kisah yang diceritakan. Bubur ayam, jadi penasaran deh,bikin nonton.
ReplyDeleteMenarik sekali...
ReplyDeleteMenyentuh dari isu-isu kekinian yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Emak-emak (dan mungkin juga para Ayah) butuh vitamin yang gak hanya sekedar tontonan menghibur, tapi juga sarat makna.
Haturnuhun mba Niar.
Sepertinya, rujukan buat keluarga yang ingin selalu 'sehat' apalagi saat mengasuh anak. Makasih mbak Niar udah share filmnya. Bisa jadi bahan ini.
ReplyDeleteAku juga ngikutin series-nya Keluarga Surya ini dan selalu suka dengan penyampaian pesannya yang super smooth. Dan baru ngeh juga ya ada subtitle-nya sehingga memudahkan untuk teman-teman difabel menikmati video ini.
ReplyDeleteSerialnya cukup menarik untuk ditonton ya . Boleh nih dicoba nonton
ReplyDelete