Prinsip Ekonominya

Athifah sedang baik hati, ia membawakan snack kepada mama. Snack itu dibelikan ato’ (dari kata lato’ = kakek dalam bahasa bugis).
Athifah : “Ini untuk Mama, Saya belikan”
Mama  : “Oya, terima kasih, anak Mama baik sekali”
Athifah : “Sama-sama”
Namanya juga anak-anak



Lalu ia mendekati papa, juga memberikan barang yang sama kepada papa, “Ini untuk Papa,” katanya. Papa berterima kasih.
Saat mama membuka bungkusan snack itu dan hendak memasukkannya ke mulut mama, dengan secepat kilat Athifah sudah berada di samping mama. “Kita makan sama-sama, Mama,” kata Athifah. Mama menoleh, “Lho, katanya ini buat Mama?” tanya mama. Athifah menjawab, “Iya buat Mama, tapi kita makan sama-sama ya?” Maka mama dan Athifah makan se-snack berdua.
Beberapa jam kemudian, bagian papa pun ia sasar. Saat papa berkata hendak memberikannya kepada adik Afyad, Athifah menyerobot dan mengatakan setelah ia belikan dan papa ternyata tak mau, snack itu untuknya. Papa hanya tertawa
Makassar, 1 Juli 2011
Ia sudah menerapkan ‘prinsip ekonomi’-nya: mendapatkan untung sebanyak-banyaknya tanpa mengeluarkan modal sama sekali!


Share :

0 Response to "Prinsip Ekonominya"

Post a Comment

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^