Keceriaan dan Hujan di Kids Corner MIWF

Jadwal resmi Makassar International Writers Festival (MIWF) 2015 bisa bikin ragu-ragu, apakah ada acara untuk anak-anak atau tidak. Di tahun-tahun lalu, sejak MIWF tahun 2011, selalu ada Kids Corner – acara untuk anak-anak berupa dongeng dan pertunjukan seni lainnya. Di tahun ini, walaupun tidak tercantum resmi, Kids Corner masih ada, tepatnya berlangsung pada tanggal 5 Juni, di sore hari.

Matahari di sore itu tidak terik. Anak-anak yang sedang berada di salah satu pojok halaman Fort Rotterdam terlihat sangat menikmati keceriaan bersama Kak Heru. Kak Heru sedang mengajak mereka untuk olah gerak.

Saya meneliti wajah anak-anak itu, sebagian besar berasal dari Ruma Sokola. Wajah anak-anak saya – Athifah dan Afyad tak ada di antara mereka. Kepada Sifaun Nisa – relawan MIWF yang bertugas di Kids Corner, saya bertanya jam berapa acara itu dimulai. “Jam setengah empat, Kak. Tadi ada pendongeng dari Jepang,” jawab Nisa.

Anak-anak dari Ruma Sokola sedang menyimak Kak Heru
Wendy Miller membacakan dongengnya
Saya melirik jam di ponsel saya. Waduh sudah pukul empat lewat. Kenapa anak-anak belum datang, ya? Athifah pasti akan kecewa sekali kalau ia tiba, Kak Heru sudah selesai mendongeng. Kak Heru adalah pendongeng favoritnya. Saya datang lebih dulu, di siang hari karena hendak menyimak sesi Seno Gumira Ajidarma.

Untungnya anak-anak tiba, diantar oleh ayah mereka tak lama kemudian. Begitu tiba, mereka langsung mengambil posisi duduk di sebelah saya dan memperhatikan dengan serius dongeng tentang kancil yang dibawakan oleh Kak Heru.

Setelah itu Wendy Miller dari Australia membawakan dongeng dalam Bahasa Indonesia. Saya tak menyimaknya karena mengurus pengambilan hadiah kuis yang dimenangkan Dani (Rahmadani Nur Maghfirah). Dani sedang kurang sehat, ia meminta tolong saya mengambilkan hadiah kuisnya.

Hampir saja saya tak bisa mengambilkan hadiahnya karena lupa membawa tablet sementara HP saya tidak bisa online. Untungnya ada Nurul Athifah Amirullah (panggilannya “Athifah” juga, sama seperti nama anak saya) – salah seorang relawan MIWF yang membantu saya membuka Facebook lewat HP-nya. Screenshot pengumuman pemenang dikirimkan Dani kepada saya via inbox FB. 

Haha ribet benar pikiran saya. Padahal kan bisa saya save fotonya ke HP, ndak perlu online, kenapa saya berpikir harus online ya? *kandatto’[1] kepala sendiri*.


Tapi pengalaman keribetan dan bantuan dari Athifah ini mengajarkan kepada saya hikmahnya berjejaring. Saya juga sempat bertemu dengan Dwi Ananta – bumil kece relawan MIWF, yang mengatakan untuk pengambilan hadiah bisa juga melalui dirinya. Alhamdulillah yah, dari satu komunitas ke komunitas lain, akhirnya berjejaring dengan banyak orang, kawan menjadi banyak. Di saat menemui kesulitan seperti ini, ada yang bisa bantu. Kalau tidak, kan saya tak bisa mengambilkan hadiah Dani.

Saat hadiah kuis dari sponsor MIWF sudah berada dalam genggaman, saya kembali ke area Kids Corner. Usai Wendy, tampillah beberapa anak bermain biola. Aish, selalu saja lupa menanyakan dari mana (grup/sanggar seni) anak-anak ini. Mereka juga tampil di MIWF tahun lalu.

Langit yang dari tadi perlahan menggelap, akhirnya tak bisa lagi menahan butiran-butiran air yang dikandung awan-awannya. Hujan! Nisa dan para relawan lain tergopoh-gopoh membereskan segala perlengkapan. Bergegas kami semua berteduh di bawah atap-atap bangunan benteng.

Saya beserta suami, Athifah, Afyad, dan Kak Heru berlari ke arah bangunan bekas chapel. Kami berteduh di situ. Nyamannya, ada banyak kursi yang bisa dipergunakan untuk merilekskan badan. Acara berteduh jadi lebih enak.

Kami ngobrol seru. Kebetulan Kak Heru, ayahnya Athifah, dan saya berasal dari almamater yang sama. Kak Heru pun sudah akrab dengan anak-anak karena sudah beberapa kali bertemu sebelumnya, jadi ada banyak bahan yang bisa diobrolkan. Kepada Athifah dan Afyad, Kak Heru sempat menceritakan dongeng dan memperlihatkan animasi dongeng di gadget-nya. Anak-anak antusias sekali. Mereka tertawa-tawa gembira.

Pertunjukan biola
Beruntung, tak lama kemudian hujan berhenti. Kak Heru mengatakan hendak memberikan 3 bingkisan yang diperolehnya dari sponsor sebuah acara yang ia terlibat di dalamnya tetapi kami harus mengambilnya di mobilnya yang terparkir di halaman Fort Rotterdam.

Kami berempat mengikuti Kak Heru menuju mobil sedan kecil merahnya. Bona – boneka yang biasa menemani Kak Heru mendongeng sedang dalam posisi berbaring di dalam mobil. Kak Heru berbaik hati membolehkan Athifah dan Afyad menyentuh Bona dan berfoto bersama Kak Heru dan Bona.

Saya yakin, pengalaman hari ini adalah pengalaman yang tidak dimiliki anak-anak lain. Pengalaman sekali seumur hidup yang akan Athifah dan Afyad ingat selamanya. Bahagianya menyaksikan keceriaan mereka. Dan tak terkiranya rasa bahagia itu ketika Athifah mengatakan kepada saya setibanya kami di rumah, betapa ia menikmati momen hujan di sore itu.

Makassar, 12 Juni 2015










[1] Kandatto’= jitak (Makassar)


Share :

8 Komentar di "Keceriaan dan Hujan di Kids Corner MIWF"

  1. anak-anak dan dongeng memang tak terpisahkan ya. kita-kita saja yang sudah seusia ini masih mengingat jelas dongeng-dongeng yang dikisahkan dan yang kita baca di masa kecil dulu, apalagi sekarang beberapa sudah di film kan, salah satunya yang fenomenal adalah Cinderella.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya benar Kak ... kalo Cinderella kayaknya anak2 perempuan yang pernah dapat bakal ingat terus

      Delete
  2. wah seneng banget yah athifah dan afyad bisa bertemu pendongeng favoritnya, kak Heru. Seruu bgt mb acaranya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, mereka senang sekali Mbak ... acaranya seru buat anak2

      Delete
  3. walaupun keadaanya hujan gremis, anak2 tetap antusias mengikuti acara
    sepertinya seru sekali ya

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^