Rindu Kampuz: Lautan Putih dalam Gala Dinner

Tulisan ringan ketiga tentang event Rindu Kampuz yang saya hadiri. 

“Lautan putih” tampak di sekitar dan di dalam Sandeq Room, sebuah ruangan besar di sebuah hotel yang berlokasi di jalan A. P. Pettarani Makassar pada malam tanggal 10 Juli itu. Malam itu diselenggarakan Gala Dinner Halal bi Halal alumni Fakultas Teknik UNHAS. Putih adalah dress code-nya. Di meja registrasi, setiap pendaftar mendapatkan stiker yang ditempelkan di baju, sebagai tanda pengenal. Usai mendapatkan tanda pengenal, saya dan pak suami bergegas ke mushalla untuk menunaikan shalat isya sebelum masuk ke ruangan. Lebih tenang rasanya jika sudah menunaikan shalat isya saat menghadiri acara malam.


Saat kembali ke Sandeq Room, acara sudah dimulai. Penyampaian kata sambutan demi kata sambutan sedang berlangsung. Pemandangan berbeda terlihat di bagian kiri, meja dessert sedang diserbu sejumlah (yang cukup besar) pemakai baju putih. Hoho, saya dan pak suami tak mau ketinggalan dong (panitia kalau membaca ini, bisa membelalak matanya).  

Lumayanlah, perut sudah diisi sedikit kue. Rasanya menjadi lebih bertenaga mengikuti lagu-lagu kebangsaan fakultas dinyanyikan. Bukan hanya lagu kebangsaan fakultas, lagu-lagu kebangsaan (berupa himne dan mars) jurusan pun membahana di ruangan yang dipadati sekira 2.000 orang ini.

Aih, enaknya kalau bisa dapat tempat duduk. Mata saya menyapu pandangan ke sekeliling. Dari sisi kiri ruangan, di tempat kami berdiri tak terlihat ada tempat kosong. Saya dan pak suami bergerak ke arah sisi kanan ruangan Sandeq. Di bagian agak ke tengah terlihat sebuah meja yang dikelilingi teman-teman dan senior sejurusan (Elektro). Saya mendapat tempat di antara A. Icha dan Ani – teman angkatan saya. Ah, senangnya, ketemu teman-teman perempuan seangkatan.



Asyik ngobrol dengan A. Icha dan Ani, membuat saya tak menyimak sepenuhnya apa yang disampaikan oleh ibu rektor Prof. Dwia Aries Tina pada sambutannya di atas panggung di depan sana. Sekilas saja yang saya bisa tangkap, yaitu harapan ibu rektor akan keikutsertaan alumni Teknik UNHAS dalam mengembangkan UNHAS dan ajakannya untuk turut meramaikan reuni alumni UNHAS yang akan dilangsungkan bulan September nanti.

Foto-foto yang ikut kontes Foto Selfie dan Antek Memories ditayangkan di dua layar besar di bagian depan sana, sejajar dengan panggung. Kedua layar itu letaknya di sebelah atas, kanan dan kiri. Dua foto saya dan dua foto suami tampil di sana. Kami mengikutkan 4 foto itu untuk kontes Antek (Anak Teknik) Memories. Kontes foto-foto usang yang memiliki kenangan.

Saat hadirin dipersilakan makan, saya tak berminat ikut ngantri karena melihat betapa banyaknya alumni yang hadir. Lagi pula sebenarnya saya sudah makan malam dari rumah dan sebelumnya sudah ikut mencicipi dessert di meja yang diserbu duluan oleh pasukan berbaju putih, jadi tak mengapa kalau saya tak makan malam itu.  

Sumber foto: Kak Marwan
Namun A. Icha berbaik hati, ia berinisiatif mengambilkan makanan, air minum, dan pencuci mulut untuk kami bertiga. Aah, terima kasih ya Icha. Kalau ngantri saya malas tapi kalau ada yang berbaik hati mengambilkan, ndak nolak, dong saya, haha.

Oya, acara Gala Dinner ini bukan sekadar makan-makan dan ngumpul-ngumpul saja, lho. Sebanyak 107 orang dosen purna bakti di Fakultas Teknik mendapatkan penghargaan, masing-masing berupa sebuah pin emas seberat 5 gram. Alhamdulillah, moga berkah buat para bapak dan ibu. Saya dan pak suami juga dapat berkah. Satu foto yang saya ikutkan lomba dan dua foto yang dimasukkan suami mendapatkan hadiah hiburan. Untuk kenang-kenangan, foto-foto yang menang itu saya tayangkan di sini:

Foto Opspek Teknik ‘92

Foto ini diambil pada tanggal 31 Agustus 1992, saat OPSPEK angkatan 92 sedang berlangsung. Kalau tidak salah ingat, saya bergabung dengan GB 4 atau GB 5, dengan Kak Sinta (A ’89) sebagai pendampingnya. Kak Sinta mengatur saat berbaris saya, Khuldiah (S ’92), dan Silvia “Meme” (Arsitektur ’92) harus selalu berada di paling depan. Kenangan yang amat membekas karena usai OPSPEK, di dalam dada saya bergemuruh semangat “We Are the Champion”.  Meski di penghujung OPSPEK ada peristiwa Black September, hal itu tidak mematikan semangat yang membuat saya siap mengikuti perkuliahan di tahun pertama. 

Catatan: saya memberi bunga di foto itu karena saya berjilbab sejak tahun 1994 dan setahu saya, Khuldiah juga sudah berjilbab. 

Foto Peringatan Black September ‘93


Black September, sepahit apapun itu membuat FT UNHAS “berbalik” dari organisasi yang tidak mempunyai struktur dan pola pengkaderan yang jelas menjadi organisasi yang memiliki aturan tertulis dan pola pengkaderan yang utuh dan lebih terstruktur.

Foto Kongres I SEMA FT UNHAS (1993)


Kongres I SEMA FT UNHAS, tahun 1993 merupakan tonggak bersejarah terbentuknya OK (Organisasi Kemahasiswaan) FTUH kemudian diikuti dengan terbentuknya OKJ (Organisasi Kemahasiswaan tingkat Jurusan) di FT UH. Banyak pelajaran yang dipetik oleh para mahasiswa FT UH pada waktu itu.

***



Seperti pada saat acara di Tamalanrea, di ruangan Sandeq ini sejumlah pasangan alumni Teknik membawa anak-anak mereka. Ada beberapa spot yang dimanfaatkan untuk berfoto-foto sesama kawan ataupun foto angkatan. Dalam pandangan saya, serangkaian acara sejak sehari sebelumnya berlangsung dengan sukses hingga malam gala dinner itu. “Tongkat estafet” pelaksanaan reuni tahun depan diberikan oleh wakil Ikatan Alumni Teknik Elektro UNHAS kepada wakil Ikatan Alumni Teknik Geologi diserahkan pada malam itu juga. Semoga tahun depan reuni yang seru bisa terlaksana lagi.

Makassar, 27 Juli 2016

Demikian catatan saya dari ajang Gala Dinner Rindu Kampuz. Ketiga tulisan yang saya buat dari ajang ini hanyalah berupa tulisan ringan dari acara-acara yang saya hadiri saja, dari serangkaian acara yang telah dikemas dengan apik oleh panitia. Terima kasih kepada senior yang memotret OPSPEK '92. Terima kasih pula kepada panitia dari IATEL UNHAS yang telah bekerja keras dan para donatur serta sponsor acara. 


Rangkaian acara HBH alumni FT UNHAS 2016


Selesai

Baca juga: 



Share :

5 Komentar di "Rindu Kampuz: Lautan Putih dalam Gala Dinner"

  1. waw...itu yang dapat saya teriakan begitu melihat lautan putih dari alumnus UnHasanudin yang tentu sudah banyak yang jadi pemimpindi segala lini....moga silaturahminya membawa berkah bagi semua

    ReplyDelete
  2. Saya belum pernah berkesampatan menghadiri reuni alumni bareng teman-teman kuliah dulu. Waktunya selalu tidak pas. Jadi iri melihat keseruan reuni di atas..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau sudah merantau, susah, ya Uda. Mudah2an tahun depan waktunya pas.

      Delete
  3. Waah jujur saya iri Mbak ....saya belum pernah reuni dengan teman teman kamlis sejak wisuda tahun 2001. Jadi kira kira sudah 15 tahunan lah tidak bertemu teman-teman.Kangen juga ya kalau baca tulisan reuni kayak gini.

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^