Undangan yang Hilang

“Ma, hilang undangan ulangtahunku dari Sasa,”rengek Athifah sepulangnya dari sekolah. Masih mengenakan seragam Pramuka, ia duduk lunglai di lantai. Wajahnya menunjukkan ekspresi nyaris frustrasi.

“Hilang di mana?” tanya saya.
“Ketinggalan di sekolah,” ia mulai menangis.
“Kapan ulangtahunnya Sasa?”
“Besok.”
“Coba tanya Rasika, di mana acaranya.”
Rasika itu sahabat Athifah. Ia sekelas dengan Athifah dan tinggal dekat rumah kami.
“Rasika tidak diundang.”
Lho, kenapa tidak diundang?”
“Karena Rasika bilang makanannya di sana cuma sedikit, makanya dia tidak diundang.”
“Kenapa bisa tidak diundang. Apa tidak semua teman sekelasmu diundang?”
“Tidak. Cuma enam orang yang diundang.”
 “Ya sudah, nanti besok tanya Sasa di mana acara ulangtahunnya.”
“Besok sore, di KFC lantai dua. Tidak bisa masuk kalau tidak ada undangan!”

Acara ulangtahun Sasa
Koq bisa ya cuma enam orang yang diundang? Kenapa Athifah diundang sedangkan Rasika tidak?”
Kan saya bilang sama Sasa, makanannya di KFC banyak. Rasika itu tidak diundang karena dia bilang makanan di KFC cuma sedikit. Padahal banyak toh, Mama?”

Athifah merengek lagi. Saya bingung, Papa baru menjemputnya, masa’ harus balik lagi ke sekolah? Tapi saya paham sekali kegembiraan anak-anak di acara ulangtahun. Athifah tentu tak ingin melewatkan momen bahagia Sasa ini. Saya terpikir untuk membujuk suami saya supaya mau kembali ke sekolah Athifah untuk mengambil undangan yang hilang itu.

“Coba tanya Papa, apa bisa kembali ke sekolah untuk mencari undanganmu!”

Athifah masuk ke kamar, menemui Papa. Tak lama kemudian ia menemui saya dengan wajah ceria.

“Ada ji Ma. Papa yang sembunyikan!”

Alhamdulillah. Si Papa itu memang suka juga mengusili anak perempuan satu-satunya ini. Heran saya. Dulu dia cukup puas selalu men-jaili adik perempuan satu-satunya. Sekarang Papa kayak punya mainan baru: Athifah. Mungkin sudah nasib Athifah, kalau bukan dibuat merengek sampai berteriak-teriak oleh kakak Affiqnya, Papa yang mengganggunya. Kalau bukan Papa, Ato’ (Ato’ itu sebutan untuk ayah saya, berasal dari kata “lato’” yang dalam bahasa Bugis berarti “kakek”) yang mengganggunya.

Tentang undangan ulangtahun ini, mudah-mudahan ini menunjukkan Athifah cukup gaul di kelasnya. Hanya 6 orang yang diundang oleh Sasa. Saya saya bertanya, kali ini Athifah menjawab pertanyaan saya dengan masuk akal. Alasan ia dipilih oleh Sasa adalah karena ia mengatakan makanan yang disediakan oleh KFC banyak.

Saya kira ia akan menjawab seperti waktu saya bertanya mengapa teman-temannya suka bertanya mengenai pelajaran kepadanya. Eh bukan saya yang bertanya, ia sendiri yang menceritakan kepada saya. Begini percakapan kami waktu itu:

“Rasika suka duduk sama saya kalau di kelas, Ma.”
“Kenapa?”
“Dia suka bertanya pelajaran sama Saya.”
“Oya, kenapa Dia suka bertanya sama Athifah?”
“Karena saya pintar!”

Wedew … pede benar anak ini

“Teman-temanku yang lain juga suka duduk sebangku sama Saya.”
“Kenapa teman-temanmu itu suka duduk sama Kamu?”
“Kan Saya pintar!”

Gubraks padahal yang ngetop karena pintar di kelas bukannya Athifah. Tapi biarlah ia mengira begitu, asal di percaya diri saja dulu, he he he.


Makassar, 16 Februari 2014

Psst ada lanjutan dari tulisan ini lho, judulnya Tak Apalah Terlihat Jelek Saat Meniup Balon, Asalkan ... ^_^


Share :

17 Komentar di "Undangan yang Hilang"

  1. Replies
    1. Jawaban Athifah, maksudnya, mbak? :D
      Polos .. :)

      Delete
  2. Athifah...jadilah putri solihah ya nak...pintar dan ramah...

    ReplyDelete
  3. hehehehe...anak2 itu jujur2 ya mbk hehe

    ReplyDelete
  4. Sama mba, azkiya juga pernah mengatakan waktu dia juara lomba mewarnai katanya karena azkiya pintar mi. Hihi..gpp ya mb, yg penting mereka pd dulu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe lucu .... kalo Athifah ketemu Azkiya kayaknya seru nih mbak Pu :D

      Delete
  5. ternyata undangannya disembunyikan ya, hehehe :)

    ReplyDelete
  6. kenapa hanya 6 orang yg diundang ya,bagi saya ini adalah pendidikan prilaku dan etika yg sungguh sangat tidak bagus bagi anak seusia Sasa, seumur begitu sudah diajarkan untuk bersikap memilih-milih teman, like and dislike, saya tak membayangkan apa yg bakalan terjadi dengan sikapnya bila sudah besar nanti, .... salam

    ReplyDelete
  7. Hmmm iya agak mengherankan juga sih. Sasa nyebar undangan ke 6 temannya tapi di sekolahan. Kalau saya jd orangtuanya Sasa dan harua memilih sedikit yg diundang, mendingan saya yg kasih langsung ke rumah anak2nya itu. Kalau di sekolahan kan kasian teman yg lain, ya. Pasti pada iri. Namanya anak2 kan seneng banget kalo ada acara ulangtaun. ^_^

    ReplyDelete
  8. Kyahahaha! Keren loh Athifah pede maksimum!
    Dulu waktu aku kelas lima SD, ada teman yang ulang tahun tapi nggak mengundang semuanya. Aku pun dulu mikir itu aneh banget. Bahkan teman sekelas yang orangtuanya teman kerjanya ortu temanku yang ulang tahun enggak diundang. Enggak paham deh >,<

    ReplyDelete
  9. umumnya anak-anak memang masih suka pilih-pilih teman apalagi masih SD.. Sikapa anak seperti itu tergantung lingkungan rumahnya dan lingkungan pergaulannya.... Peran orang tua sangat diperlukan dalam memberi pemahaman kepada anak yang sikapnya masih pilih2 teman... Tapi... apa memang sasa itu pilih2 teman?...
    Jadi gak sabar menunggu kisah selanjutnya...

    ReplyDelete
  10. hihi, karena pintar! Jarang loh anak yang berani mengaku seperti itu. Pasti nggak mau disebut pintar, karena malu mungkin yak. Keren deh buat Athifah

    ReplyDelete
  11. hehe kirain undangannya ada di mana :D

    ReplyDelete
  12. Athifah pinter banget ikh... keren banget, dua jempol buat athifah heh

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^