ICT USO EXPO 2013, Untuk Pemberdayaan Perempuan Indonesia

Era Digital, Era Kebangkitan Perempuan Indonesia

Mau sekali ikut tapi jauh. Mau tau/belajar banyak juga tentang SEO karena sekarang baru coba-coba olshop,” komentar kak Ida di grup menulis yang saya ikuti ketika saya menginformasikan tentang ICT USO EXPO 2013 yang diselenggarakan di gedung CCC (Celebes Convention Center), Makassar pada 23 – 25 Mei ini.

Kak Ida tinggal di Sengkang, kabupaten Wajo. Ia menggeluti usaha kerajinan sutera. Ketertarikannya pada dunia tulis-menulis mengenalkan saya padanya.

Dewasa ini, banyak sekali notifikasi masuk di akun facebook saya. Notifikasi yang berbunyi, “Fulan(ah) mengajak Anda menyukai halamannya.” Halaman pada facebook yang dimaksud itu merupakan halaman bisnis teman-teman facebook saya. Bisnis yang mereka lakoni itu, lebih tepat disebut online shop (olshop).  Sebagian besar pelakonnya adalah perempuan.

Jenisnya beragam. Ada yang berjualan kerajinan tangan, seperti kerajinan flanel. Ada yang berjualan tas, aksesoris, pakaian, hingga buku. Bisnis yang menarik karena tak perlu ruang toko, barang bisa disimpan di rumah atau malah di tempat pihak yang bekerja sama dengannya. Jika ada yang memesan, baru dikemas dan dikirim kepada pemesan.

Bunda Yati - saya ingin belajar dari semangatnya.
Sumber: blog Bunda Yati di http://goodcrab-personal.blogspot.com
Bagi perempuan, bisnis seperti ini cocok sekali. Bisa dikerjakan dari rumah, tak perlu meninggalkan keluarga. Bahkan bisa dikerjakan sembari mengerjakan pekerjaan rumahtangga. Hanya butuh dukungan perangkat komputer dan akses internet, semua pesanan bisa dipenuhi. Kendalanya hanya pada kecepatan akses internet, pulsa yang tiba-tiba habis, atau jika komputer tiba-tiba rusak.

Dukungan peralatan seperti itu juga dibutuhkan oleh perempuan yang menggeluti dunia tulis-menulis, termasuk blog. Adalah fakta bahwa para penyuka menulis kebanyakan perempuan. Bunda Yati, misalnya. Sebagai seorang blogger yang tulisannya sudah menghiasai beberapa buku antologi, ketika akses internet sedang terhambat maka pensiunan berusia 73 tahun ini menuju warnet untuk upload file. Saya pribadi sangat mengagumi semangat Bunda Yati dalam menulis. Ia amat produktif, berbagai lomba menulis/blog diikutinya selama sesuai dengan minatnya.

Saya bergabung dengan 2 komunitas yang keanggotaannya dikhususkan bagi perempuan, yaitu: IIDN (Ibu-Ibu Doyan Nulis) Interaktif yang jumlah anggotanya sekarang 6.613 orang dan Kumpulan Emak-Emak Blogger (KEB) yang jumlah anggotanya sudah mencapai 1.022 orang. Sebagai komunitas yang “berpusat” di dunia maya, dukungan perangkat teknologi informasi yang memadai sangat dibutuhkan para perempuan dalam dua komunitas ini.

Perempuan dengan segala warna dalam rutinitas kehidupannya mudah terjebak dalam keterpurukan. Menulis dan juga ngeblog amat membantu sebagai terapi jiwa dalam membebaskan diri dari hal tersebut. Coba  cermati web http://www.iidn.org dan http://emak2blogger.web.id, ada banyak manfaat yang dibagi di sana. Tulisan-tulisan dari sesama perempuan untuk perempuan yang ada dalam kedua web tersebut dapat menjadi penawar dahaga pengetahuan yang manjur. Tak hanya aktif secara online, kedua komunitas ini juga mengadakan banyak kegiatan secara offline.

Boleh dikata, era digital ini merupakan era kebangkitan perempuan. Kebebasan merambah dunia maya membantu perempuan membebaskan pikirannya dalam menembus batas ruang yang mengelilinginya. Perempuan – khususnya para ibu tak hanya sebagai obyek “sumur – dapur – kasur”, tetapi juga bisa ikut aktif menyampaikan dan menyambung lidah kebaikan. Sambil momong anak atau sambil masak, para ibu masih bisa eksis mengaktualisasikan diri mereka.

Sumber: http://kominfo.go.id

Peran Depkominfo dalam Memberdayakan Perempuan Melalui ICT USO EXPO

Sebagai badan yang berwenang dalam pertumbuhan dan pemerataan teknologi informasi, Kementerian Kominfo menyelenggarakan ICT USO EXPO 2013 (Information and Communication Technology Universal Service Obligation) mulai Januari – Mei. Kegiatan puncaknya dilaksanakan di gedung Celebes Convention Center, Makassar pada tanggal 23 – 25 Mei.

Pada tanggal 22 April 2013, Kementerian Kominfo bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, untuk kedua kalinya mengadakan acara "Kartini Next Generation Award 2013". Pada acara ini diberikan penghargaan bagi beberapa perempuan inspiratif  yang sangat layak mendapatkan penghargaan atas dedikasi mereka dalam berkarya di mana dalam kerja kerasnya berbasis penggunaan ICT.

"Penghargaan ini adalah sebagai salah satu wujud apreasiasi pemerintah terhadap prestasi yang fenomenal di Hari Kartini ini dari beberapa wanita yang mampu berprestasi di bidangnya masing-masing dengan menggunakan kemampuan penguasaan teknologi informasi yang tidak kalah dengan kaum pria," demikian sambutan Menteri Kominfo Tifatul Sembiring.

Ada 6 perempuan dalam 5 kategori yang menerima penghargaan Kartini Next Generation Award 2013 itu. Salah satunya adalah Angkie Yudistia (penerima anugerah Special Award for Inspiring Woman in ICT). Angkie Yudhistia mengalami keterbatasan pendengaran. Meski demikian, ia membuktikan bahwa hal tersebut bukanlah halangan untuk berkembang. Angkie dengan antusias menyelenggarakan program e-commerce untuk anak-anak dengan keterbatasan.

Septi Peni Wulandari, penerima anugerah Inspiring Woman in ICT for Education adalah seorang ibu yang bekerja secara professional di rumah dan mendidik dengan cara teleconference di lebih dari 20 titik di Indonesia. Ia  membantu kaum perempuan dalam menjalankan tugas-tugas mereka sebagai ibu rumah tangga. Cara yang dilakukannya adalah dengan mengajar kaum perempuan, baik ibu rumahtangga maupun remaja putri yang akan memasuki gerbang perkawinan, secara online.

Septi membentuk institut ibu profesional web www.ibuprofesional.com dan memberikan materi-materi seputar pengurusan keluarga (gizi, tumbuh-kembang anak, parenting, pengembangan diri, dan bisnis). Sebuah pemanfaatan ICT yang mulia.

Mobil PLIK
Sumber: http://mplikbulukumba.wordpress.com
Penggunaan MPLIK oleh siswi-siswi SMKN3 Pare-Pare
Sumber: http://pareparekota.go.id
Ini bukti kepedulian Kementerian Kominfo dalam memberdayakan perempuan Indonesia. Memang, ada perluasan fokus di ICT USO EXPO 2013. Yakni memberikan pemahaman internet kepada para ibu dan anak. “Soalnya, remaja dan anak usia dini sekarang sudah tahu handphone bahkan iPad. Karena itu, pihak Kemenkominfo berkewajiban, selain memperluas jangkauan internet, juga membuat program internet sehat. Jangan sampai internet malah merusak budaya di perdesaan," tutur Ismail – Direktur Telekomunikasi Kemenkominfo.

Dalam rangka pembangunan sektor telekomunikasi dan informatika di pedesaan dan pemenuhan hak-hak masyarakat Indonesia akan akses informasi menggunakan ICT, Kementerian Kominfo senantiasa menerapkan USO (Universal Service Obligation). Pemerintah  melakukan pengelolaan dana USO yang diambil dari operator digunakan untuk penyediaan dan pembangunan fasilitas telekomunikasi dan informatika di daerah-daerah yang belum mendapatkan akses layanan telekomunikasi dan informatika.

Program USO saat ini adalah Pusat layanan Internet Kecamatan (PLIK) dan Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (M-PLIK) yang sifatnya bergerak untuk mengakses internet yang sehat, aman, cepat, dan murah. Dalam program ini, dilakukan kerjasama antara pemerintah dan pihak ke tiga (penyedia jasa), dengan sistem kontrak penyelenggaraan selama 4 tahun. Kedua program ini terus diupayakan penyempurnaannya oleh Kementerian Kominfo.

Ke depannya, program USO terus diupayakan dalam peningkatan mutu layanan. Kementerian Kominfo menegaskan perlunya sebuah payung hukum untuk mendukung program USO dalam penyediaan area-area WiFi (akses Internet tanpa kabel) di sejumlah daerah. Diharapkan wifi dapat dipasang di ruang publik seperti kantor pemerintahan, tempat layanan transportasi, tempat layanan kesehatan, tempat layanan pendidikan, dan/atau tempat rekreasi.

Wow, dengan demikian akses internet akan semakin mudah. Dengan berbekal ponsel, tablet, ataupun note book tanpa pulsa, walau sedang berbelanja, menemani anak sekolah, berekreasi, ataupun sedang berada di rumah sakit, para perempuan Indonesia dapat terus berkegiatan positif. Entah itu dalam perluasan wawasan ataupun pengerjaan bisnisnya.

ICT USO EXPO 2013

ICT USO EXPO 2013, 23 Mei di Makassar
Sumber: http://koranindonesia.com
ICT USO EXPO 2013 telah dibuka tanggal 23 Mei. Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kemenkominfo, Syukri Batubara mengatakan, “Dengan telekomunikasi, masyarakat yang terisolir bisa melakukan transaksi perdagangan dan perekonomian dengan baik dan tentunya bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar." Diharapkan kegiatan ICT USO EXPO 2013 ini dapat membuka jalur distribusi, perdagangan, dan perekonomian yang lebih maju.

Sedianya, panitia menyiapkan 100 stand untuk pesera kegiatannya. Tak dinyana peserta yang terdaftar di hari pertama ini mencapai 130 stand. Semoga dengan membludaknya peserta pada ICT USO EXPO 2013, juga merupakan sebuah pertanda bahwa apa yang diharapkan akan terwujud melalui kegiatan ini dapat menjadi nyata, termasuk dalam hal permberdayaan perempuan.

Makassar, 24 Mei 2013

Tulisan ini diikutkan lomba blog ICT USO EXPO 2013


Referensi:

  • http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/03/22/3/140467/ICT-USO-Expo-2013-Diresmikan-23-Mei
  • http://kominfo.go.id/berita/detail/3953/Siaran+Pers+No.+32-PIH-KOMINFO-4-2013+tentang+Kominfo+Akan+Perluas+Penghargaan+%22Kartini+Next+Generation+ICT%22+
  • http://kominfo.go.id/berita_kementrian/detail/3956/BP3TI+Beri+Penghargaan+Kepada+Wartawan+Dalam+Jurnalis++Award+2013
  • http://kominfo.go.id/berita/detail/3966/Kemenkominfo+butuh+payung+hukum+penyediaan+area+WiFi
  • http://koranindonesia.com/2013/05/23/meriah-ict-uso-expo-2013-di-makassar/#.UZ5AJKKNkc4
  • http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/118599



Share :

28 Komentar di "ICT USO EXPO 2013, Untuk Pemberdayaan Perempuan Indonesia"

  1. walah, jadi ngiler damae. tapi bener kata kak ida itu: "sayang jauh..." :(

    ReplyDelete
  2. jadi ingat buku wanita era digital :)

    ReplyDelete
  3. jauuh sekali di makassar... coba di semarang... *belum tentu aku bisa ngikut juga, hehehe
    semoga pak Tif sukses dengan program2nya.. demi perkomunikasian Indonesia dan dunia :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mudah2an tahun depan di Semarang ya Syifa :)
      Aamiin semoga selalu ada perbaikan untuk negeri ini.

      Delete
  4. Semoga sukses ngontesnya Mbak Mugniar...keren ulasanya.

    ReplyDelete
  5. Smoga bunda menaaaaaang ..... *berdo'a dg khusyu'*

    ReplyDelete
  6. Wah, bakal menang nih kayaknya, Mugniar...
    Informasinya lengkap, akurat dan unik.
    Saya juga salut dengan para wanitya yang tak segan belajar teknologi disela-sela kesibukannya sebagai seorang ibu rumah tangga, wanita bekerja bahkan pelajar dan mahasiswa.
    Uhuk, kayaknya saya aja nih yang masih malas untuk maju!
    :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mbak Irma tidak malas koq menurut saya. Kan masih update blognya? :)
      Yang penting blognya tidak ditinggalkan kan mbak ^__^

      Delete
  7. Hm,,,, mantap keren abis. Semoga masyarakat Indoneisa bisa bangkit dengan kreatifitas ddalam dunia IT melalui bidang dan kegiatan yang digemarinya dalam mengisi kehidupan yang lebih baik dan bermanfaat untuk orang banyak.

    Salam wisata

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga akses akan IT semakin merata pula ya mas :)

      Delete
  8. Saya dukung artikel ini berjaya mbak... aamiin

    #aamin juga dong

    ReplyDelete
  9. ICT juga punya dua sisi.. semua hal sebenarnya punya dua sisi..

    eh, tapi..Semoga berhasil :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup. Bahkan kita sendiri punya dua sisi. Sisi yang mengajak kepada kebaikan dan sisi yang mengajak kepada keburukan. Tinggal bagaimana kita mengendalikan. Terimakasih Pita :)

      Delete
  10. sebenarnya itu bukan bentuk kepedulian lembaga terkait, tapi tanggung jawab sebagai pemerintah kepada rakyat, dan itu tercantum dalam UUD 1945

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sudah selayaknya kita menanggapi sesuatu dengan positif. Sebuah tanggung jawab, bisa saja tidak dilaksanakan atau seolah2 sudah dilaksanakan padahal tidak. Adalah hal yang sangat positif apabila sebuah lembaga terkait melaksanakannya dengan sebaik-baiknya, dengan menyiapkan anggaran untuk itu. Itu pun bentuk kepedulian. Kalau orang2 yang ada di dalam lembaga itu tidak beres kan bisa saja uangnya digunakan untuk kepentingan pribadi semata, bukannya untuk kegiatan yang bisa memicu akselerasi pemberdayaan perempuan seperti ini.

      Saya sangat apresiatif pada sebuah bentuk kewajiban yang dilaksanakan dengan sikap peduli. Sebaliknya saya tak begitu suka dengan kewajiban yang dilaksanakan dengan seenaknya atau asal-asalan.

      So, marilah kita menanggapi secara positif pada apapun hal baik yang dilakukan oleh siapa pun termasuk pemerintah, untuk kehidupan yang lebih baik. Mengingat apapun yang dilakukan pemerintah pastinya ada landasan hukumnya entah itu UUD, UU atau peraturan lainnya.

      ^__^

      Delete
  11. tulisannya lengkap banget mbak, semoga sukses ya dengan kontesnya

    ReplyDelete
  12. kapan ini mbak ? waahh, ngk dpt info :D

    ReplyDelete
  13. Assalamu alaikum mbak, salam kenal blogger makassar :D

    ReplyDelete
  14. selamat ya sudah menang, keren tulisannya

    ReplyDelete
  15. pantes juara, emang tulisannya bagus. emang permpuan juga mesti ngambil peran untk perubahan indonesia. selamat udah juara tiga. notbuknya pasti nyampe kok

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^