Setelah membaca buku Public Speaking Mastery, 16
Rahasia Meningkatkan Kekayaan dan Melejitkan Karier dengan Teknik Public
Speaking yang ditulis oleh Ongky Hojanto (resensi bukunya bisa dibaca di sini), wawasan saya mengenai pentingnya
mempelajari public speaking bertambah. Perlu
pengetahuan memadai bagi seseorang agar dapat berkomunikasi dengan baik dengan
orang lain.
Setiap orang tentunya ingin pesan yang hendak
disampaikannya kepada orang lain dimengerti sesuai apa yang dimaksudkannya.
Namun bagaimana agar pesan itu dimengerti dengan baik, tak semudah mengeluarkan
kata-kata semata. Ada cara-cara yang perlu diketahui. Misalnya, cara
penyampaian harus menarik dan mampu membuat orang yang mendengarkan/menyaksikan
tak mudah bosan.
Menyadari saya membutuhkan tambahan pengetahuan
agar dapat berkomunikasi dengan baik secara lisan, saya mengikuti seminar Public
Speaking Mastery yang diselenggarakan
oleh Public Speaking Academy Makassar
pada tangga 28 September silam.
Tengah: Fuad Zakiy sedang mengajarkan teknik anchor agar lebih percaya diri |
Nara sumber dalam seminar ini adalah Fuad Zakiy.
Fuad Zakiy adalah seorang motivator pembicara seminar dan training motivasi berstandar internasional
(National Federation of NLP, Florida-USA, International Association for NLP,
Switzerland, American University of NLP, USA & National Guild of
Hypnotists, USA)[1].
Mengapa orang perlu mempelajari public speaking? Karena, berdasarkan
survei National Association of Colleges and Employers, USA 2002 (disurvei pada 457
pimpinan), yang dianggap penting dalam dunia kerja adalah soft skill. Dan salah satu soft
skill yang penting adalah kemampuan
komunikasi. Hard skill hanya
menyumbang 18% terhadap keberhasilan seseorang, 82% disumbangkan oleh soft skill.
Fuad Zakiy membawakan materinya dengan enerjik
dan penuh percaya diri. Melihatnya membawakan materi seolah-olah merasakan
pancaran rasa percaya dirinya yang demikian tinggi merasuk ke dalam diri saya.
Fuad menjelaskan mengenai unsur pidato. Unsur
pidato ada tiga: ethos (kredibilitas),
loghos (logika), dan pathos (emosional). Lebih jelasnya, ia
menjelaskan bahwa ethos berarti dapat
dipercaya, loghos berarti ada bukti,
ada fakta, dan pathos berarti menyangkut
gerakan tangan, tubuh, dan mata.
Fuad selalu berusaha interaktif dan semua peserta
seminar terlibat di dalam seminar. Ia membawakan materi dengan berdiri dan
bergerak. Intonasi suaranya naik-turun, sesekali suaranya dikeraskan, sesekali
dipelankan. Sungguh hidup dan merupakan contoh public speaker yang baik. Di sela-sela materi ia menceritakan
tentang beberapa keberhasilan yang diraihnya berkat keterampilan public speaking yang dikuasainya. Bukan
hanya berhasil melatih orang-orang, ia juga berhasil mendapat proyek-proyek
yang nilainya besar. Tentu saja ia punya modal integritas sehingga banyak orang
yang bisa mempercayai kemampuannya.
Menurut Fuad, ada beberapa kesalahan umum yang
sering dilakukan oleh para pembicara:
- Pembukaan konvensional
- Isi yang tidak jelas
- Nada suara yang monoton
- Bahasa tubuh yang pasif
- Mimik wajah yang datar
- Tidak menggunakan metafora cerita, dan ilustrasi
Fuad banyak membagikan kiat-kiat agar dapat
berbicara dengan baik di depan umum. Misalnya mengenai menghadapi 4 tantangan
pembicara, cara agar peserta mudah mengingat materi yang diberikan, tips agar
tangan tidak mudah dingin, teknik anchor agar
bisa percaya diri untuk tampil di depan orang, teknik “memainkan” suara, dan
struktur presentasi yang baik.
Untuk warga Makassar, beberapa program dari
Public Speaking Academy Makassar akan terus dilangsungkan, termasuk pelatihan dan seminar-seminar
seperti ini. Bila ingin meningkatkan kemampuan berbicara, silakan mengontak
Public Speaking Academy Makassar ya. Untuk detailnya, silakan hubungi pak Heru: 08211
240 8240 atau bu Icha: 08211 101 6889.
Makassar, 22 Oktober 2014
[1] Sumber: http://www.motivatorindonesiatop.com/profil-motivator/
Share :
Makasih sharingnya mbak. Saya lemah kalau publik speaking di depan umum. selalu ada perasaan grogi dan nggak PD. :(
ReplyDeletePadahal aslinya ceriwis hihihii
Saya juga suka gak pedean Mak makanya saya belajar hehehe
DeleteSetiap orang itu punya gaya sendiri-sendiri ...
ReplyDeleteitulah yang membedakan satu orang dengan orang yang lainnya ...
jadi menurut saya ada satu lagi syarat pembicara yang baik ... yaitu tidak niru-niru cara pidato orang lain ... :)
Salam saya Niar
(23/10 : 24)