Benar, Saya Ibu Rumah Tangga

Kemarin .... untuk yang kesekian kalinya, terulang lagi tema ini ...

Seorang ibu yang sudah saling tegur sapa tapi tidak pernah terlalu berakrab-akrab ria bertanya, "Kita' (Anda - sapaan halus dalam dialek Bugis/Makassar) mahasiswa atau dosen?"

Pasti pertanyaan ini timbul karena ibu itu melihat saya sibuk membolak-balik buku tebal berjudul Travel Writing 101 karya Mbak Arini Tathagati, lalu sebentar-sebentar menulis di buku catatan. Ini saya lakukan di sebuah ruang tunggu. Lagak saya kayak anak kuliahan yang lagi mengerjakan tugas atau kayak dosen yang sedang memeriksa pekerjaan mahasiswanya,
ya? J

"Bukan, saya ibu rumah tangga," saya tersenyum menjawabnya.

"Saya suka membaca saja ... dan suka menulis," tambah saya lagi, karena melihatnya bengong. Ibu itu pun tersenyum.


Sumber: www.dreamstime.com
Alhamdulillah sekarang lebih plong. Kalau dulu ada rasa malu menyebutkan kenyataan karena sering diremehkan orang setelah menyebutkannya, kali ini sudah lebih santai. Banyak hal yang butuh proses. Termasuk hal ini.

Bahagia juga bisa menyebutkan "ibu rumah tangga" dulu baru kemudian mengatakan "suka membaca dan menulis" setelahnya, untuk menjawab rasa penasaran orang-orang itu. Maklum saja, saya hidup di dunia yang memandang aneh kepada ibu rumah tangga yang membaca di tengah sekumpulan orang.

Satu hal yang sempat saya takutkan adalah, saya jauh lebih bangga menjadi penyuka menulis yang ibu rumah tangga ketimbang jadi ibu rumah tangga yang biasa-biasa saja. Padahal menjadi ibu rumah tangga yang biasa-biasa saja bukanlah hal yang memalukan karena ibu rumah tangga yang biasa-biasa saja pun tak kalah membanggakannya. 

Ibu rumah tangga itu peran yang tak ada jam kerjanya dan sesungguhnya membutuhkan keterampilan/kecakapan yang tinggi, apalagi di masa sekarang. Dan sebenarnya, mau itu ibu rumah tangga yang melakukan kegiatan lain selain kegiatan kerumahtanggaan dan yang tidak, sebenarnya apa ukuran pembedanya, sih? Siapa yang berhak mengotak-kotakkan? Kenapa ada yang merasa lebih hebat
atau lebih nelangsa? Semua ibu rumah tangga itu keren koq, karena sudah berani mengambil tanggung jawab untuk mengurusi hal-hal selain dirinya. Iya, kan? 


Makassar, 19 Agustus 2014


Share :

18 Komentar di "Benar, Saya Ibu Rumah Tangga"

  1. Hihi kayak aneh gitu ya nbak.. Ibu2 bawa buku. Kesannya kok yang pantes bawa buku akamedia

    ReplyDelete
  2. saya juga ibu rumah tangga mak,...dan bangga mengakuinya. ibu2 baca kok heran ya mak *_*

    ReplyDelete
  3. Maaf keluar dari topik sekedar ingin mengoreksi postingan saya cara ping di BING Webmaster.... coba diulangi lagi dengan menghapus http:// yang terdapat sebelum ww.bing.com jadinya begini www.bing.com/webmaster/ping.aspx?siteMap=http://mugniarm.blogspot.com/atom.xml

    Salam dari Pulau Dollar

    ReplyDelete
  4. atau mungkin karna ibu gak keliatan kayak ibu-ibu? hehehe

    ReplyDelete
  5. sebenarnya ibu rumah tangga punya peranan besar dalam keluarga, kalau tidak ada ibu rumah tangga, siapa yg akan mengurus anak atau pekerjaan rumah saat suami sedang bekerja,hehhe...:)

    ReplyDelete
  6. ibu rumah tangga adalah pekerjaan yg mulia,,,lebih berat dari pekerjaan lain,,masih menjaga anak,,,masih ngopeni suami pula,,,ibu rumah tangga itu luar biasa,,,mendo'akan suami di rumah dan menjaga hartanya,,,ibu rumah tangga itu adalah cita2 yang mulia,,,saat ini belum genap 26 tahun,,cita2 saya ingin mengabdikan menjadi ibu rumah tangga,,,namun,,semua aku serahkan pada Allah,,semoga masih diberikan jalan terbaik,,,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ibu rumah tangga atau ibu bekerja sama-sama mulia mbak... Ibu bekerja juga setelah pulang dari kantor harus bekerja lagi di rumah mengurus anak-anak dan suami. Ibu yang bekerja tidak membuatnya menjadi tidak mulia bukan? :)

      Delete
  7. Iya Mba betul ... pasti ibu itu tambah bengong kalau dibilang Mba Niar sriakndi blogger he he he he

    ReplyDelete
  8. semua ibu rumah tangga baik yg di rumah atau yg bekerja, hrs bangga dengan pilihan masing2 :)

    ReplyDelete
  9. apapun itu,saya bangga jadi ibu RT hehe...kenapa ya kok heran malahan lihat ibu2 baca buku,harusnya bangga dan salut hehe

    ReplyDelete
  10. Bunda baca elegan paling, jadi dinilainya lebih. hhehe. ibu rumah tangga yang hebat*sungkem

    ReplyDelete
  11. ibu rumah tangga itu kedudukannya sangat terhormat bagi saya....karena tanpanya..maka rumah tangga bisa berantakan...adapun ia mau jadi apa sebagai pelengkap status ibu rumah tangganya...itu adalah pilihan masing-masing...yg penting status ibu rumah tangga jangan diabaikan.....keep happy blogging always...salam :-)

    ReplyDelete
  12. Pingin juga full time IRT nanti setelah nikah. Lihat aja nanti ah. . . Hahaha

    Btw, Ibu masih belasan tahun yes. Imut. :P

    ReplyDelete
  13. saya juga bangga jadi ibu rumah tangga :)

    ReplyDelete
  14. Hihi. Saya juga begitu mbak niar.

    ReplyDelete
  15. maaf jika betul ibu ternyata ibu rumah tangga, soalnya ngga kliatan ibu-ibunya seh.
    sekali lagi maaf yea atas salah sangkanya.

    ReplyDelete
  16. Saya juga sangat bangga jadi ibu rumah tangga, sekalipun gelar saya S2, dan sekitar sangat menyayangkan kenapa saya tidak menjadi dosen lagi. Tapi, saya sudah memilih untuk jadi ibu rumah tangga yang full di rumah, dan saya bangga dengan pilihan saya. Semangaaaaat Mbak, moga semakin banyak ibu rumah tangga yang hobi membaca dan nggak ada lagi orang yang meremehkan seorang ibu rumah tangga *hug :)

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^