Kerawang Gorontalo: Dari Kain Hingga Kue Kering

Sumber gambar: http://www.hulondhalo.com
Kain kerawang
        Jika Jawa punya batik, Palembang punya songket, dan daerah Bugis (Sulawesi Selatan) memiliki sutera yang dijadikan berbagai macam bentuk kain untuk pakaian hingga kipas, tas, dan dompet, maka Gorontalo memiliki kerajinan kain yang disebut ‘kerawang’. Di Gorontalo, jenis kerajinan ini dibuat berbagai macam bentuk seperti pakaian (anak, orang dewasa, baik laki-laki maupun perempuan), saputangan, kipas, dompet, dasi, jilbab, kopiah, taplak meja, sprei, tatakan gelas, mukena, dan lain-lain.

Sumber: http://alreza-attam.blogspot.com
Macam-macam hasil kerajinan kerawang
            Berasal dari kata Karawo yang artinya sulaman dengan tangan, kerajinan ini sudah berkembang sejak lama dan kini sudah menjadi sentra kerajinan khas Gorontalo.
Sulaman kerawang merupakan salah satu kerajinan tangan tradisional Gorontalo. Sulaman kerawang adalah salah satu ragam hias kain yang dihiasi dengan berbagai macam motif warna sesuai dengan selera masing-masing pengrajin. Dengan motif yang bervariasi menjadikan kerawangsebagai salah satu kerajinan tangan andalan di daerah Gorontalo.            Sulaman kerawang sudah ada di Gorontalo sejak abad 17, dari masa kerajaan dan kolonial Belanda hingga sekarang. Kerajinan kerawang atau yang dikenal dengan “Mokarawo” (bahasa Gorontalo) merupakan salah satu ciri khas karya asli bumi Gorontalo dan salah satu komoditas unggulan yang menjadi nilai identitas daerah dan juga budaya turun-temurun.[i] 
            Proses membuat sulaman kain kerawang cukup rumit. Terlebih dulu membuat desain sulaman di kertas milimeter blok. Kernudian, kain dipotong sesuai ukuran. Lapisan kain dibuka benang-benangnya untuk ruang sulaman. Ukurannya sesuai jenis kain yang dipakai dan besar motifnya. Setelah itu kain langsung disulam.          Sulaman berbagai bentuk diburat dengan menggunakan alat pamedangan, silet, gunting, dan benang bermacam warna. Motif sulaman bermacam, terutama aneka bunga dan hewan seperti tulip, mawar, dan kupu-kupu. Ada juga motif lambang perusahaan sesuai pesanan konsumen.           Sehelai sulaman kain kerawang rampung selama satu minggu hingga satu bulan bahkan lebih. Lama pengerjaan sesuai dengan jenis kain, benang, dan motifnya. Kain berkualitas terbaik dengan menggunakan benang emas dan motif yang rumit memerlukan waktu lebih lama. Harganya juga sangat bervariasi. Untuk kain dan baju perempuan mulai Rp125 ribu sampai Rp250 ribu, terutama yang menggunakan benang emas. Sedangkan untuk baju pria, terdiri dari jas wool seharga Rp400 ribu, jas biasa Rp150 ribu, dan kemeja antara Rp50 ribu sampai Rp75 ribu[ii].


Kue kerawang nan cantik
Kadang-kadang kepingin mengoleksinya saja :)
Nah, selain kerajinan kain kerawang, yang unik dari Gorontalo adalah kue kering kerawang. Cara membuatnya pada dasarnya sama dengan cara membuat kue kering lain, hanya saja ada perbedaan pada hiasan atas kue. Setiap buah kue kering ‘dilukis’ dengan tangan hingga terbentuklah ‘gambar’ aneka bunga dan dedaunan.  Kue ini biasanya terdiri atas dua keping dan di antara kepingan kue 'disisipkan' karamel, selai, kacang, atau cokelat leleh. Pada hari raya idul fitri biasanya orang Gorontalo menjamu tamu mereka dengan kue kering ini. Kalau ke Gorontalo, jangan lupa mencari penganan ini karena tak ada di tempat lain.
Makassar, 18 Oktober 2011



[i] http://alreza-attam.blogspot.com/2011/02/kain-kerawang.html
[ii] http://lifestyle.okezone.com/read/2011/07/24/29/483604/kerawang-kain-cantik-khas-gorontalo


Share :

9 Komentar di "Kerawang Gorontalo: Dari Kain Hingga Kue Kering"

  1. kalau saya agak terganggu dengan lapisan antara dua kue kering kerawang......

    ReplyDelete
  2. tapi itu kan masalah selera..saya memang tidak mengfans dengan kue yang renyah...kalau renyah biasanya saya celup ke teh...yummy

    ReplyDelete
  3. Yaaah terganggu ... kayak hama saja pak :D

    ReplyDelete
  4. @Indonesia Rattan Craft:
    Wah ... saya cuma bisa nulis :D

    ReplyDelete
  5. Kalo harga saputangan krawang per lusin brp ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waah saya nda tau juga ... biasanya dikasih saja sama kerabat di sana

      Delete
  6. waktu ke Gorontalo, aku dikasih tahu pemilik kosan, katanya belum ke Gorontalo kalo belum beli kain karawang. akhirnya aku beli kain dan sapu tangannya. tapi sampe sekarang kainnya belum dijahit ^^a

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^