Pejuang-Pejuang Kesejahteraan yang Tak Kenal Lelah

Tulisan ini merupakan tulisan ke-12, catatan saya selama mengikuti Festival Forum KTI tanggal 17 – 18 November lalu. Silakan baca tulisan-tulisan saya yang lainnya: Graphic Recorder, Profesi Kreatif Keren Abad Ini, KTI, Masa Depan Indonesia, Pengelolaan Air dan Penanggulangan Bencana di Kaki RinjaniInspirasi dari Timur: Rumah Tunggu Penyelamat dan Wisata EksotisInspirasi dari Penjaga Laut Tomia, Gerakan Gebrak Malaria dan Pejuang Legislasi Malaria dari Halmahera Selatan, Tendangan Kemanusiaan Andy F. Noya, Para Pahlawan yang Bekerja dalam Sunyi, Sekolah Kapal Kalabia Membentuk Agen Perubahan di Raja Ampat, dan Inspirasi dari Polisi-Polisi Plus.

Ismail Husein

Inspirator berikutnya adalah Ismail Husein. Penggerak KB pria di Sulawesi Utara. Karena giatnya menganjurkan para lelaki untuk divasektomi, ia sampai dijuluki “Bapak lolok” (penyebutan bahasa daerah sana untuk alat kelamin lelaki).


Husein Abdullah
Membahas tentang vasektomi ini rada-rada sensitif. Ada yang tidak setuju karena mengira ada hubungannya dengan “kejantanan”[1] (maaf buat yang masih hijau, kali ini topiknya untuk orang dewasa ya, hehehe). Ada pula yang mengatakan kalau fatwa MUI mengatakan KB haram. Dan ada yang menganggap tak penting bagi lelaki bicara KB karena itu urusan perempuan.

Saya tidak mau terjebak dalam pro dan kontra. Saya hanya mau menyampaikan cerita dari panggung inspirasi di Festival Forum KTI. Tentang fatwa MUI, saya hanya menyinggung sedikit, bahwa ada fatwa MUI kalau vasektomi itu halal dengan pertimbangan-pertimbangan (ada syarat dan ketentuannya). Tentang itu, silakan baca di sini dan di sana. Namun demikian, sebagian orang Islam tetap saja mengharamkannya tanpa kecuali. Kalau mengenai pendapat, silakan saja. Tiap-tiap orang berhak berpendapat dan bertanggung jawab dengan pendapatnya, saya tidak mau masuk ke wilayah itu dan tidak mau berdebat.

Nah, back to the topic ...

Ismail Husein dari Swara Parangpuan (nama lembaga tempat Ismail bergabung) di Sulut pernah dapat penganugerahan Kick Andy Heroes 2013 dalam rangka Hari Ulang Tahun Kicky Andy VII.

Ismail, yang memiliki lima anak, awalnya mau vasektomi karena istrinya tidak bisa memakai semua jenis kontrasepsi perempuan (perlu diketahui, banyak sekali perempuan menderita karena tidak cocok dengan berbagai alat kontrasepsi sementara masih banyak lelaki yang menganggap KB hanyalah urusan perempuan). Namun seiring waktu, tumbuh kesadaran sendiri akan manfaat vasektomi juga sebagai bentuk kesetaraan gender, sebagai bentuk kepedulian kepada perempuan. Ia kemudian mengajak setiap lelaki yang dia temui untuk memakai metode KB jenis ini. Ismail bukan hanya sudah keliling Sulawesi Utara, ia sudah diundang ke berbagai tempat di Indonesia untuk berbagi mengenai vasektomi[2].

Pada video yang ditayangkan sebelum Ismail berbicara, terlihat banyaknya warga di Sulawesi Utara yang punya banyak anak tetapi hidup di bawah garis kemiskinan. Anak-anak tak bersekolah itu biasa, karena mereka tak bisa lagi membiayai. Ismail keluar-masuk kampung mengajak kaum lelaki untuk ber-KB vasektomi. Ia mendatangi kelompok pengajian ibu-ibu, kelompok bapak-bapak, bahkan di tempat-tempat ibadah.

Di Sulawesi Utara kini sudah 3.000 lelaki yang tergerak untuk ber-KB.  Ia menjadi makin terkenal dan menjadi motivator KB Pria tingkat nasional.

Agustina Apaseray

Perempuan yang sehari-harinya ibu rumah tangga ini akarab disapa “Mama Agu”. Ia ibu rumah tangga yang berani memperjuangkan hak masyarakat. Ia aktif sebagai kader Puskesmas Koya Barat, Kota Jayapura dan perwakilan tokoh perempuan di Forum Multipihak pada program Kinerja USAID – Papua.

Mama Agu. Sumber foto: fan page Facebook BaKTI
Mama Agu memiliki peran perantara dari masyarakat ke puskesmas. Bersama Forum Multipihak, mengembangkan model partisipasi masyarakat dalam peningkatan kualitas layanan kesehatan. Ia membantu menjembatani komunikasi antara puskesmas dan masyarakat untuk bersama-sama mendiskusikan tantangan dan isu yang ditemui  dan mencari jalan keluar bersama[3].

Mama Agu berkisah ketika wilayah tempat tinggalnya tidak kebagian bantuan ambulans. Kalau ada yang sakit, diangkut ke puskesmas memakai mobil mayat. Mama Agu dan sebagian masyarakat keberatan, “Kalau begini, orang sakit malah jadi mati bukannya sehat.”

Mama Agu ini bercerita kalau dirinya dibimbing oleh USAID untuk mampu menulis dan berbicara dengan baik dalam menyatakan pendapat. Ia pernah memperjuangkan mobil ambulans untuk wilayahnya. Awalnya hanya mau dipinjamkan namun ia berkeras, tak boleh, harus dikasih. Akhirnya bantuan mobil ambulans diberikan.

Wow keren ya, ibu rumah tangga juga bisa bersuara. Hidup ibu rumah tangga! Eh, hidup Mama Agu! J

Makassar, 3 Desember 2015

Simak juga tulisan-tulisan sebelumnya:
  1. Graphic Recorder, Profesi Kreatif Keren Abad Ini
  2. KTI, Masa Depan Indonesia
  3. Pengelolaan Air dan Penanggulangan Bencana di Kaki Rinjani.
  4. Inspirasi dari Timur: Rumah Tunggu Penyelamat dan Wisata Eksotis
  5. Inspirasi dari Penjaga Laut Tomia
  6. Gerakan Gebrak Malaria dan Pejuang Legislasi Malaria dari Halmahera Selatan.
  7. Petani Salassae Mewujudkan Kedaulatan Pangan
  8. Tendangan Kemanusiaan Andy F. Noya
  9. Para Pahlawan yang Bekerja dalam Sunyi
  10. Sekolah Kapal Kalabia Membentuk Agen Perubahan di Raja Ampat
  11. Inspirasi dari Polisi-Polisi Plus



Catatan kaki:

[1] Tentang ini, silakan baca di: http://manado.tribunnews.com/2014/11/09/ismail-husein-vasektomi-tak-menurunkan-hasrat-seksual

[2] Cerita lengkapnya bisa dibaca di: http://www.voaindonesia.com/content/vasektomi-terkendala-budaya-patriarki/2641883.html

[3] Referensi tambahan: dari booklet Festival Forum KTI VII, Inspirasi dari Timur untuk Indonesia (BaKTI)


Share :

4 Komentar di "Pejuang-Pejuang Kesejahteraan yang Tak Kenal Lelah"

  1. kalau tentang kabe...aku dukung ....cuma kadang yang jadi pikiranku, laki2 divasektomi bisa lebih bebas 'jajan' tanpa takut cewek hamil gak ya?

    ReplyDelete
  2. Lolok dan masih hijau awal nya loading, biaca ulang oohh i see..

    Pak ismail kok keren yaa biaa dan mau berjuang kluar masuk kampung buat kasih atu KB.

    Ibu dari papua juga makin kueren bnget, malah Usaid yg bantuin buat belajar bukannya org indonesia ,gemesss

    ReplyDelete
  3. Masya Allah mereka benar2 pejuang ya mbak mugniar, so inspiring, hehe bapak lolok julukannya sampai2 ya

    ReplyDelete
  4. Hidup Mama Agu yang luar biasa!!! Siapa bilang ibu rumah tangga gak bisa apa-apa?

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^