Membayangkan betapa
keyakinan, keikhlasan, dan kesabaran nabi Ismail AS dan nabi Ibrahim AS dalam
peristiwa qurban, bukanlah hal yang mudah. Bagaimana bisa seorang anak
mengikhlaskan dirinya disembelih ayahnya begitu mengetahui Allah yang memerintahkannya?
Bagaimana bisa, seorang bapak mau saja menyembelih anak yang selama ini begitu
didambakannya?
Sulit, sungguh sulit.
Sungguh mereka berdua adalah orang-orang suci yang memiliki keikhlasan,
kesabaran, dan keyakinan yang luar biasa dahsyat dalam qalbu mereka. Mereka
memang rasul, tapi mereka juga manusia biasa. Mereka pun mengalami kegalauan,
kebimbangan, dan proses merenungi hakikat sebuah perintah hingga memutuskan
untuk menjalankannya.
Sebagai manusia biasa,
mungkin pendekatan kepada ketiga hal itu: keikhlasan, kesabaran, dan keyakinan
yang terpadu bisa kita teladani dalam menghadapi segala persoalan hidup.
Gambar berasal dari: http://greencastle.wordpress.com |
Persoalan hidup,
sejatinya merupakan ujian, apapun bentuknya. Mereka yang ditakdirkan buta,
Allah menjanjikan surga bagi mereka, sebagaimana yang termaktub dalam hadits
qudsi berikut:
Dari sahabat Ibnu Abbas ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman: Bila Aku mengambil dua biji mata hamba-Ku dan dia bersabar dan pasrah, Aku tidak rela memberi kepadanya kecuali surga. (HR. Abu Ya’la, Ibnu Hibban, At-Thabrani, Al-Haitsami).
Ini tentu saja berlaku
kepada mereka yang bersabar dengan ujiannya sambil mengharap apa yang Allah
janjikan kepada orang-orang yang bersabar yaitu pahala dan keridhaan. Ia
meyakini ujiannya bukan sebagai murka-Nya, tetapi untuk mencuci dosa-dosanya
dan mengangkat derajatnya. Ia menjalaninya dengan niat sepenuh hati dan
pengetahuan yang mendalam tentang kemahabesaran Allah SWT.
Allah menjanjikan surga
bagi orang-orang yang sabar terhadap cobaannya yang teramat berat. Sebagaimana
yang dinyatakan dalam hadits berikut:
Dari Annas bin Malik ra., sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda: Dibawa menghadap Allah Azza wa Jalla seorang ahli surga yang ketika di dunia sangat berat cobaannya. Lalu Allah Azza wa Jalla berfirman: “Supaya kalian celupkan dia satu kali di surga.” Allah Azza wa Jalla bertanya: “Hai anak Adam apakah kamu pernah melihat (merasakan) kesengsaraan dan sesuatu yang kamu tidak senangi (selama di surga)?” Maka dia menjawab, “Tidak, demi kemuliaan-Mu, saya tidak pernah melihat sesuatu yang tidak saya senangi.” Kemudian dibawa menghadap seorang dari ahli neraka yang ketika di dunia bergelimang nikmat. Alla Azza wa Jalla berfirman: “Supaya kalian celupkan dia di neraka sekali saja.” Lalu Allah Azza wa Jalla bertanya: “Hai anak Adam, apakah kamu pernah melihat (merasakan) kebaikan sekejap mata saja (selama di neraka)?” Maka dia menjawab, “Tidak, demi kemuliaan-Mu, saya tidak pernah sama sekali melihat (merasakan) kebaikan sekejap mata saja.” (HR. Ahmad dan Muslim).
Istiqamah
(bersungguh-sungguh) dalam menjalani semua ujian hidup, berbekal keikhlasan,
kesabaran, dan keyakinan kuat, seorang hamba akan bisa memperoleh kebaikan
yang dijanjikan Allah. Begitu banyak kabar dari hadits dan tentu saja dari
al-Qur’an, hanya tinggal kita meyakini. Memang memperjuangkan keyakinan bukan
hal mudah tapi bukan berarti mustahil.
Saya menuliskan ini,
bukan berarti saya sudah jago. Ini sebagai pengingat bagi saya yang masih
sering lalai ini. Saya masih jatuh-bangun dalam memperjuangkan keyakinan yang
kuat tetapi ketika saya berusaha, Allah menunjukkan kuasa-Nya, berupa hal-hal yang
membantu saya untuk berusaha bangkit dan beristiqamah dalam keikhlasan,
kesabaran, dan keyakinan.
Sebagai penutup, saya
kutipkan salah satu hadits favorit saya:
Dari sahabat Abu Dzar ra., ia berkata Rasulullah saw bersabda: Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman: “Barang siapa berbuat kebaikan (satu) maka baginya (pahalanya) sepuluh kalinya itu, atau Aku tambah (lagi). Dan barang siapa berbuat keburukan maka balasan satu keburukan yaitu satu keburukan seperti itu, atau Aku ampuni. Dan barang siapa mendekatkan kepada diri-Ku satu jengkal, Aku mendekatinya satu dzira’. Dan barang siapa mendekat kepada-Ku satu dzira’, Aku mendekatinya satu hasta. Dan barang siapa mendekati Aku dengan berjalan, Aku mendekatinya dengan berlari. Dan barang siapa bertemu Aku dengan dosa yang hampir memenuhi bumi, kemudian ia tidak menyekutukan Aku dengan sesuatu, Aku menemui dia dengan ampunan sebanyak itu.” (HR. Muslim dan Ibnu Majah).
Subhanallah. Sungguh
Maha Besar Allah. Sungguh kerdil diri ini yang masih sering menyangsikan-Nya
padahal Ia senantiasa menyambut hamba-Nya dengan lebih cepat, membalas kebaikan
dengan kebaikan yang lebih besar, dan membalas keburukan dengan keburukan yang
serupa, tidak lebih besar (tidak seperti manusia yang suka membalas dendam
dengan cara berlebihan). Bahkan Ia bersedia membalas keburukan hamba-Nya dengan
ampunan.
Masya Allah. Ridhai kami
tertatih-tatih menuju-Mu ya Rabb.
Makassar, 15
Oktober 2013
Share :
sabar.. mudah diucapkan sulit diaplikasikan.. makasih udah berbagi mba :)
ReplyDeleteBenar mbak. Makanya ganjarannya juga luar biasa ...
Deleteahai ... ternyata tulisan kita memiliki tema yang sama, memaknai kebesaran Nabi Ibrahim dalam menjalankan ketaatan pada Alloh Ta'ala dan keikhlasan Nabi Ismail dalam menghadapi ujian dan perintah dari Alloh Ta;ala
ReplyDeleteKisah dua anak-beranak yang memiliki keikhlasan, kesabaran, dan keyakinan yang luar biasa ya pak ... sungguh luar biasa mereka
Deletekurban seharusnya memang bukan menjadi ritual mau tak mau yang setiap tahunnya kita lakukan, jauh di dalam itu adalah sebuah perintah yang harus kita coba mengerti mengapa harus berkurban. Wallahu, itu menyelamatkan kita tidak di dunia saja..
ReplyDeleteYup .. kita semua baiknya meniru spirit yang terkandung di dalamnya ya Yud ...
DeleteMampir kesini, makin nambah ilmu :D
ReplyDeleteganjarannya luar biasa dan tidak terduga ya mbak
ReplyDeleteMencoba untuk bersabar dalam mengarungi hidup!
ReplyDeleteSeneeeng baca ini :)
ReplyDeleteTulisannya seperti embun Mbak, sejuuk :)
subhanallah, makasih mbaak untuk tulisan pengingatnya, Allah memang selalu dekat, kita aja yg kadang berprasangka, hiks
ReplyDeletesemoga kita slalu menerapkan semangat qurban ya bunda
ReplyDeletesalam kenal
jazakumullah atas penjelasanyya semoga banyak orang yang berkurban dan tahu tentang syariat dan cara melakukan
ReplyDeletequrban dengan benar
Jual Sapi Kurban di https://www.akadbaiq.com/
ReplyDelete