Hei, Kalian Sedang Demo Apa?

Suasana di fly over

Maafkan saya adik-adik mahasiswa yang saat itu berdemo di bawah fly over (jalan layang). Saya melewati kalian dengan perasaan geli. Bukannya meremehkan perjuangan kalian berserak-serak suara, menantang gerahnya kota Makassar di siang hari pada 12 November itu. Bukan.

Tapi karena saat melewati kalian, saya melihat seseorang di antara kalian sedang cuap-cuap menggunakan toa. Saya sama sekali tak mendengar apa yang ia katakan. Seperti tengah menonton film bisu. Kalian sedang mendemonstrasikan apa?

Sekian hari berikutnya baru saya tahu apa yang kalian demonstrasikan. Itu pun setelah melakukan zooming in sebuah foto yang saya dapatkan. Ada tulisan “Turunkan SBY – Boediono dari jabatannya karena tidak mampu memimpin negeri ini”.


Membawa sejumlah mahasiswa, menggunakan truk besar
Oalaaah rupanya kalian sedang mengkritik kinerja kedua pembesar itu? Tapi mengapa kalian cuap-cuap di tempat bising hanya dengan satu toa? Mengapa tidak cari cara lain yang lebih efektif? Apakah kalian menyusun kata-kata itu tidak untuk didengar?

Untungnya kalian tak membuat kemacetan di situ. Seandainya kalian membuat kemacetan seperti yang dilakukan anak-anak mahasiswa lain, kalian pasti menuai rutukan dan sumpah serapah dari masyarakat yang kalian rugikan atas kemacetan yang terjadi. Niscaya kalian menambah rekening tabungan dosa kalian.

Mereka punya spirit suci, mudah-mudahan terjaga selamanya
Hei, kata orang pintar penyusun buku Menggeser Neraca Kekuatan, ada 200 cara demonstrasi lho. Banyak. Bukan hanya cuap-cuap mengusung massa seperti itu. Ah, tapi jangan tanya balik pada saya apa saja itu, saya sudah tak ingat. Bukan punya saya, soalnya. Saya hanya pernah lihat, memegang, dan membuka-buka halaman buku itu bertahun silam.

Aha, ada satu cara yang masih saya ingat: mogok makan. Tapi cara ini konyol ah. Nyawa kalian tak cukup berharga untuk dibela kalau saja kalian benar-benar mogok makan. Beda kali kalau yang mogok makan itu seorang putra mahkota. Kalau kalian sampai dehidrasi atau mati sekali pun, seberapa berharganya sih nyawa segelintir kalian bagi orang-orang yang pada mereka kalian tujukan demonstrasi itu? Mending kalau mati sudah pasti masuk surga. Lha kalau masuk neraka, rugi besar kan?

“Turunkan SBY – Boediono dari jabatannya karena tidak mampu
memimpin negeri ini,” bunyi "spanduk" putih itu.
So, saya cuma mau bilang. Melakukan sesuatu jangan ngasal. Ngapain buang-buang energi dan waktu untuk sebuah cuap-cuap yang sia-sia? Cari cara yang tepat, yang mengena. Yang elegan. Lebih manis lagi kalau kalian punya solusi, alih-alih caci-maki. Itu lebih terhormat.

Daaan ...kuliah tetap nomor satu. Jangan sampai terbengkalai ya. Mudah-mudahan kelak perjuangan kalian membuahkan hasil, menuju perbaikan yang signifikan.

Terakhir, mari kita berdo’a agar kelak saat kalian memiliki kemampuan dan kesempatan menjadi penentu kebijakan di negara ini, kalian masih tetap menggenggam spirit suci perjuangan semasa kuliah tanpa pernah diuji seperti Anas Urbaningrum yang dulu mantan ketua sebuah organisasi pemuda besar itu. Semoga kalian benar-benar menjadi ikon masa depan yang lebih baik.

Makassar, 21 November 2012

Silakan juga dibaca:







Share :

31 Komentar di "Hei, Kalian Sedang Demo Apa?"

  1. setuju, kak. daripada buang2 energi mending bertindak nyata.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup. Paling tidak pakai cara yang lebih masuk akal ya. Daripada cuap2 gak kedengaran oleh siapa pun

      Delete
  2. hahaa lain kali demonya bawa elekton biar kedengaran :D

    ReplyDelete
  3. demo dibawah flyover biar ga panas kali ya mbak :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha setujuuu ama Mbak Rahmi.
      Biar gak tambah item :D

      Delete
    2. Mungkin ya? Padahal berisik, makanya gak kedengaran ...

      Delete
  4. suarakan suaramu di SUARA ANDA. Kwkwkwk (mengutip iklan salah satu stasiun tv)

    ReplyDelete
  5. saya sepakat dan sependapat! sudah saatnya kita peduli dengan apa yang ingin kita suarakan, juga lokasi, situasi dan kondisinya, jangan buang waktu, energi dan juga materi untuk sesuatu yang tidak tahu atau tidak jelas persoalannya, juga cara dan tempat penyampaiannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Buang2 hal2 yang jatuhnya tak bermanfaat ya Abi Sabila ...

      Delete
  6. sebagai mahasiswa harusnya lebih pintar dalam menyuarakan suaranay ya jangan asal begitu

    ReplyDelete
  7. saya juga kadang kurang suka sama yang demo2 itu apalagi sampe mogok makan, jahit bibir, wheleeh menulisnya aja bikin merinding :-s, mending ikutin kata salah satu iklan 'Talk Less Do More' hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hiiii membaca tulisan orang jahit bibir bikin merinding -_-

      Delete
  8. hmmmm demo ya kadang sia-sia karena gak didengarkan

    ReplyDelete
  9. he he he, mereka sadar gak ya kalo demo mereka gak da yang denger. semoga segera menemukan cara terbaik untuk demo yg efektif.

    ReplyDelete
  10. ga taulah dengan mereka
    demo boleh asal jangan kebablasan
    katanya membela rakyat tapi menghambat ekonomi rakyat
    mbok di lapangan yang ga bikin macet
    apa rame rame nyangkulin sawah biar terasa bener manfaatnya buat rakyat
    jangan omong doang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ha betul tuh, lebih baik bantu rakyat mencangkul sawah lebih terasa manfaatnya

      Delete
  11. iya ya... masih banyak cara lain untuk menyuarakan "suara anda" ...
    Kemarin saya kebetulan nonton di tv, mahasiswa yg lagi demo malah digebukin aparat.. apa nggak rugi tuh..??

    ReplyDelete
  12. demo2 pd akhirnya malah bikin org gak simpati sm mereka.. krn selain bikin susah pihak lain.. mereka sendiri (katanya sih) malah melupakan kewajiban utama mereka yaitu belajar

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mahasiswa sekarang harusnya mikir2 lagi kalo mo demo karena banyak yang sudah tdk simpati ya mbak

      Delete
  13. Padahal daripada teriak - teriak gak jelas dijalan raya dan ujung - ujungnya membuat macet apalagi sampai menimbulkan keributan. Bukankah jauh lebih baik apabila Mahasiswa generasi bangsa ini lebih serius menuntut ilmu guna memajukan bangsa... dan kemudian dimasa depan memimpin negara agar menjadi seperti apa yang mereka dan kita semua harafkan saat ini...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, intinya .. carilah hal yang lebih bermanfaat ...

      Delete
  14. Betul tu..ngapain jg sia-sia...mbok ya belajar yg rajin berprestasi dan menjadi generasi yg produktif...wong kuliah msh minta jajan ortu kok ya byk gaya...tujukan dong menjadi pemuda pemudi yg bs dibanggakan oleh ortu dan bangsa dg prestasi....bukan koar2 g jelas dan terkadang bersikap anarkis, duh merugikan byk org dan diri sendiri...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak ya .. seharusnya kalo mau demo, mikir dulu

      Delete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^