Sensasi yang Berbeda di Kompasiana

Semua bidang tulis-menulis yang coba saya jelajahi memiliki sensasinya masing-masing ketika sampai pada sebuah titik yang membahagiakan (maaf bila sedikit lebay ya he he he). Misalnya sebagai kompasianer (penulis Kompasiana), saya sesekali mengidamkan menempati posisi headline. Terakhir tulisan saya masuk headline itu sudah lama sekali, pada bulan Januari 2013 lalu.

Tak terduga tulisan yang saya posting tadi malam menempati index headline sejak tadi malam hingga malam ini. Rasanya itu “sesuatu banget” walaupun menulis di Kompasiana tidak ada honornya karena Kompasiana ini semacam blog juga, tempat jurnalis warga biasa menuliskan catatan-catatan mereka.

Kenapa menjadi headline (HL) itu membahagiakan? Karena jelas, hal itu tak mudah. Admin Kompasiana memilih sedikit dari ratusan (atau ribuan?) tulisan yang masuk setiap harinya tentunya dengan kriteria tertentu. Salah satunya – kalau boleh sedikit sok tahu – saya kira dari nilai beritanya. Karenanya, mereka yang membuka www.kompasiana.com biasanya akan melihat dulu tulisan-tulisan apakah yang ada dalam daftar HL.


Selain posisi headline, posisi yang cukup menggiurkan adalah menjadi tulisan highlight. Nah, syukurnya saya baru merasakannya lagi setelah sekian lama pada tulisan berjudul Mempertanyakan Kompetensi Anggota Parlemen Perempuan KTI (posting-an bulan lalu). Rasanya juga “sesuatu”.

Dunia Kompasiana dan dunia jagad blog yang saya alami melalui blog www.mugniar.com ini berbeda. Kompasiana punya dunia sendiri. Yang bisa berkomentar di tulisan kita hanyalah sesama pemilik akun Kompasiana. Kompasianer juga saling berkunjung satu sama lain. Tak jarang mereka saling berbalas komentar hingga panjang sekali.

Ngeblog di blog ini, mirip-mirip sih hanya sensasi rasanya ketika mencapai sebuah titik itu berbeda. Makanya menarik untuk saya jalani juga, bersamaan dengan ngeblog di blog ini. Event yang diselenggarakan dari ke kota ke kota juga menarik, kaya dengan pengetahuan dan bertabur hadiah. Saya pernah dapat gadget ketika mengikuti Kompasiana Nangkring Bersama BKKBN pada bulan Oktober tahun lalu.

Dari tahun ke tahun, untuk menduduki posisi headline semakin sulit sebab tulisan-tulisan berkualitas semakin banyak saja. Reportase yang di-posting para kompasianer semakin menarik, mirip dengan reportase di media mainstream hanya bedanya, di Kompasiana ditulis oleh warga biasa, bukan oleh jurnalis profesional. Terkadang, apa yang ditulis di Kompasiana kemudian menjadi berpengaruh di dunia nyata dan jadi pemberitaan di media mainstream, misalnya ketika seorang profesor di sebuah universitas mundur dari jabatannya sebagai guru besar karena diberitakan sebagai plagiat di Kompasiana.

Akun Kompasiana ini juga saya pakai untuk melatih kreatifitas saya dalam menulis. Mulanya tulisan yang saya posting di akun Kompasiana sama dengan tulisan yang ada di blog ini namun kemudian saya berusaha membuatnya berbeda. Jadi, tulisan yang saya posting di sana tak sama dengan tulisan yang saya posting di sini,

Walau update di akun Kompasiana saya (http://www.kompasiana.com/mugniar) tak sekencang update tulisan di blog ini, saya berharap bisa terus menulis di sana. Bukan karena obsesi buta semata agar menduduki posisi headline lagi, tetapi karena di sana ada dunia untuk berbagi melalui tulisan yang berbeda dengan “dunianya” blog yang ini. Karena hakikat ngeblog bukanlah sesempit headline dan highlight, melainkan berbagi hal-hal baik melalui tulisan agar bisa lebih bermanfaat bagi orang lain – terutama bagi diri sendiri (mengingatkan diri sendiri). Semoga.


Makassar, 15 November 2014  


Share :

8 Komentar di "Sensasi yang Berbeda di Kompasiana"

  1. Keren mba bisa nangkring bareng terus dapat HL sama Kompasiana :D

    ReplyDelete
  2. hebat ih...
    saya belum pernah nyoba nulis di kompasiana... satu di blog pribadi aja kadang kewalahan hehehe...

    ReplyDelete
  3. Kereen eeeh. Selamat, Mbak. Semoga bisa menambah semangat menulis, ya. Btw, kalau di sana yang membaca lebih banyak juga ya, mbak.

    ReplyDelete
  4. yey..selamattt..
    2 tahun aktif di K nggak tau pernah HL atau nggak,keasikan nulis dan balas komen di tulisan teman2 hahaha.cukup seru sih di K,dulu tapi...sekarang dah bulukan akun K saya mbk^^

    ReplyDelete
  5. Awalnya bikin akun di kompasiana juga karena mau ikut acara tapi ternyata kompasiana juga memiliki tantangan yang sayang dilewatkan, ada atmosfir yang berbeda, semoga bisa bertahan disana juga ;)

    ReplyDelete
  6. Tulisan saya masih curhat curhatan gini mak, kayaknya masih butuh banyak belajar nulis kaya reportase di kompasiana

    ReplyDelete
  7. Duhh, punya akun kompasiana malah super jarang ngisi tulisan di sana.
    Salut Mbak Niar, bisa mensinergiskan kompasiana dan blog pribadi. Dan sptnya di media sosial lainnya, mbak niar juga cukup aktif

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^