Tak Ada Pameran Tapi Ada Pazaar dan Lazismu

Rencananya tanggal 7 Agustus itu, saya mau melihat-lihat Pameran Muktamar Muhammadiyah di Monumen Mandala Makassar. Walau sejak kecil sering mendengar kata “Muhammadiyah”, saya tak pernah dekat dengan anggota Muhammadiyah. Sampai saat menikah, saya terlibat dengan banyak warga dekat dan simpatisan Muhammadiyah.
Mendekati Monumen Mandala, dari arah selatan, tepatnya di sekitar gedung IMMIM, bis-bis besar yang memuat para peserta muktamar sudah terparkir berjejer. Padahal jarak antara Monumen Mandala dan gedung IMMIM masih sekira 1 kilometer.

Buku-buku khas Muhammadiyah
Untungnya masih ada celah untuk parkir di depan Monumen Mandala. Kami (saya, suami, dan kedua anak kami yang terkecil) masuk ke area Monumen Mandala setelah membayar ongkos parkir.

Ayah mertua (almarhum) dan ibu mertua saya bisa dibilang “orang Muhammadiyah”. Banyak dari keluarga suami menjadi simpatisan Muhammadiyah. Jadinya, waktu tahu Muktamar Muhammadiyah tahun 2015 ini diadakan di Makassar, saya jadi berminat melihat-lihat pamerannya.

Untung tak dapat ditolak, malang tak dapat diraih. Rupanya kebanyakan stand pamerannya sudah tutup. Para pengisi stand pameran sudah meninggalkan tempat mereka. Kami hanya kebagian beberapa buku, majalah, dan brosur yang tercecer di sekitar lokasi.

Bersyukur, Monumen Mandala masih ramai dengan ornamen Muhammadiyah, termasuk orang-orang yang memakai atribut Muhammadiyah. Masih banyak kios yang buka. Selain pameran, di sini juga ada bazaar yang menjual aneka macam barang dan jasa.

“Ini pasar atau bazaar?” saya melontarkan pertanyaan retoris itu. Pasalnya, apa yang terlihat di lokasi nyaris sama dengan apa yang terlihat di pasar. Selain ada macam-macam barang, sampah pun ada di mana-mana. Ck ck ck.

Di bazaar - lebih tepatnya "pazaar", ada aneka kerajinan tangan dalam berbagai bentuk, mulai dari bros mungil hingga tas tangan. Ada pula pakaian dan kerajinan sutera Wajo. Ada buku-buku khas Muhammadiyah. Juga ada pakaian. Mulai dari pakaian pesta hingga kaos-kaos merchandise muktamar. Juga ada aneka makanan ringan. Yang (katanya) banting harga pun ada. Mungkin karena hari terakhir. Tak ketinggalan pula aneka batu perhiasan dijual di situ.

Mainan anak
Yang unik adalah penjual jasa les privat dengan metode yang ditemukan sendiri. Ada les pelajaran sekolah dan keterampilan seperti keterampilan berbahasa Inggris dan menggambar. Kalau lapar, tinggal ke “pujasera mini” (yang ini sih, istilah saya sendiri Di pujasera mini ada beberapa macam makanan dan minuman dijual. Agak jauh dari pujasera mini, ada penjual makanan jadi – nasi dan lauk-pauknya – seperti warteg (warung Tegal).

Agak kecewa juga, tak bisa mendapatkan informasi apa-apa karena banyak pengisi pameran sudah tutup. Tapi saya bisa mendapatkan beberapa informasi dari buku, majalah, dan brosur yang kami dapatkan.

Merchandise Muhammadiyah berupa bros
Salah satunya adalah tentang gerakan “Memberi untuk Negeri”. Pada abad pertama Muhammadiyah memperjuangkan semangat kepedulian sosial, pendidikan, dan kesehatan. Pada abad kedua ini, Muhammadiyah mengembangkan model baru dengan mengokohkan peran Lazismu, Muhammadiyah Disaster Management Center, dan Majelis Pemberdayaan Masyarakat. Gerakan Memberi untuk Negeri adalah gerakan yang diinisiasi oleh Lazismu (lembaga amil zakat, infaq, dan sedekah di Muhammadiyah).

Ada 14 aksi nyata Memberi untuk Negeri:

1) Trensains
Baju muslimah
Merupakan sintetis dari pesantren dan sekolah umum bidang sains. Ini terobosan pertama di Indonesia bahkan mungkin dalam dunia Islam. Trensains ingin melahirkan ilmuwan sains yang memiliki basis pemahaman al-Qur’an yang kokoh. Sejak 2013 hingga 2015 sudah ada 1 Trensains tingkat TK di Ciputat - Tangerang Selatan, 1 Trensains tingkat SMA di Sragen, dan 20 workshop dan ToT Trensains untuk mahasiswa dan guru.

2) Save Our Schools
Ini adalah gerakan penyelamatan sekolah-sekolah pinggiran melalui pendekatan Integrated Development for Education (IDE) yang menggabungkan antara pembangunan sarana-prasarana, pengembangan sistem pengajaran, peningkatan kualitas sumber daya guru, dan pemberian beastudi bagi pelajar dari keluarga kurang mampu. Sejak tahun 2009 sudah diadakan pemberia bantuan bagi 6 sekolah aman bencana (SD dan SMP), perbaikan sarana-prasarana di 226 sekolah, dan 4 sekolah kreatif.

3) Orang Tua Asuh
Bentuk programnya adalah beasiswa dan bantuan prasarana pendidikan kepada sasaran. Sejak tahun 2002 – 2015 telah disalurkan bantuan 2.890 beastudi pelajar dan 72 anak asuh.

4) YES Program


Jual aneka batu
Youth Entrepreneurship (YES) Program bertujuan untuk membangun etos kewirausahaan generasi muda. Didesain dalam beberapa aktivitas program, seperti: pendidikan dan pelatihan, beastudi kewirausahaan, pendamping usaha, serta bantuan permodalan usaha. Sejak tahun 2008 hingga sekarang, program ini telah menghasilkan 180 wirausahawan muda dan 15 kelompok.

5) Perempuan Berdaya
Perempuan diberdayakan melalui pengembangan ekonomi berbasis keluarga. Bentuk kongkritnya adalah pengembangan kelompok usaha bersama dengan produk unggulan sabun deterjen. Sejak tahun 2012, program ini telah memberdayakan 132 kelompok usaha bersama dan 2.460 keluarga di 11 provinsi.

6) Social Micro Finance
Adalah program pendirian dan pengembangan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang memiliki tugas utama pemberian permodalan dan pendampingan kepada pelaku usaha mikro masyarakat melalui sistem permodalan dana bergulir dan qardul hasan (tanpa bunga). Sejak tahun 2002, program ini telah diterapkan pada 116 lembaga keuangan mikro dan 28.883 pelaku usaha mikro.

7) Tani Bangkit
Merupakan program pemberdayaan petani melalui sistem pertanian terpadu dan ramah lingkungan. Sejak tahub 2010 telah diberdayakan 6 Pusdiklat Pertanian Terpadu, 29 kelompok binaan, pada 14 wilayah sebaran.


Baju kaos merchandise Muktamar Muhammadiyah
8) Indonesia Siaga
Merupakan program penanganan bencana alam mulai dari tahap kesiapsiagaan, tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi (sejak tahun 2004). Programnya meliputi: Tanggap Darurat Bencana, Sekolah Siaga, Rumah Sakit Siaga, Komunitas Siaga, Lumbung Siaga, dan Relawan Siaga.

9) Muhammadiyah Aid
Bertujuan untuk membanti masalah-masalah kemanusiaan internasional, seperti bencana alam, kelaparan, konflik sosial, dan peperangan. Sejak tahun 2008 telah memberikan bantuan kepada Palestina, Rohingnya, dan Nepal.

10) Child Center Indonesia
Program kepedulian sosial bagi anak yatim dan anak jalanan melalui pendidikan dan pola pengasuhan ini, sejak tahun 2013 telah mengadakan 4 panti percontohan, memiliki 360 anak asuh, dan mengadakan pelatihan IT bagi 100 anak jalanan.



11) Back to Masjid
Merupakan program pemberdayaan dan pembinaan masyarakat berbasis masjid dalam bidang keagamaan, sosial, pendidikan, dan ekonomi. Sejak tahun 2013 telah memiliki 5 masjid lokasi program di 5 wilayah, dan memberikan 217 bantuan sarana ibadah. Selain itu 2.500 warga telah menerima manfaatnya.

12) Da’i Mandiri
Merupakan program pengemabangan sumber daya da’i di kawasan pedalaman dan wilayah khusus. Sejak tahun 2003 telah mengadakan pelatihan kepada 300 da’i dan mengirim 654 da’i ke kawasan pedalaman.

Selain itu, masih ada program-program lainnya, seperti Santunan Mualaf dan Ibnu Sabil, Layanan Kesehatan Gratis, Kampung Berdaya, Adventure for Humanity, dan Kurban Pak Kumis. Sejak tahun 2002, Lazismu menjadi lembaga zakat tingkat nasional yang memiliki jaringan pengelolaan dan pendayagunaan zakat terbesar dan terluas mengakar di seluruh Indonesia. Jaringan pengelolaan zakatnya ada di 120 kota di seluruh Indonesia. Jaringan pendayagunaan zakat melalui organisasi Muhammadiyahtersebar di 33 provinsi, 417 kota/kabupaten, 3.221 kecamatan, dan 8.107 desa di seluruh Indonesia.

Jual mutiara Lombok
Untuk lebih jelasnya, silakan kunjungi/hubungi:
Website: www.lazismu.org                      
FB: lazismu
Twitter: @lazismu
Pin BB: 2777B132
Telepon: 021-3150400
SMS/WA: 08561626222

Makassar, 16 Agustus 2015



Share :

6 Komentar di "Tak Ada Pameran Tapi Ada Pazaar dan Lazismu"

  1. Batu akiknya itu yang mampu mencuri perhatianku. Sepertinya cakep dan mahal. Pemuda Muhammadiyah mampu membaca mangsa pasar, kreatif.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo peserta bazaar sepertinya banyak juga dari kalangan umum atau penggembira, Mas. Wiih kalo Mas Djangkaru ada di sana, mungkin betah berlama-lama. Yang gelar batu-batuan banyaak.

      Delete
  2. Acara bazar di muktamar muhammadiyah memang cenderung ramai. Mungkin ini berkaitan dengan kebiasaan penggembiranya yang memanfaatkan waktu menjadi wisatawan. Beda dengan muktamar NU yang penggembiranya lebih suka nyamperin kyai kyai sepuh untuk minta barokah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe kayak saya ini, penggembira yang datang jadi wisatawan lokal

      Delete
  3. Keren itu program tani bangkitnya, bun. Kalo diberdayakan lebih banyak lagi petani yang terbantu ya.

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^