Lanjutan dari tulisan berjudul Kalahkan Kanker Payudara dengan Deteksi Dini Perubahan Payudara
Sewaktu
menghadiri Edu Talkshow, acara puncak Octobreast Cancer Festive yang diselenggarakan oleh Think Survive pada tanggal 30
Oktober lalu, panitia menyuguhkan tayangan animasi Rumpian Beha kepada hadirin. Di dalam video itu disebutkan bahwa kanker payudara tidak
menakutkan jika dikenali. Di tulisan sebelumnya, saya menuliskan paradigma baru
(setidaknya menurut saya, tetapi Anda mungkin sudah tahu 😇) mengenai deteksi kanker payudara.
Yaitu bahwa jangan mendeteksi atau mencari kanker. Yang dideteksi adalah
perubahan yang terjadi. Hal ini sangat masuk akal bagi saya, mengingat lebih
baik mendeteksi sedini mungkin agar bisa mengobati sedini mungkin biar tidak
terlambat.
Anjuran SADARI (Periksa Payudara Sendiri) yang ada di dalam video Rumpian Beha sudah lama saya dengar. Di dalam video Rumpian Beha itu ada langkah-langkah SADARI yang bisa dilakukan sendiri di rumah. Dengan mengikuti tuntunannya, kita bisa mendeteksi sendiri keadaan diri kita. Jujur, saya pribadi harus memberanikan diri untuk memeriksa diri. Padahal, apapun itu, jika tergolong penyakit, sedini mungkin ditangani pasti akan lebih mudah dan murah. SADARI dilakukan setiap bulan.
SADARI
bukan satu-satunya cara, kita bisa menggunakan 3 cara lain jika takut atau
tidak yakin melakukan SADARI. Apakah ketiga cara lain itu? Well, tiga cara
lain mendeteksi kanker payudara adalah:
- Pemeriksaan payudara klinis (SADANIS). Pemeriksaan ini dilakukan oleh dokter umum, dokter spesialis kandungan, bidan, atau perawat terlatih. Perempuan berisiko tinggi sebaiknya melakukannya setiap tiga tahun sekali.
- Pemeriksaan mammografi. Pemeriksaan dengan alat medis ini dilakukan setiap tahun sejak memasuki usia 40 tahun atau sesuai dengan saran dokter.
- Pemeriksaan USG (Ultrasonografi). Pemeriksaan dengan aat USG ini terutama dilakukan pada perempuan yang masih berusia di bawah 40 tahun.
Ibu Nita Nursepty, founder Think Survive (jilbab merah) |
Buku Kalahkan Kanker Payudara |
- Adanya benjolan yang keras pada payudara atau daerah sekitar ketiak. Biasanya tidak menimbulkan rasa sakit dan muncul pada satu sisi saja.
- Perubahan ukuran atau bentuk payudara, seperti pembengkakan, munculnya lekukan, dan pembuluh darah yang tiba-tiba muncul atau terlihat jelas.
- Perubahan pada permukaan payudara, seperti kulit yang mengeras, kulit mengelupas, berwarna kemerahan, atau seperti kulit jeruk.
- Perubahan pada puting, seperti puting tertarik ke dalam atau keluar cairan pada puting.
Rumpian Beha
Lalu,
bagaimana jika menemukan tanda-tanda seperti yang disebutkan di atas?
Jawabannya adalah: segera lakukan pemeriksaan dan konsultasi ke dokter ahli. Jika
Anda membaca tulisan saya sebelelumnya - Kalahkan
Kanker Payudara dengan Deteksi Dini Perubahan Payudara, dokter Septiman
– ahli onkologi mengatakan, jangan terlalu cemas sebab perubahan yang terjadi
belum tentu serta-merta kanker.
Fakor
risiko yang menyebabkan seorang perempuan berisiko tinggi terkena kanker
payudara ada 9, yaitu:
- Usia. Mayoritas kanker payudara terjadi pada perempuan berusia di atas 50 tahun.
- Faktor genetika. Memiliki anggota keluarga yang mengalami kanker payudara.
- Kontrasepsi oral. Menggunakannya dalam jangka waktu lama.
- Menstruasi dini, pada usia di bawah 12 tahun.
- Memiliki riwayat penyakit tumor jinak.
- Kehamilan pertama di usia di atas 35 tahun.
- Menopause di atas usia 52 tahun.
- Pola hidup tidak sehat, misalnya obesitas setelah menopause, jarang berolahraga, merokok, mengonsumsi alkohol, dan makan makanan berlemak secara berlebihan.
- Tidak menyusui.
Sumber: www.kalahkankanker.com |
Lalu,
apa yang bisa kita lakukan untuk menurunkan risiko kanker payudara? Jawabannya:
ada 3 hal:
- Mempertahankan berat badan ideal. Kelebihan berat badan (obesitas) meningkatkan risiko terkena berbagai macam kanker, termasuk kanker payudara. Jaringan lemak meningkatkan produksi estrogen yang jika berlebihan sering dikaitkan dengan pemicu kanker payudara. Batasi asupan makanan dan minuman berkalori tinggi.
- Aktif berolahraga. Untuk orang dewasa, dilakukan olahraga intensitas sedang minimal 75 hingga 150 menit dalam satu pekan. Anak dan remaja: lakukan olahraga intensitas tinggi selama 1 jam, minimal 3 kali seminggu.
- Konsumsi makanan sehat. Kurangi daging merah dan daging olahan serta perbanyak konsumsi buah dan sayur. Pilih makanan yang tergolong whole grain atau produk makanan dari biji-bijian serealia utuh seperti gandum jagung, dan quinoa. Hindari rokok dan minuman beralkohol.
Makassar, 12 November 2017
Bersambung ke tulisan berikutnya
Keterangan:
Think
Survive.
Website:
http://www.thinksurvive.org/
Laman
Facebook: Rumah Peduli Kanker "Think Survive" - Makassar
Think
Survive adalah sebuah wadah sosial yang digagas dan diinisiasi oleh Nita Nursepty untuk saling memotivasi
dan berbagi kepada sesama penyintas kanker. Think Survive diperkenalkan di
publik pada tanggal 9 Oktober 2015 di Trans Studio Mall.
Situs
KalahkanKanker
http://www.kalahkankanker.com
Situs
KalahkanKanker menyediakan berbagai materi edukasi seperti tinjauan luas,
penyebab, gejala, faktor risiko, persiapan dan kunjungan ke dokter, diagnosa,
stadium, pengobatan, pencegahan dan komplikasi seputar 8 jenis kanker (termasuk
kanker payudara).
Share :
Pengin Mammografi tapi belum jadi-jadi, baru sekali aja SADARI di laboratorium. Semoga kita semua selalu sehat.
ReplyDeletesemoga kita semua terhindar dari kanker payudara ya Tante
ReplyDeleteaaamiiinnn
Bulan kemarin di kantor suami juga ada acara begini, Kak. Sama IFA tes juga, untuk deteksi gangguan mulut rahim. Memang ya, jadi perempuan itu banyak parnonya. Banyak yang kemarin ndak mau diperiksa karena takut. Hadeeh, padahal lebih takut lagi kalau sampai kita ada penyakit tapi tidak ketahuan.
ReplyDelete