Ketika Tugas Live Tweet Terhambat Sinyal Internet yang Tak Bersahabat

Asyiknya jadi blogger, jalan rezeki melalui tweet buzz terbuka lebar. Para pencari buzzer bisa tiba-tiba saja nge-twit dan menanyakan e-mail untuk mengirimkan penawaran kerja sama. Biasanya mereka punya kriteria, berapa jumlah follower minimal buzzer yang dicari. Tugas live tweet sekalian dilakukan dengan meliput event. Berkeliling-keliling sembari nge-live tweet dan mencari bahan tulisan bisa dilakukan sekaligus.

Baru-baru ini saya mendapat tugas liputan ke sebuah event untuk anak-anak yang digelar sebuah perusahaan. Dengan mengandalkan pengalaman sebelumnya dalam melakukan live tweet, saya mempersiapkan peralatan dan bahan yang sama dengan pengalaman terdahulu itu. Kebetulan sekali, lokasi penugasan yang ini sama persis dengan lokasi penugasan yang lalu, sama-sama di atrium Trans Studio Mall.


Pada pengalaman terdahulu, saya sukses menjalankan tugas nge-buzz dengan memakai kartu Indosat. Sebenarnya ingin pakai wifi tapi entah kenapa tidak bisa terakses oleh gadget yang saya gunakan. Tak mengapalah, yang penting tugas berhasil diselesaikan dengan baik. Untungnya saya pakai Indosat, seorang kawan yang kala itu memakai Telkomsel, tak berhasil mengirimkan tweet-tweet-nya.

Maka kali ini saya datang dengan “peralatan perang” yang sama persis. Power bank tak saya bawa karena pada pengalaman lalu terbukti, saya tak perlu memakai power bank. Saya tak suka pakai power bank karena ribet membawanya. Tas untuk diri saya sendiri dan yang berisi perlengkapan anak-anak saja sudah berhasil bikin saya kelabakan, bagaimana ceritanya kalau harus menggenggam power bank pula. Mana saya harus mengambil foto banyak-banyak. Pokoknya ribet, deh rasanya kalau harus pula memperhatikan power bank. Saya pikir, pengalaman yang lalu bisa dijadikan patokan untuk kali ini.


Tak disangka tak diduga, kali ini tugas saya tak berjalan lancar. Dari belasan tweet, hanya dua yang terkirim. Yang lainnya pending, terlihat dari tampilannya yang buram. Kawan yang saya cerita di atas, yang juga menjalankan tugas liputan yang ini ikut memakai kartu Indosat, dan ia pun tak berhasil mengirimkan rangkaian tweet-nya.

Saya mengganti kartu dengan Tri. Rupanya sama saja. Pengiriman rangkaian tweet yang sudah saya tuliskan gagal total. Saya tak terpikir lagi untuk mengetes sinyal wifi karena pengalaman terdahulu memperlihatkan, tak ada sinyal wifi.

Sejak pukul satu siang hingga pukul 4 sore, rangkaian tweet tak kunjung terkirim. Gadget yang saya gunakan pun low bat. Usai shalat ashar di mushala yang terletak di basement mal, saya beserta suami dan anak-anak kembali ke atrium tempat event berlangsung. Sedianya kami hanya akan mengambil foto-foto yang dicetak gratis di salah satu booth. Booth yang ini terletak di sisi luar area event, jadi kami bebas mendatanginya tanpa menggunakan tiket masuk lagi.

Saat sedang memilah-milah foto, saya melihat beberapa gadget milik panitia sedang di-charge. Timbul ide untuk minta izin, numpang nge-charge gadget yang lowbat. Sambil memperlihatkan badge bertuliskan “media” yang terkalung di badan, saya mengajak ngobrol mbak-mbak yang ada di situ, “Saya ada tugas nge-live tweet, Mbak. Takutnya tweet-tweet saya hilang. Boleh, tidak saya minta izin charge tablet saya di sini sambil ngetwit?”

Mbak itu mengizinkan. Saya segera menggunakan sebuah kabel charger yang nganggur. Iseng-iseng saya mengecek sinyal wifi. Eh, ada ternyata. Langsung, deh, saya aktifkan. Lumayan, bisa hemat pulsa internet (otak emak-emak jalan terus hihihi). Dengan kapasitas batere yang baru terisi sedikit, saya mencoba mengaktifkan Twitter. Beberapa menit kemudian, saya kembali berkutat dengan rangkaian tweet yang gagal terkirim tadi.

Lumayan stres juga. Tugas live tweet ternyata tidak selalu mudah. Bagaimana kalau saya dinilai tidak profesional oleh EO (event organizer) yang menghubungi saya karena tak berhasil mengirimkan tweet pada waktunya?

Ah iya, mungkin mbak yang dari EO itu bisa membantu saya. Toh ini tugas dia juga. Siapa tahu tweet-tweet saya terkirim, saya saja yang mengira tidak? Saya pikir, mbak itu juga harus tahu kesulitan di lapangan. Saya juga ingin memberitahu secara tidak langsung kepadanya kalau saya benar-benar berusaha, sampai bela-belain pinjam charger di situ. Sebelumnya saya menanyakan kepada mbak-mbak yang ada di booth itu, apakah bisa membantu melihat akun Twitter saya dari akun mereka tapi tak ada yang aktif twitteran.

Telepon saya tak diangkat oleh mbak EO. Ini hari Sabtu, mungkin dia sedang berlibur dan tak mau terima telepon, ya? Tak berapa lama mbak EO itu menelepon saya. Ternyata orangnya baik, ding, dia mau menelepon balik. Segera saya utarakan maksud saya menghubunginya, “Kalau tidak keberatan, saya mau minta tolong dicekkan apakah twit saya masuk, Mbak? Soalnya di sini kelihatan buram.” Mbak EO itu bersedia dan menutup pembicaraan.

Tak lama kemudian masuk SMS dari mbak EO, “Nggak ada, Mbak. Kayaknya belum ter-post.”

Hadeuh!

Hari sudah semakin sore. Badan saya sudah lelah luar biasa. Sejak pagi saya di sini, mengikuti talkshow, lalu meliput event. Anak-anak pun sudah bermain sesiangan tadi. Meskipun mereka terlihat masih bersemangat, ditunjukkan dengan masih lincah bereksplorasi di sekitar booth foto itu, sesungguhnya tenaga mereka sudah amat terkuras. Kalau masih di sini terus, bisa-bisa sampai malam rangkaian tweet saya tak terkirim dan anak-anak sudah terlalu kelelahan.

Akhirnya saya memutuskan untuk pulang. Biarlah di rumah saja perjuangan ini saya teruskan (sekali berjuang tetap berjuang ... halah, lebay! Hahaha).

Arak-arakan awan berwarna kelabu muda terlihat menutupi langit kota Makassar ketika kami meninggalkan Trans Studio Mall. Sesekali terasa percikan air mengenai wajah. Untunglah tak turun hujan hingga kami tiba di rumah.

Segera gadget saya colokkan di kabel charger-nya sembari mengaktifkan mobile data dan Twitter. Saya tinggalkan gadget selama beberapa menit untuk berkutat dengan pekerjaan rumah tangga yang menanti. Biasalah, emak-emak kalau pulang ke rumah, tak bisa berleha-leha karena rentetan tugas rumah tangga menanti.

Kira-kira 10 menit setelah itu, pukul setengah enam lewat, terbaca kabar baik di layar gadget. Alhamdulillah, belasan tweet itu berhasil terkirim semua. Legaaaaa luar biasa rasanya.

Pengalaman ini menjadi pelajaran berharga bagi saya. Dukungan provider internet memang memegang peranan penting dalam terlaksananya tugas sebagai buzzer. Pengalaman sebelumnya ternyata tak selamanya bisa menjadi patokan untuk pengalaman berikutnya meskipun tempat yang didatangi sama persis karena keadaan sinyal internetnya tak sama persis. Buzzer-nya yang harus siap menghadapi segala kemungkinan dan tetap berusaha menyelesaikan tugasnya. Tentunya harus tetap menunjukkan integritas dan tidak memunculkan kesan tak profesional kepada EO/perusahaan.

Makassar, 4 November 2015




Share :

34 Komentar di "Ketika Tugas Live Tweet Terhambat Sinyal Internet yang Tak Bersahabat"

  1. Kemana-mana hrs bawa :

    1. Power bank
    2. BTS Indoor pribadi
    Hehehehehhee

    Fighting kak!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waduh, ndak kuat membayangkan kalo harus bawa BTS Indoor pribadi :)))

      Delete
  2. Sumber daya di Indonesia memang masih belum cukup memadai. Saya bahkan 2 kali mengalami kendala saat penelitian S1 dan S2 karena koneksi internet. Judul skripsi dan thesis saya mengarah ke pemanfaatan teknologi sebagai sarana belajar. Hasil penelitian yang saya lakukan (yang masih berhubungan dengan tema inti artikel ini; jaringan internet) sebenarnya positif, dalam artian 'Mahasiswa mengalami peningkatan hasil belajar". Hal yang menjadi kendala adalah media pembelajarannya (teknologi: jaringan internet). Maaf bu kalo curhatka'. Hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yah begitu mi, Daeng. Masih susah memang kalau mau ki' internetan :(

      Delete
  3. keren mak niar euy...
    udh merambah ke buzzer.
    alhamdulikah yah, ngeblog memang sesuatu :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah, Mak. Blogger kan tidak jauh2 dari twitter. Saya pelan2 saja, setapak demi setapak. Ngeblog memang sesuatu :)

      Delete
  4. Semoga ke depannya lancar ya mbak jaringan internetnya hingga tak ada kendala dalam menjalankan tugas nge- buzznya.

    ReplyDelete
  5. semoga g ada lagi gangguan internet lelet ya mak ^^'
    tapi jangan lupa bawa powerbanknya

    ReplyDelete
  6. Sepertinya saya tau masalahnya, hehe...
    Di TSM itu emang lagi minim signal mbak. Bukan hanya Indosat tapi semua provider, karena repeater di sana lagi down. Makanya susah nangkap sinyal.
    Demikian bocoran info dari saya, mantan karyawan Manajemen TSM, hiiihi,,.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ooh begitu ya ..... okeh :)
      Untungnya saya posting kisah seru ini, ya jadinya tahu apa penyebabnya. Terima kasih Ery :)

      Delete
  7. pas tanggal 1-nya saya ke event itu, dan pake kartu telkomsel, ternyata sinyalnya lancar jayaaaa hahahaha :))

    ReplyDelete
  8. Memang menyebalkan kalau internet lagi lelet apalagi pas butuh banget buat urusan penting, sy juga sering ngalamin tapi untung aja sekarang ditempat sy udah masuk firts media & indi hone tinggal pilih mau langganan yg mana & internet lancar ga kaya pas pakai GSM

    ReplyDelete
  9. Asyik yaaa Mak, bisa dapat tugas live tweet gitu.. memang yaahh, koneksi itu penting pake banget utk pelaku internet kayak kita ini :D

    ReplyDelete
  10. Jaman sekarang koneksi bagaikan kepbutuhan pokok ya mbak :D

    ReplyDelete
  11. Salah satu hal yg paling penting jadi buzzer emang harus lancar koneksi internetnya mb, kalau gak ya wassalam

    ReplyDelete
  12. Hiks. Saya kemaren gk bsa ikut livetweet Tokopedia karena sinyal internet sya low. Padahal udah ngincer Anromax R....

    Ya gitulah mbak, internet cepat idan stabil memang sudah menjadi kebutuhan :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah betapa ndak enaknya, Mbak -_-
      Yah, bukan rezeki yah :))

      Delete
  13. Kalau masalah sinyal ya gimana dong kan nunggu jaringan bagus....

    ReplyDelete
  14. Wah, keren nih Mbak sudah bermain sbg buzzer...
    Tapi betul Mbak, koneksi internet memang penting banget. Nyesek juga kalau twit-twit statusnya pending terus...

    Salam,

    ReplyDelete
  15. satu lagi ketergantungan umat manusia padabuatannya sendiri, dari sebeleum koneksi internet, seperti pada tipi, radio, Hp....kan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau dalam melaksanakan tugas, apa boleh buat .. memang harus tergantung, Kang. Bagaimana tugas bisa dilaksanakan dan saya bisa dibayar kalau tidak berhasil nge-live tweet? :)

      Delete
  16. Paling sebeeel memang ya mba kalau provider tidak bisa diandalkan..

    ReplyDelete
  17. Kendala sinyal inet ini jg yg membuat saya berbulan2 vakum selamat ya mak.........

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^