Jadilah Pengendali Mood

Jadilah Pengendali Mood - Baru kali ini menyimak secara langsung suka-duka karir Asma Nadia.

Saat ditanya oleh salah seorang audiens tentang kiat menulisnya, apakah ada pelatihannya, Asma Nadia menceritakan tentang pelatihan menulisnya (hm kayaknya kudu bayar ya? he he he), harus banyak membaca, dan ia juga mengatakan perlunya mengikuti komunitas menulis.

Dimulai dari seorang anak yang sakit-sakitan, kekurangan harta tapi selalu berlimpah kasih sayang dari sang Mami dan Papa, Asma Nadia tumbuh menjadi pribadi pembelajar. Penyakit menghalanginya untuk menyelesaikan pendidikan tinggi tetapi passion menulis membuatnya seterkenal
dan seproduktif sekarang. 
Asyiknya bekerja dalam bidang yang disukai adalah seperti tak bekerja. Ehm, kayak saya ini contohnya (kedip-kedip), mau dibilang freelance oke, hobi juga oke. Mau menulis saat senang ayo, mau menulis di saat sedang susah ayo juga.

Update
Tadinya di sini ada video Asma Nadia dan 
Zaskia Adya Mecca dari You Tube
di acara Hitam Putih Trans 7, 17 Juli 2014
tapi videonya sudah unavailable saat
saya cek 30 Mei 2018

Pengendali mood
Bukan hanya makanan yang bisa mengendalikan mood.
Diri kita seharusnya lebih berperan (mengingatkan diri sendiri)

Bedanya saya dengan Asma Nadia adalah, Asma Nadia sudah melampaui 10.000 jam terbangnya sementara saya masih meniti di angka 5.000 dan saya mantap menyebut diri saya blogger –
masih malu-malu mengaku penulis (sok menyama-nyamakan ini mah, padahal jadi blogger juga masih ngontrak di Blogspot qiqiqi.  Oya by the way, hari gini ada yang masih menyepelekan blogger lho. Ini saya kasih sedikit info kalau blogger profesional itu bukan hanya mendapatkan kepuasan menulis saja tetapi bisa juga mendulang penghasilan dari blognya lho. Sekali menulis 6 - 7 digit bisa disabet. So, jangan anggap remeh blogger ).

Lho, apa hubungannya dengan 10.000 jam terbang?

Ada. Kata Malcolm Gladwell (penulis buku-buku Psikologi Sosial, di antaranya "The Tipping Point" (2000) , "Blink" (2005), "Outliers" (2008)dan "What the Dog Saw" (2009) yang pernah menjadi buku terlaris versi New York Times): "10000 hours of practice can make you an expert".

Jadi, sebuah keharusan bagi orang yang mau punya karya melatih dirinya dengan tekun menulis dan tidak dikuasai oleh mood. Menjawab pertanyaan seseorang mengenai bagaimana dirinya menghadapi mood yang bisa naik dan turun, Asma Nadia menjawab bahwa ia tidak mau dikendalikan oleh mood
Kesehariannya sebagai seorang ibu yang “jam kerja”-nya tidak tentu membuatnya harus bisa penulis kapan saja, di saat anak-anak bisa ditinggal (untuk) menulis (ehm, lagi-lagi sama kayak saya ini!).

Nah, ada di antara teman-teman yang masih dikendalikan oleh mood? Berusaha dulu jadi pengendali mood deh. Tidak ada pilihan. Mood membuat seseorang mudah menjadi pemalas. Kalau kata Windy Ariestaty
, seorang penulis buku bergenre traveling di sebuah sesi pada event Makassar International Writers Festival bulan Juni kemarin, "Penulis bukan pekerjaan pemalas!"


Makassar, 19 Juli 2014

Catatan:

Tulisan ini diikutkan  GA #ShareBeritaBaik-nya Mbak Tethy Ezokanzo, di link:
https://www.facebook.com/notes/tethy-ezokanzo/kuis-share-berita-baik-dapat-hadiah/10152990703127388

Update 3 Februari 2021


Share :

8 Komentar di "Jadilah Pengendali Mood"

  1. "Mood membuat seseorang mudah menjadi pemalas." Kalimat ini walaupun agak sedikit makjleb tp benar bgt mak Niar...

    saat ini saya masih berusaha jadi Pengendali Mood... wish me luck, I'll struggle to control my mood. =')

    ReplyDelete
  2. memaang moodlah yang kadang membuat semangat menulis di blog mentok heheh...pengendali mood ?? sepeti avatar ya hehe, mudah2an saya juga bisa mengendalikan mood supaya tetap bisa produktif menulis.

    ReplyDelete
  3. hehehehe,,ada yg bilang rada sulit buat ngendaliin namanya mood itu,,,aku masih tertatih tatih mak buat belajar mengendalikan,,,sering nggak bisa mak,,,

    ReplyDelete
  4. SAya kesindir banget ini mbak, hihihihi :D

    ReplyDelete
  5. Wahhh ... kalau lagi gak mood yaa... gak dimulai gawenya ... gimana donk, semangat menulisku masih tergantung sama mood ... :)

    ReplyDelete
  6. wah, baca tulisan Niar ini, saya jadi semangat lagi menulis nih, Niar! Bener, udah waktunya menjadi pengendali mood. Hadeuh, kenapa selama beberapa bulan ini saya biarkan diri saya dikendalikan oleh mood ya?

    Thanks untuk sharingnya, Niar cantik!

    ReplyDelete

  7. Moodi emang susah dikendalikan kadang dia datang bergemuruh kadang pergi ga tau arah... Hehe mba mur selalu pandai menyemangati

    ReplyDelete
  8. semangat..semangat...
    postingan cambuk kuda..melecut semangat..he2

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^