Mama meminta Affiq belajar IPS, “Ayo dibaca buku IPS-nya. Sekarang kan tentang sejarah raja-raja. Pelajarannya sekarang enak, seperti membaca buku cerita karena mempelajari tentang orang-orang yang pernah hidup.”
Affiq yang sudah memegang buku IPS berkata, “Tapi Saya tidak mengerti.”
Mama mencoba memberi semangat, “Kalau belum mengerti, baca lagi. Kalau dibaca ulang bisa koq dimengerti.”
Affiq berkata lagi, “Saya maunya nonton filmnya.” What? Film? Film sejarah tentang masuknya VOC, tentang sultan Agung, sultan Ageng Tirtayasa, pangeran Diponegoro, sultan Hasanuddin, Pattimura, Imam Bonjol, pangeran Antasari, Sisingamangaraja XII, Teuku Umar, Cut Nyak Din, RA. Kartini, Dewi Sartika, K. H. Dewantoro, Dr. Sutomo, Douwes Dekker, dan Sumpah Pemuda ? Mana ada semuanya? Lagi pula, kalau pun ada, kan tidak seperti yang tercantum dalam buku cetaknya?
“Tapi kalau ada filmnya, pasti hitam-putih ya?” lanjut Affiq lagi.
Mama berkata, “Tidak ada filmnya, Nak.”
Affiq berkata lagi, “Kenapa tidak ada filmnya? Film tentang nabi Muhammad ada, padahal lebih lama lagi. Juga film tentang nabi Isa, ada. Kenapa yang itu tidak ada filmnya?”
Papa yang sedari tadi diam, melirik mama dan berkata, “Ayo jawab.”
Mama bingung dan balas melirik, “Mau jawab apa?”
Speechless ... sungguh, mama tidak tahu hendak menjawab apa. Ayo pembaca, ada jawaban?
Makassar, 13 Januari 2012
Saat dirimu seusia mama nanti, Nak (insya Allah), kamu akan mengerti ...
Share :
film cut nyak dien sih ada fiq :D :D
ReplyDeletekayaknya affiq lebih senang belajar dengan menonton filmnya daripada baca bukunya... :D :D
Iya sih ada ... tapi sptnya rada berat ya buat anak SD? Ini Affiq ada2 saja ...
DeleteFilm-nya bukannya tidak ada tapi belum dibuat hahahaha :D
ReplyDeleteya .... tetap tidak ada dong :D
DeleteHihihi iyaa yaa, jarang ada film begitu. Pangeran Diponegoro isunya mau ada animasinya :D
ReplyDeleteWah keren tuh kalau ada animasi. Cocok untuk anak SD.
DeleteEh, tapi ada juga tuh animasi yang 'berat' buat anak2.