Game untuk Melatih 3 Jenis Kecerdasan

Game untuk Melatih 3 Jenis Kecerdasan – Banyak orang akan sepakat kalau game itu tidak selamanya buruk. Jika menggunakannya pada saat yang tepat, dengan memainkan game yang tepat, manfaatnya bagi perkembangan otak bisa diperoleh. Dalam website klikdokter mengenai dampak positif bermain game menurut para ahli disebutkan bahwa menurut ahli, bermain video games menghadirkan manfaat kecerdasan bagi anak. Ketika bermain dan berkonsentrasi penuh, dapat merangsang neurotransmitter dopamin untuk menguatkan daya ingat atau memori[1].

Nah, ada bagian dari 3 jenis kecerdasan majemuk yang saya perhatikan bisa diasah melalui bermain game. Kemungkinan sih bisa juga untuk jenis-jenis kecerdasan majemuk lainnya hanya saja saya belum merisetnya lebih jauh. Saya baru memperhatikan dari 3 jenis kecerdasan majemuk ini: kecerdasan verbal-linguistik, kecerdasan logika-matematika, dan kecerdasan spasial-visual.

1. Game untuk Mengasah Kecerdasan Verbal-Linguistik

 

Kecerdasan ini terkait dengan kemampuan menggunakan bahasa secara efektif. Ditandai dengan kecerdasan berbicara, bercerita, mengingat, mendapatkan informasi, dan kemampuan membaca. Untuk video game, saya belum menemukan yang basisnya bahasa Indonesia. Untuk board game, bisa menggunakan Scrabble yang berbahasa Indonesia.

Nah, video game yang saya temui adalah yang berbahasa Inggris, seperti Zombie Typing dan Wordmeister. Sekilas Zombie Typing ini mirip Plants & Zombie tapi ternyata tidak sama. Kalau Wordmeister ini mirip Scrabble.

Jangankan anak-anak, ya, saya  saja merasa butuh game ini untuk mengasah kembali kemampuan saya dalam berbahasa Inggris. Malu juga kalau belum apa-apa game over haha. Game-game ini mengajak kita menyusun kata dengan cepat. Bukan semata kemampuan berbahasa juga, sih ya. Koordinasi antara mata, otak, dan tangan juga terlatih. Kita dilatih berpikir sekaligus bertindak cepat.

2. Game untuk Mengasah Kecerdasan Logika-Matematika.

 

Kecerdasan ini terkait dengan kemampuan dalam menganalisa masalah secara logis serta menemukan pola atau rumus. Ada yang menyebut kecerdasan ini sebagai “kecerdasan ilmiah”. Karena kecerdasan logika-matematika ini berkaitan erat dengan aktivitas berpikir, berargumentasi, kesadaran terhadap pola matematis, dan kemampuan berpikir dengan bilangan.

Saya menemukan beberapa game yang menarik yang bisa mengasah kecerdasan logika matematika, yaitu: Mathman dan Guardians Defender of Mathematica. Mathman ini menarik, saya pun sepertinya perlu sering-sering berlatih dengan hitungan sederhana dengan game ini.

Mathman serupa Pacman, yang dikejar adalah ikon yang bertuliskan angka sesuai dengan soal yang diberikan. Mainnya sembari deg-degan gitu, jangan sampai kita dimakan oleh ikon lainnya sementara yang dikejar ikon lain begerak dengan lincahnya. Sudah begitu, keyboard PC tidak bisa diajak kerja sama pula. Gemas, kan hahaha.

3. Game untuk Mengasah Kecerdasan Spasial-Visual

 

Kecerdasan ini penting untuk membentuk kecerdasan imajinasi dan berbagai pola bentuk. Dengan kecerdasan ini, seseorang dapat menganalisa area spasial secara akurat. Orang dengan jenis kecerdasan spasial-visual yang menonjol mampu melakukan transformasi persepsi ruang secara visual ke dalam pikirannya.

Kepekaan visual yang tinggi di antaranya membuat seseorang cengan cepat menyadari perubahan interior ruangan, mengetahui lokasi barang hilang, mampu dengan cepat membaca peta, tidak tersesat atau kalaupun tersesat mudah mencari arah, dan sebagainya.

Kalau dalam psikotes, bagian ini nih kelemahan saya. Kalau sudah dihadapkan pada soal ruang 3 dimensi yang diputar balik ke berbagai arah lalu disuruh tebak hasil akhirnya yang mana, saya menyerah. Nah, untuk melatih kecerdasan ruang 3 dimensi kan kita perlu melatih dari 2 dimensi dulu. Untuk itu ada beberapa video game yang bisa dimanfaatkan.

Game yang prinsipnya sama dengan Tetris, seperti Choco Block dan Spongbob Squarepants Grand Sand Fortress bisa dimainkan. Bukan hal mudah dalam waktu cepat mencocokkan bentuk hingga menyelesaikan permainan ini. Saya seringnya panik dan buyarlah konsentrasi lalu game over. 😂

Shadoworld Adventure yang mirip-mirip sama Mario Bros ini juga bisa dimainkan. Bagaimana menggerakkan dengan cepat ke kiri, kanan, atas, melompat menjadi tantangan tersendiri. Ada juga Slices Pizza, yang memainkan bentuk-bentuk dengan cara berbeda lagi.

Untuk Slices Pizza ini, juga bisa masuk dalam ranah kecerdasan logika-matematika menurut saya karena pizzanya disajikan dalam bentuk potongan atau slices yang tidak utuh, antara 1/6 – 5/6. Kalau ini tidak bikin panik buat saya. Mungkinterlihat lucu kalau saya memainkannya tapi kalau dipikir-pikir bisa juga untuk melatih otak, lho.

🎨🎨🎨

Nyaris seperti game untuk melatih kecerdasan verbal-linguistik, game-game lainnya juga membutuhkan koordinasi yang baik antara mata, otak, dan tangan. Pemainnya dilatih berpikir sekaligus bertindak cepat dan tepat supaya bisa memainkan game.

Kesemua game yang saya ceritakan di atas ada di Plays.org. Ada ribuan game yang bisa dimainkan di dalamny. Masih banyak sekali yang belum saya eksplorasi, mungkin saja ada game untuk mengasah jenis-jenis lain dari kecerdasan majemuk di dalam website tersebut. Tentunya sebelumnya perlu dipilah-pilah dulu ya yang mana yang sesuai dengan usia anak kita. Ada yang sudah kalian mainkan di Plays.org ini? Berbagi cerita, yuk!

 

Makassar, 31 Oktober 2021

Catatan:

• Wordmeister, bisa ke link https://plays.org/wordmeister/.
• Guardians Defender of Mathematica bisa ke link https://plays.org/guardians-defenders-of-mathematica/
• Shadoworld Adventure bisa ke link: https://plays.org/shadoworld-adventure/
• Slices Pizza bisa ke link: https://plays.org/slices/
• Choco Block: https://plays.org/choco-blocks/
• Spongbob Squarepants Grand Sand Fortress: https://plays.org/spongebob-squarepants-grand-sand-fortress/

---

[1] https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/2696048/dampak-positif-main-video-games-bagi-anak, diakses pada 31 Oktober 2021, pukul 15:19.

Share :