Pemimpin Adalah Manusia Pembelajar Berkomitmen Kuat

 Tulisan ini merupakan lanjutan dari tulisan berjudul
(merupakan tulisan keempat/terakhir dari tulisan yang semula berjudul
BILA IBU JADI PEMIMPIN, RAKYAT ADALAH KELUARGANYA)


Lalu, bagaimana dengan bidang-bidang lain seperti pemberantasan korupsi, kebakaran hutan, adaptasi terhadap perubahan iklim, penanganan penyakit-penyakit berbahaya, dan lain-lain? Ya, tentu saja tetap diperhatikan, hanya saja ke-6 poin di atas harus lebih difokuskan penyelesaiannya karena langsung berdampak kepada perempuan, anak, dan difabel.

Dalam menjalankan kepemimpinan, hal mutlak yang harus dilakukan adalah menjadi manusia pembelajar. Segala aspek kecerdasan dimaksimalkan: intelektual, spiritual, dan emosional. Pemimpin unggul bukan karena paling pandai tapi karena amat ulet belajar.

Pemimpin pembelajar

Ini selaras dengan Hukum Proses, salah satu Hukum Kepemimpinan yang dirumuskan oleh John C. Maxwell: Kepemimpinan itu berkembang setiap hari,bukan dalam satu hari. Apa yang dilakukan seseorang secara berdisiplin dan konsisten akan membuatnya siap, apapun sasarannya. Pemimpin harus selalu siap dengan tantangan dan masalah baru makanya ia tak boleh berhenti berproses, tak boleh berhenti belajar.

F. D. Roosevelt adalah salah satu contoh pemimpin yang mengalami proses panjang. Mulai dari sosok seorang anak kurus, pengidap asma, dan memiliki penglihatan buruk sampai-sampai orangtuanya sendiri meragukan fisiknya hingga menjadi presiden yang memiliki fisik prima dan tangguh dan kualitas kepemimpinan yang tak diragukan. Menjelang akhir hayatnya ia terus meningkatkan dirinya. Ia meninggal dalam tidurnya, di bawah bantalnya ditemukan sebuah buku.

Lain lagi cerita Tri Rismaharini, ia terinspirasi oleh sosok Nabi Muhammad dan Umar bin Khattab. Pada sebuah wawancara[i] ia berkata, “Kamu ngerti Umar bin Khattab? Itu kalau malam dia manggul beras buat orang miskin. Tapi aku bingung gimana caranya kalau aku mau manggul beras. Jadi kalau ke mana-mana di mobil aku itu selalu ada beras.”

Gaya kepemimpinan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad dan Umar bin Khattab adalah memberi teladan. Nabi Muhammad kukuh dalam menegakkan kebenaran, memerangi kezaliman, membela kaum lemah, adil, berbudi, jujur, berkata benar, dan lain-lain. Ia juga kukuh dalam menjauhi kufur nikmat (tidak bersyukur terhadap nikmat), membunuh, mencuri, zina, kikir, dengki, tamak, serakah, berdusta, menghina sesama, dan hal-hal lain yang merendahkan martabat kemanusiaan.

Pada perang Khandaq Muhammad memerintahkan para sahabatnya untuk menggali parit. Di tengah terik matahari para sahabatnya menggali dengan bersemangat, didahului oleh contoh yang diperlihatkan sang pemimpin.

Pada masa penaklukan kota Mekkah, Muhammad memaafkan hampir semua musuhnya padahal mereka telah menganiaya dirinya dan para sahabatnya selama 13 tahun. Bahkan sebagai kepala negara, rutinitas hariannya sangat sederhana dan merefleksikan sikapnya yang rendah hati. Ia memperbaiki dan menjahit pakaiannya yang sobek dan menambal sepatunya sendiri. Ia biasa memerah susu kambing peliharaannya, dan membersihkan lantai rumahnya yang sederhana. Sikap ini menunjukkan betapa sederhananya ia, meskipun punya jabatan sebagai pemimpin.

Banyak pemimpin yang namanya terukir dalam sejarah dan dikenang selamanya oleh bangsanya karena kecakapan/keluhuran budinya. Banyak pula yang dikenang selamanya karena kejelekan prestasi/perangainya.

Sungguh tak mudah menjadi pemimpin. Tanggung jawab dan konsekuensinya teramat berat. Kesuksesan yang diraih sebuah wilayah pada masa kepemimpinannya adalah kerja bersama. Kegagalannya adalah bila ada satu saja warganya yang menderita. Inilah yang ditakutkan oleh Tri Rismaharini dan Umar bin Khattab: bila ada satu saja rakyatnya yang menderita. Ah, saya pun takut. Makanya saya hanya bisa berandai-andai.

Makassar, 9 Juni 2014


Referensi tambahan dari tulisan 1 - 4 adalah:

  • TIPE DAN FUNGSI KEPEMIMPINAN, http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/194505031971091-MUHAMMAD_KOSIM_SIRODJUDIN/TIPE_DAN_FUNGSI_KEPEMIMPINANx.pdf
  • Tri Rismaharini, http://id.wikipedia.org/wiki/Tri_Rismaharini
  • Tri Rismaharini di acara Mata Najwa, Metro TV, http://www.youtube.com/watch?v=NXPP4yW9PJE
  • http://www.republika.co.id/berita/nasional/jawa-timur/14/04/17/n460cv-pemimpin-eropa-akui-kehebatan-tri-rismaharini
  • http://sejarah.kompasiana.com/2013/12/25/laksamana-malahayati-619591.html
  • Nugroho, Y., Siregar, MF., Laksmi, S. 2012. Memetakan Kebijakan Media di Indonesia (Edisi Bahasa Indonesia). Laporan. Bermedia, Memberdayakan Masyarakat: Memahami Kebijakan dan Tatakelola Media di Indonesia Melalui Kacamata Hak Warga Negara. Kerjasama Riset antara Center for Innovation Policy and Governance dan HIVOS Kantor Regional Asia Tenggara, didanai oleh Ford Foundation. Jakarta: CIPG dan HIVOS
  • Materi Perspektif Media di Sulawesi Selatan pada Ruang Analisis Media (oleh Silahuddin Genda, jurnalis) pada Workshop Analisis Media 18 – 19 Januari 2014 yang diselenggarakan di Makassar oleh AJI Makassar bekerjasama dengan Development and Peace.
  • Materi Perempuan Dalam Media (oleh Tenri A. Palallo, pelatih kesetaraan gender) pada Workshop Analisis Media 18 – 19 Januari 2014 yang diselenggarakan di Makassar oleh AJI Makassar bekerjasama dengan Development and Peace.
  • Nugroho, Y., Siregar, MF., Laksmi, S. 2012. Memetakan Kebijakan Media di Indonesia (Edisi Bahasa Indonesia). Laporan. Bermedia, Memberdayakan Masyarakat: Memahami Kebijakan dan Tatakelola Media di Indonesia Melalui Kacamata Hak Warga Negara. Kerjasama Riset antara Center for Innovation Policy and Governance dan HIVOS Kantor Regional Asia Tenggara, didanai oleh Ford Foundation. Jakarta: CIPG dan HIVOS.
  • http://www.tribunnews.com/internasional/2014/02/03/fbi-ungkap-sindikat-perdagangan-perempuan-berkat-buku-harian-shandra
  • http://www.antaranews.com/berita/417351/kisah-shandra-waworuntu-wni-korban-perdagangan-manusia-di-as
  • http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/02/13/n0x8r5-hatihati-perdagangan-anak-makin-marak.
  • Maxwell, John. C., 2001, 21 Hukum Kepemimpinan Sejati, diterjemahkan oleh Saputra, Arvin. Drs, Interaksara, Batam.
  • http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/14/02/20/n1axaf-soal-gaya-kepemimpinan-risma-terinspirasi-dari-nabi-muhammad-dan-umar-bin-khattab
  • https://www.facebook.com/notes/gus-mus/kemanusiaan-sebagai-watak-kepemimpinan-nabi-muhammad-saw-1-of-2/45420100381
  • http://muhakbarilyas.blogspot.com/2012/07/karakteristik-kepemimpinan-nabi.html




[i] http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/14/02/20/n1axaf-soal-gaya-kepemimpinan-risma-terinspirasi-dari-nabi-muhammad-dan-umar-bin-khattab


Share :

14 Komentar di "Pemimpin Adalah Manusia Pembelajar Berkomitmen Kuat"

  1. hidup adalah untuk belajar ya mbak niar, terimakasih sharingnya mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih mbak Nunu ... baru ngeh dirimu toh ini :D

      Delete
  2. Alangkah idelanya jika pemimpin maupun yang dipimpin jadi pembelajar seumur hidup ya, Niar. Dengan cara itu kemungkinan membuka banyak peluang kehidupan masyarakat jadi lebih baik :)

    ReplyDelete
  3. berarti kalau manusia tidak belajar juga, tidak layak jadi pemimpin..

    ReplyDelete
  4. jangan berhenti untuk belajar ya mbak

    ReplyDelete
  5. Pemimpin yang ditresnani itu ya enggak Jarkoni ya, Mba. hehehe

    ReplyDelete
  6. Pemimpin adalah hasil sebuah proses pembelajaran yang panjang dari apa yang diterapkan, namun menjadi pemimpin yang berkomitmen itu merupakan sebuah tantangan yang tidak mudah ya Mba.

    Salam

    ReplyDelete
  7. Pemimpin tidak ubahnya seperti sebuah organisasi. Tidak ada yang lebih baik selain sebagai pemimpin yang pembelajar dan organisasi yang terus belajar, :)

    ReplyDelete
  8. Pemimpin ialah seorang pemimpi yang berani untuk menjadikan mimpinya sebagai tujuan hidup hehe. Koreksi sedikit itu 'Tri Rismaharini' bukan 'Tri Rismarini'. Salam kenal juga;)
    Kunjungi juga: http://gebrokenruit.blogspot.com/
    Makasih:D

    ReplyDelete
  9. Tulisannya sangat inspiratif mbak.menjadi pemimpin yang baik memang tidak mudah yaaa..

    ReplyDelete
  10. makasih mak sharingnya,,selain nambah ilmu,,nambah semangat juga nih,,,

    ReplyDelete
  11. Jd pemimpin bukan berarti tau segalanya n berhentu brlajar ya mbak.justru harus makin giat belajar..rakyatpun jg harus ikut belajar.. spt hadist Rasulullah... belajar itu dr mulai dibuaian hingga nafas terakhir...
    Nice post mbak... as always ;)

    ReplyDelete
  12. betul memang, jangan pernah berhenti untuk belajar.. sepanjang hayat kita adalah untuk belajar dan mengamalkannya.. :)
    Sayapun terus terang takut jika menjadi pemimpin, tapi justru ketakutan itulah yg bisa menjadi penyemangat saya agar sedikit banyak bisa memberi tauladan yg baik untuk semuanya. :)

    ReplyDelete
  13. Kirain situ mau banget jadi pemimpin :D.
    Kalau udah ngomongin bu risma, sesuatu banget deh pencapaiannya. Kasihan kadang karena wakilnya diangkat tanpa adanya beliau.
    But semoga bu Risma selalu di beri perlindungan oleh tuhan. :)

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^