Judul : Storycake
for Your Life: Nikmatnya Syukur
Penulis : Ayesha
El Himah, dkk.
Penerbit :
Gramedia Pustaka Utama
Tebal : vi
+ 242 halaman
Tahun
terbit: 2014
ISBN : 978-602-03-0305-5
Manusia
perlu bersyukur untuk meningkatkan kualitasnya sebagai manusia yang berakal
budi. Karena dengan bersyukur, seseorang dapat memandang hidup dengan lebih
bijaksana sehingga bisa menyikapi segala macam persoalan dengan baik.
Buku
ini menceritakan 35 kisah nyata mengenai pembelajaran tentang bersyukur.
Ditulis dengan sepenuh hati oleh perempuan-perempuan yang tergabung dalam
komunitas Ibu-Ibu Doyan Menulis, membuat buku ini demikian menyentuh dengan
cara yang indah. Menelisik kontennya, membuat pembaca merasa turut mengalami
kejadian-kejadian yang dikisahkan.
Benang
merah yang dapat ditarik dari semua kisah dalam buku ini adalah: bersyukur
mendatangkan energi besar dalam menjalani kehidupan sehingga seberat apapun
ujian yang dihadapi menjadi tak berarti karena solusi bisa diperoleh setelah
bersyukur.
Energi
besar itu terdorong oleh keikhlasan yang timbul dari hati yang bersyukur.
Seperti dalam penggalan kisah ini: Dan
tiga hari lalu harus kuikhlaskan kepergian istriku tercinta. Walau sepanjang
usia pernikahan kami (lebih banyak dihabiskan di rumah sakit, semua tetap
kusyukuri. Walau lebih banyak hariku habis untuk merawatnya, tak pernah
kusesali menikahinya (halaman 87).
Dalam
kisah itu, Sam begitu sabar mendampingi Dina yang menderita lupus selama 7
tahun pernikahan mereka. Sam tahu penyakit Dina sejak sebelum menikah tetapi ia
ikhlas dan membuktikan cintanya sampai akhir hayat Dina walau umur dan
tabungannya terkuras untuk merawat Dina.
Tak
jarang pula, rasa syukur datang setelah mengalami kesusahan yang bertubi-tubi.
Kemampuan mengintrospeksi diri dan mengakui kemahabesaran Tuhan adalah
kuncinya. Dan apabila rasa syukur itu datang, kegelapan niscaya sirna, berganti
dengan cahaya benderang.
Seperti
dalam penggalan kisah Rizka ini: Aku
terbangun dengan semangat baru. Masalah tidak akan selesai dengan hanya
diratapi, pikirku. Aku harus berusaha mengubah masalah ini menjadi pencerahan.
Sebuah karunia kesadaran muncul bahwa aku harus menyukuri nikmat Allah, meski
dalam kondisi yang tak ideal menurutku (halaman 53).
Dalam
kisah yang bermula pada kebangkrutan sang ayah itu, Rizka akhirnya berhasil
menemukan solusi penyelesaian studi dan masalah ekonominya selama dalam
perantauan. Ia pun akhirnya bisa membahagiakan orang tuanya dengan mengongkosi
kedatangan mereka di acara wisudanya.
Buku
ini juga mengajak kita memahami bahwa manusia punya potensi luar biasa dalam
dirinya untuk menjadi pejuang kehidupan yang tangguh. Manusia pun memiliki
kemampuan luar biasa dalam memaknai hidup dengan lebih baik walaupun berada di
dalam lingkungan/kondisi yang tak bersahabat. Ia hanya perlu meluangkan waktu
untuk merenungkan hakikat dirinya dan posisinya sebagai hamba Tuhan.
Biarpun
pada mulanya tak punya apa-apa, bahkan hanya kesusahan demi kesusahan yang
harus dilaluinya, manusia berpeluang untuk memenangkan pertarungannya asalkan
ia mampu bersyukur.
Contohnya
bisa dilihat di halaman 149: Mamah memang
perempuan desa yang tak tersentuh oleh pendidikan memadai. Saking bodohnya,
hingga sanggup memperlakukan anak dan suaminya sesuai persepsi kebodohannya.
Karena itulah, kami jadi tak tega untuk terus mendendam. Bukankah bersyukur itu
adalah menerima dengan ikhlas setiap keadaan yang terjadi pada kita sebagai
sesuatu yang terbaik?
Mamah
yang dimaksud adalah ibu tiri penulis yang kerap memperlakukannya dengan tidak
baik. Berkat kesabarannya, di kemudian hari semua perlakuan yang tak
menyenangkan itu berbuah manis dalam kehidupannya.
Dengan
membaca buku ini, keyakinan kepada kekuasaan Tuhan akan menguat. Karena semua
kisahnya mengajarkan makna kesabaran dan keikhlasan yang sesungguhnya. Pun
membawa pesan agar kita tak mudah berputus asa dalam mencari solusi kehidupan.
Disertai pencerahan jiwa, bahwa mencari kebahagiaan yang sesungguhnya itu
ternyata tak sulit karena ia ada di dalam hati setiap orang.
Share :
Bersyukur akan membuat hati lebih ikhlas dan sabar ya, Mak.
ReplyDeleteMinal aidin walfaidin ya bu
ReplyDeletedatang berkunjung sambil mengucapkan Minal aidin walfaidin Mohon maaf lahir batin ya, ditunggu kunbalnya
ReplyDeletemengunjungi teman untuk mengucapkan minal aidin alfaidin mohon maaf lahir dan batin, salam
ReplyDeleteMohon maaf lahir dan batin
ReplyDeleteBaca sinopsisnya sudah sedikit banyak menemukan pencerahan mba :-)
ReplyDelete