Tak Apalah Terlihat Jelek Saat Meniup Balon, Asalkan …

Bagi saya, acara ulangtahun yang dihadiri anak-anak, saya jadikan ajang bagi pelatihan mental mereka. Maksudnya dalam hal tampil di depan umum. Alhamdulillah, sejak Affiq kecil dan Athifah sekarang ini, mereka mau saya semangati untuk ikut serta dalam perlombaan-perlombaan kecil pada acara ulangtahun.

Cukup berhasil. Ada kemajuan pada diri mereka dibandingkan saya di usia mereka dulu. Dulu, saya cuma bisa mengekeret sembari berdo’a dalam hati supaya tidak perlu naik ke depan, berjajar dengan anak-anak lain dalam sebuah perlombaan.

Saya memang tumbuh dalam deraan rasa minder dan kenyang dengan itu tapi saya berharap anak-anak tak perlu merasakannya. Meski banyak anak lain yang hebat, mereka tetap yang terhebat di hati saya dan papanya. Sebuah kemajuan bagi saya kalau Affiq dan Athifah mampu berlomba dengan anak-anak lain dan tunjuk tangan ketika diminta oleh MC, “Siapa yang mau maju ke depan?”

Waktu di acara ulangtahun Sasa kemarin, Athifah langsung maju ke depan ketika MC menanyakan siapa yang mau maju untuk menjawab pertanyaannya. Jika benar, akan ada hadiah baginya.

Senangnya saya melihat ia berani.
“Athifah,” sapa sang MC, ia melihat nama Athifah tertera pada topi yang dikenakannya.

Athifah melirik ke arah saya yang duduk di belakang. Di wajahnya terpancar rona ceria. Senyum terkembang di bibirnya. Saya membalas senyumannya dan melambaikan tangan ketika MC bertanya, “Mana mamanya Athifah?”

“Sasa berulangtahun yang ketujuh. Apa bahasa Inggrisnya tujuh?” tanya MC itu.


“Seven,” jawab Athifah mantap.
“Betul, ini ada hadiah buat Athifah,” MC itu memberikan hadiah kepada Athifah. “Hanya” sebuah kipas tetapi nilainya lebih dari sekadar kipas, karena Athifah memperolehnya melalui sebuah perjuangan.

Pada lomba berikutnya, MC meminta 4 orang anak untuk maju ke depan. Athifah kembali tunjuk tangan. Saya mengawasinya dari jauh.

MC menjelaskan lombanya. Keempat anak itu dibagikan balon dan disuruh mencari mama mereka, memberikan balon kepada para mama untuk ditiup. Pfuuh, sungguh lomba yang sulit. Sudah pernah saya mengalami ini di acara ulangtahun anak tetangga, dan saya menyerah. Masa kali ini saya harus menyerah lagi? Duh.

Saya tersenyum getir. Saya lirik Athifah, dari kejauhan ia juga tertawa getir sembari menatap saya. Ia tahu mamanya tak bisa meniup balon. Saya tak tahu caranya meniup balon dengan benar, apalagi meniupnya sampai besar. Biasanya papanya yang melakukannya.

MC menghitung, para anak berhamburan kepada mama-mama mereka. Athifah memberikan balonnya kepada saya. Tak ingin mengecewakan Athifah, saya berusaha meniup balon. Agak tidak enak terasa di bagian dada ketika meniup. Daaaan … wajah saya pasti terlihat jelek. Uuuh, ini salah satu poin penting mengapa saya tidak suka meniup balon.

Dengan susah payah berhasil juga balon di mulut saya mengembang. Kecil sekali. Saya lirik seorang ibu di seberang sana, ampuuun, ibu itu pakai jurus apa ya, balonnya besar sekali?

“Sudah Ma, begini saja,” kelihatannya Athifah jatuh kasihan kepada saya.

Ia kemudian berlari ke arah MC dan menyerahkan balonnya sebelum diminta oleh MC. Saat keempat anak dijejerkan di depan sana, terlihat ada 2 balon yang berukuran mini. Haha syukurlah, saya tak terlalu memalukan. Paling tidak kali ini Athifah tak perlu mengatakan, “Mamaku kehabisan napas” seperti tempo hari saat ia menyerahkan seonggok balon yang tak ditiup setarikan napas pun.

Belum berakhir rupanya, anak-anak diminta oleh MC untuk menduduki balon mereka. Cepat-cepatan memecahkan balon. Siapa yang lebih dulu balonnya meletus, ia yang menang dan mendapatkan hadiah.

Terang saja bukan Athifah yang menang. Mana bisa balon semungil itu pecah diduduki anak perempuan berbadan mungil pula? Tapi MC yang baik hati memberikan hadiah juga kepada tiga anak yang lain: masing-masing sebuah kipas. Jadi, Athifah membawa pulang dua buah kipas yang sama persis model dan warnanya.

Alhamdulillah. Hari ini Athifah belajar tentang perjuangan. Begitu pun dengan saya, belajar melalui perjuangan meniup balon. Walau dada saya terasa agak sakit sampai pulang ke rumah dan wajah saya terlihat jelek sekali ketika meniup balon, tak apa. Asalkan saya bisa belajar sesuatu dan memberikan sesuatu kepada putri saya, dan itu membuat saya merasa bahagia.


Makassar, 16 Februari 2014


Share :

30 Komentar di "Tak Apalah Terlihat Jelek Saat Meniup Balon, Asalkan …"

  1. Kalau ada yang terlihat ganteng atau pun cakep pada saat menium balon saya mau belajar Mba. he,, he,, he,,,

    Salam

    ReplyDelete
  2. wajah saya pasti terlihat jelek ... ketika meniup balon ...
    saya tersenyum membaca ini Niar ...

    Sambil membayang bagaimana caranya agar wajah masih terlihat "eiylekhan" walaupun sekuat tenaga meniup balon ...

    Yang jelas ... ini permainan yang saya pujikan ... memupuk kerja sama anak dan ibunya ...

    Salam saya Niar

    (16/2 : 11)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Andai ada yang bisa mengajari yang "eylekhan" ya om :)

      Delete
  3. Ah iya mba, perjuangan.
    Memang tidak mudah dipelajarinya apalagi hanya membaca kisah-kisah heroik.
    Cara sederhana seperti yg mba tuliskan disini cukup memberikan pelajaran yg sangat berarti ttg makna perjuangan...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Kang ... saya mencoba mengajarkan pada anak2 sejak mereka kecil :)

      Delete
  4. Gak papa mak sesaat terlihat jelek yang penting athifah senang :)

    ReplyDelete
  5. hihi niup balon ya Mak, emang susah ya~ rasanya fyuuuh berat sekali di dada. dan sakit di mulut. Terapi nilai dari perjuangan itu emang sesuatu ya Mak. tidak terlupakan. ^_-

    ReplyDelete
    Replies
    1. Perjuangan dalam rangka mengajarkan anak untuk berjuang ^__^

      Delete
  6. dik Athifah aktif sekali Bun, selalu berani tampil di depan. yang dilihat bukan hasil akhirnya, proses dan usahanya adik dan Bunda yang pantang menyerah. congrat :)

    ReplyDelete
  7. jelek demi anak, ga papa, mak :)

    ReplyDelete
  8. Subhanallah, dedeknya pengertian banget sama Bunda :). Waktu lagi niup balon, harusnya dedek ngambil gambar Bunda :D. Hehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha untungnya tidak ada yang melakukan itu :D

      Delete
  9. Athifah sudah maklum dgn kekurangan bundanya tapi pasti dia tahu bunda punya lebih banyak lagi kelebihan

    tapi toss ah aku juga nggak pernah berhasil tiup balon

    ReplyDelete
  10. Berani tampil ke depan itu sudah merupakan sesuatu yang hebat lho Jeng
    Tak ada orang yang ahli dalam semua bidang, paling tidak miliki satu nilai lebih untuk membedakan antara kita dengan yang lain.

    Jika satu kelas pintar bahasa Inggris maka kita harus punya yang lain misalnya : menyanyi lagu berbahasa Inggris atau menulis puisi bahasa Inggris

    Salam hangat dari Surabaya

    ReplyDelete
  11. Huahahaha.... point penting... emaknya jangan terlihat jelek saat meniup balon

    ReplyDelete
  12. Kebahagiaan yang sungguh berkesan ini, Mbak. Dan, saya yakin saat meniup balon ga tambah jelek kok, hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Buat anak, mamanya jadi tambah cantik ya Mas :)

      Delete
  13. yang penting bisa niup balon mbak ,jangan pikirkan wajah hehehe

    ReplyDelete
  14. saya juga gak menang bu lomba niup balon..kayaknya dah usaha semaksimal mungkin, balonnya gak besar2 juga he he he ...athifah pinter ya dah berani ikutan lomba...

    ReplyDelete
  15. sulit membayangkan gimana caranya tetap ganteng ata cantik ketika meniup balon hehehe

    ReplyDelete
  16. aku nggak pernah ngrayain ultah, dulu jaman sering ke ultahnya teman, tp gak pake balon2 nan hehhe

    ReplyDelete
  17. cie athifah lagi ultah ke seven yaa heuheuhe

    minta mama buat niup balon seven kali terus wajahnya di foto tiap niup balon satu-satu huheuhe

    ReplyDelete
  18. harusnya mamanya difoto pas niup balon mak...hahahaa...
    satu lagi muka keliatan jelek itu pas makan sate...cobain deh..apalagi kalau gk mau lipstik rusak...wakakakakakk

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^