7 Sisi Humanis Film Animasi Nussa

7 Sisi Humanis Film Animasi Nussa – Sudah pernah nonton di CGV Panakkukang Square tapi lupa jalan ke sana itu konyol tapi lebih konyol lagi yang kami alami tanggal 5 Desember lalu. Naik mobil ojek online bersama anak-anak, turun di lobby Mal Panakkukang (MP) dengan tujuan nonton film animasi anak terbaik. Mikirnya, bisa dari sana jalan kaki ke CGV, lewat mal kan Mal Panakkukang nyambung dengan Panakkukang Square.

Kalau sudah jam 10, mal sudah pada buka, pasti bisa ke CGV lewat MP tapi kami datangnya kepagian dikarenakan info Festival Generasi Islam dimulai jam 8. Kami berangkat dari rumah pukul 8 karena tidak ingin ikut lomba-lomba yang dilaksanakan. Kalau ada kesempatan ikut lomba foto baru mau ikut maka saya memprediksikan, aman jika kami berangkat dari rumah pukul 8.

Film Animasi Nussa

Tiba di lobi MP, jelas dong pintu mal masih tertutup. Nanya ke satpam, lewat mana untuk ke CGV, disuruh menyeberang. Ya iyalah karena Panakkukang Square memang di seberang MP. 😅 Jadinya jalan kaki cukup jauh sampai ke bioskop, deh. 😁

Pendeknya, kami memulai nonton di bioskop pagi itu dengan olahraga sejenak – berjalan kaki hingga ke lantai 3 bioskop. Sesampainya di bioskop tak langsung nonton karena para panitia masih mengurusi lomba-lomba yang diselenggarakan untuk anak-anak.

Event hari itu memang bukan sekadar nonton film Nussa namun dirangkaikan dengan aneka lomba yang dirangkaikan dengan nama “Festival Generasi Islam”. Sinopsis Nussa sudah banyak beredar di internet ya, jadi saya tidak menceritakan itu. Saya tertarik untuk menuliskan hal-hal humanis menarik dari kacamata saya mengenai film animasi yang diproduksi oleh The Little Giantz dan Visinema Pictures ini.

film kartun terbaru 2021


Well, inilah hal-hal menarik dari sisi humanis dalam film Nussa:

 

1. Nussa Adalah Anak Manusia Biasa, dari Keluarga Biasa

 

Nussa digambarkan sebagai “anak manusia biasa” bukan sebagai malaikat kecil yang tanpa cela sama sekali. Saya suka pada bagian Nussa ngambek kepada ibunya sewaktu secara psikologis dia merasa kalah dari Jonni. Saat dia marah, intonasi suaranya meninggi. Nussa sempat kecewa karena roket buatannya hanya dibuat dari barang-barang bekas sementara Jonni dari barang-barang baru yang berkualitas.

Karena pada dasarnya Nussa anak yang baik dan dididik dengan baik oleh kedua orang tuanya, jati dirinya tetaplah anak baik. Dia kembali berproses menjadi anak yang bersyukur dan bahagia memiliki orang tua yang menyayangi. Nussa digambarakan menjalani proses pembelajaran dengan baik.

Umma dan Abba juga digambarkan sebagai “manusia biasa”. Umma sempat bersedih ketika Nussa marah karena merasa tak disayangi namun dia tak balik memarahi Nussa seperti reaksi sebagian ibu.

Umma curhat kepada Abba. Abba yang lagi bekerja di luar negeri pun sempat merasa sedih karena belum bisa memenuhi janjinya untuk balik ke Indonesia. Sebagai sosok yang diandalkan dalam pekerjaannya, dia tak bisa meninggalkan pekerjaan yang sedang banyak-banyaknya untuk keluarganya.


Film animasi terbaik

Ah ya, tak ketinggalan ada karakter Rara. Anak perempuan lucu yang kerap bermain di sekitar abangnya sekalipun Nussa sedang sibuk dengan roketnya. Khas gambaran adik yang hubungannya cukup dekat dengan kakaknya. Nussa seorang kakak yang baik, tak merasa terganggu dengan keberadaan adik perempuannya, malah membersamai sang adik.

 

2. Teman Akrab yang “Anak Biasa”

 

Abdul dan Syifa – sahabat-sahabat Nussa juga digambarkan layaknya anak-anak biasa. Mereka bukan malaikat-malaikat kecil yang loyal kepada Nussa. Mereka sempat memuji dan kagum akan roket buatan Jonni yang memang terlihat jauh lebih bagus daripada kepunyaan Nussa. Mereka tak menyadari, sikap mereka tersebut membuat Nussa kecewa.

Namanya juga anak-anak, Abdul dan Syifa kembali mengajak Nussa bermain dan menyemangati, serta membantu Nussa dalam pembuatan roketnya.

 

3. Jonni, Anak Orang Kaya yang Super Sibuk

 

Bukan lagu lama rupanya, kisah orang kaya yang anaknya hanya dilimpahi harta. Walau film kartun fantasi, film yang sudah ditayangkan perdana di Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN) di Korea pada Juli 2021 ini mengangkat realita demikian dalam kehidupan Jonni. Jonni pada dasarnya bukan merupakan anak yang sombong, hanya saja dia tak mudah bersosialisasi.

Minatnya yang sama dengan Nussa mendekatkan kedua anak ini karena mereka beberapa kali bertemu di laboratorium sekolah, bahkan terkunci bersama-sama secara tak sengaja juga di dalamnya. Kerinduannya akan kehangatan keluarga membuatnya merasa nyaman dengan keluarga Nussa.

Selain itu, Jonni digambarkan sebagai anak yang mudah panik dan ketika panik melanda, dia hanya mematung dan mengoceh tak jelas, alih-alih segera mencari solusi. Jika dia manusia beneran, saya berharap dia belajar dari Nussa bagaimana menjadi anak yang kreatif dan solutif. 😍

Oya, kalian harus nonton film ini untuk tahu apa yang terjadi di akhir cerita ketika dia dan Nussa mewakili sekolah dalam sebuah lomba dan hanya satu orang yang akhirnya benar-benar maju mewakili sekolah mereka dalam kompetisi itu. Nontonlah Juga untuk mengetahui bagaimana akhirnya sikap kedua orang tua Jonni dalam membersamai dirinya yang anak tunggal.

film animasi anak terbaru

4. Abba, Peran Ayah yang Dibutuhkan Keluarga dan Barang Bekas

 

Sebagai pencari nafkah utama keluarga, Abba merupakan sosok yang hangat dan dekat dengan keluarganya. Saya menangkap rasa bersalah dalam dialognya ketika tak bisa menepati waktu untuk pulang cepat ke Indonesia.

Suka dengan usaha karakter Abba dalam berkomunikasi via video call dengan kedua buah hatinya, juga tentang kejailannya kepada Rara di penghujung film kartun anak yang mendidik ini. Khas banget, sebagaimana kehangatan seorang ayah pada putrinya yang beberapa kali saya lihat, pun dalam keluarga kami – yang mana pak suami senang menjaili putrinya.

Didikannya kepada Nussa dalam menggunakan barang-barang bekas menjadi sesuatu yang bermanfaat, menjadikan Nussa anak yang kreatif dan cerdas. Bukan hanya dalam membuat roket, dia mampu membantu Babe Jaelani (penjaga sekolah) memperbaiki bel sekolah yang rusak dan mencari solusi, keluar dari ruang laboratorium yang terkunci dari luar sementara hari sudah sore dan dia serta Jonni terpaksa berbuka puasa di dalam laboratorium.

Dalam menghadapi kesulitan yang ditemui ketika membuat roket, terkunci di dalam laboratorium, hingga ketika lomba berlangsung, digambarkan Nussa mampu mencari solusi dengan cepat dan tepat, menggunakan bahan-bahan yang ada. Dalam bayangan saya, jika ada anak berkarakter seperti ini maka peran orang tuanyalah yang menjadikannya mampu seperti itu.

Oya, bagian paling mengharukan tentang sosok Abba adalah ketika dengan khawatir dia memperhatikan Nussa berjalan pincang menuju panggung usai lomba berlangsung. Spontan dia bergerak mendekati Nussa, mengulurkan tangan kepada putranya, dan berkata, “Mari Abba bantu.” Epic-nya, Nussa menolak uluran tangan ayahnya sembari menegaskan bahwa dia bisa naik sendiri ke atas panggung tanpa bantuan.

 

5. Bibi Mur yang Sangat Menyayangi Jonni

 

Bibi Mur tidak banyak tampil karakternya dalam film animasi anak terbaik 2021 ini tapi karakternya menarik perhatian saya. Saking sayangnya pada Jonni, di bagian akhir film, dia menangis meraung-raung meluapkan perasaan harunya untuk Jonni sementara kedua orang tua Jonni sibuk menenangkannya.

 

6. Beberapa Karakter Pelengkap

 

Mengamati beberapa karakter pelengkap film bioskop Nussa ini cukup menarik juga. Selain Bibi Mur, Babe Joni yang kental dengan dialek Betawinya tampil khas dengan karakternya yang cukup kuat. Ada pula Pak Ucok, lelaki Batak pedagang barang bekas yang menjadi “supplier” bagi Nussa. Oya satu lagi, ada kucing lucu yang beberapa kali menjadi penghibur dalam film animasi anak terbaru ini.

 

Trailer film Nussa

7. Dan Saya pun Menangis

 

Yeah, saya akui ini konyol: nonton animasi sampai menitikkan air mata? Agak malu sebenarnya tapi itulah kenyataan yang saya alami. Film kartun anak yang mendidik ini begitu membetot perhatian dan menawan perasaan saya! Bagaimana bisa sebuah film animasi memiliki kekuatan yang bisa membuat penontonnya menangis terharu?

Bukan cuma saya lho yang menangis. Putri saya mengatakan, bapak yang duduk di sebelahnya juga menangis pada akhir film! Saya juga pernah membaca review film yang menyatakan si reviewer menangis dan pada saat itu saya membatin, “Masa bisa, sih?” … lalu saya pun mengalaminya. 😄

Ah, sudahlah, kalian pasti takkan mengerti jika tak nonton sendiri film animasi Nussa ini. Kabar buruknya, film ini sudah tak tayang di bioskop-bioskop konvensional namun ada kabar baik! Kabar baiknya adalah, film animasi anak terbaik ini bisa ditonton di platform Bioskop Online https://bioskoponline.com/ sejak 25 Desember 2021. Cus, beli tiketnya di sana. 😇

Makassar, 11 Januari 2022



Share :

5 Komentar di "7 Sisi Humanis Film Animasi Nussa"

  1. Film favorit si kecil ini yang ditonton di youtube sambil guling-guling di kasur. Memang film animasi ini mengedukasi juga dan lucu, cocok banget buat si kecil.

    ReplyDelete
  2. Akhirnya Ada animasi anak-anak yang islami dan cerita tentang kehidupan anak yang di lahirkan tidak sempurna

    ReplyDelete
  3. Sejak pertama muncul film ttg Nussa ini mencuri perhatian saya mbak. Apalagi dengan kondisi keterbatasannya juga. Bahasanya ringan dan mudah dipahami, keren pokoknya.

    ReplyDelete
  4. Mbak Niar sangat mendalami, nih. Tapii saya juga tipe yang mudaha menangis kalau nonton film/drama. Heehehhe
    Memang bagusnya gitu, karakter tokohnya ga sempurna. Nussa bisa jadi contoh, tak apa kok sesekali salah....

    ReplyDelete
  5. Asiknyaa, kak Niar..
    Kami kemarin juga sudah sudah menonton bioskop sekeluarga. Tapi waktu itu belum tayang Film Nussa. Anak-anak pasti suka film animasi kaya hikmah, seperti Film Nussa.

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^