Bahagianya Beramal Bersama Setia Karya

“Terima kasih, Bu,” ujar bu Rini seraya tersenyum.

“Ibu bawakan jilbab baru padahal saya bilang yang bekas mo saja,” lanjutnya lagi dengan semringah.

“Ada yang kasih, Bu,” saya membalas tersenyum, bahagia sudah menjadi penyampai amal ke panti asuhan Setia Karya itu.

Saya ke panti itu pada tanggal 3 April lalu untuk menyampaikan bantuan dari beberapa dermawan. Tulisan saya yang berjudul Masih Setia Berkarya mendapat tanggapan dari mereka berupa bantuan aneka jilbab dan pakaian layak pakai kepada anak-anak panti asuhan Setia Karya. Seseorang mengirimkan uang untuk dibelikan aneka jilbab dan sebagiannya lagi disumbangkan dalam bentuk uang.


Bu Rini dan jilbab/pakaian untuk anak-anak panti
Rumah pengurus berdempetan dengan panti
Panti asuhan itu didirikan pada tahun 1976 oleh seorang lelaki Tionghoa bernama Koh Ti. Ia berganti nama menjadi Muhammad Sangkala Saharuddin ketika menjadi muallaf. Istrinya bernama Tan Swang King, alias Mince Senga Daeng Samin menjadi muallaf justru setelah anak-anak mereka lahir.

Bu Rini adalah salah satu anak pendiri panti. Bersama saudara-saudaranya, ia masih membina panti asuhan itu. Saya mengkonfirmasikan kembali jumlah anak-anak asuhannya kepada bu Rini, jumlah anak yang tinggal di panti ada 65 orang. Tiga puluh anak perempuan dan tiga puluh lima anak lelaki. Selain itu panti juga memiliki anak asuh yang tinggal di luar sebanyak 10 orang. Kesepuluh anak ini masih memiliki orangtua tetapi karena keterbatasan biaya, orangtua mereka tak mampu menyekolahkan mereka.

Struktur organisasi/pengurus panti
Bangunan ini merupakan bagian panti

Saya kagum luar biasa sama bu Rini dan saudara-saudaranya. Mengurus tiga orang anak saja setiap harinya saya ngos-ngosan, bagaimana mereka mngurusi 65 orang anak ditambah anak sendiri pula?

“Dulu Kami pernah tanya ke Bapak, bagaimana nanti, apakah panti ini ditutup saja? Tapi Bapak melarang. Ya, Kami sadari juga kalau panti ini ladang amal jariyahnya Bapak sekarang. Kasihan kalau ditutup maka Kami tetap memperjuangkan panti ini,” tutur bu Rini.

Bu Rini menulis tanda terima
Koh Ti meninggal tahun 2010, istrinya lebih dulu meninggal, pada tahun 2000. Kini kepengurusan panti diketuai oleh adik bu Rini yang bernama pak Muzakkar S, Ss. Pak Muzakkar baru saja lulus menjadi PNS tahun ini, pada batas akhir usianya. “Alhamdulillah, berkah mengurus panti,” komentar ceria bu Rini mengenai keberhasilan adiknya.

Bu Rini sempat mengadakan berbagai macam usaha untuk membantu membiayai panti. Kebanyakan berupa craft seperti membuat gelang-gelang kristal, membuat bunga hiasan, dan lain-lain. Tapi sayang, usaha-usaha itu akhirnya berhenti karena kesulitan mendapatkan pembeli. Yang masih dilakukannya adalah usaha pembuatan kue, yang pernah saya ceritakan di kisah Yang Setia Berkarya.

Berfoto bersama
Beberapa dermawan mengirimkan jilbab dan pakaian layak pakai melalui pos. Berat juga. Masya Allah, saya salut sama keikhlasan mereka. Bingkisan-bingkisan itu tak saya buka di rumah, saya membawanya ke panti masih dalam keadaan terbungkus rapi. Saya minta bu Rini membukanya, lalu memotretnya. Bu Rini membuatkan tanda terima lalu sesegera mungkin saya melaporkannya kepada para dermawan yang baik hati itu.

Ada puluhan jilbab (sekitar 70-an lembar) dan belasan potongan pakaian layak pakai. Bahagia sekali rasanya menyampaikannya ke panti itu. Padahal saya hanya sebagai perantara saja. Apalagi para dermawan itu ya. Terima kasih banyak kepada para dermawan, telah sudi “berbagi amal” dengan saya J.


Makassar 20 April 2014


Jl. Manurukki Raya No. 29 A
Makassar


Share :

13 Komentar di "Bahagianya Beramal Bersama Setia Karya"

  1. Masya Allah SWT kak, setidaknya niat baik akan mendapatkan kebaikan lebih dari yg kita bayangkan. rezeki Allah arahnya tak disangka2...
    Oh ternyt yg punya tionghoa? muallaf masya Allah, mumtaz..
    saya seneng liat fto2nya plus foto yg bareng2 itu anak yatim dan fakir miskin. Ya, 2 kata itu tepat. jgn cuma yatim saja ya...

    Smoga bisa kirim2 lagi mb bagi donatur, syukur2 bisa ikutan jadi donatur ttp Allohumma Aaamiin :)
    salam utk mereka ya mba? mbak gak ikutan jadi pengurus nih? hehe.. sibuk deh...:P

    ReplyDelete
  2. Subhanallah ya semangat dan keikhlasan Koh Ti, semoga amalannya ini diterima Allah SWT, amiiin.

    ReplyDelete
  3. Semoga sll ada tangan dermawan yg sellu mengucur bt mereka aminnn....

    ReplyDelete
  4. Insya Allah pemberiannya bermanfaat untuk mereka ya mbak

    ReplyDelete
  5. Indahnya berbagi ya Mak... melihat orang lain bahagia kita akan merasakan kebahagiaan yang lebih besar lagi :)

    ReplyDelete
  6. alhamdulillah....mdh2an bermanfaat pemberiannya ya

    ReplyDelete
  7. Sabtu kemarin saya dan teman2 perbankan juga baru aja mengunjungi 3 panti asuhan untuk berbagi kasih dalam rangka menyambut paskah.
    Ah, sedih banget pas mengunjunginya.
    Lihat anak2 kecil, para lansia dan ada pula tuna netra.
    Beruntung banget kita masih diberi kehidupan yang layak seperti ini :)
    Semoga apa yang kita berikan bermanfaat bagi mereka walau gak seberapa jumlahnya :)

    ReplyDelete
  8. semoga semangat berbagi akan selalu ada :)

    ReplyDelete
  9. Karya yang luar biasa Niar..Ngeblog dan membantu sesama. Semoga dirimu tambah dilancarkan rejekinya. Amin

    ReplyDelete
  10. tulisan mba niar membawa berkah utk anak2 panti :)

    ReplyDelete
  11. Turut bahagia membacanya mbak. Memang tak mudah namun harus istiqomah. :)

    ReplyDelete
  12. Subhnallah, benar-benar perbuatan yang luar biasa.

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^