Dari Tes Gratis Hingga Orang Gila

Pada awalnya, kedatangan saya di Pameran Pendidikan UNM pada tanggal 20 Agustus lalu adalah untuk sekadar melihat-lihat saja. Waktu itu saya belum tahu kalau ada tes-tes gratis sehubungan dengan kemampuan personal seseorang di stan Prodi (program studi) Bimbingan Konseling (BK) dan Psikologi.

Namun saat mengetahui bahwa tes itu ada, dari keterangan yang tertulis di stan-stan yang bersangkutan, spontan saya menyatakan keinginan mengikutinya.

Karena sudah sore, jika memang serius ingin mengikuti tes-tes tersebut, kami diminta untuk datang lagi keesokan harinya (di stan Prodi BK).

Susahnya, saya tak bisa mencatat nama-nama stan ataupun apa yang dipamerkannya karena saya harus mengawasi 2 krucil saya, Athifah dan Afyad yang sangat excited di pameran itu. Kedua bocah itu dengan lincahnya bergerak ke sana ke mari, mengeksplorasi apa saja yang bisa mereka amati. Tak jarang saya harus tergopoh-gopoh atau berlari mencari mereka yang tiba-tiba hilang dari pandangan saya.

Stan Jurusan Biologi
Stan Mapala

Saya hanya sempat mencatat di note HP beberapa nama dari kira-kira 30-an stan yang ikut pameran tapi sayangnya, catatan itu dihapus dengan semena-mena oleh Afyad. Seingat saya ada stan beberapa perusahaan termasuk bank dan usaha kecantikan, lembaga kursus Bahasa Inggris, beberapa unit kegiatan mahasiswa (seperti unit wira usaha dengan produk-produk usahanya – di antaranya keripik coklat pedas, unit penanggulangan HIV/AIDS yang bekerjasama dengan BNN, unit pencinta lingkungan, unit kegiatan seni, dan mapala), lembaga mandiri seperti Ausaid Prioritas, dan beberapa fakultas.

Ada pula beberapa perlombaan seperti perlombaan mewarnai untuk anak-anak, lomba robot untuk mahasiswa, dan lomba stan terfavorit.

Dalam dua hari itu, saya menghabiskan waktu lebih lama di stan prodi-prodi yang termasuk dalam program PPG SM3T. Di hari pertama, saya melihat-lihat stan Program Studi Matematika. Seorang mahasiswa peserta PPG SM3T tahun lalu meladeni pertanyaan-pertanyaan yang saya lontarkan.

Mulanya ia memperlihatkan permainan Matematika berupa permainan angka dalam kotak-kotak. Pemain diminta menyusun angka dalam 9 kotak (berbentuk matriks 3 x 3) atau 16 kotak (matriks 4 x 4) yang menghasilkan jumlah tertentu di setiap baris/kolomnya.

Ada juga permainan Matematika berupa kelereng berjumlah 42 yang dimainkan oleh 2 orang dengan cara memasukkannya secara berganti-ganti ke dalam sebuah wadah. Setiap orang hanya boleh memasukkan paling sedikit 1 butir atau paling banyak 5 butir kelereng. Siapa yang paling terakhir memasukkan kelereng, dia yang menang.

Aksi teatrikal
Gedung Phinisi UNM, dari satu sudut
Kami pun bermain dan permainan dimenangkan oleh mahasiswa itu. Rupanya ada hitung-hitungan yang harus dipahami pemain dalam mencari peluang kemenangan. Sejumlah 42 kelereng itu ada hubungannya dengan faktor 6 (dari ketentuan memasukkan paling sedikit 1 dan paling banyak 5 butir kelereng à 6 = 1 + 5), bilangan yang habis dibagi 7. Permainan yang cerdas. Saya kalah karena bermain asal-asalan, tidak memperhitungkan langkah saya dan langkah lawan.

Di stan Prodi BK, saya ngobrol dengan seorang mahasiswi mengenai program BK yang sebenarnya lebih banyak berupa pembimbingan psikologi siswa agar proses belajarnya di kelas maupun di rumah lancar. BK membantu mengatasi problema-problema yang dialami siswa, seperti pacaran, seks di luar nikah dan obat-obatan terlarang.

Di stan Prodi Biologi saya menyaksikan 2 orang sedang melakukan permainan tebak-tebakan istilah biologi. Di stan Prodi Olahraga, ada permainan melempar bola ke dalam ring. Menariknya, semua stan yang mengadakan permainan itu memberikan penghargaan berupa hadiah sederhana kepada para pemenang. Hadiah-hadiahnya dibungkus dengan kertas kado. Athifah mendapat rezeki berupa hibah hadiah dua buah buku tulis dari 2 orang pemenang yang baik hati. Sedangkan Afyad mendapat hibah hadiah bola dari panitia di stan Prodi Olahraga.

Di stan jurusan Biologi, saya memperlihatkan Athifah simulasi bagian-bagian dari kulit manusia dan rangka ikan. Di stan itu saya membujuk-bujuk Athifah untuk tes golongan darah gratis, sayangnya ia tak bersedia diambil sampel darahnya. Stan ini memamerkan juga hasil ciptaannya berupa minyak goreng yang aman untuk penderita asam urat dan kolesterol.

Sedihnya, masih ada yang suka buang sampah sembarangan padahal
tempat sampah mudah ditemukan :(
Ada stan yang membagikan bibit tanaman secara gratis
Stan Jurusan Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin memamerkan silsilah raja-raja di beberapa daerah di Sulawesi Selatan. Suami saya sempat bertanya-tanya di stan itu yang dijawab dengan sigap oleh seorang mahasiswi.

Kegiatan sosial berupa donor darah berlangsung pula di pameran ini. Secara terbuka, pengunjung bisa melihat kegiatan pengambilan darah sehingga yang tergerak hatinya bisa langsung berpartisipasi.

Yang paling unik, menarik, dan nyentrik dari Pameran Pendidikan di hari kedua adalah munculnya sejumlah mahasiswa(i) dari unit teater yang melakukan aksi teatrikal, lengkap dengan dandanan mereka dengan cara tak terduga. Mereka mendekati para pengunjung.

Ada yang berdandan sebagai nenek-nenek. Ia berjalan terbungkuk-bungkuk dan sesekali duduk di lantai. Kepada pengunjung yang lewat, ia berseru, “Merdeka!” Ada yang berakting seperti kuntilanak, mumi, dan Charlie Chaplin, ada pula yang berdandan ala pemuda tahun 70-an yang berkeliling-keliling stan dengan sepeda onthelnya.

Seorang mahasiswi berjilbab berakting menjadi perempuan hamil yang mau melahirkan. Heboh. Sesekali dia duduk di lantai, dengan setengah menjerit ia mencoba menarik laki-laki yang berada di dekatnya.

Yang paling saya suka adalah seorang mahasiswi yang berakting sebagai orang gila. Dengan suara kekanakan, dia mengajak seorang balita ngobrol dan bermain. Lalu dia ngambek dan menangis … lucu sekali.

Salut, UNM bisa mengadakan kegiatan seperti ini. Mudah-mudahan di tahun-tahun mendatang tetap bisa diselenggarakan dan bisa menarik lebih banyak pengunjung dari kalangan masyarakat umum juga.


Makassar, 8 September 2014

Catatan:

Silakan baca juga tulisan saya sebelumnya tentang Pameran Pendidikan UNM di sini


Share :

18 Komentar di "Dari Tes Gratis Hingga Orang Gila"

  1. Anak anak TEATER memang begitu. Tahan Malu. Heiheihe. Maksud saya tahan mental. Bisa ber akting sangat sempurna di mana saja. Dulu saya pernah menyaksikan anak anak IKIP Jakarta (Sekarang sudah jadi UNIV ya) pada joget joget di dalam Bus. Kaya orang gila. Wah wah mental baja bangeds.. Saya sih jelas KO kalau sudah akting gitu hiehheiehiehiehe

    ReplyDelete
  2. Pameran seperti sangat bermanfaat karena menambah wawasan. Seyogyanya memang harus serung digelar.
    Terima kasih reportasenya yang menarik dan bermanfaat
    Salam hangat dari Surabaya

    ReplyDelete
  3. yaaah ternyata ada pameran begitu... mau tongka liat hayya telat

    ReplyDelete
  4. seru ya mbk,bisa incang2 sama teman2 di berbagai jurusan....

    ReplyDelete
  5. waaah... saya sampe kaget pas lihat foto perempuan tiduran di lantai sambil peluk boneka. oalaaaahh... kalau gak baca tulisan hingga khir, pasti makin bingung nih :D Keren ya di sana^^

    ReplyDelete
  6. seruuuu... itu dibuka untuk umum Mak?

    Itu foto yg ada sampah bekas minumannya bikin beh deh di hati. Orang tong sampahnya ada deket bin banget kok ya masih ninggalin sampah lho. kebangetan memang, Ter la lu...

    ReplyDelete
  7. saya malah salut dgn mbak mugniar nya yang mengajak anak2nya jalan2 ketempat seperti itu,,jadinya bermain sambil belajar,,,btw pa kabarnya mbak,,,nth masih ingat gk dgn saya..

    ReplyDelete
  8. Pameran yang menarik rasa ingin tahu anak-anak sepertinya dan emak harus lebih sigap, kalau tak mau ketinggalan.

    ReplyDelete
  9. seru lihat stan mapala, aku pingin nyobain mbak

    ReplyDelete
  10. Patut di contoh kampus-kampus lain neh :)

    ReplyDelete
  11. Seru banget menyaksikan event kayak gini, Mbak. Banyak hal menarik yang bisa dilihat, disamping nambah pengetahuan juga :)

    ReplyDelete
  12. Huaaaa lengkap banget mak stan2nya di event ini. Tp ga kebayang bawa anak2 ke acara sprti ini ya mak...pasti riweuh kalo sy udh psti gak akan fokus :D

    ReplyDelete
  13. lucu2..hahahah ga kebayang tuh gmn reaksi cowo2 waktu dipegang sama ibu hamil pasti shock haha, acaranya bagus untuk mahasiswa baru dan masyarakat

    ReplyDelete
  14. mahasiswa UNM kreatif ya, bisa mengadakan pameran seperti ini

    ReplyDelete
  15. Event2 seperti ini saya jarang mengikuti Mak, padahal banyak pengetahuan dan wawasan di dapat dari sini...

    ReplyDelete
  16. Itu permainan kelerengnya menguras otak. :D
    Anak2 gak ikut lomba mewarnai, Mba?

    ReplyDelete
  17. Kangen Makassar, uh. Empat tahun yang lalu :')

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^