Keceriaan di Festival Anak Makassar 2015 (3)

Tulisan ini adalah kelanjutan dari dua tulisan sebelumnya (bagian 1, klik di sini. Dan bagian 2, klik di sini)

Pertandingan Puzzle 

Selepas kegiatan-kegiatan di sudut-sudut belajar di Festival Anak Makassar 2015 ini, kuis yang disponsori SPAK (Saya Perempuan Anti Korupsi) dan beberapa hiburan dari para partisipan diketengahkan. Hari sudah menjelang sore tetapi wajah-wajah anak-anak dan anak-anak muda itu masih terlihat ceria. Ada saja canda-tawa di sela-sela koordinasi antar panitia dan kegiatan para peserta. Tak terlihat gurat lelah di wajah mereka padahal acara sudah berlangsung sejak berjam-jam sebelumnya. Persiapannya pun sejak berminggu-minggu atau mungkin berbulan-bulan sebelumnya.


Pertandingan menyusun puzzle
Acara berikutnya adalah pertandingan menyusun puzzle. Athifah dan Afyad mendapatkan giliran di putaran ketiga (terakhir). Athifah dan Afyad berpasangan, mengerjakan puzzle yang dibuat khusus oleh panitia. Melihat di antara lawan-lawan mereka ada anak yang jauh lebih besar, saya pesimis anak-anak saya bisa menang. Kedua anak ini sudah biasa memainkan puzzle tapi perolehan waktunya tidak secepat peraih waktu tercepat di dua putaran sebelumnya. Peraih putaran tercepat sebelumnya, mampu mendapatkan perolehan waktu tak sampai dua setengah menit adalah anak-anak yang jauh lebih besar. Puzzle dengan 15 pieces itu terlalu mudah bagi mereka.

Tebakan saya tepat. Athifah dan Afyad kalah. Mereka menempati urutan buncit. Tak apa, kemenangan bukan bagian yang paling penting dari sebuah kompetisi. Kekalahan pun merupakan bagian pentingnya. Supaya anak-anak bisa belajar menerima kekalahan dengan lapang dada. Toh kemenangan dan kekalahan adalah bagian dari dinamika hidup setiap orang. Saya tetap menyemangati mereka menyelesaikan puzzle-nya. Begitu pun dengan kakak-kakak panitia. Syukurnya, kakak-kakak panitia berbaik hati memberikan hadiah kepada anak-anak saya. Dua jenis puzzle boleh mereka bawa pulang. Betapa senangnya Athifah dan Afyad. Hingga hari ini, puzzle-puzzle itu telah berkali-kali mereka mainkan dalam berbagai cara: dengan cara biasa dan cara tak biasa J.

Dongeng yang Ditunggu-Tunggu

Mendekati penghujung Festival Anak Makassar, keceriaan masih terlihat. Anak-anak kecil belum terlihat lelah menunggu dongeng yang dijanjikan sejak tadi. Akhirnya tiba juga yang dinanti-nanti. Kakp Sitti Nabila naik ke atas panggung, membawakan dongeng bertema sama dengan tema Festival Anak Makassar 2015: Bangga Menjadi Anak Indonesia.

Dongeng
Athifah memperhatikan dengan antusias. Setiap ada pertanyaan, “Siapa yang bisa ...” atau “Siapa yang mau ...”, ia mengacungkan tangan, berharap ditunjuk. Pada pertanyaan pertama: “Siapa yang bisa menyanyikan lagu Burung Kakatua?” Kak Nabila menunjuknya. Bersama seorang anak perempuan yang jauh lebih kecil daripadanya, Athifah menyanyikan lagu itu di atas panggung. Sayangnya ia tak mendapatkan hadiah. Pada pertanyaan-pertanyaan berikutnya, ia masih mengacungkan tangan tetapi tak pernah ditunjuk lagi padahal semua yang menjawab dengan benar diberikan hadiah. Sekali lagi, tak mengapa. Hadiah bukan yang terpenting. Yang penting ia belajar untuk berani mengajukan diri dan berani bernyanyi di depan banyak orang. Athifah cukup terhibur dengan bingkisan yang dibagikan di penghujung acara. Bingkisan dari Rumah Zakat itu berisi camilan dan susu kotak J.

***

Dengan demikian berakhir sudah Festival Anak Makassar 2015. Acara ini sukses. Sukses telah menghibur semua anak yang hadir di Sao Mari lantai 2. Anak-anak itu terlihat ceria. Seharia mereka telah bermain dan belajar banyak hal. Saya yakin, kakak-kakak panitianya pun belajar banyak hal di hari itu. Minimal ada tambahan wawasan dalam penyelenggaraan event untuk anak-anak. Bonusnya, semestinya ada penambahan wawasan dalam pengembangan diri mereka.

Terima kasih LeMINA dan kakak-kakak panitia. Terima kasih atas suguhan acara yang keren ini. Dan terima kasih, Athifah dan Afyad boleh bergabung di Festival Anak Makassar 2015. Insya Allah tahun depan ada lagi, kan?

Makassar, 4 Agustus 2015

*Selesai*

Catatan:

Mohon maaf kalau ada kekurangan/kesalahan dalam penulisan ini. Kalau sekiranya ada  kekurangan dan kesalahan, mohon dikoreksi.

Acara ini sudah luar biasa berhasil. Adanya beberapa kekurangan bisa dimaklumi, mengingat Festival Anak ini baru pertama kali diselenggarakan. Namun, mengingat di penghujung acara kemarin Pak Rahman Ramlan – salah seorang founder LeMINA menanyakan kesan dan saran dari para partisipan, saya memberanikan menulis tentang ini:

Sedikit saran dari saya – orang biasa yang menjadi bagian dari penonton:

Kalau tahun depan memungkinkan mengadakan Festival Anak Makassar lagi, mohon kiranya agar memperhatikan detail pembagian kegiatan dengan kategori pesertanya. Mengingat rentang konsentrasi dan kemampuan tiap tahapan anak tak sama.

Contohnya seperti pada pertandingan puzzle, anak usia 5 – 8 tahun kemungkinan besar kalah melawan anak usia 10 – 12 tahun. Ada baiknya berkonsultasi pada psikolog anak mengenai kategorisasi ini. Sebagai contoh saja (jangan jadi patokan karena saya bukan ahlinya yaa hehehe), kategorisasi pesertanya bisa/mungkin berdasarkan:
  • Anak-anak yang sudah bisa membaca/belum
  • Usia anak: TK/pra sekolah dan usia SD
  • Usia SD: 6 – 9 tahun dan 10 – 12 tahun
Mohon maaf bila tidak berkenan.


***

Penyelenggara Festival Anak Makassar:
LeMINA (Lembaga Mitra Ibu dan Anak):
Website: www.lemina.org
Akun FB Sobat LeMINA: https://www.facebook.com/sobat.lemina?fref=ts
Fan page FB LeMINA: https://www.facebook.com/senyum.anak.indonesia?ref=br_rs

Ada beberapa tulisan saya tentang LeMINA di blog ini:

Partisipan Festival Anak Makassar:

SSC (Save Street Child) Makassar:
Blog: http://sscmakassar.blogspot.com
Fan page FB: https://www.facebook.com/pages/Save-Street-CHILD-Makassar/1505419113033550?fref=ts

SIGi (Sahabat Indonesia Berbagi):
Website: www.sahabatindonesiaberbagi.org
Grup FB: https://www.facebook.com/groups/sahabatindonesiaberbagi/?fref=ts

Kopsling (Komunitas Pemuda Pemerhati Sosial dan Lingkungan):
Fan page https://www.facebook.com/pages/KOPSLING-SULAWESI-SELATAN/365424630224805

Lentera Negeri:
Website: www.lenteranegeri.org
Grup FB: https://www.facebook.com/groups/558190764240633/?ref=br_rs

Sokola Pesisir:
Blog: http://sekolahpesisir.wordpress.com
Akun FB: https://www.facebook.com/pesisir.artshop
Tulisan saya tentang Sokola Pesisir:

KPAJ (Komunitas Pecinta Anak Jalanan) Makassar:
Website: http://www.kpajmakassar.org/
Grup FB: https://www.facebook.com/groups/kapeaje/
Tulisan-tulisan saya tentang KPAJ di blog ini:
Aeropala Action:
Fan page FB: https://www.facebook.com/aeropalaaction?fref=ts

Kamera Lubang Jarum Indonesia (KLJI) Makassar
Grup FB: https://www.facebook.com/groups/kljimakassar/?fref=ts

Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK)
Fan page FB: https://www.facebook.com/pages/Saya-Perempuan-Antikorupsi-SPAK/909589342392202




Share :

10 Komentar di "Keceriaan di Festival Anak Makassar 2015 (3)"

  1. main puzzle kesukaan anak2 juga nih

    ReplyDelete
  2. main puzzle dgn cara yg ga biasa itu gmn mba? :D
    pengkategorian peserta memang penting ya mba, agar kemampuannya setara :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cara yang tidak biasa itu, puzzle-nya dibalik. Jadi bagian kosongnya yang menghadap ke atas. Atau diganti - kan ada dua nih, dua keping di puzzle yang satu ditukar dengan 2 keping dari puzzle yang lain :))

      Delete
    2. Dll sbg, masih ada cara2 luar biasa lainnya, Mbak Lia hihihi

      Delete
  3. Wah senangnya bisa bawa pulang puzzle ya mbak, Athifah dan Afyad bisa mainan terus nih hihiii

    Asik ya ada festival anak seperti ini, di Semarang kayaknya kok adem ayem aja. Apa mungkin saya yang nggak tahu, karena anak-anak udah besar yaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin juga Mbak :D
      Kalau di Makassar, swadaya sendiri Mbak. Diselenggarakan oleh sebuah komunitas sosial, dengan dana sendiri sambil menggandeng komunitas2 lain yang sevisi

      Delete
  4. acaranya keren banget ya mba, moga berlanjut terus rutin diselenggarakan, moga semarang juga punya festival seperti ini...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mbak Dedew .... acaranya keren .... aamiin semoga.

      Delete
  5. wowowo..seru banget, pantesan anak-anak gembira

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^