Jangan Paksa Anak

Kalau ada maunya, Athifah senantiasa merengek. Mungkin seperti umumnya anak-anak, dikiranya dengan semakin banyak merengek apa yang diinginkannya bisa terpenuhi.

Siang itu Athifah bersama Mama pergi ke warung sebelah. Fia, anak si empunya warung sedang mengamuk sejadi-jadinya.

Jangan paksa anak

"Kenapa Fia?" tegur Mama dan Athifah hampir bersamaan.
"Dia mau kokek-kokek na ndak mau ka' belikan ki," mamanya Fia yang menjelaskan.

"Kokek-kokek" adalah sebutan orang Makassar untuk mainan yang terbuat dari balon berukuran kecil yang bisa dipegang oleh tapak tangan anak kecil. Bila diremas, mengeluarkan bunyi sember "KOKEK-KOKEK". Entah apa menariknya, yang jelas benda aneh ini sukses merengekkan ribuan anak sejak zaman baheula.

Mama menatap Fia, maklum.
Athifah juga menatap Fia. Kasihan.

"Emplas tong kenyang ki beli kokek-kokek na tiap hari mau beli. Baru ta' sebentar ji, rusak mi sedeng," imbuh ibunda Fia.

Mama setuju. Ia pun tak suka membelikan mainan yang tak ada gunanya itu. Hanya satu yang bisa "diajarkan" oleh mainan itu jika memaksa mencari nilai edukasinya: mengajarkan anak bersenang-senang di atas ketaknyamanan orang lain, dikarenakan bunyi cempreng nan nyaring yang dimilikinya.

Kalau rada bising tapi edukatif bolehlah. Ini tidak. Bising saja kelebihannya. Oya, dan dua lagi: murah dan cepat rusak. Dalam hitungan detik bisa segera rusak. Itu saja.

"Jangan paksa mamamu kalau tidak mau, Fia," Athifah memberi nasihat.

Mama takjub, bisa juga putri mungilnya bersikap bijak. Padahal keesokan harinya Athifah melancarkan jurus memaksanya melalui rengekan.

Makassar, 9 Juni 2013
Anak-anak bisa juga bijak bila tak terjadi padanya. Seperti juga orang dewasa, masih ada  yang demikian.

Oya, mohon maaf teman-teman blogger, belum bisa rutin blog walking, laptop kami masih rusak. Terimakasih banyak sudah mampir di sini.






Share :

22 Komentar di "Jangan Paksa Anak"

  1. Haha.. saya juga suka kokek-kokek itu. Tapi dulu sih.. :D
    Saya menggarisbawahi kalimat ini
    "Anak-anak bisa juga bijak bila tak terjadi padanya. Seperti juga orang dewasa, masih ada yang demikian." :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya dulu suka ndak ya ... lupa :D
      Kayaknya suka deh :)

      Delete
  2. wah adikku juga kalau pngn sesuatu merengek luar biasa, kokek-kokek aku juga suka dulu...pada dasarnya athifah memang bijak kak :)..semoga lepi nya cepat sembuh ya :)

    ReplyDelete
  3. Hahaha. Athifah.. Athifah... Sini, kakak cubit pipinya... XD

    ReplyDelete
  4. Mamanya Fia hebat. Eh mamanya Athifa juga ding...Sapa dulu dong anaknya hehehe...

    ReplyDelete
  5. Wuih... Athifah keren deh..
    Setuju saya mbak Niar, walau anak butuh waktu bermain tapi tdk semua mainan bisa diberikan, unsur edukasi tetap diutamakan ya mbak

    ReplyDelete
  6. kokek-kokek ya bund...kalau di kampung saya namanya engkek-engkek.....saya juga suka banget mainnya. harganya waktu itu Rp 150 doang (tahun 80-an).
    tapi anak saya malah nggak tau sama sekali jenis mainan yang satu ini, selain lingkungan komplek yang benar2 steril dari pedagang, juga memang jarang keluar komplek...jauhhhh
    jadi anak nggak kenal jajanan juga, bahkan chiki2 yang banyak digemari anak2 pun susah di dapat di sekitar tempat tinggal

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya ya mbak, itu bagusnya di lingkungan seperti lingkungan mbak :)

      Delete
  7. Kokek kokekk .. Mainan kesukaanku dulu itu, Bu .. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Namanya anak2 ya :D
      Aih ndak bisa ka'ke blog ta'

      Delete
  8. Wah ...
    disini juga ada mainan seperti itu ...
    saya tidak tau namanya apa ...
    bunyinya memang khas ...

    dan bagi sementara orang ... dirasakan mengganggu ...

    Salam saya Bu

    Dan satu lagi ...
    Tukang jualan ada pula yang menggunakan mainan ini untuk memanggil-manggil konsumennya ... (saya lupa tukang apa ... kalau tidak salah tukang es podeng deh ...)

    ReplyDelete
    Replies
    1. BAru tahu kalo mainan ini dipakai juga sama penjual :)

      Delete
  9. Kokek-kokek? jadi penasaran saya mbak bentuknya? Googling ah.

    semoga segera sembuh laptopnya ya

    ReplyDelete
  10. itu sedang menguji kesabaran sang ibunda tercinta kaya'a mba :)

    ReplyDelete
  11. kalau saya bilangnya balon oe oe heheh akrena bunyinya seperti itu

    ReplyDelete
  12. Kadang penjual balon itu bikin susah orang tua Mbak. Sudah tau ada anak nangis minta dibelikan, eh, si penjual malah berhenti didepannya gak mau segera beranjak. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. eh iya mbak sering sekali ada penjual begini.. hehehe pintar banget penjualnya

      Delete
  13. begitupun dengan motor yang knalpotnya diganti sengan suara yg kerasss, seperti punya telinga sendiri ya kak... #senangdiataskebisinganoranglain

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^