Zuhud Bukan Berarti Miskin

Banyak yang mengira zuhud itu sama sekali menolak harta, menolak segala kenikmatan duniawi, dan mengharamkan yang halal. Padahal tidak demikian. Zuhud itu adalah sikap tidak tergantung kepada harta dunia. Kebalikannya adalah sikap rakus (tamak).

Orang yang zuhud, pola hidupnya tidak dikendalikan oleh harta dunia. Tetapi ia tak sama sekali menolak harta. Harta digunakannya untuk menyempurnakan pengabdiannya kepada Allah. Bukankan beribadah itu bukan hanya ritual seperti shalat, puasa, dan zakat? Beribadah pun bisa berupa pengabdian dalam hal menerapkan pola hidup yang islami.

Ia tidak pernah memperturutkan hawa nafsunya kepada harta. Orang yang memilih kehidupan zuhud tidak identik dengan orang miskin sebab orang kaya pun bisa zuhud. Sebaliknya, orang miskin pun belum tentu zuhud. Ada juga orang miskin yang sangat berhawa nafsu kepada harta hingga berusaha menghalalkan cara-cara yang makruh untuk memperoleh sesuatu.


Sumber: atrtesla.wordpress.com 
Dalam sebuah hadits riwayat Ibnu Majah, dikisahkan:
Sahl bin Sa'ad berkata, seseorang datang kepada Nabi saw. dan berkata, "Ya Rasulullah, tunjukkanlah aku amal perbuatan yang apabila aku laksanakan disukai Allah dan disukai orang-orang." Jawab Nabi, "Zuhudlah (tidak rakus dunia), niscaya dikasihi Allah. Dan zuhudlah (jangan tamak) dari hak orang, niscaya disukai manusia." 

Imam al-Ghazali menyebutkan tiga tanda zuhud, sebagai berikut:
  • Tidak bergembira dengan apa yang ada dan tidak bersedih dengan apa yang hilang.
  • Sama saja di sisinya orang yang mencela dan memujinya, baik yang terkait harta maupun kedudukan.
  • Hendaknya senantiasa bersama Allah dan hatinya lebih didominasi oleh lezatnya ketaatan, karena hati tak dapat terbebas oleh kecintaan. Apakah cinta Allah atau cinta dunia. Dan keduanya tak dapat bersatu.

Hm ... tak dapat bersatu antara cinta Allah dan cinta dunia. Berarti pilih satu saja!

Makassar, 23 Maret 2014



*
Sebagian besar isi posting-an ini dinukil dari Everlasting Success, Menggapai Bahagia Hingga ke Surga, karya Muhajir Abu Zahra, terbitan Penerbit Indiva (2008)*


Share :

5 Komentar di "Zuhud Bukan Berarti Miskin"

  1. Nggak pernah nolak kalau ada rezeki hihihi

    ReplyDelete
  2. Kebetulan sekali ini Niar ...
    saya sedang membaca sebuah buku ...
    judulnya : "Akhlak Rasul menurut Bukhari & Muslim"
    (karangan Abdul Mun'im al Hasyimi)

    Salah satu akhlak rasul yang dibahas adalah ... Zuhud

    Salam saya Niar

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menarik ya om Nh. Rasulullah mencontohkan banyak hal kepada kita ...

      Delete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^