5 Cara Mengatasi Masuk Angin dan Penyakit yang Mengikutinya

Umur tak bisa bohong, terkait bahwa stamna fisik saya sering mudah mengalami penurunan. Apalagi saya pernah menjalani operasi (pembuangan) amandel/tonsil yang menyebabkan sejak saat itu daya tahan tubuh saya mudah turun. Saya menjadi alergi udara dan minuman dingin. Alergi minuman dingin tak menjadi masalah buat saya. Sejak sering sakit amandel, saya pelan-pelan menyugesti diri saya bahwa minuman dingin itu tak enak karena bisa bikn saya sakit.


Yang tidak mungkin adalah menyugesti diri untuk tak merasakan udara dingin. Lha kena angin lama-lama saja saya bisa kedinginan. Kalau sudah begitu, dengan mudah stamina ambruk. Kalau dulu, naik motor tanpa jaket tidak masalah, sekarang sudah harus pakai jaket. Saya pernah coba-soba tak pakai jaket saat tenggorokan terasa gatal sehingga membuat saya sesekali terbatuk-batuk. Akibatnya tak baik buat saya. Setelah itu, batuk saya semakin parah sampai-sampai membuat perut saya sakit karena batuk hingga berpekan-pekan lamanya.

Kalau stamina lagi oke sih tidak masalah, yang penting saya memakai baju sekurangnya dua lapis (pakai baju kaus oblong sebagai pakaian dalam), naik motor tanpa jaket pun tidak masalah. Yang tidak boleh kalau stamina sudah mulai menurun lalu saya sama sekali tidak pakai jaket.

Nah, tanpa mengenakan jaket, kondisi teringannya, saya bisa kena masuk angin. Akibatnya, badan merasa tidak enak. Biasanya kalau sudah demikian butuh “terapi” tersendiri hingga badan kembali merasa bugar. Saya menyebutnya terapi karena hal yang saya dan suami lakukan bagai ritual sepulangnya dari bepergian inilah cara yang kami lakukan ketika terkena masuk angin. Hal ini akhirnya menjadi kebiasaan.

Kesehatan nyaris berbanding lurus dengan kehangatan dalam keluarga.
Harus menjadi kebiasaan tepatnya karena saya harus menjaga kesehatan saya dan keluarga mengingat tanpa asisten rumah tangga, begitu banyak hal yang harus saya kerjakan. Sementara anak-anak pun harus diperhatikan kesehatan agar mereka dapat bersekolah dan beraktivitas dengan lancar.

Nah, hal pertama yang perlu saya waspadai dalam menjaga kesehatan sehubungan dengan hal-hal yang saya ceritakan tadi adalah “masuk angin”, saya merumuskan langkah-langkahnya di bawah ini. Namun, untuk mengatasi sakit yang lebih berat yang mengikutinya (misalnya demam, flu, dan batuk), cara ini bisa juga diandalkan untuk mempercepat proses penyembuhan. Well, inilah hal-hal yang kami lakukan dan kami terapkan juga kepada anak-anak:

1. Mengenakan pakaian yang tebal di outdoor.

Kalau bukan pakai jaket, caranya adalah dengan menggunakan pakaian berlapis saat naik motor atau ke daerah yang anginnya banyak seperti di pantai. Anak-anak pun saya biasakan mengenakan jaket jika sekiranya akan terpapar banyak angin. Apalagi mereka sama seperti saya, mengalami alergi akan udara dingin/angin.

2. Minum suplemen dari bahan alami.

Saya, suami, dan ketiga anak kami punya health food atau suplemen andalah berbahan herbal. Kami tak fanatik di satu brand tertentu. Selama bisa membantu menyehatkan dan bahannya benar-benar alami (bukan kimiawi), kami menggunakannya. Sudah sadar diri betul kalau metabolisme tubuh saya dan suami mulai tidak lancar dan asupan makanan kami – terutama anak-anak kalau berada di luar rumah tidak selalu sehat dan menjaga kemungkinan adanya bahan berbahaya yang terkonsumsi. Selain bisa meningkatkan daya tahan tubuh, suplemen juga membantu untuk detoksifikasi bahan-bahan beracun yang masuk ke dalam tubuh.

Jika menderita sakit yang membuat k.ami harus minum obat dokter, suplemen tetap kami konsumsi dengan memberi jarak dalam mengonsumsi keduanya, kira-kira 1 jam agar efeknya lebih terasa.

3. Istirahat yang cukup.

Mau tidak mau, badan memang butuh istirahat yang cukup. Kalau sudah menuntut haknya – yaitu beristirahat lalu mengabaikannya maka pasti penyakit yang lebih besar akan mudah menginvasi. Orang yang daya tahan tubuhnya lebah apalagi jika nutrien dari asupan makannya tak terjaga akan mudah sekali dihinggapi penyakit.Oya jangan lupa, banyak minum air putih juga sembari mencukupkan istirahat.

4. Menyiapkan alat untuk mengerok.

Mengerok adalah sebuah terapi pengobatan alternatif untuk gejala masuk angin dengan metode menggaruk sambil menekan bagian permukaan kulit menggunakan minyak dan benda tumpul seperti uang logam sebagai alat pengerok, yang selanjutnya menyebabkan guratan merah atau lecet pada kulit (Wikipedia).

Kalau di awal pernikahan dulu kami menggunakan uang logam (namun konon benda ini berbahaya, ya). Sejak 12 tahun terakhir kami menggunakan sebuah benda yang lebih efektif dan efisien karena tidak menyebabkan lecet dan lebih cepat berefek ke tubuh dan aman digunakan oleh anak-anak kami. Bagian ini bisa di-skip kalau Anda tak memiliki alatnya. Akan lebih bagus lagi hasilnya jika ada satu benda yang mumpuni, pun tetap ada tanpa kerok. Benda itu berupa cairan licin atau yang berbentuk balsam/cream. Berdasarkan pengalaman saya, menggunakan benda ini berarti mempercepat proses pemulihan/penyembuhan.

5 Menggunakan Transpulmin Balsam

Transpulmin Balsam (untuk keluarga) dan
Transpulin BB Balsam (untuk bayi)
Nah, saat saya sedang batuk parah hingga beberapa pekan, belum lama ini, saya mendapatkan kiriman Transpulmin Balsam. Salah satunya memiliki kardus berwarna kuning dan ada gambar bunganya. Nah yang ini cocok buat saya: Transpulmin Family Balsam. Setelah browsing, baru saya tahu Transpulmin Family Balsam ini tergolong baru. Sebelumnya ada Transpulmin BB Balsam. Eh, bisa juga saya yang kudet, ya baru tahu tentang balsam ini. Berhubung di keterangannya mengatakan untuk penggunaan keluarga dengan usia di atas usia 2 tahun, saya pun mencobanya. Suami membantu mengoleskannya di punggung saya dan mengerok saya pakai alat kami yang aman karena tidak menyebabkan lecet itu. Saya mengusapkannya juga di tenggorokan. Alhamdulillah, saya bisa tidur dengan sangat nyenyak saat itu padahal sebelum-sebelumnya, tidur saya selalu terganggu karena batuk yang menjadi.

Transpulmin Balsam
Transpulmin BB Balsam
Rupanya komposisi tepat dari zat aktif Menthol, Camphor, Eucalyptus, dan Chamomile-nya memberikan banyak manfaat, seperti meredakan nyeri punggung, melegakan pernapasan, menghangatkan badan, dan memberikan efek relaksasi kepada saya. Teksturnya pun sangat bersahabat karena tidak lengket di kulit, tidak berminyak, dan cepat sekali meresap.

Manfaat Transpulmin Balsam bagi kesehatan.
Saat putri saya masuk angin, saya juga menerapinya dengan Transpulmin Balsam. Rupanya dia merasakan efek yang sama dengan saya. Keesokan harinya, putri saya meminta saya mengoleskan Transpulmin Balsam ke punggungnya padahal biasanya dia anti sekali dengan cairan serupa itu. Boro-boro minta diterapi, dia akan berteriak-teriak kalau tahu saya mau mengusap punggungnya dengan cairan berfungsi serupa (tapi tak sama). Saya sempat heran juga, soalnya Transpulmin Balsam kan memberikan sensasi rasa dingin-dingin menyegarkan yang mirip gitu tapi dia lebih memilih Transpulmin Balsam. Tentunya saya bersyukur sekali - alhamdulillah, mengobati anak perempuan saya jadi tidak sulit lagi. Terima kasih Transpulmin Balsam, telah membantu saya dan putri saya meraih kesehatan dan moment kehangatan kami kembali.


Makassar, 21 September 2017

Tulisan ini diikutkan "Transpulmin Kehangatan Ibu" Blog Competition.



Share :

21 Komentar di "5 Cara Mengatasi Masuk Angin dan Penyakit yang Mengikutinya"

  1. Sama, saya juga pernah operasi amandel. Dulu, saya gak ngerti kalau amandel setidaknya punya manfaat.
    Saya ini bandel mak, masih suka tidur melantai, padahal nyadar kalau mudah masuk angin, gangguan pernapasan. Bagus mak udah merekomendasikan transpulmin, karena saya belum pernah pakai selama ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waaah jangan suka tidur melantai, bisa tidak bagus efeknya, Mbak Lidha.

      Iya, nih, bisa dicoba Transpulmin.

      Delete
  2. Ikut seneng deh kak...kalo anak-anak gampang diobatin ..Apalagi obatnya obat luar...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mbak apalag kalau anaknya termasuk yang sulit menerima obat.

      Delete
  3. Paling sedih kl udh rencana mau tamasya trus masuk angin, hiks. Makasih info transpulminnya kak Niar ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mesti siap Transpulmin, Manda :)
      Terima kasih ya sudah main ke blog saya

      Delete
  4. wah ternyata ini untuk anak tho. kalau di pakai untuk dewasa gmna mbak? cocok gak yah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di atas saya cerita pengalaman saya memakai Transpulmin, lho Mas. Transpulmin bisa untuk semua anggota keluarga koq. Kalo yang kuning itu disebut juga Transpulmin Family Balsam.

      Delete
  5. wah mendingan pakai ini yah daripada kerokan. Bisa buat anak dan ibunya sekaligus. Aku juga nih sering masuk angin, Mba. Faktor U keknya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya pakainya dengan kerokan Mbak hihi tapi cara saya bukan pake uang jadi tidak menyebabkan lecet. Nah, tanpa kerokan pun mantap sih. Disiapkan saja Transpulminnya dari sekarang.:)

      Delete
  6. Bunda pakai Transpulmin juga rupanya. Sama kayak Salfa, hehehe...

    ReplyDelete
  7. Saya kok baru ngeh sama transpulmin ya mba. Duh, kemana ja selama ini. Ikutan nyetok ah, buat jaga-jaga

    ReplyDelete
  8. TRANSPULMIN ini andalan keluarga banget ya maaak
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    ReplyDelete
  9. Kalau aromanya cocok untuk anak-anak gini kayaknya saya bakal suka juga deh :)

    Tapi belum pernah ketemu nih produknya di sini. Huhuhuhu

    ReplyDelete
  10. Sejak Nadia bayi sampe sekarang baby K juga pake transpulmin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, sudah kenal baik dengan Transpulmin ya Mbak

      Delete
  11. Aku malah kebalikan mba. Sebelum operasi amandel aku srg banget sakit. Batuk pilek ama radang. Bolak balik ke tht trus. Akhir diputuskan operasi. Sejak itu jadi jaraaaang banget sakit. Makan es krim ato yg dingin2 jg ayok aja. Udara makin dingin, aku justru makin seneng :D. Tapi memang kata adekku yg dokter THT, tonsil utk bbrp orang memang sebagai imun tubuh. Tp buat sebagian org lain, kdg ga ada gunanya. Mungkin aku termasuk yg ga ngerasain gunanya tonsil :D.

    Ini balsamnya lg hits banget ya. Banyak baca reviewnya aku. Pgn beli jadinya utk si kecil mba. Kasian kalo batuk sering kesumBat gitu napasnya.

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^