Sarabba’ Cika: Teman di Kala Butuh Kehangatan

Kadang-kadang kita butuh teman, bukan yang bisa diajak bicara. Ada kalanya kita tak perlu ditemani ngobrol. Nah, di saat seperti itu Sarabba’ Cika bisa jadi Teman di Kala Butuh Kehangatan.

"Mudah-mudahan sesuai ji di lidah ta' sarabba'nya," ucap Bagus Sarwono – owner Cika Sarabba’.

"Semoga. Kalau sarabba’ biasanya cocok ji," kata saya.

"Tapi agak pedis ini, Kak karena jahe merah saya pake."

"Waah lebih bagus lagi kalau begitu. Saya sudah pernah minum jahe merah bubuk. Dan saya suka."


Apa Itu Sarabba’


Yes, kalau untuk kesehatan, saya masih bisa memaksa diri meminum yang pedas, bahkan yang pahit sekali pun. Saya sudah pernah minum sarabba’, jadi saya tahu rasanya munuman tradisional ini. Umumnya sarabba’ mengandung jahe biasa (Zingiber officinale), bukannya jahe merah (Zingiber officinale varietas rubrum).

Namun Sarabba’ Cika ini unik karena bahan bakunya adalah jahe merah. Jahe jenis ini memiliki kandungan minyak atsiri tinggi dan rasanya paling pedas. Ukuran rimpangnya paling kecil dengan kulit warna merah, dengan serat yang lebih besar dibanding jahe biasa

Selain minum jahe merah, saya sudah pernah mengunyah langsung kapsul berisi minyak habbatussauda (jintan hitam) yang rasanya pedas. Saya juga sudah pernah minum Habbats Drink – minuman herbal yang di dalamnya terkandung jintan hitam dan jahe merah sekaligus. Saya pun penyuka makanan pedas jadi saya pikir, rasa dari Sarabba’ Cika ini akan diterima oleh lidah saya.


Sarabba’ adalah minuman tradisional khas Makassar. Minuman sejenis ini yang ada di daerah-daerah lain di Indonesia adalah bandrek atau wedang jahe. Biasanya orang-orang meminumnya untuk menghangatkan badan – efek yang dihasilkan usai meminum minuman berbahan dasar jahe.

Jahe merah sendiri bermanfaat sebagai antioksidan alami, menjaga kerja jantung, hingga menjaga daya tahan tubuh. Di China, jahe digunakan untuk obat tradisional mengatasi penyakit ginjal, serta untuk memperbaiki fungsi kerja limpa.

Lebih Dekat Tentang Sarabba’ Cika


Minuman tradisional yang datang dari Maros ini sudah dimodifikasi berwujud bubuk. Selain jahe merah, Sarabba' Cika ini mengandung gula aren, creamer, dan rempah-rempah. Nah, di sini perbedaannya dengan minuman sarabba’ konvensional. Yang konvensional memakai santan, Sarabba’ Cika menggunakan creamer.


Bisnis Sarabba’ Cika mulai dirintis Bagus sejak akhir tahun 2018. Jika produk lain yang sejenis menggunakan jahe, Sarabba’ Cika menggunakan jahe merah – inilah salah satu keunggulan Sarabba’ Cika. Selain itu keistimewaan sarabba’ ini adalah mengusung konsep kearifan lokal, mulai dari cita rasa khas asli sulawesi dan konsep kemasan etnik sulawesi.

Keunggulan lain dari usaha ini adalah memberdayakan petani jahe dan gula aren di daerah Maros. Bagus bekerja sama dengan petani gula aren dan jahe merah yang berasal dari kabupaten Maros. Dengan demikian, kehadiran Sarabba’ Cika bisa memberikan dampak ekonomi bagi petani.

“Harapan ke depannya adalah minuman sarabba’ ini bisa semakin diterima oleh masyarakat Sulawesi hingga di kancah nasional. Selain itu kami berharap semakin banyak petani yang bisa diberdayakan,” ungkap Bagus ketika saya menanyakan via Whatsapp mengenai harapan akan perkembangan bisnisnya ke depan.


Kesan Saya Tentang Sarabba’ Cika


Kesan saya ketika meminum Sarabba’ Cika adalah keseluruhan rasanya bisa saya terima. Rasa pedisnya sangat bisa saya tolerir. Ekspektasi saya malah lebih pedis lagi namun ternyata tidak, hehe. Soal rasa saya suka. Setelah meminumnya, ada efek hangat menjalari kerongkongan dan tubuh.

Bagus berpesan mengenai takarannya, yaitu dalam 100 ml air hangat, atau yang suhu panasnya sedang, masukkan bubuk Sarabba’ Cika. Aduk sampai larutan tercampur baik, baru diminum. Dengan takaran itu, tekstur minuman pas kekentalannya. Namun kalau Anda menyukai tekstur yang lebih encer ataupun rasa yang kurang manis, kadar airnya boleh ditambah lagi sedikit.

 Di Mana Mendapatkan Sarabba’ Cika?


Sarabba’ Cika, untuk area Makassar bisa didapatkan di beberapa toko oleh-oleh di jalan  Somba Opu, jalan Pattimura, dan di semua outlet Browcyl. Atau bisa direct request via link https://bit.ly/Cika_Sarabba. Kalau boleh menyarankan, akun Instagram dan media-media sosial lainnya diberdayakan juga supaya lebih beragam cara menjangkaunya.


Nah, bagi orang Makassar di perantauan yang merindukan sarabba’, mudah kan mendapatkannya? Minuman ini praktis untuk pengiriman jarak jauh karena berupa bubuk yang dikemas dalam sachet. Satu boks kardus berisi 5 sachet, bisa diperoleh dengan harga Rp. 20.000 di luar ongkos kirim.

Makassar, 6 Desember 2019

Sarabba’ Cika
Alamat website : www.sarabbamakassar.com
IG : @sarabba_phinisi
FB : sarabba cika
WA : 088804011520
Order langsung, via : https://bit.ly/Cika_Sarabba


Share :

11 Komentar di "Sarabba’ Cika: Teman di Kala Butuh Kehangatan"

  1. Dari ulasannya aja bagus, ngga salah kalau produk ini emang recommended banget sih pas lagi musim penghujan

    ReplyDelete
  2. Saya juga suka banget minum sara'ba. Cuman kalo pedas biasanya saya tambahim susu, hehe.
    Pengen coba Sara'ba Cika yang praktis ini ah..

    ReplyDelete
  3. Semoga rasanya sama dengan sarabba yang dibikin langsung. Kalau sama, bagus betul ini dijadikan oleh-oleh. Ringan dan tidak ambil tempat di koper.

    ReplyDelete
  4. Praktis banget ya kak sarabba cika' ini karena dalam bentuk sachet gitu. Harganya juga ramah di kantong, so bisa banget ya jadi oleh-oleh khas Sulsel.

    ReplyDelete
  5. Ooo.. dari jahe merah ya mbak?
    Aku pernah lihat langsung lahan jahe merah, tp yg liar. Kata org2 disekitat situ, emang manfaatnya banyak banget

    ReplyDelete
  6. Sarabba ini kaya wedang jahe susu kalau di Jawa atau sekoteng gitu ya. Aku juga kayaknya bakalan suka deh, soalnya aku penyuka infuse water jahe dan oemakan jahe merah mentah kalau makan sushi. Jadi pengen coba deh Sarabba Cika ini.

    ReplyDelete
  7. Wah... adami rekomendasi nih klo lagi butuh kehangatan wkwkwk... langsung cuss cari Sarabba Cika deh 🤣

    ReplyDelete
  8. nah ini satu lagi hidangan favorit yg bikin saya kangen sama Makassar.. jadi teringat minum sarabba berdua dengan mamaku sambil nonton TV ditemani ubi goreng.. addeh nyamannaa..

    ReplyDelete
  9. Sepertinya kalau ke Makassar harus beli oleh-oleh ini deh, bikin penasaran aja apalagi yang belum pernah mencobanya.

    ReplyDelete
  10. Pertama kali minum minuman pedas itu...minuman khas Jogja ((apa yhaa..namanya...?? Tapi yang pasti, enakk~))
    Selanjutnya...
    Aku jadi penasaran banget sama minuman Sarabba.

    **hangatnyaaa..pas banget diminum saat musim hujan begini.

    ReplyDelete
  11. Kebayang anget pas meminumnya nih kak. Baru tau namanya beda2 ya, kalau di Jogja namanya bisa wedang uwuh kalau yg menghangatkan tubuh gini. Tapi ga ada jinten hitamnya. Di Jogja kayaknya blm pernah nemu Sarabba.

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^