Waspadai BrainKing Palsu!

Bukan hanya baju atau tas terkenal yang orang buat produk tiruannya. Suplemen kesehatan pun ternyata tak luput dari ulah nakal segelintir orang yang ingin menumpang mengais rezeki. BrainKing contohnya. BrainKing Plus juga ada produk palsunya. Masalahnya produk palsu ini membuat masalah baru, ada yang sampai tambah parah penyakitnya ketika mengonsumsinya. Lalu, apakah yang mengeluarkan produk tiruan bertanggung jawab? Tidak! Yang jelek namanya justru BrainKing dan perusahaan yang memproduksinya.


Jeleknya pada orang yang belum mengenal BrainKing saja, sih saya bilang. Karena saya yang sudah mengenal BrainKing saat menemukan produk palsu itu. Tahun lalu ketika bungsu saya baru mengonsumsi lebih dari satu pak BrainKing, perkembangan baiknya sudah terlihat. Saya sudah mendapatkan manfaat dari BrainKing jadi kesan saya tidak berubah saat menemukan produk palsunya. Kisah lengkap perkembangannya hingga setahun bisa dibaca di tulisan saya yang berjudul Testimoni BrainKing: Mengatasi Keterlambatan Berbicara pada Anak.

Kualitas BrainKing Membuat Orang Tertarik Membuat Tiruannya


BrainKing merupakan produk yang mempunyai sejarah penelitian panjang. Formulatornya: dr. Irfan Buchori, Ph. D., tidak asal meneliti. Bukan hanya lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, dokter Irfan juga mendalami bidangnya di Universitas Gajah Mada (UGM), hingga menjadi Spesialis Nutrisi Otak Manusia. Lalu melanjutkan ke University of Malacca Malaysia di Bidang Farmakologi. Selain itu, dokter Irfan juga menyelami bidang herbal di 3 negara, yaitu di Jepang, China, dan Jerman.

Putranya, Irdi Chandra Dewata yang divonis autisme, ADHD menjadi alasannya untuk menemukan produk yang benar-benar mumpuni. Dirinya rela menghabiskan waktunya untuk melakukan penelitian panjang hingga memperoleh formula BrainKing Plus ini. Pada usianya yang ke tujuh belas, Chandra telah tumbuh menjadi anak yang sangat cerdas. Chandra memperoleh nilai Ujian Nasional SMA terbaik se-Tangerang Selatan. Bukan hanya itu, dia bahkan diterima di 3 Perguruan Tinggi Negeri ternama (STAN, UI, dan UGM) dan menguasai bahasa Inggris serta Jepang tanpa mengikuti kursus. Sekarang, Chandra telah menjadi lulusan STAN. Hal yang membanggakan, bukan?

Cerita Tentang Produk Palsu



Ah, ya, kembali ke soal BrainKing Plus palsu yang sudah marak. Saya pernah menemukannya! Saat itu seorang saudara berbaik hati memberikan saya satu kemasan (berisi 2 botol) yang harganya setengah dari harga biasanya. Kejadiannya di awal tahun lalu, saat Afyad baru menggunakan 3 pak BrainKing. Sekilas, tak ada perbedaan antara bungkus yang asli dan yang palsu. Setiap huruf pada kemasan yang asli sama persis dengan kemasan palsu.

Yang pernah saya dengar, konon produk yang palsu menuliskan kandungannya dengan persentase dan yang asli dengan takaran mili meter. Ada produk yang seperti itu tapi bukan yang kami peroleh. BrainKing yang kami dapatkan saat itu sama persis dengan aslinya ingridients-nya bukan dengan persentase tapi dengan ukuran mili meter. Catat: bukan dengan persentase.

Yang menunjukkan bahwa produk itu palsu adalah reaksi Afyad dan reaksi anak saudara saya itu saat meminumnya. Kebetulan anak saudara saya sudah mengonsumsi dua botol jadi dia tahu perbedaannya. Afyad pun tahu persis perbedaannya karena sudah menghabiskan 6 botol.

Saya sempat meminumkan Afyad dua kali BrainKing palsu yang semula saya kira asli karena kemasannya kelihatan sama persis itu. Di pagi hari usai diminumkan, Afyad mengatakan, “A enam!” Saat itu, dia mengucapkan a enam (e-nya seperti huruf e pada kata ember) untuk menyatakan TIDAK ENAK. Ungkapan itu dinyatakannya dengan keras. Kalau sekarang, dia sudah bisa menyebutkan kata-kata TIDAK ENAK dengan jelas.

Yang terpikir waktu itu, mungkin karena tak saya kocok-kocok dulu makanya dia mengatakan tidak enak. Saat memberikan untuk yang kedua kalinya saya menguncang-guncangkan botol mungil itu dengan tujuan isinya terkocok sempurna. Sembari mengocoknya sempat terpikir, sih kayaknya saya konyol ya karena tiga kemasan sebelumnya tak perlu saya kocok saat hendak memberikannya kepada Afyad. Merasa konyol tapi tetap dilakukan, haha.

Lalu saat saya berikan kepada si bungsu, dia berteriak. Kembali menyerukan hal yang sama, “A ENAM. A ENAM!” Saya berhenti di titik ini. Saya tidak mau memberikannya lagi. Mulai terpikir, jangan-jangan ini produk palsu seperti yang diberitakan di grup BrainKing. Tapi mengapa kemasannya mirip sekali, ya?

Saya menelepon saudara dan menceritakan perihal penolakan Afyad. Eh, tak dinyana dia pun menceritakan penolakan putranya. Usai mengonsumsi produk itu, putranya mengatakan, “Koq nggak sama rasanya?” Bulat sudah kesimpulan kami. Produk itu palsu! Anak-anak kami pasti tahu membedakan rasanya.


Suami saya lantas mencoba membandingkan dua kemasan, yang asli dan palsu secara lebih saksama. Memelototinya dengan benar-benar teliti. Sampai akhirnya dia mendapatkan di mana perbedaannya. Bisa tebak di mana?

Well, halus sekali perbedaannya. Hanya jika jeli Anda bisa membedakannya. Hanya jika meletakkannya berdampingan dan benar-benar mengerahkan segenap kemampuan penglihatan Anda!

Jadi, kedua kemasan itu – yang asli dan yang palsu, sama-sama berwana hitam. Tapi warna hitamnya bukan hitam mutlak. Maksudnya, ada gradasi warna yang bermain di sana. Saya tak bisa mendefinikan gradasi warna apa itu namun saya mencoba menjelaskannya dalam tulisan ini. Setelah saya ikut membandingkan kedua kemasan asli dan palsu, saya juga melihat perbedaannya. Kemasan BrainKing palsu memiliki gradasi warna yang sedikit – sedikit sekali – sedikit lebih terang daripada yang asli. Yang asli, gradasi warnanya lebih gelap. Sungguh orang cerdas yang bisa melakukannya namun dia tak sanggup meniru detail gradasi pada kemasannya.

Produk Palsu Itu Masih Bisa Dipergunakan!


Lalu Kawan, bisakah kau tebak saya apakan produk palsu itu? Eh, jangan tebak kalau saya membuangnya atau tetap meminumkannya pada anak saya, ya. Itu jawaban yang totally wrong! Mau tahu saya apakan barang KW itu? Saya jadikan obat luar, haha.

Ternyata bisa dijadikan obat luar, lho. Yekan, daripada rugi sudah dibeli mihil-mihil. Sayang, kan saudara saya sudah mengeluarkan duit untuk beli produk palsu. Mamak irit harus berpikir cerdas. Kebetulan waktu itu, sela-sela kuku kedua jempol kaki saya sakit. Sudah lama sakitnya. Diobati pakai minyak tawon tidak mempan. Saya lalu mencoba meneteskan BrainKing palsu di sela-sela kuku jempol kaki saya. Saya telateni selama beberapa hari. Dan taraa … rasa sakit itu hilang. Saya pun bisa memakai sepatu pantovel kembali setelah sekian lama tidak bisa mengenakannya karena dua jempol kaki yang sakit itu.

Saya juga mencoba menjadikannya obat pijat kepada putri saya ketika kakinya sakit. Eh, alhamdulillah manjur juga, hehehe. Ketika mendengar seorang teman cedera di jari kaki, saya menawarkan sisa BrainKing palsu yang masih saya punyai. Saat itu dia terancam harus menjalani operasi kalau jari kakinya tak kunjung sembuh. Teman saya menerapi jari kakinya dengan produk yang saya berikan selama berhari-hari. Ajaib, keluhan rasa sakitnya mereda! Dari yang semula sukar menggerakkan jari kaki menjadi bisa menggerak-gerakkannya kembali Amazing, ya, bahkan produk palsunya pun bisa berguna.

Jadi, pesan moralnya jelas, ya kawan. Hati-hati dengan produk palsu! Jangan terpengaruh dengan bujukan harga murah!

Makassar, 26 Maret 2018

Baca tulisan-tulisan saya tentang BrainKing Plus, ya:




Share :

21 Komentar di "Waspadai BrainKing Palsu!"

  1. astaga, benar2 yang bikin palsunya it kejahatan yang luar biasa. geme aku sama orang yang bisa2nya memalsukan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mbak. Gemes sekali rasanya karena ini kan dikonsumsi lewat mulut. Argh

      Delete
  2. Hahaha, barang kw pun masih bisa dimanfaatkan ya. Sayang banget kalau mahal tapi dibuang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sayang dong, harus diuji coba dengan cara lain biar tidak rugi hahaha

      Delete
  3. Produk terkenal emang banyak tiruannya ya. Jadi harus lebih hati-hati dalam membeli.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mbak. Sayangnya kan banyak yang tidak tahu. Yah, semoga saja dengan adanya tulisan ini bisa membantu orang-orang untuk lebih aware.

      Delete
  4. Aku belum pernah pakai produk ini sih. Ngeri kalau ada kw nya gini, padahal harganya mahal.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, ngeri, Mbak. Karena ada yang konsumsi produk palsu malah tambah parah sakitnya

      Delete
  5. Produk palsu masih berkhasiat? Artinya isinya masih sama..mungkin kadarnya dikurangi kali ya..campur air atau apa...

    Semoga yg palsu malah bikin penyakit..kasian yg tertipu..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bahan-bahannya bukan yang berkualitas tinggi, Mbak. Ada bahannya yang harus diambil di tempat-tempat tertentu. Nah, bisa jadi kadarnya juga tidak benar-benar sama, ada tambahan lain. Entahlah. Semoga yang bikin palsunya bertobat dan kembali ke jalan yang benar.

      Delete
  6. jahat ya sampai ada yang membuat palsunya. Apalagi ini kan dikonsumsi :(

    ReplyDelete
  7. Saya sih tidak tahu banyak soal brand ini. Tapi meniru sebuah produk merupakan kejahatan super. Dampaknya pasti bahaya banget ya untuk kesehatan. Semoga kejahatan ini bisa berkurang

    ReplyDelete
  8. Astagfirullah. Jadi seram sendiri tau suplemen kesehatan pun ada yang palsunya. Miris :(

    ReplyDelete
  9. Harus waspada memang ya, Mbak, untuk membeli produk di jaman sekarang. apalagi kalau produk untuk dikonsumsi sehari-hari. kalau aku, mending beli outlet resminya atau di website resminya ajah, nggak takut palsu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mbak. Harus waspada. Orang pengennya coba2 yang jauh lebih murah padahal produknya kualitasnya tidak sama.

      Delete
  10. Wah seremmmm ya Bun. Jaman sekarang ya apa-apa dipalsukan. Untung juga itu barang nggak langsung bunda buang. Lumayanlah ya bisa dipake buat luka luar hihihi

    ReplyDelete
  11. Mohon informasinya pesan B king yg asli dimana ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa info no kontak yang bisa Saya hubungi di email mugniarmarakarma@gmail.com?

      Delete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^