Nilai Atas Dasar Simpati?

        Tugas-tugas pelajaran bahasa Indonesia saat kelas tiga SMP demikian banyaknya. Seperti kereta api yang sambung-menyambung, begitu pula tugas yang harus kami kerjakan. Ujungnya adalah ujian akhir – EBTANAS. Kami harus mengerjakan semua tugas di sebuah buku yang dibungkus dengan kertas marmer hijau. Setiap jam pelajaran bahasa Indonesia, guru bahasa Indonesia bernama ibu R memeriksa hasil kerja kami dan menuliskan nilainya di buku dan dalam sebuah kartu kontrol. Nilai yang diberikan berupa angka A sampai E.
            Bagi saya, ibu R memeriksa hasil pekerjaan saya dengan obyektif. Namun tidak demikian bagi Sahar. Entah mengapa ia tidak mendapatkan simpati dari ibu R. Ibu R jarang memberikan nilai bagus untuknya. Memang sih tulisannya tidak begitu bagus, tetapi hasil kerjanya tidaklah jelek-jelek amat. Sahar pun bukan termasuk anak nakal namun sekeras apapun usahanya, nilai tugasnya tak pernah bagus. Seringkali, ibu R kelihatan tidak sungguh-sungguh memeriksa tugas Sahar. Hal itu tak luput dari pengamatan saya. Hanya sebentar saja ia membuka buku Sahar, seketika itu nilai yang kurang memuaskan ia berikan.

            Sebaliknya dengan Alex, teman sebangku Sahar. Alex adalah anak yang populer. Ia masuk tiga besar di sekolah. Ia pun piawai bernyanyi. Suara basnya senantiasa memukau para guru dan teman-teman yang mendengarkan. Tampaknya, ia pun piawai merebut simpati ibu R. Setiap memeriksakan tugas, Alex berbasa-basi sejenak dengan ibu R. Tak jarang mereka tertawa bersama. Saya kagum dengan kemampuan Alex. Tak banyak anak yang piawai sepertinya, termasuk saya.
            Saya mengamati, ibu R tak pernah berlama-lama memeriksa hasil pekerjaan Alex. Malah ia cenderung hanya meliriknya sekilas lalu menuliskan nilai di akhir pekerjaan Alex dan di kartu kontrolnya. Seingat saya, Alex memanen nilai A dalam hal ini. Suatu ketika saya menyaksikan Alex membawakan pekerjaan Sahar untuk diperiksa oleh ibu R. Seperti biasa, Alex mengajak ibu R untung bercakap-cakap dan tertawa bersama. Seperti biasa pula, ibu R hanya melirik sekilas kepada buku yang dibawa Alex kemudian menuliskan nilai. Hasilnya, Sahar berhasil juga mengantongi nilai A dengan mudah atas bantuan Alex.
            Sebagai wali kelas, ibu R tak menghafal nama-nama semua anak walinya. Ia hanya menghafal nama beberapa nama anak saja, yang populer dan yang membuatnya memiliki kesan tak bagus. Entah apa yang pernah dilakukan Sahar hingga ia begitu antipati pada Sahar. Ibu R pun senang menyebut nama seorang anak beserta embel-embel jabatan dari ayahnya, misalnya saja saya pernah mendengarnya menyebutkan ‘si A, anak dari pak B yang kepala kantor C’. Bagi saya, ibu R adalah guru dengan cara pandang teraneh yang paling berkesan hingga sekarang.
Makassar, 10 januari 2012

Baca juga tulisan-tulisan saya yang ini yah:



Share :

4 Komentar di "Nilai Atas Dasar Simpati?"

  1. I know who you mean kak niar :D :D :D
    Setahu saya, yang tulisannya bagus dan tidak banyak tipe ex pada kali pertama dia periksa pasti seumur-umur bakal dapat nilai A, tapi kalo yang jelek bahkan dilempar ke lantai terus disuruh pungut ...:(
    Sekali pernah saya nangis gara2 dibentak di ruang guru, waktu itu saya nggak tau siapa beliau karena beliau hanya ngajar di kelas 3 saja

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oooh begitu ya. Saya lupa yang itu. Mungkin saja Sahar punya pekerjaan banyak tp exnya di' ....
      Kodong kenapa dibentak? Tapi saya juga takut sama beliau. Selalu terkesan galak ... :)

      Delete
  2. hehehe, nangis karena kaget dengar suaranya kak ...
    perasaan suaranya mace di rumah keras, ini 3x volumenya ...
    pas kelas 3 tau kalo gurunya ibu R itu langsung stress, tapi lama kelamaan suaranya melunak ji (atau sudah terbiasa dengar kali ya ... ???)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, power suaranya memang besar. Lama-kelamaan karena biasa, kita merasa suaranya melunak.
      ^__^

      Delete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^