Mama Loves Papa

“Mama love Papa.”

Kata itu pernah diketikkan Athifah di layar edit Ms Word beberapa waktu lalu.

Tadi ia melapor, “Saya sudah hapus tulisan ‘Mama love Papa’ yang saya buat.”

“Kenapa dihapus?” tanya mama.

“Habis, Saya tidak suka,” ujarnya lagi.

“Lho, tidak suka kenapa?”

“Saya tidak suka Mama peluk papa.”

Hi hi hi alasannya lucu.

Selama ini Athifah beranggapan kalau dilihatnya papa dan mama berangkulan, itu berarti sedang mengganggu atau menggodanya. Awalnya sih kakak Affiq  yang risih melihat papa dan mama berangkulan. Lama-kelamaan mama dan papa malah sering menggodanya dengan memperlihatkan adegan berangkulan. Adegan wajar. Anak-anak perlu sesekali melihat kemesraan kedua orangtuanya kan? Asal bukan adegan yang tak pantas mereka “tonton” J.

Entah Athifah mengikut sang kakak atau atas inisiatif sendiri, ia tersipu-sipu melihat papa dan mama berangkulan. Mulanya mama dan papa tak berniat menggodanya tapi karena ia suka melontarkan kalimat, “Papa, jangan ganggu anaknya!” maka akhirnya kedua orang ini menggunakan adegan berangkulan untuk menggoda putrinya.

Kenapa ya, tanggapannya jadi lucu begitu. Mama dahulu, kalau melihat kemesraan oma dan ato’, malah senang tuh. Daripada melihat mereka berantem?

Biasanya, begitu melihat kedua orangtuanya berangkulan, Athifah lari mendekati mereka dan berusaha melerai keduanya. Terkadang ia seperti bersikap “sedang menyelamatkan mama”.

Makassar, 2 November 2012

Pernah melihat kemesraan orangtua sewaktu kalian masih kanak-kanak? Bagaimana tanggapan kalian? Apakah seperti Athifah? 

Share :