Sebuah Modus Penipuan?

Sumber: http://wales.nhs.uk

Pukul 10.30, telepon rumah berdering.
“Halo,” saya menyebut kata standar dalam menerima telepon.
Suara di seberang sana kurang jelas terdengar.
“Ya, halo,” saya mengulangi menyapa si penelepon.

“Halo. Ini dari sekolahan,” sapa suara seorang perempuan di seberang sana. Sepertinya bukan suara seorang gadis muda. Mungkin ibu-ibu atau perempuan berusia di atas 25 atau 30 tahun.
“Ya, kenapa?” tanya saya.
“Anak ta’ jatuh di sekolah,” perempuan itu mulai menjelaskan.
“Jatuh di mana?”
“Di sekolah.”

“Anak Saya yang mana?” saya memancing reaksi perempuan itu. Rasanya ada yang tak wajar.
“Anak ta’ yang laki-laki.”
“INI SIAPAKAH?” saya bertanya dengan nada suara meninggi.


Klik.
Tuut tuut tuut.
Perempuan itu memutus telepon dengan semena-mena.

Aneh.
Janggal.
Ganjil.

Caranya memperkenalkan diri tak pantas. Tak layak dan tak mungkin seseorang dari sekolah anak saya menelepon dengan cara seperti itu.
Ia tak mau menyebut namanya.
Ia tak menyebutkan dengan baik dengan siapa ia hendak bicara.
Juga tak mengecek apakah salah sambung atau tidak.
Konyol.

Dan yang paling konyol: ketiga anak saya ada di rumah! Affiq masuk siang, habis shalat Jum’at baru berangkat sekolah. Sementara Athifah dan Afyad jelas saja ada bersama saya. Athifah bukan anak laki-laki. Dan Afyad baru berusia 3 tahun.

Saya teringat mama dari Fadhil – kawan sekolah Affiq beberapa bulan yang lalu mendapatkan telepon dari seseorang, memberitahukan Fadhil kecelakaan di sekolah dan dibawa ke rumah sakit. Di rumah sakit diputuskan ia harus mendapatkan operasi dalam 10 menit. Amat berbahaya bila tidak segera dilakukan.

Si penelepon meminta mama Fadhil untuk mentransfer sebanyak jutaan rupian untuk menebus keperluan operasi di apotek K Farma. Untungnya di tengah kekalutan menerima telepon itu, mama Fadhil masih terpikir untuk meminta saudara iparnya untuk mengecek Fadhil di sekolah. Guess what? Fadhil ada di sekolah, dalam keadaan segar-bugar, aman, dan sentosa!

Untungnya mama Fadhil masih terpikir mengecek anaknya di sekolah. Ia tak memeriksa hal ini: bahwa tak pernah ada dalam sejarah medis, ada orang yang sangat urgent dioperasi, orang yang bertanggungjawab akan dirinya ditelepon dan disuruh mentransfer uang untuk menebus keperluan operasi.

Usaha penipuan terhadap mama Fadhil gatot – gagal total.

Hm ... orang yang tadi menelepon saya itu. Kira-kira akankah menelepon kembali?

Makassar, 23 November 2012

Silakan juga dibaca:





Share :

14 Komentar di "Sebuah Modus Penipuan? "

  1. disekolahnya pascal juga ada nih kejadian seperti ini mbak, ibunya datang kesekolah nangis2 Allhamdulillah smeua baik-baik

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, banyak rupanya kasusnya. Modus mereka ada2 saja

      Delete
  2. semakin banyak modus penipuan sekarang ini -_-

    ReplyDelete
  3. Ada-ada aja ya mbak. Mungkin mau nipu, tapi pas dengar suara mbak niar yang tegas, langsung mengkeret kali :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin dia jadi bingung sendiri, mbak - kenapa saya jadi galak :D

      Delete
  4. Saya juga pernah menerima telpon seperti ini. Walau tidak kena tipu, tapi mengesalkan juga saat menerima telponnya. Skrg ini punya telpon rumah malah ga nyaman.

    ReplyDelete
  5. itu bukan modus baru mbak.. Th 2010 keluarga om saya pernah dpt telepon seperti itu.. Sy pernah posting disini..

    http://www.kekenaima.com/2010/06/hampir-tertipu-hati-hati-teman-teman-s.html


    Sy sendiri pernah 2x di telepon seperti itu..

    Tp jauh sebelum itu sy pernah denger modus seperti itu, bahkan salah satu keluarga teman sy pernah jd korbannya.. Jadi kita memang harus waspada..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sy pernah baca yang mbak Chi ditelepon orang yang ngaku2 polisi itu. Macam2 ya mereka ...

      Delete
  6. Penipuan gaya baru lagi, Masya Allah semakin 'pintar' aja orang2 itu ya, kuncinya yang calon korban harus ga panik ya mba biar ga ketipu -_-"

    ReplyDelete
  7. makin kreatip ya
    tapi bener kok,penipu juga kudu eksis..

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^